Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

BAGIAN I

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK VIII

1. JAMES ARTHUR RAPA D21116011


2. MUH. RACHMAD IMANUDDIN U. D21116503
3. MUH. HARDIANZAH HAMZAH D21116507
4. NIKSON FAWAN D21116701

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK MESIN
2016/2016
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Gowa, 12 September 2016

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ……………………………………………………..…………………………………..……….i
KATA PENGANTAR……………………..................................………....……….................ii
DAFTAR ISI ………………………….................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………......................……....….…..……………………iv

B. Rumusan Masalah …………............................……………....………………………v

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……………………................….............................v

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori ……………..…............................................................................ vi

B. Pengertian Artikel ……..…………………………...............……………………….....vi

C. Pengerian Makalah …………………………………….................…………………. vi

D. Bagian Makalah dan Pengertiannya…...............………………………………….. vii

E. Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar……….……………………...xiii

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………….................……….… xvi


B. Saran ……………………………………………………………...................………. xvi

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………............……………….. xvii

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………xviii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam
tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah


mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.
Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk
laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis
laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan
merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama
antara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya
di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan
dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara
tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan
karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

iv
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?

4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Didalam penulisan karya tulis ini tentunya memiliki tujuan, yaitu:


2. Memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta pembaca
tentang penulisan ilmiah.
3. Memberikan pengertian tentang apa itu karya ilmiah, artikel ilmiah, makalah
ilmiah
4. Memberikan pemahaman tentang bagaimana prosedur pembuatan suatu karya
ilmiah.
5. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi
setiap pembaca

D. MANFAAT
Melalui pemaparan topik ini diharapkan:
1. Penulis dapat memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta
pembaca tentang penulisan ilmiah.
2. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana prosedur pembuatan karya
ilmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah
3. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi pembaca.
4. Mampu membuat karya ilmiah, artikel, makalah
5. Mendapatkan ilmu yang bermafaat dan menambah wawasan kita tentang
penulisan ilmiah

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seseorang yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui pemikiran, ide,
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan penengetahuan orang
sebelumnya.

B. ARTIKEL

Artikel merupkan jenis karya tulis tulis ilmiah yang di publikasikan

Kepada umum. Atrikel merupakan karangan ilmiah yang sudah di kemas dengan
mengunakan bahasa yang di perkirakan akan dapat di pahami oleh para pembaca
dalam lingkup yang lebih luas. Artikel bisanya merupakan opini yang dikemas dalam
bentuk karangan ilmiah populer. Dan masalah yang di sajikan dalam artikel biasanya
persoalan yang sangat faktual dan sejalan dengan headline berita dari satu surat kabar
atau majalah.maka dari itu Artikel baisanya mengangkat topik-topik sedahana dan
factual.

C. MAKALAH.

Makalah merupakan jenis karangan ilmiah yang paling populer.Namun dalam


penyusunannya sangat bergantung pada peruntukan sajian makalah tersbut.
Berdasarkan kepentingannya, terdapat jenis makalah untuk
Pertemuan ilmiah seperti seminar,simposium,atau lokakarya.Untuk keperluan studi
sering di kenal tulisan ilmiah berbentuk makalah baik sebagai tugas studi dalam bidang
tertentu maupun sebagai tugas akhir dari satu mata kuliah.Makalah sebagai tugas
studi biasanya di susun berstruktur atau tugas mandiri yang di serahkan.Dalam
perkembangan pula terdapat jenis makalah untuk kepentingan orasi ilmiah.Makalah

vi
jenis ini biasa di susun ketika seorang dosen din nobatkan atau menduduki jabatanya
fungsional sebagai guru besar yang dapat kesempataan untuk menympaikan pidato
pengukuhannya,selain itu terdapat pula makalah yang berhubungan dengan
studi,pengajaran tugas ahir studi .

Bagian- bagian makalah hasil studi dapat disusun sebagaimana contoh dibahawa ini :

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Maksud Penulisan

Bab II LANDASAN TEORI

Bab III METODE DAN PEMBAHASAN

Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN

D. BAGIAN MAKALAH DAN PENGERTIANNYA


Berikut ini merupakan cara-cara membuat point-point penting dalam suatu karya ilmiah :

A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH TULISAN

Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda lakukan, hal
selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan masalah penelitian
tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan masalah dan penelitian. Rumusan
masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan dan menggambarkan hubungan antar
variabel yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh
karena itu,perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah
tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

vii
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.

2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.

3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:

Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang

Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar

Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar

Subjek/Populasi : Siswa

Rumusan masalah :

a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang tidak


tenang?

b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar?

c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar
tidak mengganggu siswa yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan :

a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa?

b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa
(contoh : teman dan lingkungan sekitar)?

c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar?

d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki kepribadian
tidak tenang?

viii
Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan,
seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik yang dipakai dalam
sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin diperoleh. Misalnya, apabila
data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka teknik yang dipakai adalah wawancara.

A. MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah alasan


dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Mengapa
masalah itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Dalam latar belakang
masalah dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari
pengamatan dan studi kepustakaan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah
sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.
Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan
seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga.
Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada dalam
benak peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab pertanyaan ini,
peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyempit
pada titik permasalahan.
Contohnya, peneliti ingin meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti
akan memulai dari tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human
Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan antara
kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat
miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung.

B. MENULIS TUJUAN TULISAN

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contoh :

ix
- Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa di TK. Tadika Mesra

- Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan siswa TK. Tadika Mesra

Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian

merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang

ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh.

C. MENULIS MANFAAT TULISAN

Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui
penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah menemukan alternatif kebijakan
yang lebih bagus. Selain bersifat praktis, manfaat penelitian juga bersifat teoritis.

D. BAGIAN ISI
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
b. Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis.
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan
kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

x
E. PENGERTIAN KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisa,
pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam sebuah penelitian. Saran merupakan usul
atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang
menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.

Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan benang merah
antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian,
hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil
penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas
pertanyaan masalah penelitian.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya
kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan
utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian,
kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh
bukti-bukti.Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan
utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya,
penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih
jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau
informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya
pada kesimpulan.

Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada
tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan
utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran
atau tidak.

Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis
tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan
ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan

xi
merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab
pendahuluan.

F. Langkah-Langkah Menyusun Kesimpulan Dan Saran

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan


kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-
bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap
kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah
terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-
akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk mengetahui cara atau
teknik menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya. Umumnya terdapat dua
logika penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.
A. Kesimpulan Dengan Logika Deduktif

Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai dari
sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan keputusan ini
dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan kesimpulan
dengan logika deduktif, dimulai dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut
dikaitkan dengan data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan.
Contoh :
Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan.
Premis 2 : hari ini langit mendung.
Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.
B. Kesimpulan Dengan Logika Induktif

Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat dilihat pola
yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah penelitian proses logika
berpikir ini dapat digunakan untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif.

xii
Contoh :
Bukti 1 : senin hujan
Bukti 2 : selasa hujan
Bukti 3 : rabu hujan
Kesimpulan : maka kemungkinan hari kamis hujan.

G. BAGIAN AKHIR MAKALAH

a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan.
Sumber
kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat
kabar, internet, dan sumber tertulis lainya.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel yang tidak tercantum dalam teks atau
perincian perhitungan, gambar-gambar, bagan, peta, instrument penelitian, transkripsi,
dan lain-lain.

E. CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena
karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi
ataupun khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD).
Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

xiii
1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga
hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola


berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu :
dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum
untuk menarik kesimpulan yang khusus.

Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus
ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.

Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat
umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen.
Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan
dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga
mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan
tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.


b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

xiv
BAB III

PENUTUP
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah digunakan untuk melaporkan
atau mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu penelitian
ilmiah. Karya ilmiah dan non-ilmiah sangatlah berbeda, karya ilmiah ditulis berdasarkan
fakta atau data – data yang diperoleh melalui tahap penelitian sedangkan karya non–
ilmiah, merupakan suatu bentuk karangan dari hasil pemikiran atau imajinasi seseorang
yang terkadang tidak masul akal (khayal).

Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah, yang antara lain memiliki ciri :

1) Bersifat lugas artinya, apa yang mau diutarakan, dikatakan saja secara langsung,
apa adanya.

2) Mematuhi kaidah – kaidah gramatika artinya kalimat – kalimat dan paragraf sesuai
dengan kaidah tata bahasa.

3) Efektivitas kalimatnya terpenuhi.

4) Kosakata yang digunakan selain kalimat efektif juga menggunakan kaidah


pemilihan kata (diksi).

5) Kalimat – kalimatnya bebas dari ambiguitas.

6) Bebas dari makna kias atau figura bahasa.

7) Mematuhi persyaratan penalaran.

8) Mematuhi atau menerapakan kaidah – kaidah EYD.

Jika, penulisan karya ilmiah memenuhi setidaknya delapan kriteria tersebut, maka
besar kemungkinan penyampaian atau tujuan akhir dari tahapan penelitian dapat
tercapai, yaitu mengkomunikasikan atau menginformasikan pada pembaca.

xv
KESIMPULAN

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat
akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan,
metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara
penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

- Objektif

- Pola berfikir deduktif – induktif

- Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.

Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

- Karya tulis

- Makalah

- Skripsi

- Thesis

- Disertasi

- Laporan hasil penelitian

SARAN
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

UPT MKU Universitas Hasanuddin . 2014. Himounan Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Makassar: .

http://contohmakalahdocx.blogspot.co.id/

https://www.academia.edu/

http://czifa24.blogspot.co.id/

http://www.contohdaftarfacebookbuatemail.com/

LAMPIRAN
Artikel NARKOBA
“Apa itu Narkoba”
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat
berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah napza yang merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu
pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien
saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit

xvii
tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan
diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas
dosis / over dossis.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila
masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik,
psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah
memberlakukan Undang-undang (UU) untuk
penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997
tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang
Narkotika.

xviii

Anda mungkin juga menyukai