Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“ARTIKEL PENELITIAN DAN STUDI PUSTAKA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu: Dr. H. Muhammad Makki, M.Pd.

Oleh: Kelompok 6

1. Haetul Yani E1E022107


2. Helda Apriani E1E022109
3. Iin Juliana E1E022117
4. Isna Zuriatni E1E022121
5. Lilis Rizkiya Amanda E1E022130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang
"Artikel Penelitian dan Studi Pustaka". Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

17 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Artikel Ilmiah .............................................................................................. 3
1. Pengertian Artikel Ilmiah ............................................................................ 3
2. Ciri-Ciri Artikel Ilmiah ............................................................................... 5
3. Struktur Penulisan Artikel Ilmiah ............................................................... 5
4. Bahasa yang digunakan ............................................................................. 10
5. Tips sukses menulis artikel ilmiah ............................................................ 10
6. Langkah-Langkah Dalam Membuat Artikel Ilmiah .................................. 11
7. Publikasi Artikel Ilmiah ............................................................................ 13
B. Studi Pustaka ............................................................................................. 15
1. Pengertian Studi Pustaka ........................................................................... 15
2. Tujuan ....................................................................................................... 16
3. Jenis-Jenis Studi Pustaka .......................................................................... 17
4. Sumber-sumber studi pustaka ................................................................... 18
5. Proses studi pustaka .................................................................................. 19
C. Hubungan Artikel Ilmiah Dan Studi Pustaka ............................................ 20
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 22
A. Kesimpulan ............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai wadah utama penyampaian hasil penelitian, artikel ilmiah
memiliki sejarah yang panjang dalam dunia ilmu pengetahuan. Dari masa
lampau hingga jurnal ilmiah kontemporer, kita akan melacak perkembangan
artikel ilmiah dan bagaimana itu menjadi pusat pertukaran ide dan pengetahuan
di antara para peneliti. Dalam upaya memahami mendalam suatu topik, studi
pustaka memberikan pondasi teoritis yang tak ternilai. Penelitian tidak dimulai
hanya dengan pertanyaan, melainkan juga dengan pemahaman yang cermat
terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Proses seleksi, struktur, dan
integrasi studi pustaka dalam merancang kerangka penelitian juga akan
diuraikan.

Bagaimana artikel ilmiah dan studi pustaka saling terkait? Pembahasan


akan fokus pada bagaimana literatur yang terdapat dalam studi pustaka
membentuk landasan untuk merumuskan pertanyaan penelitian dan merancang
penelitian yang tepat. Artikel ilmiah menjadi alat utama untuk menyampaikan
temuan-temuan dari studi pustaka ini. Integrasi latar belakang artikel ilmiah dan
studi pustaka tidak terlepas dari tantangan. Eksplorasi akan dilakukan terkait
dengan hambatan potensial dan peluang yang mungkin ditemui dalam upaya
menyusun fondasi penelitian yang kuat.

Dengan memahami kedua aspek ini, kita dapat menyadari bahwa artikel
ilmiah dan studi pustaka tidak hanya memberikan konteks, melainkan juga
menjadi fondasi yang membimbing perjalanan penelitian. Kesimpulan ini akan
merangkum pentingnya mengaitkan artikel ilmiah dan studi pustaka untuk
mencapai keberhasilan dalam dunia penelitian.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian artikel ilmiah dan studi pustaka?

1
2. Bagaimana ciri-ciri, struktur dan langkah-langkah dalam menyusun
artikel ilmiah?
3. Jelaskan jenis-jenis studi pustaka dan dan prosesnya!
4. Apa hubungan anatara artikel ilmiah dan studi pustaka?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian artikel ilmiah dan studi pustaka
2. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat artikel ilmiah dan studi
pustaka
3. Untuk mengetahui hubungan antara keduanya.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Artikel Ilmiah
1. Pengertian Artikel Ilmiah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikel adalah suatu
karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai yang dapat ditemukan
dalam majalah, surat kabar, dan sejenisnya. Sementara itu, istilah "ilmiah"
merujuk pada ilmu pengetahuan, yang memenuhi standar atau aturan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, artikel ilmiah dapat diartikan sebagai karya
tulis lengkap yang mengikuti struktur tertentu, memenuhi persyaratan ilmu
pengetahuan, dan diterbitkan dalam jurnal,

Menurut Komara (2017), artikel ilmiah merupakan komposisi tulisan


yang bersifat faktual atau nonfiksi mengenai suatu permasalahan. Artikel
ini dipublikasikan dalam jurnal, majalah, atau buletin dengan tujuan
menyampaikan gagasan, fakta, serta menawarkan solusi terhadap suatu
masalah dengan maksud meyakinkan dan mendidik pembaca.

Maryadi (2000) menggambarkan artikel ilmiah sebagai tulisan yang


mengulas dan mengevaluasi masalah tertentu dengan menerapkan kaidah-
kaidah keilmuan. Penggunaan metode ilmiah, bahasa baku, tata tulis ilmiah,
dan prinsip-prinsip keilmuan seperti objektif, logis, empiris, lugas, jelas,
dan konsisten menjadi ciri khas artikel ilmiah. Menurut Brotowijoyo (2002),
artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah adalah hasil karya ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis dengan mematuhi
metodologi penulisan yang baik dan benar.

Kemudian Suyitno (2011) melihat artikel ilmiah sebagai tulisan yang


dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel.
Penulisannya mengikuti tata cara ilmiah sesuai dengan konvensi ilmiah
yang berlaku.

3
Dari pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa artikel
ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang mengikuti struktur tertentu dan
menggunakan metodologi ilmiah. Artikel ini umumnya dipublikasikan
dalam jurnal-jurnal tingkat nasional maupun internasional.

Penting bagi seorang penulis untuk memahami bahwa karya ilmiah


tidak dirancang untuk menghibur atau menjadi hiburan, tetapi tujuannya
adalah untuk menyampaikan temuan ilmiah baru. Secara ringkas, artikel
ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Publikasi pertama dari hasil penelitian atau pemikiran ilmiah yang


bersifat orisinal.
2) Disajikan dalam bentuk pemaparan yang memungkinkan pembaca
untuk memeriksa kesimpulan, melakukan verifikasi, dan mengulang
eksperimen jika artikel menguraikan hasil suatu eksperimen.
3) Dipublikasikan di jurnal ilmiah atau dokumen lain yang dapat diakses
dalam komunitas ilmuwan, atau disajikan dalam forum ilmiah di
kalangan komunitas ilmuwan sejenis.

Ide-ide yang disampaikan dalam artikel ilmiah harus diungkapkan


dengan jelas dan logis. Transisi dari satu ide ke ide lainnya harus lancar,
sehingga pembaca terdorong untuk terus membaca hingga akhir artikel.
Selain itu, proses pengembangan ide ini penting agar pembaca tidak hanya
membaca sampai akhir, tetapi juga terinspirasi untuk mengaplikasikan atau
menerapkan ide-ide yang disajikan dalam artikel.

Motivasi penulisan, pemikiran, dan desain penelitian atau pemikiran


harus dilaporkan secara lengkap, sehingga dapat memengaruhi pembaca
untuk menerima atau menolak hasil penelitian yang dijelaskan dalam
tulisan. Jika pengetahuan hasil penelitian tersebut dapat bertahan dari
berbagai kritik, maka artikel tersebut dapat diterima sebagai bagian dari
tubuh ilmu pengetahuan, hingga muncul temuan baru yang mungkin
menyangkal hasil penelitian tersebut.

4
2. Ciri-Ciri Artikel Ilmiah
a. Objektivitas
Artikel ilmiah seharusnya ditulis secara objektif, menyajikan fakta
dan data tanpa bias.
b. Bahasa Formal
Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah seharusnya formal dan
teknis, menghindari penggunaan bahasa sehari-hari atau bahasa
gaul.
c. Faktual
Artikel ilmiah seharusnya didasarkan pada fakta dan data, bukan
opini atau keyakinan pribadi.
d. Metodologi
Artikel ilmiah seharusnya mengikuti metodologi terstruktur, seperti
metode ilmiah, untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan
secara sistematis dan ketat.
e. Citation
Artikel ilmiah seharusnya mencantumkan referensi yang benar
untuk memberikan penghargaan pada penelitian sebelumnya dan
mendukung klaim yang dibuat dalam artikel.
f. Struktur
Artikel ilmiah seharusnya mengikuti struktur tertentu, termasuk
abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil, diskusi, dan kesimpulan.

3. Struktur Penulisan Artikel Ilmiah


Secara umum, lazimnya artikel ilmiah itu menganut sistematika sebagai
berikut:

1) Judul
Judul ditulis lengkap, informatif, tidak terlalu panjang tapi juga tidak
terlalu pendek (antara 5-15 kata) dan memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yg menggambarkan masalah yg diteliti.
Sisipkan kata tugas atau kata hubung, untuk menghasilkan judul
yang efektif; Jangan terlalu mudah menggunakan “studi kasus” jika

5
memang bukan kasus; Pertimbangkan pencantuman lokasi penelitian
jika lokasi itu hanya sekadar lokasi karena akan sangat membatasi
implikasi temuan (Rokhman, Taufiqur, 2014).
2) Nama Penulis

Nama penulis sebagai pemegang hak kepemilikan atas tulisan,


Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik atau yg lain apapun, dan
nama lembaga tempat bekerja penulis, dan alamat surel (e-mail).

Semua nama yang tercantum harus bertanggung jawab atas isi


artikel, Untuk penulis yang berstatus mahasiswa, alamat pertama yang
harus ditulis adalah nama perguruan tinggi tempat studi, Jangan
menyingkat nama belakang agar tidak menyulitkan, dasar pengacuan
oleh peneliti lain (Rokhman, Taufiqur, 2014).

3) Abstrak

Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang


paling penting: masalah, tujuan penelitian, prosedur/metode, ringkasan
hasil, simpulan dan saran. Ditulis dalam 1 paragraf (kecuali ditentukan
lain). Harus utuh, menggambarkan esensi isi keseluruhan, dan
terjemahan dalam bahasa Inggris

Latar belakang cukup 1 kalimat dan dapat dilanjutkan dengan


pernyataan tujuan penelitian; Pendekatan atau metode yang dipilih:
ringkas; Fokus pada temuan penting dan implikasi hasil temuan; Tidak
ada singkatan yang tidak dijelaskan terlebih dulu; Tidak mengacu tabel
atau gambar serta pustaka acuan; Abstrak benar menurut kaidah bahasa
Inggris (Rokhman,Taufiqur, 2014).

