Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengantar dan ruang lingkup PKI

Dosen pembimbing
Elvina asmi,M.Pd

Disusun oleh
Mayang sari
Refika suci ulan dari
M.nasrul suza

INSTUTUT AGAMA ISLAM KERINCI


FAKULTAS SYARIAH
HUKUM EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah g berjudul
PENGANTAR DAN RUANG LINGKUP PKI tepat waktu.
Makalah disusun guna memenuhi tugas Elvina asmi, M.Pd pada penulisan
karya ilmiah . Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya selaku dosen mata


kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi

KATA PEGANTAR ..................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................1
1.1Latar belakang......................................................2
1.2Rumusan masalah................................................3
1.3Tujuan..................................................................4
1.4Manfaat...............................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................6
2.1Pengantar dan ruang lingkup PKI........................6
BAD 3 PENUTUP..................................................................7
3.1Kesimpulan..........................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah

            Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut 
biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan. Secara umum, proses
penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap prapenulisan, tahap penulisan,
dan tahap perbaikan.

            Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode
penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil
penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus
diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan
merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses
komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.

            Dengan belajar menulis karya ilmiah dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya
penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami
oleh pembaca.

2.      Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian karya ilmiah ?

2.      Bagaimana karakteristik karya ilmiah ?

3.      Apa syarat sebuah karya ilmiah ?

4.      Bagaimana struktur sebuah karya ilmiah ?

5.      Bagaimana pembuatan karya ilmiah ?

6.      Apa jenis-jenis karya ilmiah ?

      3.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah

2.      Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah

3.      Untuk mengetahui karakteristik karya ilmiah

4.      Untuk mengetahui syarat-syarat sebuah karya ilmiah

5.      Untuk mengetahui struktur karya ilmiah

6.      Untuk mengetahui cara pembuatan karya ilmiah


7.      Untuk mengetahui jenis-jenis karya ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karya Ilmiah

            Pengertian Karya Ilmiah menurut para ahli :

         1.         Karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar (Wardani, dkk 2007)

         2.         Karya
ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah tentang displin ilmu tertentu yang disusun
secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang benar.
(Pateda 1993: 93)

            Dan dari kedua pengertian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Karya ilmiah itu
adalah jenis tulisan yang memiliki karakteristik dan gaya tersendiri, karena dia disusun dengan
aturan-aturan yang sangat ketat. Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin
ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta
menggunakan bahasa yang benar.

     B.   Ciri-ciri Karya Ilmiah

1.      Struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti
(pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2.      Komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.

3.      Sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4.      Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

    C.  Karakteristik Karya Ilmiah

Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan karya non-ilmiah adalah :

Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan masalah

Lugas, dengan arti tidak mengandung interpretasi lain

Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten

Efisien, hanya menggunakan kalimat yang penting dan mudah dipahami

Efektif, ringkas dan padat

Objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada dan konkret

Sistematis, baik penulisan maupun pembahasan sesuai prosedur dan system yang berlaku

     D.  Syarat-Syarat Karya Ilmiah

Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:

         1.         lugas
dan tidak emosional, Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).

         2.         Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten

         3.         Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.

         4.         Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

         5.         Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

     E.  Struktur Karya Ilmiah

Selain sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab, serta menggunakan bahasa yang benar.
penulisan karya ilmiah juga ditentukan dari struktur penulisannya sendiri. Jika diperhatikan, akan
ditemukan bahwa karya ilmiah selalu tersusun dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir. (UM, 2005; Musaddat, 2006).

