Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menentukan hukum yang umum (Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal
444 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)
Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum
dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan
terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat
umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama.
Cara ini didasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka
akan ada persamaan pula dalam bidang lain.
Contohnya sebagai berikut :
Bangunan Kantor Pos di kecamatan A mengaplikasilan kolom Corinthian
Bangunan Kantor Pos di Kecamatan A menerapan gaya Arsitektur Renaissance
Bangunan Sekolah Akper Dewi Maya mengaplikasikan kolom Corinthian
Berarti, Sekolah Akper Dewi Maya menerapkan gaya Arsitektur Renaissance.
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang
memiliki pola hubungan sebab-akibat.
Contohnya sebagai berikut :
Aceh memiliki curah hujan dan intensitas cahaya matahari yang tinggi, sehingga cocok
menerapkan arsitektur tropis.
Dalam hal ini kesimpulan yang terbentuk mengarah pada pernyataan yang sifatnya lebih
umum. Penalaran melalui metode induktif cenderung dapat melahirkan teori baru.
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif.
Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus.
Premis mayor mengemukakan ide/pemikiran secara umum. Lalu ditarik satu contoh,
yaitu sekolah Akper Dewi Maya untuk mempersempit pengamatan. Setelah itu baru
dapat ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, yaitu dari bangunan-bangunan menjadi
pengamatan khusus terhadap gedung sekolah Akper Dewi Maya.
Dalam metodologi penelitian, ketika akan menguji sebuah penelitian yang berjudul
“Pengaruh kemampuan ekonomi dan tuntutan sosial terhadap pengaplikasian arsitektur
modern di Indonesia”. Maka secara teoritis kita sudah mendapatkan bahwa
pengaplikasian arsitektur modern dipengaruhi salah satunya oleh faktor kemampuan
ekonomi dan tuntutan sosial. Teori inilah yang mendasari dugaan sementara (hipotesis)
dari masalah yang akan diteliti. Artinya kita akan membuktikan pernyataan umum dari
teoritis-teoritis tentang pengaplikasian arsitektur modern yang dipengaruhi banyak
faktor, salah satu diantaranya ekonomi dan sosial. Tempat yang akan dijadikan
pengujian adalah negara Indonesia
Pengamatan yang difokuskan di negara Indonesia inilah yang merupakan
kekhususannya. Dari dugaan tersebut maka kita buktikan dengan jalan penelitian.
Metode secara deduktif ini merupakan metode penelitian kuantitatif.
Langkah ini dimulai dengan studi ciri-ciri arsitektur rasional, kemudian case study pada
objek, setelah didapat data-data dari objek, maka setelah dapat kita tarik kesimpulan.
Bila dimasukkan ke dalam rumus menjadi sebagai berikut :
C. KESIMPULAN
Dengan demikian, mengambil kesimpulan secara logika induktif berangkat dari dasar-
dasar pengetahuan khusus, fakta-fakta yang dikumpulkan, dan merangkaikan fakta-fakta
itu menjadi suatu pemecahan yang bersifat umum. Sedangkan logika deduktif berangkat
dari dasar-dasar pengetahuan yang umum, dari pernyataan-pernyataan yang berlaku
secara umum, dan meneliti persoalan-persoalan khusus dari dasar pengetahuan umum
tersebut.