4) Kata Kunci
Kata Kunci dipilih yang dapat berfungsi sebagai alat penelusur;
Mampu mencerminkan konsep yang terkandung dalam naskah. Kata
kunci tidak selalu berupa kata tunggal, kata kunci bukan kata biasa tetapi

6
biasanya istilah, urutkan kata kunci berdasarkan abjad, gunakan 4-5 kata
kunci, urutkan kata kunci dari yang paling penting ke yang kurang
penting (Suminar, 2012).
5) Pendahuluan
Pendahuluan yg menyajikan kajian pustaka beserta rujukan yg
proporsional, pembahasan dengan ringkas, padat dan langsung mengena
masalah yg diteliti menyangkut landasan teorinya, historisnya, atau yg
lain yang mengarah ke rumusan masalah, rencana pemecahan dan
diakhiri dengan tujuan dan manfaat penelitian.
Deskripsikan Pendahuluan secara umum di awal paragraph,
biasanya dikaitkan dengan isu-isu global dan ilmiah, dilanjutkan dengan
background yang lebih spesifik. Deskripsikan permasalahan yang akan
diselesaikan kaitannya dengan Pendahuluan. Deskripsikan letak
kebaruan dari teknologi yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan (Istadi, 2007). Letak kebaruan atau kontribusi baru
terhadap ilmu pengetahuan harus dibuktikan dengan perbandingannya
dengan teknologi yang sudah ada, sehingga sangat perlu refernsi artikel
jurnal yang mutakhir. Bagian akhir Pendahuluan dilengkapi dengan
tujuan spesifik dari artikel yang ditulis beserta manfaatnya.
6) Metode
Metode yg menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan: lokasi,
subjek atau populasi dan sampel, instrumen pengumpul data beserta
kualitasnya, rancangan penelitian, cara penggalian data, dan teknik
analisis data beserta keabsahannya(Istadi, 2007).
Deskripsikan bahan-bahan penelitian secara detil, bila perlu
cantumkan merk dan kemurnian dari bahan-bahan yang digunakan.
Prosedur penelitian disampaikan dalam bentuk cerita. Deskripsikan
prosedur atau metode secara jelas dan berurutan sehingga dapat
menjamin prosedurnya diulang dengan hasil yang relatif sama oleh
pembaca. Metode penelitian dan metode statistik yang digunakan harus
scientific. Jika ada optimasi, gunakanlah metode optimasi yang
scientific dan memperhatikan interaksi. antarvariabel. Gambar

7
rangkaian peralatan harus dideskripsikan dengan jelas. Metode
penelitian harus bisa menyelesaikan permasalahan (Istadi, 2007).
7) Hasil
Hasil sebagai bagian utama artikel mmenyajikan analisis data
sebagai hasil bersih, (tidak memuat proses analisis dan proses pengujian
hipotesis serta pembandingan koefisien statistik hasil analisis dengan
tabel statistik) yang bisa disajikan dalam tabel atau grafik untuk
memperjelas penyajian hasil secara verbal kemudian diberi komentar
atau dibahas; apabila hasil cukup panjang bisa disajikan dengan sub-
bagian, tetapi bila terlalu pendek digabung dengan pembahasan.
asil analisis dapat
Tampilkan data hasil penelitian dalam bentuk grafik atau tabel,
mana yang lebih tepat, pilih salah satu apakah dalam bentuk grafik atau
tabel, tidak boleh duplikasi antara grafik dan tabel.Grafik/gambar
biasanya dipresentasikan dalam file jenis TIFF (.tif), JPEG (.jpg). atau
Postcript (.eps), satu file per gambar. Kualitas grafik harus jelas dan
baik, sehingga ketika diedit di jurnal setelah dikecilkan ukurannya, font
size tetap dapat terbaca. Tebal garis harus mencukupi.
Hasil penelitian harus signifikan dan mempunyai kontribusi baru
bagi ilmu pengetahuan serta menyelesaikan permasalahan.
Deskripsikan penyelesaian permasalahan secara jelas, (kemudian
diskusikan secara lebih mendalam mengapa hal itu terjadi) (Istadi,
2007).
8) Pembahasan
Pembahasan sebagai bagian terpenting dari keseluruhan artikel
bertujuan menjawab masalah atau menunjukkan tujuan penelitian
dicapai, menafsirkan temuan penelitian denggan teori/kajian pustaka
yang ada di pendahuluan dan mengintegrasikan kedalam kumpulan
pengetahuan yg telah mapan, dan menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yg sudah ada
Berdasarkan pada deskripsi penyelesaian permasalahan, kemudian
diskusikan secara lebih mendalam mengapa hal itu terjadi (Istadi, 2007).

8
Bandingkan hasil penelitian atau diskusinya dengan pendapat orang lain
atau penelitian sebelumnya (jurnal/prosiding yang terbaru yang terbit 3
tahun terakhir). Pembahasan harus singkat tapi jelas dan ilmiah.
9) Simpulan dan saran
Simpulan dan saran sebagai penutup menyajikan ringkasan dari
uraian yang disajikan pada hasil dan pembahasan dengan
mengembangkan pokok-pokok pikiran yg merupakan esensi uraian
tersebut; Simpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan numerik. Saran
disusun hanya berdasarkan simpulan dan pembahasan serta bisa
mengacu pada tindakan praktis, pengembangan teoretis serta perlunya
penelitian lanjutan. Klaim yang terdapat dalam simpulan seharusnya
didukung oleh data hasil penelitian yang memiliki signifikansi. Jika
tidak, umumnya akan ditolak. Sampaikan simpulan secara singkat, dan
hindari membuat klaim yang terlalu besar tanpa didukung oleh data
yang relevan.
10) Ucapan Terima Kasih

Tuliskan ucapan terima kasih kepada penyandang dana penelitian.


Tuliskan juga ucapan terima kasih kepada yang membantu dengan
intens terhadap penelitian yang dilakukan (Istadi, 2007). Ucapan terima
kasih biasanya ditempatkan pada akhir tulisan sebelum daftar pustaka.
Biasanya yang perlu disebutkan adalah penyandang dana. Berikan
nomor kontraknya jika ada, karena ini juga nanti sebagai dokumentasi
bagi pemberi dana bahwa penelitian yang dibiayai telah dipublikasikan.
Ucapan terimakasih juga dapat diberikan kepada perorangan, lembaga
atau kelompok yang secara langsung telah memberi bantuan teknis dan
saran. Ucapan terimakasih sebaiknya ditulis dengan sederhana.

11) Daftar pustaka


Daftar Pustaka harus lengkap sesuai dengan rujukan yang disajikan
dalam batang tubuh artikel dan sebaliknya. Daftar Pustaka/References
harus dituliskan sesuai dengan format jurnal dimana artikel akan di-
submit-kan. Tuliska daftar pustaka yang “up to date”, sebaiknya lebih
banyak merujuk jurnal termasuk merujuk ke jurnal yang akan di-submit.

9
Gunakan system rujukan “numbering” atau “Author, year”, harus
konsisten. Semua pustaka yang dirujuk di teks harus didaftarkan di
daftar pustaka, demikian juga sebaliknya. References harus ditulis
sesuai format jurnal dimana artikel akan disubmitkan (Istadi, 2007).

4. Bahasa yang digunakan


Dalam pembuatan laporan penelitian sebagai karya ilmiah, disarankan
untuk menggunakan ragam bahasa baku. Suriasumantri (1987) menyatakan
bahwa dalam tulisan ilmiah, penekanan lebih diberikan pada fungsi
simbolik daripada fungsi emotif dan afektif. Hal ini bertujuan agar bahasa
yang digunakan bersifat reproduktif, sehingga gagasan yang disampaikan
penulis dapat dipahami secara tepat oleh pembaca.

Laras bahasa yang digunakan dalam laporan penelitian sebaiknya


merupakan laras bahasa keilmuan. Dardjowidjojo (1988) mengidentifikasi
ciri-ciri laras bahasa keilmuan, termasuk wujud bahasa yang lengkap,
penggunaan kosakata yang utuh, pemakaian tanda baca yang tepat, isi yang
padat tanpa kata-kata berlebihan, ketepatan ungkapan dan ketunggalan arti,
pemakaian bahasa yang bersifat abstrak, penekanan pada kalimat pasif
untuk menyoroti peristiwa, dan kelengkapan unsur kalimat seperti subjek
dan predikat.

Brotowidjoyo (1985) juga mencatat beberapa ciri karangan ilmiah,


seperti objektif, cermat, tepat, sistematis, dan tidak bersifat emotif. Dengan
demikian, dalam penyusunan laporan penelitian, perhatian terhadap aspek
penalaran, struktur paragraf, struktur kalimat, diksi, ejaan, serta sistematika
dan logika keseluruhan tulisan sangat penting. Selain itu, penting untuk
memastikan bahwa tulisan bebas dari segala bentuk plagiat.

5. Tips sukses menulis artikel ilmiah


Untuk menjadi seorang penulis yang handal dan bermutu, diperlukan
motivasi tinggi, ambisi, dan militansi yang kuat. Kunci utamanya adalah
berlatih secara konsisten, meskipun kesibukan dan faktor lain seharusnya
tidak menjadi hambatan untuk terus menulis. Keberhasilan dalam menulis
juga dapat dicapai dengan memiliki orientasi pada publikasi, di mana

10
penulis sebaiknya segera menanggapi topik yang menarik dan menghindari
penundaan. Selain itu, uji hasil karya dalam lomba-lomba dan jadikan
penolakan sebagai dorongan untuk menulis dengan lebih baik.

Terdapat beberapa hal yang perlu dihindari dalam proses penulisan.

- Pertama, hindari menulis tanpa melengkapi bagian-bagian pokok seperti


abstrak, metode, dan daftar pustaka yang benar-benar dirujuk.
- Kedua, pastikan mencantumkan sumber kutipan saat mengutip.
- Ketiga, tulislah dengan empati terhadap pembaca.
- Keempat, hindari menulis tanpa referensi yang memadai.
- Kelima, hindari menulis asal-asalan.
- Keenam, pastikan mengirim naskah dengan pengantar atau proposal
yang sesuai. Terakhir, hindari menolak naskahnya disunting oleh editor
atau merasa sakit hati jika naskah ditolak.

6. Langkah-Langkah Dalam Membuat Artikel Ilmiah


Farid (2017:2-5) menyebutkan ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan dalam penulisan. Langkah-langkah tersebut yaitu,
mengembangkan ide, proses penulisan artikel, dan menyesuaikan format
penulisan artikel.

