Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH

BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makassar, Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………………………..

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………

A. Latar Belakang………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
C. Tujuan ..……………………………………………………………………………….
D. Manfaat ………………………………………………………………………………..

Bab II Pembahasan………………………………………………………………………………..

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah……….……………………………………………………


B. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah………………………………………………………….......
C. Struktur dan Kaidah Karya Tulis Ilmiah…………………………………………………
D. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah………………………………………………………...
E. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah……………………………………………………………

Bab III Penutup…………………………………………………………………………………

A. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini dibutuhkan pelajar yang berprestasi entah dari segi akademik
ataupun non akademik. Namun untk mencapai prestasi tersebut tentu dibutuhkan apa-apa
saja penyebab mereka dapat menorehkan lebih banyak prestasi dibandingkan siswa yang
lain.
Untuk itu dibutuhkan suatu referensi apa-apa saja dan bagaimana cara belajar siswa (i)
yang berprestasi agar dapat dicontoh oleh siswa (i) yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?
2. Apa saja macam-macam Karya Tulis Ilmiah?
3. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
4. Kaidah yang terdapat dalam Karya tulis Ilmiah?

C. Tujuan
1. Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya
ilmiah yang sistematis dan metodologis
2. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat
3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa
4. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian

D. Manfaat
1. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
2. Penulis mendapat kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan
sendiri
3. Mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang
4. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan dara
secara jelas dan sistematis
5. Penulis akan merasakan kepuasan intelektual
6. Penulis ikut menyumbang perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori
dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya Ilmiah berisikan fakta, data, dan solusi
mengenai suatu masalah yang diangkat.
Penulisan Karya Ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.

B. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah


1. Reproduktif: Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima
dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan.
Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.
2. Tidak Ambigu: Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus
memberikan pemahaman secara detail dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
mmebingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima
oleh pembacanya.
3. Tidak Emotif: Karya Ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya.
Sebab, Karya Ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis
penelitian, bukan dari perasaan subjektif penulisnya.
4. Menggunakan Bahasa Baku: Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek
penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan.
Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung
dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan: Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa
peneliti ata penulisnya memilk kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam
karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa
ahli peneliti pada bidang keilmuannya.
6. Bersifat Dekoratif: Artinya penulisan Karya Ilmiah harus menggunakan istilah atau
kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting
karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan
oleh penulis tanpa membingungkan.
7. Terdapat Kohesi: Karya Ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan
babnya bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran.
Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin
disampaikan.
8. Bersifat Objektif: Karya Ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya
Ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak
memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif: Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah
agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.

C. Struktur Karya Tulis Ilmiah


1. Pendahuluan: Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan,
masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.
2. Isi dan Pembahasan: Bagian isi dan Pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih
bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan
pembahasan dari bahan penelitian.
3. Kesimpulan: Berisi Kesimpulan dari hasil analsis pada bagian Isi dan Pemabahasan.
Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat
mengenai hasil analisis.

D. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah

1. Tulisan yang dbuat harus mengacu pada teori.


2. Harus lugas, maksudnya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan
interprestasi lain.
3. Harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan urutan yang
konsisten.
4. Efesien, artinya mempergunakan kalimat, kata dan bahasa yang baik, sesuai, dan mudah
dipahami.
5. Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus ringkas dan padat.
6. Objektif, artinya berdasarkan fakta, kerangka karya ilmiah bersifat konkrit dan benar
adanya/ tidak mengada-ada.
7. Sistematis, artinya penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur yang ada.

E. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian

Karya tulis ilmiah penelitian yang diprioritaskan bagi guru adalah penelitian yang
terkait langsung dengan tugas pokok dan fungsinya serta berdampak langsung terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini terdapat dua macam penelitian yang
dapat dilakukan sesuai tujuan tersebut yaitu: (a) penelitian eksperimen, dan (b) penelitian
tindakan kelas (PTK).

2. Makalah Ilmiah dalam Forum Seminar

Makalah ilmiah adalah kajian atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang
disajiakan dalam bentuk tulisan. Seperti halnya karya tulis lainnya, makalah harus
mengandung permasalahan yang menuntut pemecahan, adanya prosedur atau
metode pemecahan masalah dan adanya kesimpulan pembahasan. Berdasarkan
prosedur pemecahan masalah, dapat dibedakan dua jenis makalah yakni makalah
deduktif atau makalah yang pemecahan masalahnya didasarkan atas berpikir
rasional dan atau melalaui telaah kepustakaan, dan makalah induktif atau makalah
yang pemecahan masalahnya didasarkan atas berpikir empiris melalui data dan
fakta yang diperoleh dari lapangan.