         1.         Bagian Pelengkap Pendahuluan

            Bagian ini dimaksudkan husus pada halaman judul, karena itu juga, dalam setiap karya ilmiah
hanya terdapat satu bagian pelengkap pendahuluan. Halaman judul sendiri berfungsi untuk
menampilkan karangan agar terlihat lebih menarik. Pada halaman judul ini dicantumkan hal-hal:
judul tulisan, keterangan tugas (misalnya tugas dari guru, dosen, atau disampaikan pada sebuah
seminar), nama penulis, tempat, dan tahun. Ada juga cara lain untuk menulis halaman judul selain
yang sudah disebutkan. Yaitu dengan tidak menggunakan halaman judul. Sebagai gantinya, penulis
meletakkan judul makalah dan informasinya pada bagian isi tulisan. Judul tulisan dan nama penulis
diletakkan di tengah atas, keterangan tentang tugas serta keterangan penulis dicantumkan pada
catakan kaki. Yang perlu dipahami adalah bila menggunakan cara pertama, cara kedua tidak perlu
digunakan.
         2.         Bagian Isi

            Bagian ini merupakan inti dari karya ilmiah. Kita dapat membaginya menjadi tiga bagian, yaitu
bagian pendahuluan, pembahasan, dan simpulan. Bagian pendahuluan berguna untuk menarik
perhatian pembaca terhadap masalah yang akan dibicarakan, oleh karena itu, pendahuluan harus
memuat (a) latar belakang masalah; (b) alasan memilih topik; (c) uraian mengenai pentingnya
masalah; (d) pembatasan ruang lingkup masalah; dan (e) jika perlu ditutup dengan harapan penulis.

            Bagian pembahasan merupakan bagian utama dari bagian isi. Disinilah semua hasil riset dan
penelitian mengenai segala persoalan yang telah dibahas diuraikan secara sistematis dan utuh.
Kemudian bagian simpulan merupakan sari dari pokok-pokok yang sudah diuraikan dalam bagian
pembahasan. Simpulan sendiri harus dirumuskan dengan tegas sebagai pendapat penulis terhadap
masalah yang telah diuraikan. Namun banyak juga penulis yang tidak memberikan simpulan pada
makalahnya, melainkan menggunakan penutup. Konsekuensinya ketika memilih menggunakan bab
penutup adalah, penulis tidak perlu lagi memberikan simpulan, tetapi cukup dengan memberikan
harapan yang diinginkan. Pada konteks ini, tidak dibenarkan menggunakan kedua cara ini secara
bersamaan.

         3.         Bagian Pelengkap Penutup

            Bagian ini biasanya terdiri dari bibliografi atau daftar pustaka. Daftar pustaka sendiri adalah
daftar yang breisi judul buku-buku, artikel-artikel, atau bahan penerbitan lainnya yang berhubungan
dengan tulisan. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam daftar pustaka, antara lain: nama
pengarang, tahun penerbitan, judul buku, termasuk judul tambahan, tempat terbit, dan penerbit.

Sederhananya, jika diurutkan secara vertikal, struktur karya tulis ilmiah akan menjadi seperti ini:

Bagiang pelengkap pendahuluan:

Halaman judul (Wajib)

Halaman pengesahan

Moto dan persembahan/abstrak

Kata pengantar

Daftar isi

Daftar tabel

Daftar gambar

Daftar lampiran

Bagian isi:

Pendahuluan:latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tinjauan/manfaat, definisi istilah

Kajian pustaka/landasan teori/penelitian relevan/kerangka teori

Metode penelitian: jenis penelitian, data dan sumber data, sample, metode pengumpulan data,
metode analisis data, metode pengkajian hasil analisis data
Hasil + pembahasan

Simpulan dan saran/penutup

Bagian pelengkap penutup:

Daftar pustaka/bibliografi

Lampiran-lampiran/biografi

    F.  Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:

         1.         Makalah
adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan
melalui proses berpikir deduktif atau induktif.

         2.         Kertas
kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisis dalam makalah.

         3.         Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif,
baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum
tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

         4.         Tesis
adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

         5.         Disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor
(S3).

   G.   Pembuatan Karya Ilmiah

Pemilihan Topik

Topic adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Didalam memi;ih topic
karya Ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini :

1)      Topic harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan topic itu
akan member sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi. Layak dibahas berarati bahwa topic
itu memang memerlukan pembahsan sesuai dengan bidang yang ditekuni.