1) Pengembangan ide

Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan;


membaca buku, jurnal ilmiah, diskusi, seminar, dan fenomena yang
terjadi masyarakat, dan sebagainya. Diskusi dengan pembimbing atau
ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu akan memberi kesempatan penulis
agar dapat pandangan tentang suatu gagasan atau ide.

Salah satu hal yang dapat menghambat mulai penulisan adalah ide
tersebut harus “brilliant” atau mengguncangkan dunia, barulah
menggerakkan kita untuk berkarya. Menulislah dari hal-hal yang dari
sederhana, jangan menunggu sempurna, karena ide tersebut dapat
berkembang secara bertahap.

2) Proses penulisan artikel

11
Laptane (dalam Farid, 2017:2) menjelaskan bahwa dalam proses
penulisan itu dibagi menjadi lima tahap, yaitu, brainstorming, drafting,
revising, editing, dan publishing.
a. Brainstorming, adalah suatu proses yang disebut dengan pencatatan
ide-ide yang ditemukan ke media, bisa berupa tulisan di kertas dan
sebagainya.
b. Drafting, adalah suatu proses yang dimulai dengan melengkapi
kalimat-kalimat utuh, paragraf dan subtopik yang dilakukan saat
proses brainstorming. Selanjutnya adalah dengan membuat
penghubung di antara kalimat dan subtopik.
c. Revising, adalah proses setelah tulisan sudah selesai secara
keseluruhan, kemudian merevisi tulisan tersebut supaya menjadi
tulisan yang baik.
d. Editing, proses editing ini merupakan proses yang bisa dilakukan
oleh beberapa orang atau sendirian, yang memperhatikan tata bahasa
dan format artikel atau gaya selingkung dari suatu jurnal yang akan
dituju.
e. Publishing, proses publishing ini merupakan proses akhir dari
penulisan, sebelum memasukkannya ke jurnal, sebagai seorang
penulis harus yang dengan tulisannya tersebut, apakah sudah layak
dan matang untuk diterbitkan, atau masih perlu diperbaiki lagi.

3) Penyesuaian format penulisan artikel

Format atau sistematika penulisan artikel harus diperhatikan supaya


artikel kita dapat dilirik oleh pengelola jurnal. Pengelola atau editor
jurnal hanya akan mempertimbangkan artikel yang menyesuaikan gaya
selingkung atau format, atau yang biasa disebut dengan template jurnal.

Artikel yang akan di-submit di suatu jurnal, wajib untuk menyesuaikan


template yang sudah disediakan dari jurnal, sehingga pihak pengelola
jurnal tersebut lebih mudah untuk memahami naskah artikel tersebut.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu pedoman

12
penulis atau author guidelines. Peraturan tersebut harus dipenuhi oleh
penulis yang ingin memasukkan artikelnya ke jurnal yang dituju.
Beberapa jurnal ada yang mengenakan biaya untuk pemrosesan artikel,
dan ada juga yang tidak. Bahkan, ada beberapa jurnal yang justru
memberikan honorarium untuk para penulis yang artikelnya
dipublikasikan di jurnal tersebut.

7. Publikasi Artikel Ilmiah


Menurut Farid (2017:5), ada dua cara umum untuk mempublikasikan
artikel ilmiah, yaitu melalui konferensi/seminar dan pengiriman artikel ke
jurnal (nasional/internasional). Proses publikasi ini memiliki langkah-
langkah rinci, sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

a. Konferensi/Seminar

Konferensi atau seminar nasional/internasional adalah pertemuan


ilmiah akademisi yang bertujuan untuk berbagi hasil penelitian.
Konferensi ini dapat diselenggarakan oleh lembaga atau kampus
tertentu dan bisa berskala nasional atau internasional. Mengikuti
konferensi nasional/internasional memberikan peluang untuk bertemu
dengan akademisi dari berbagai daerah dan negara. Hasil karya para
penulis yang dikirim ke penyelenggara konferensi akan dimuat dalam
prosiding, yang merujuk pada kumpulan makalah seminar yang telah
dibukukan.

b. Jurnal Nasional/Internasional

Mengirimkan artikel ilmiah ke jurnal dan memastikan bahwa artikel


tersebut dipublikasikan di jurnal yang memiliki reputasi tinggi dapat
meningkatkan kualitas seorang penulis akademis. Di Indonesia,
pencapaian luar biasa bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti adalah
mempublikasikan artikel di jurnal yang terindeks pada SINTA atau
SCOPUS. Jurnal nasional/internasional dianggap terakreditasi jika
sudah terindeks oleh lembaga seperti SCOPUS, Web of Science (WOS),

13
Thomson Reuters, dan sebagainya. Terindeksnya jurnal ini menjadi
tolok ukur kualitas dan daya jangkau publikasi ilmiah yang dilakukan
oleh penulis.

7.1. Manfaat Publikasi Ilmiah

Fajri Matahati Muhammadin (2018) menyebutkan beberapa manfaat


yang dapat diperoleh dari mempublikasikan artikel ilmiah setelah
menulisnya. Diantaranya adalah:

• Berpartisipasi dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Melalui publikasi ilmiah, penulis dapat memberikan kontribusi


pada pengembangan ilmu pengetahuan dengan berbagi hasil
penelitiannya.