Dilihat dari sisitematikanya, pada umumnya makalah terdiri dari: abstrak,


pendahuluan, permasalahan, pembahasan masalah, dan kesimpulan dan saran.

Abstrak merupakan ringkasan makalah yang berisi antara lain: penjelasan


masalah, prosedur penulisan dan kesimpulan bahasan. Dalam makalah hasil
penelitian, abstrak biasanya terdiri dari tiga paragrap dengan spasi tunggal.
Paragrap pertama mengemukakan tujuan penelitian, paragrap kedua
mengemukakan metode penelitian, dan paragrap ketiga mengemukakan hasil
penelitian.

Pendahuluan sifatnya adalah mengantarkan pembaca kepada isi uraian makalah


agar para pembaca mempunyai gambaran dan bagaimana isi makalah tersebut.
Dalam pendahuluan ini dikemukakan latar belakang penulisan makalah, maksud
dan tujuan penulisan, metode atau prosedur penulisan, isi keseluruhan makalah,
dan jika perlu sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan penulisan.

Bagian permasalahan menjelaskan pentingnya tema atau judul makalah,


perumusan masalah, pembatasan lingkup permasalahan (dalam konteks apa
pertanyaan tersebut dibahas), dan jika dipandang perlu dijelaskan beberapa istilah
yang digunakan dalam permasalahan tersebut.
Pembahasan masalah membahas secara sistematis berbagai alternatif
pemecahan, yaitu diikemukakan argumentasi jawaban setiap pertanyaan yang
diajukan. Apabila dalam permasalahan diajukan tiga pertanyaan yang mendasar,
maka ada tiga bagian pembahasan masalah. Setiap bagian permasalahan
mengandung berbagai kemungkinan jawaban yang mendekati kebenaran disertai
argumentasinya. Pada makalah deduktif, alternatif jawaban masalah didukung
oleh beberapa teori ilmiah dan pendapat dari para ahli sehingga diperlukan
kutipan-kutipan dari berbagai literartur yang dijadikan acuan sumber penulisan.
Adapun pada makalh induktif jawaban masalah didasarkan atas bukti-bukti
empiris yang diperoleh dari lapangan baik hasil pengalaman sendiri maupun hasil
studi dari penelitian orang lain.

Kesimpulan pembahasan adalah sintesis dari semua alternatif jawaban yang telah
dibahas. Kesimpulan bukanlah ringkasan jawaban, melainkan generalisasi dari
semua alternatif jawaban, oleh karenanya harus konsepsional dalam bentuk
pernyataan-pernyataan ilmiah. Saran yang disampaikan harus konsepsional,
bukan teknis operasional dan jelas kepada siapa saran tersebut ditujukan.
Sedangkan pada bagian akhir makalah tuliskan daftar pustaka yang dijadikan
bahan penulisan. Apabila terdapat lampiran, tempatkanlah setelah daftar pustaka.

Peluang guru untuk menulis makalah ilmiah dalam forum seminar amatlah besar.
Sebagian besar seminar-seminar terutama bidang pendidikan yang dipublikasikan
baik melalui media cetak, radio, brosur maupun lewat website internet
memberikan kesempatan kepada peserta untuk berpasrtisipasi sebagai pemakalah.
Dalam brosur seminar bisa didapatkan topik-topik sebagai pijakan dalam
membuat makalah sesuai dengan yang diharapkan oleh panitia. Disamping itu
dapat pula ditemukan panduan untuk menulis makalah yang akan dimasukkan
dalam prosiding seperti tata tulis, jumlah halaman maupun prosedur
pengirimannya.

Terdapat berbagai macam pola pengiriman makalah penyerta. Ada panitia yang
menghendaki pemakalah untuk mengirimkan abstrak terlebih dahulu untuk
diseleksi kelayakannya, baru kemudian mengirimkan naskah lengkap, namun ada
yang meminta naskah lengkap mulai dari pertama. Kemajuan teknologi informasi
(misalnya melalui e-mail) tidak menjadi penghambat bagi guru untuk
mengirimkan makalah tepat waktu ke mana saja.