2)      Topic cukup menarik terutama bagi penulis. Topic yang demikian dapat memotivasi penulis
berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang dihadapi.
3)      Topic dikenal baik. Ini berarti topic yang dipilih harus topic yang diketahui atau dikuasai penulis
sendiri.

4)      Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topic itu, dapat diperoleh dan cukup memadai.

5)      Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

Pembatasan Topik

Topic yang terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis untuk
membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar penulis tidak hanyut
dalam suatu persoalan yang tidak ada habis-habisnya dan dapat menulis dengan satu tujuan
khusus.  Proses pembatasan topik dapat dipermudah dengan cara membuat diagram jam, diagram
pohon dan pyramid terbalik.

Dengan cara diagram jam, topic diletakkan dalam sebuah lingkaran. Dari topic itu diturunkan
beberapa topic yang lebih sempit. Contoh :

                                                            Ilmu kelautan

                        Laut fasifik                                                     laut sebagai sumber energy

            Lautan atlantik                                                                 kekayaan di laut

LAUT

          Laut territorial                                                                          laut di Indonesia

            Indonesia                                LAUT

            Laut sbg  lap kerja                                                              kehidupan dalam laut

            Peranan laut dalam                                                     kandungan kimia air laut

           Hubungan antar bangsa

                                                            Riwayat Laut

Penentuan Judul

Topic berbeda dengan judul. Topic adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karya ilmiah.
Sedangkan judul ialah nama, title, atau semacam label untuk suatu karya ilmiah. Penentuan judul
harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat berikut :

1)      Judul harus sesuai topic atau isi karya ilmiah

2)      Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk kalimat. Misalkan
“Kerang Mutiara di Maluku Selatan Perlu dibudidayakan” di nilai tidak tepat. Sebaiknya
“Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan”.

3)      Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin. Misalkan “Cara Yang Dilakukan Dalam
Menangani Dan Mencegah Klaim Pada PT Djakarta Loyd Cabang Medan-Belawan” dapat disingkat
menjadi “Proses Penanganan dan Pencegahan Klaim pada PT Djakarta Loyd Cabang Medan-
Belawan”.

4)      Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas.


Perumusan Tema

Setelah penentuan judul, langkah selanjutnya yaitu penentuan tema. Penulis membuat rumusan
mengenai masalah dan tujuan yang ingin dicapai tadi. Rumusan itu dinamakan tema. Untuk
memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk
kalimat. Rumusan singkat yang berisi tema dasar sebuah karya ilmiah, disebut Thesis. Rumusan
singkat yang tidak menekankan tema dasar disebutPengungkapan maksud.

Perhatikan contoh pembuatan rumusan tesis dan pengungkapan maksud dibawah ini !

  Topik               : pertanian rakyat di Indonesia

            Tujuan             : mendorong rakyat untuk meningkatkan produksi pertanian

            Tesis                : dalam rangka meningkatkan produksi pertanian rakyat Indonesia,

                                       hendaknya rakyat di dorong atau dirangsang dengan memberi kredit dan

                                       penerangan.

  Topik               : Penanganan Klaim Pada PT. Djakarta Llloyd Cabang Medan-Belawan

  Tujuan             : menggambarkan penanganan Klaim Pada PT. Djakarta Llloyd Cabang

                                      Medan-Belawan

  Pengungkapan : Penulis ingin menggambarkan penanganan klaim pada PT Djakarta

            Maksud              Lloyd cabang Medan Belawan sehingga gambaran proses penanganan    

         5.         Pengumpulan bahan

      Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan untuk mencapai
tujuan penulisan. Dalam tahap ini, penulis atau penyusun harus giat mencari informasi dari
kepustaan mengenai hal-hal yang ada relevansinya dengan judul yang digarap. Sumber utama bahan
penulis adalah pengalaman dan inferensi dari pengalaman. Untuk memperoleh pengalaman yang
diperlukan melalui observasi, pedoman wawaqncara, angket, atatu instrument instrument lain dapat
digunakan penulis.

         6.         Penyusunan kerangka makalah

      Dalam kerangka karangan itu ditentukan dahulu judul skripsi, makalah atau laporan penelitian,
judul bab dan judul anak bab. Judul bab dan judul anak bab merupakan pecaham masalah dari judul
kerangka ilmiah yang ditulis. Apabila sudah dibuat pembagian bab menjadi anak bab, dan anak bab
menjadi sub bab, penulis kemudian menuangkannya kedalam kerangka karangan. Kerangkan
karangan inilah yang dijadikan pijakan bekerja sehingga tidak terjadi penganalisaan yang tumpang
tindih.

Contoh:

                  PENDAHULUAN

                  1.1   Latar Belakang Masalah


                              1.1.1 Latar Belakang

                              1.1.2  Masalah

                  1.2   Ruang Lingkup Permasalahan

                  1.3   Landasan Teori

                  1.4   Tujuan dan Manfaat Penelitian

                              1.4.1  Tujuan Penelitian

                              1.4.2  Manfaat Penelitian

                  1.5   Metode dan Teknik Penelitian

                  1.6   Populasi dan Sampel

                              1.6.1  Populasi

                                    1.6.2  Sampel

                       

         7.         Penulisan Makalah

Penulisan Pendahuluan

      Penulisan pendahuluan bertujuan untuk memusatkan perhatian pembaca atau peserta diskusi
kepada masalah yang akan dibahas dan menunjukkan dasar pembahasannya dan penganalisisannya.

      Untuk mencapaitujuan itu, hal-hal yang biasa ditulis atau diurai pda bagian pendahuluan makalah
sebagian berikut.

1.      Harapan yang seyogianya sudah terwujud sesuai dengan topic yang digarap.

2.      Fenomena yang melatarbelakangi muncullnya masalah.

Dalam penulisan pendahuluan makalah, deskripsi fenomena yang diketahui melalui pengamatan,
harus dinyatakan sebagai hasil pengamatan; kalau diketahui melalui pembaca sumber tertulis, maka
deskripsi fenomena itu harus dikutip

3.      Pentingnya masalah.

Selainkan mengemukakan pentingnya masalah, perlu juga diuraikan secara singkat efek negativ yang
mungkin ditimbulkan permasalahan itu apabila tidak dibahas untuk mendapatkan penyelesaiannya.

 4.    Rumusan Masalah

Masalah dapat dirumuskan daslam bentuk pernyataan dan pertanyaan.

 5.    Teori, pandangan,  dan sikap

 6.    Istilah

Cara terbaik untuk menentukan panjangnya pendahuluan adalah dengan menetapkan banyaknya
uraian masing-masing.
Penulisan pembahasan

Penulisan pembahsan bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yangjelas dan logis
terhadap masalah atau pernyataan yang harus dijawab dalam makalah itu. Penulisan pembahasan
harus dilakukan secara sistematis. Tiap bagian harus merupakan suatu kesatatuan, tetapi bukan
kesatuan yang tertutup, melainkan kesatuan terbuka yang memberikan alternative hubungan
organic kebelakang dan kedepan.

Penulisan Penutup

Penulisan penutup bertujuan untuk memberi simpulan dan saran.

         8.         Enumerasi

            Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan makalah.
Tata cara penomoran bermacam-macam. Tata cara penomoran menyangkut penentuan cara
menguraikan bagian pembahasan.

         9.         Penulisan Kutipan

            Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung dan memperjelas argument, posisi, tatu opini tertulis dalam suatu karya ilmiah.Dalam
penulisan makalah kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan dan penulisan pembahasan.
Dalam penulisan pendahuluan bisanya digunakan untuk menguraikan fenomena, pentingya masalah,
teori atau pndangan yang digunakan, dan istilah khusus. Lalu, dalam penulisan pembahasan kutipan
digunakan untuk mendukung argument dan opini penulis dalam membahas masalah. Semua kutipan
yang digunakan dalam penulisan makalah, diberi tanda dengan nama keluarga pengarang, tahun
terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman sumber kutipan itu..

Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam penulisan kutipan, antara lain menyatakan,
menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan, menyarankan. Bila penulis menilai
bahwakutipan itu merupakan suatu pernyataan penulis buku sumber, maka kata yang digunakan
adalah menyatakan.

Contoh : Danim (2006 : 139 ) menyatakan, “kemampuan sekolah dibidang penganggaran hanya
salah satu aspek dari persolan manajeman pendidikan dan pelatihan kita, termasuk kegiatan
penelitian dan pengembangan.

Kalau penulis sebuah sumber kutipan dua orang, kedua nama keluarga penulis ikut sebagai tanda.
Akan tetapi, kalau penulisnya lebih dari dua orang yang ikut sebagai tanda kutipan , hanya nama
keluarga penulis pertama dengan diikuti singkatan dkk.

Contoh: Saylor, dkk ( 1981 : 98 ) menyatakan, “Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang samapi saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan”
Penulisan sumber kutipan yang dicantumkan dalam teks, dapat dibagi atas dua bentuk, yaitu bentuk
integral dan non integral. Penulisan sumber kutipan dikatakan berbentuk integral apabila apa bila
nama penulis yang pendapatnya dikutip menyatu dengan teks. Sedangkan penulisan sumber kutipan
yang berbentuk nonintegral adalah penulisan kutipan yang penulisnya tidak menyatu dengan
teksnya.

Perhatikanlah contoh dibawah ini

Kutipan integral

         Effendy (1997 : 32) menyatakan, “strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan”.

Kutipan nonintegral

         usaha periklanan bisa ditunjang oleh kegiatan Humas (Jefkins, 1996).

Konsistensi penulisan kutipan dalam penulisan sebuah makalah harus diwujudkan. Oleh karena itu,
dalam rangka penulisan sebuah makalah penulis harus menetapkan salah satu ketentuan untuk
ditaati.

  Kalau nomor halaman rujukan ikut dijadikan sebagai tanda kutipan, maka setiap kali menulis
kutipan mulai dari awal sampai akhir proses penulisan makalah nomor halaman buku rujukan tetap
dijadikan salah satu tanda, sebaliknya juga kalau nomor buku rujukan tidak ikut dijadikan sebagai
tanda kutipan, maka dari awal hingga akhir tidak perlu diikut sertakan.

       10.       Penulisan Daftar Rujukan

     Ada dua istilah yang digunakan untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah rujukan
didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu mempunyai konsep yang
berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan yang member
kutipan secara tidak langsung, sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang
digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.

      Petunjuk penulisan daftar rujukan.

a.       Nama penulis ditulis tanpa gelar.

b.      Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas buku
selanjutnya.

c.       Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.

d.      Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)      Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan; nama
penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan huruf miring.

2)      Penulisan nama keluarga mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan dengan tanda
koma.

3)      Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan diantara kedua nama penulis.
4)      Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama dengan
menambahkan singkatan dkk, di belakangnnya.

       11.       Revisi

Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin konsep itu perlu
direvisi, dikurangi atau perlu diperluas. Pada tahap ini penulis meneliti konsep atau naskah karya
ilmiahnya secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa, kutipan rujukan, dan
sebagainya.

Adapun yang menjadi manfaat penyusunan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan
tersebut.

1.      Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum
menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik
yang hendak dibahas.

2.      Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya,
dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3.      Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
catalog pengarang atau katalog judul buku.

4.      Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta
secara jelas dan sistematis.

5.      Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.

6.      Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

BAB III
PENUTUP
 
A.   KESIMPULAN
Dari pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.  Karya ilmiah juga
biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon
pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat,
misalnya, calon penulis karya ilmiah paling harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan
karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam menulis
karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses
penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu pembelajaran ketika akan membuat karya
ilmiah. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi,
artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis, sertamemperluas wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Rineka Cipta

Farkhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Penerbit Cella

Ritonga, dkk. 2010. Bahasa Indonesia Praktis.  Medan: Bartong Jaya

Unknown di 00.11

Anda mungkin juga menyukai