• Amal Jariyah bagi yang Muslim

Bagi individu yang beragama Islam, publikasi ilmiah dapat


menjadi amal jariyah, yang pahalanya terus mengalir setelah
kematian.

• Mendukung Pendaftaran Studi Lanjut, Beasiswa, dan Karier


Akademis
Daftar publikasi ilmiah dalam Curriculum Vitae (CV) dapat
memberikan nilai tambah dalam pendaftaran studi lanjut, perolehan
beasiswa, dan ketika ingin menjadi seorang akademisi.
• Memperluas Jaringan Keilmuan

Publikasi ilmiah, terutama melalui konferensi, dapat membantu


dalam memperluas jaringan keilmuan dengan berinteraksi dengan
sesama akademisi.

• Persyaratan Lulus di Beberapa Universitas

Di beberapa universitas, publikasi ilmiah menjadi syarat yang


harus dipenuhi untuk dapat lulus

14
B. Studi Pustaka
1. Pengertian Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi fokus penelitian atau
subjek dalam karya tulis non ilmiah, seperti novel. Penulis karya ilmiah
cenderung lebih sering melakukan studi kepustakaan karena adanya aturan
dan ketentuan yang lebih ketat dibandingkan dengan karya tulis non ilmiah.
Istilah ini menjadi akrab terutama dalam konteks penelitian, di mana perlu
dibuat proposal rencana penelitian.

Dalam rencana penelitian, peneliti sudah diminta untuk melakukan


studi kepustakaan. Setelah menyelesaikan penelitian, peneliti juga perlu
menulis laporan hasil penelitian dan kemudian melakukan studi
kepustakaan kembali. Hasil penelitian dapat berupa artikel ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal atau buku yang diterbitkan untuk masyarakat
melalui berbagai saluran, baik online maupun offline. Untuk memahami
lebih baik pembahasan tentang studi pustaka, fokus akan diarahkan terlebih
dahulu pada karya tulis, baik itu ilmiah maupun non ilmiah. Meskipun studi
kepustakaan lebih umum dilakukan dalam penulisan karya tulis ilmiah,
bukan berarti karya tulis non ilmiah tidak memerlukannya. Pada beberapa
kasus, seperti dalam penulisan novel, studi kepustakaan tetap diperlukan,
misalnya untuk menciptakan latar belakang pengalaman tokoh.

Beberapa ahli memberikan pandangan mereka mengenai studi


kepustakaan. Menurut Sarwono, studi kepustakaan adalah kegiatan
mempelajari berbagai buku referensi dan hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis, memberikan landasan teori untuk masalah yang akan diteliti. Nasir
menyatakan bahwa studi kepustakaan melibatkan penelaahan buku,
literatur, catatan, dan laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin
dipecahkan, sebagai teknik pengumpulan data. Sugiyono melihat studi
kepustakaan sebagai kajian teoritis dan literatur ilmiah yang berkaitan
dengan budaya, nilai, dan norma dalam situasi sosial tertentu yang diteliti.

15
Dari berbagai pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa studi
kepustakaan adalah proses membaca referensi seperti buku, artikel, jurnal,
dan sejenisnya, yang kemudian dijadikan sumber rujukan untuk menyusun
tulisan. Referensi ini membantu pengembangan tulisan agar lebih berbobot
dan berkualitas, tidak hanya terasa nyata tetapi juga dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Tujuan
Melakukan studi kepustakaan membutuhkan waktu yang cukup, karena
penulis harus mempelajari beberapa referensi. Meskipun terasa sulit pada
awalnya, namun jika dijalani dengan tekun, proses ini akan terasa lebih
ringan dan alami. Proses studi kepustakaan memiliki tujuan yang penting,
karena dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas tulisan yang disusun.
Beberapa tujuan dari studi kepustakaan antara lain:

a. Menemukan Suatu Masalah atau Topik

Penulis dan peneliti yang rajin membaca buku dalam waktu


luangnya dapat menemukan berbagai topik. Proses ini membantu
mereka terbiasa melakukan studi kepustakaan, sehingga dapat
menemukan masalah yang dapat diangkat menjadi topik penelitian atau
tulisan.

b. Mencari Informasi yang Relevan

Studi kepustakaan membantu penulis menemukan informasi yang


relevan dengan topik yang akan dibahas dalam tulisannya. Misalnya,
jika topiknya adalah gangguan mental, penulis perlu mencari buku,
artikel, dan sumber lainnya yang membahas secara mendalam tentang
gangguan mental untuk mendapatkan informasi yang akurat dan
terpercaya.

c. Mengkaji Teori yang Relevan

Proses studi kepustakaan juga bertujuan untuk mengkaji teori yang


relevan dengan masalah atau topik yang sedang dibahas. Ini membantu

16
penulis atau peneliti dalam menyusun kerangka teoritis yang kokoh dan
terkait erat dengan konteks penelitian atau tulisan.

d. Mencari Landasan Teori

Khusus untuk penulisan karya tulis ilmiah seperti laporan hasil


penelitian, makalah, atau artikel ilmiah, studi kepustakaan membantu
dalam mencari landasan teori. Bab landasan teori pada bagian awal
karya tulis diisi dengan hasil kajian teoritis dari berbagai sumber pustaka
yang telah dibaca dan dikaji.

e. Memperdalam Pemahaman dan Pengetahuan Penulis

Melalui studi kepustakaan, penulis atau peneliti dapat memperdalam


pemahaman atas topik yang dipilih. Ini membantu memperluas
pengetahuan penulis sehingga dapat menemukan topik yang menarik
untuk diangkat dalam tulisan atau penelitian masa depan.

Secara keseluruhan, studi kepustakaan memberikan kontribusi


signifikan dalam pengembangan ide, pemilihan topik, dan pemahaman
mendalam yang membantu memperkuat dasar tulisan atau penelitian.

3. Jenis-Jenis Studi Pustaka


Studi pustaka memiliki beberapa jenis yang dapat dipilih oleh penulis
dan peneliti, memudahkan dalam menentukan referensi yang akan
digunakan. Jenis-jenis studi pustaka tersebut meliputi:

a. Kajian Pemikiran Tokoh


Menyelidiki pemikiran atau pola pikir seorang tokoh sebagai topik
tulisan atau penelitian. Contohnya, penelitian tentang buah pikiran Ki
Hajar Dewantara. Referensi dapat berasal dari buku biografi tokoh,
karya yang merangkum pemikiran tokoh, atau wawancara dengan
keluarga dan orang-orang terkait.
b. Analisis Buku Teks
Melibatkan membaca dan menganalisis buku teks yang digunakan
dalam dunia pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

17
Analisis ini dapat memberikan data yang mendukung topik tulisan atau
penelitian.
c. Kajian Sejarah
Mengkaji sejarah dari suatu topik dengan membaca buku, artikel, dan
literatur lain yang menjelaskan sejarah. Sumber lain seperti dokumenter
video, barang peninggalan sejarah, dan lainnya juga dapat digunakan
untuk menguatkan topik. Kajian sejarah ini memfokuskan pada unsur
sejarah yang dapat menambah data valid

4. Sumber-sumber studi pustaka


Sumber-sumber studi pustaka mencakup berbagai jenis literatur yang
dapat dijadikan referensi. Beberapa sumber informasi yang sering
digunakan dalam studi kepustakaan melibatkan:

a. Jurnal Penelitian
Jurnal ilmiah yang berisi artikel dari berbagai penulis, terbagi dalam
kategori open access dan berbayar. Kualitas jurnal bisa dinilai dari
akreditasi, baik nasional maupun internasional.
b. Buku
Bentuk terbitan tulisan yang melibatkan proses edit dari penerbit buku.
Buku memastikan kualitas isi, baik dalam kedalaman penjelasan topik
maupun bahasa yang mudah dipahami.
c. Media Massa
Koran, surat kabar, dan majalah menjadi sumber referensi yang dapat
diandalkan. Artikel-artikel dalam media massa dapat menguatkan topik
tulisan dan penelitian.
d. Internet
Sumber informasi yang banyak digunakan di era digital. Internet
menyajikan jurnal, artikel, dan referensi dari berbagai negara,
memudahkan proses pencarian. Pengguna harus berhati-hati dalam
memilih sumber yang kredibel dan mencantumkan link sumber dengan
tepat dalam daftar pustaka.

18
5. Proses studi pustaka
1) Mencari Literatur Yang Relevan dengan Topik

Langkah awal ini mungkin menjadi langkah yang amat penting


untuk dilakukan oleh orang-orang ketika mengerjakan studi pustaka. Ini
dikarenakan tidak akan ada gunanya bagi penulis untuk mencari literatur
yang tidak sesuai dengan topik yang kalian seharusnya perlu kerjakan.
Sebagai contoh, jika sedang mengerjakan makalah mengenai ekonomi
syariah, maka sebaiknya kalian mencari pula literatur dalam bentuk
apapun yang sesuai dengan topik tersebut. Kita bisa mulai dari topik
yang terluas terlebih dahulu, lalu perlahan mengerucut ke dalam untuk
menemukan topik yang diinginkan, yakni ekonomi syariah.

2) Mengkaji Ulang Keabsahan Literatur

Proses selanjutnya juga tidak kalah penting dilakukan ketika sedang


mengerjakan studi literatur. Ada kalanya bahan bacaan yang kalian cari
rupanya memiliki informasi tidak valid. Hal ini bisa disebabkan karena
berbagai macam faktor. Mulai dari penulis yang tidak sesuai dengan
bidangnya, fakta yang diambil rupanya tidak valid sampai dengan
kesalahan dalam penerjemahan. Untuk itu, sebelum penulis benar-benar
memuat teori dan pengetahuan dari suatu literatur, alangkah baiknya
jika kalian memastikan terlebih dahulu mengenai kebenaran dari
literatur terkait.

3) Menyesuaikan Isi dengan Topik Tulisan Yang Diusung

Sebelum penulis bisa benar-benar menuliskan karya ilmiah


berdasarkan literatur yang kalian temukan, akan lebih baik jika
memastikan ulang mengenai kesesuaian isi literatur tersebut dengan
topik karya ilmiah yang seharusnya di buat. Proses ini mungkin tidak
bisa dilakukan sendirian, mengingat apa yang kita anggap sudah sesuai
ternyata belum benar-benar sesuai dengan pandangan orang lain. Untuk
itu, penulis bisa meminta pendapat dari teman-teman lain atau dari

19
dosen pengampu terkait apakah literatur yang di temukan sudah sesuai
dengan topik tulisan atau belum.

4) Membuat Kerangka Dan Menulis Karya Ilmiah

Setelah langkah-langkah di atas sudah lewati, penulis bisa


menuliskan karya ilmiah kalian sesuai dengan literatur yang ditemukan.
Penulis bisa mencoba membuat kerangka tulisan terlebih dahulu
sebelum masuk ke tulisan karya ilmiah seutuhnya. Proses pembuatan
kerangka tulisan dapat membantu penulis untuk menentukan apa saja
yang perlu di tulis di dalam karya ilmiah, bagian mana saja yang perlu
dicantumkan dan dirasa tidak perlu dicantumkan, serta mengurutkan
bagian-bagian karya ilmiah agar pembaca bisa membaca tulisan secara
runtut.

C. Hubungan Artikel Ilmiah Dan Studi Pustaka


Artikel ilmiah dan studi pustaka memiliki keterkaitan yang erat dalam
proses penulisan artikel ilmiah. Berikut beberapa aspek yang menjelaskan
hubungan antara artikel ilmiah dan studi pustaka berdasarkan temuan:

1. Dasar Penulisan Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah bergantung pada studi pustaka atau hasil penelitian. Studi
pustaka membantu penulis mengumpulkan informasi yang relevan,
mendukung penulisan artikel ilmiah secara sistematis dan terstruktur.
2. Pendukung Penulisan
Studi pustaka menjadi landasan teoritis dan pembenaran atas topik yang
dibahas dalam artikel ilmiah. Informasi dari studi pustaka memperkuat
argumen dan klaim yang disajikan dalam artikel ilmiah.
3. Referensi dalam Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah memerlukan referensi yang kuat dan relevan, yang dapat
diperoleh melalui studi pustaka. Referensi dari studi pustaka digunakan
untuk mendukung pernyataan dan temuan yang disajikan dalam artikel
ilmiah.
4. Pengembangan Perspektif

20
Studi pustaka membantu dalam pengembangan perspektif teori yang akan
digunakan dalam analisis artikel ilmiah. Ini menunjukkan bahwa studi
pustaka memberikan landasan yang kokoh bagi penulisan artikel ilmiah.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa artikel ilmiah dan studi


pustaka saling berhubungan, di mana studi pustaka menjadi dasar utama dalam
penulisan artikel ilmiah dengan menyediakan informasi, teori, dan referensi
yang diperlukan untuk mendukung argumen dan temuan yang disajikan dalam
artikel ilmiah.

21
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Artikel penelitian dan studi pustaka memainkan peran penting dalam proses
pengembangan ilmu pengetahuan. Artikel penelitian merupakan wadah formal
untuk menyajikan temuan ilmiah baru dengan struktur penulisan yang
terdefinisi. Dalam artikel ini, objektivitas, bahasa formal, dan metodologi
ilmiah menjadi landasan untuk menyampaikan hasil penelitian secara
sistematis. Struktur baku, termasuk pendahuluan, metode, hasil, dan
kesimpulan, membantu pembaca memahami konteks, proses penelitian, dan
implikasi temuan. Di sisi lain, studi pustaka adalah fondasi teoritis yang
mendukung setiap tulisan, baik ilmiah maupun non ilmiah.

Melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber, studi pustaka


membantu penulis menemukan topik yang menarik, memahami perkembangan
pengetahuan terkini, dan membangun dasar teori yang kuat. Keduanya, baik
artikel penelitian maupun studi pustaka, berkontribusi pada pembentukan
literatur ilmiah dan memberikan landasan bagi penelitian lebih lanjut dalam
berbagai disiplin ilmu.

22
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Y. A. (2023, Mei 10). Studi Pustaka: Pengertian, Tujuan, Sumber dan
Metode. Retrieved from depubslishstore.com:
https://deepublishstore.com/blog/studi-pustaka/

Fajri, D. L. (2022, Agustus 1). Studi Pustaka Adalah Referensi Penelitian, Ini
Penjelasan Lengkapnya. Retrieved from katadta.co.id:
https://katadata.co.id/agung/berita/62e773e3da762/studi-pustaka-adalah-
referensi-penelitian-ini-penjelasan-lengkapnya?page=all

Gumilang, N. A. (n.d.). Studi Pustaka Adalah: Pengertian, Fungsi, Proses, dan


Jenisnya. Retrieved from gramediablog:
https://www.gramedia.com/literasi/studi-pustaka/

Melfianora, M., and M. Si. "Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi
Literatur." Open Science Framework 12.1 (2019): 14-26.

Satriawan, N. (n.d.). Pengertian Artikel Ilmiah: Ciri, Struktur, dan 6 Manfaatnya


Untuk Studi. Retrieved from ranah.research.com:
https://ranahresearch.com/pengertian-artikel-
ilmiah/#:~:text=Pengertian%20Artikel%20Penelitian%20Menurut%20Ahl
i,dengan%20konvensi%20ilmiah%20yang%20berlaku.

Slameto, Slameto. "Penulisan artikel ilmiah hasil penelitian tindakan kelas."


Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 6.2 (2016): 46-57.

Suroso. 2018. Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah Terakreditasi. Disampaikan


pada Diskusi Ilmiah Menuju Penerbitan Publikasi Ilmiah Terakreditasi BPN
STPNYogyakarta, 10 Desember 2008

23

Anda mungkin juga menyukai