3. Karya Tulis Ilmiah dalam Jurnal Ilmiah

Pada prinsipnya penyusunan artikel ilmiah yang akan disajikan dalam jurnal
ilmiah relatif sama dengan makalah ilmiah yang akan disajikan dalam forum
seminar. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah ”karakteristik” jurnal yang
akan dituju. Hal ini penting agar naskah yang telah disusun tidak salah alamat.
Dilihat dari bidangnya dapat dijumpai jurnal-jurnal bidang agama, ekonomi,
hukum, keolahragaan, kependidikan, kesehatan, IPA/Sains, Pertanian, Psikologi,
Sastra dan Filsafat, Seni, Sosial dan Humaniora, serta Teknik dan Rekayasa.
Jurnal kependidikanpun tidak dapat disamakan semua. Terdapat jurnal
kependidikan yang berkonsentrasi pada aspek pembelajaran semata, evaluasi,
penelitian, manajemen, bidang studi (teknik mesin, sejarah, bahasa inggris) dan
sebagainya. Terdapat pula jurnal yang khusus menyajikan hasil-hasil penelitian
semata, tetapi ada pula jurnal yang mewadahi hasil-hasil pernelitian maupun
pemikiran-pemikiran konseptual. Sedangkan dilihat dari derajat akreditasinya
jurnal ilmiah dapat dikategorikan menjadi jurnal ilmiah terakreditasi dan jurnal
ilmiah tidak terakreditasi.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah penyesuaian tulisan terhadap ”gaya
selingkung” dari jurnal yang dituju. Dalam hal ini biasanya di bagian akhir jurnal
selalu dicantumkan ketentuan bagi pengirim naskah ataupun petunjuk bagi calon
penulis. Petunjuk bagi penulis tersebut merupakan panduan dalam mengajukan
tulisan. Oleh karenanaya sangat penting bagi calon penulis untuk membaca jurnal
terbitan terdahulu sebagai gambaran dalam menulis artikel ilmiah. Setelah artikel
dikirim biasanya dalam beberapa waktu penulis akan mendapatkan kembali
naskahnya dengan koreksi dari dewan redaksi. Jangan berputus asa, marah, sedih
atau mengumpat bila mendapatkan coretan yang tak terkira banyaknya. Perbaiki
dan segera kirimkan kembali untuk dapat dimuat pada penerbitan selanjutnya.

4. Artikel ilmiah popular di media massa

Tulisan ilmiah popular yang umumnya dimuat di surat kabar dan majalah adalah
ulasan atau kajian terhadap suatu persoalan yang hangat dibicarakan di
masyarakat. Ulasan atau kajian tersebut dapat berisi pandangan, tanggapan,
harapan, dan penilaian disertai dengan saran-saran pemecahannya. Cara
menyajikan tulisan ini berbeda dengan tulisan dalam bentuk makalah dan hasil
penelitian. Dalam artikel ini tidak diperlukan adanya kata pengantar, daftar isi,
bahkan kepustakaan.

5. Buku Pelajaran, Diktat dan Modul

Dalam aktifitas mengajar sehari-hari tentunya guru tidak akan asing dengan buku,
diktat ataupun modul. Sangat ideal jika guru dapat membuat buku pelajaran yang
sesuai dengan keahliannya, setidak-tidaknya membuat diktat atau modul dalam
matapelajaran yang diajarkannya. Diktat merupakan kumpulan materti pelajaran
yang telah diseleksi oleh guru dari beberapa sumber referensi lainnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran guru, sedangkan modul adalah paket
pembelajaran mandiri dalam menguasai suatu kompetensi.

Beberapa langkah penting dalam menyusun buku, diktat atau modul antara lain:
(1) pelajari terlebih dulu kurikulum yang berlaku, (2) kumpulkan bahan, data dan
informasi yang diperlukan, (3) tentukan metode dan pendekatan penulisan, (4)
mulailah menulis buku, diktat atau modul, (5) lakukan koreksi dan perbaikan.
Terdapat banyak pilihan bagi guru untuk mengembangkan profesinya melalui
karya tulis ilmiah baik melalui penelitian, artikel ilmiah di jurnal, artikel ilmiah
popular di media massa, makalah seminar, buku, diktat, modul, maupun karya
terjemahan. Dimanfaatkan atau tidak pilihan tersebut akan sangat tergantung dari
berbagai faktor. Sebagiaman teori menajemen menyatakan bahwa perilaku akan
timbul diakibatkan oleh kemampuan, kemauan (motivasi), dan kesempatan, maka
guru perlu jeli untuk menyatukan ketiga aspek tersebut menjadi suatu energi
dahsyat yang akan menjadi motor bagi peningkatan kualitas diri dan profesinya.
( Makalah ini disampaikan pada Diklat karya Tulis Ilmiah Guru se-Purworejo,
tanggal 24 Agustus 2008 )
PENUTUP
A. Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com
https://sevima.com
https://belajarpsikologi.com/jenis-karya-tulis-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai