Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun oleh :
Dyah Aisyah Retno Palupi 195130101111060
Faishal Hilmy Yassar 195130100111071
Farah Hamidah 195130107111053
Ignasius Samuel Al Sanda 195130107111058
Nuha Jadwa Shabira 195130101111055

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 06 April 2020


DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………………..…………………………………
..i
KATA PENGANTAR……………………...............................…....………................ii
DAFTAR ISI ………………….................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……....................……....….…..……………………iv

B. Rumusan Masalah……..........................……………....………………………v

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ………….…................….............................v

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori ………..….......................................................................... vi

B. Pengertian Artikel …………………………...............……………………….....vi

C. Pengerian Makalah ..…………………………….................…………………. vi

D. Bagian Makalah dan Pengertiannya..........………………………………….. vii

E. Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar….……………………...xiii

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………….................……….… xvi


B. Saran ………………………………………………………...................………. xvi

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………............…………….….. xvii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan,
dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan,
kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena
sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait.
Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian,
karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian
yang sama antara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di
setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya
belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya
penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai
bahan pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?

4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
C. TUJUAN PENULISAN

1. Didalam penulisan karya tulis ini tentunya memiliki tujuan, yaitu:


2. Memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta pembaca tentang
penulisan ilmiah.
3. Memberikan pengertian tentang apa itu karya ilmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah
4. Memberikan pemahaman tentang bagaimana prosedur pembuatan suatu karya ilmiah.
5. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi setiap
pembaca

D. MANFAAT
Melalui pemaparan topik ini diharapkan:
1. Penulis dapat memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta
pembaca tentang penulisan ilmiah.
2. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana prosedur pembuatan karya ilmiah,
artikel ilmiah, makalah ilmiah
3. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi pembaca.
4. Mampu membuat karya ilmiah, artikel, makalah
5. Mendapatkan ilmu yang bermafaat dan menambah wawasan kita tentang penulisan
ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI
Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seseorang yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui pemikiran, ide, kepustakaan,
kumpulan pengalaman, penelitian dan penengetahuan orang sebelumnya (Haryanto dkk,
2000).

B. ARTIKEL
Artikel merupakan jenis karya tulis tulis ilmiah yang di publikasikan kepada
umum. Atrikel merupakan karangan ilmiah yang sudah di kemas dengan
mengunakan bahasa yang di perkirakan akan dapat di pahami oleh para pembaca
dalam lingkup yang lebih luas. Artikel bisanya merupakan opini yang dikemas dalam
bentuk karangan ilmiah populer. Dan masalah yang di sajikan dalam artikel biasanya
persoalan yang sangat faktual dan sejalan dengan headline berita dari satu surat kabar
atau majalah.maka dari itu Artikel baisanya mengangkat topik-topik sedahana dan
factual (Haryanto dkk, 2000).

C. MAKALAH.
Makalah merupakan jenis karangan ilmiah yang paling populer.Namun dalam
penyusunannya sangat bergantung pada peruntukan sajian makalah tersbut. Berdasarkan
kepentingannya, terdapat jenis makalah untuk Pertemuan ilmiah seperti
seminar,simposium,atau lokakarya.Untuk keperluan studi sering di kenal tulisan ilmiah
berbentuk makalah baik sebagai tugas studi dalam bidang tertentu maupun sebagai tugas
akhir dari satu mata kuliah.Makalah sebagai tugas studi biasanya di susun berstruktur
atau tugas mandiri yang di serahkan.Dalam perkembangan pula terdapat jenis makalah
untuk kepentingan orasi ilmiah.Makalah jenis ini biasa di susun ketika seorang dosen din
nobatkan atau menduduki jabatanya fungsional sebagai guru besar yang dapat
kesempataan untuk menympaikan pidato pengukuhannya,selain itu terdapat pula makalah
yang berhubungan dengan studi,pengajaran tugas ahir studi (Haryanto dkk, 2000).

Bagian- bagian makalah hasil studi dapat disusun sebagaimana contoh dibahawa ini :
Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Maksud Penulisan
Bab II LANDASAN TEORI

Bab III METODE DAN PEMBAHASAN

Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN

D. BAGIAN MAKALAH DAN PENGERTIANNYA


Berikut ini merupakan cara-cara membuat point-point penting dalam suatu karya ilmiah :

A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH TULISAN

Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda lakukan, hal selanjutnya
yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan masalah penelitian tersebut. Setelah sumber
diperoleh, dibuat rumusan masalah dan penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk
pertanyaan dan menggambarkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pertanyaan-
pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh karena itu,perlu diperhatikan penggunaan bahasa
yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :

1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.

2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.

3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:

Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang

Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar

Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar

Subjek/Populasi : Siswa

Rumusan masalah :
a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang tidak tenang?
b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar?
c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar tidak
mengganggu siswa yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan
a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa?
b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa (contoh
teman dan lingkungan sekitar)?
c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar?
d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki kepribadian tidak
tenang?

Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan,


seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik yang dipakai dalam sebuah
penelitian sangat tergantung pada data yang ingin diperoleh. Misalnya, apabila data tersebut
bersifat pribadi atau sensitif, maka teknik yang dipakai adalah wawancara.

A. MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah alasan


dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Mengapa masalah
itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Dalam latar belakang masalah
dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi
kepustakaan (Siregar dan Harahap, 2019).
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah sejauh
mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat. Selain aspek
urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan
data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga.
Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada dalam benak
peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti akan
memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya menyempit pada titik
permasalahan.
Contohnya, peneliti ingin meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti akan
memulai dari tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human
Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan antara
kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat miskin,
perlu juga menjelaskan data-data pendukung.

B. MENULIS TUJUAN TULISAN

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh :

- Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa di

TK. Tadika Mesra

- Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa TK. Tadika Mesra

Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian

merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin

dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh (Siregar dan Harahap, 2019).

C. MENULIS MANFAAT TULISAN

Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui
penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah menemukan alternatif kebijakan yang
lebih bagus. Selain bersifat praktis, manfaat penelitian juga bersifat teoritis (Siregar dan
Harahap, 2019).

D. BAGIAN ISI
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
b. Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis.
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada
landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

E. PENGERTIAN KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisa,
pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam sebuah penelitian. Saran merupakan usul atau
pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi
objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.

Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan benang merah
antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian, hipotesa, dan
analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada
bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan
terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang
berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus
bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan
tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-
fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan
yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis
bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada
bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan (Siregar dan Harahap, 2019).

Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada
tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan
utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau
tidak.

Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis
tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah
dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian
tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

F. Langkah-Langkah Menyusun Kesimpulan Dan Saran

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian
member ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan
permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun
kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-
kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis (Oktavia, 2015).
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk mengetahui cara atau teknik
menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya. Umumnya terdapat dua logika
penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.

A. Kesimpulan Dengan Logika Deduktif

Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai dari sesuatu
hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan untuk
penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif,
dimulai dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang
diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan (Oktavia, 2015).
Contoh :
Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan.
Premis 2 : hari ini langit mendung.
Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.

B. Kesimpulan Dengan Logika Induktif

Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat dilihat pola
yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah penelitian proses logika
berpikir ini dapat digunakan untuk dengan pendekatan kualitatif (Oktavia, 2015).

Contoh :
Bukti 1 : senin hujan
Bukti 2 : selasa hujan
Bukti 3 : rabu hujan
Kesimpulan : maka kemungkinan hari kamis hujan.
C. BAGIAN AKHIR MAKALAH
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan.
Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat
kabar, internet, dan sumber tertulis lainya.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel yang tidak tercantum dalam teks atau
perincian perhitungan, gambar-gambar, bagan, peta, instrument penelitian, transkripsi, dan
lain-lain.

D. CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK


Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya
ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat
penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola


berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu :
dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus.

Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku
seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum.
Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa
“semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.


b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

BAB III
PENUTUP
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah digunakan untuk melaporkan atau mengkomunikasikan
hasil kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah. Karya ilmiah dan non-
ilmiah sangatlah berbeda, karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta atau data – data yang
diperoleh melalui tahap penelitian sedangkan karya non–ilmiah, merupakan suatu bentuk
karangan dari hasil pemikiran atau imajinasi seseorang yang terkadang tidak masul akal
(khayal).

Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah, yang antara lain memiliki ciri :

1) Bersifat lugas artinya, apa yang mau diutarakan, dikatakan saja secara langsung, apa
adanya.

2) Mematuhi kaidah – kaidah gramatika artinya kalimat – kalimat dan paragraf sesuai
dengan kaidah tata bahasa.

3) Efektivitas kalimatnya terpenuhi.

4) Kosakata yang digunakan selain kalimat efektif juga menggunakan kaidah pemilihan kata
(diksi).

5) Kalimat – kalimatnya bebas dari ambiguitas.

6) Bebas dari makna kias atau figura bahasa.

7) Mematuhi persyaratan penalaran.

8) Mematuhi atau menerapakan kaidah – kaidah EYD.

Jika, penulisan karya ilmiah memenuhi setidaknya delapan kriteria tersebut, maka besar
kemungkinan penyampaian atau tujuan akhir dari tahapan penelitian dapat tercapai, yaitu
mengkomunikasikan atau menginformasikan pada pembaca.

KESIMPULAN
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori,
objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang
baik adalah:

- Objektif

- Pola berfikir deduktif – induktif

- Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka.

Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

- Karya tulis
- Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Disertasi
- Laporan hasil penelitian

SARAN
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan hanya
sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

DAFTAR PUSTAKA
Haryanto A.G., Hartantono Ruslijanto dan Datu Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah : Buku Ajar Untuk Mahasiswa. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Oktavia, Nova. 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Deepublish.
Siregar, Amelia Zuliyanti dan Harahap, Nurliana. 2019. Strategi dan Teknik Penulisan
Karya Tulis Ilmiah dan Publikasi. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai