Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Teks Artikel Ilmiah

Dosen pengampu:

FRINAWATY LESTARINA BARUS,S.PD,M.PD

Di Susun Kelompok 6 :

Adinda RJ Sitorus (3222331004)

Agnes Rebeca Sianturi (3213131006)

Faridawati Manalu (3213331030)

Sabila Martin Dalimunte (3212431002)

Sri Arfina Sari (3212331001)

Kelas E-2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami selaku
penulis makalah, diberikan kesempatan dari awal pembuatan makalah ini, hingga sampai
kami menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa juga kita bersyukur
atas limpahan rahmat dan nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa, kita masih diberikan
kesempatan untuk beraktivitas dengan baik disetiap harinya dalam keadaan sehat wal’afiat.
Tujuan utama kami untuk membuat makalah ini yang berjudul Model Teks Artikel Ilmiah”
ini adalah tugas untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Dr.
Wisman Hadi S.pd M.Hum & Tiarma Nova Manalu S.pd M.Pd

Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca
maupun kepada kami selaku penulisnya. Kami juga menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan didalam makalah ini, baik dari segi penulisan dan penyampaian materi. Oleh
karena itu, kami sangat berharap besar pada kritik/saran yang membangun dari berbagai
pihak, agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Kami sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak


sempurnaan makalah kami ini. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya sekian kami ucapkan terimakasi.

Medan, April
2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah........................................................................................3
B. Struktur Teks Artikel Ilmiah............................................................................................4
C. Fungsi Teks Artikel Ilmiah..............................................................................................4
D. Ciri-Ciri Teks Artikel Ilmiah...........................................................................................5
E. Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah...................................................................................5
F. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Ilmiah.....................................................................5
G. Penulisan Kutipan, Daftar Rujukan dan Catatan Kaki....................................................8
BAB III....................................................................................................................................23
PENUTUP...............................................................................................................................23
A. Kesimpulan...................................................................................................................23
B. Saran..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme, sebagai
pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam menambah kontribusi yang diberikan dan
konteks kepandaian yang berlaku. Perkembangan teknologi tentunya juga mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti. Dalam informasi duniaada berbagai macam
bentuk penyampian informasi berita. Salah satu contonya adalah artikel.

Artike itu sendiri memiliki banyak macam jenisnya. Masuknya hasilpenelitian yang
merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil
penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai
kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikanstandardalam menunjukkandan
mengkomunikasikan hasilpenelitian adalah dengan cara tulis dalam bentuk artikel (kertas )
ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah / jurnal ilmiah yang di review.

Praktek ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal. Peneliti


mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis, berulang dan
mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, Saya berkomunikasi hasil penelitian pada
penelitilainnya,mengulas dan kritik hasil penelitian peneliti lainnya, melatih dan
membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta mengikatkan diri pada kehidupan
komunitas ilmiah.

Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalsaya lingkup


pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan Atau dikomunikasikan
dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Melalui cara ini, gagasan
individuidu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga secara bertahap akan menjadi
pengetahuan Saya lmiah. Cara yang efektif dan dijadikan standar dalammenunjukkan dan
mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dengan cara tulis dalam bentuk artikel (kertas )
ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah/jurnal ilmiah yang di-review.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud teks artikel ilmiah?
2. Apa saja struktur teks artikel ilmiah?
3. Bagaiman hubungan genre mikro pada teks artikel ilmiah?

1
4. Bagaimana penulisan kutipan, daftar rujukan dan catatan kaki dalam teks artikel
ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teks artikel ilmiah
2. Untuk mengetahui struktur teks artikel ilmiah
3. Untuk mengetahui hubungan genre mikro pada teks artikel ilmiah
4. Untuk mengetahui penulisan kutipan, daftar rujukan dan catatan kaki dalam teks
artikel ilmiah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah. Artikel ilmiah terdiri dari kata
artikel yang artinya tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran yang ditulis untuk tujuan
tertentu. Sementara itu, ilmiah berkaitan dengan metode, penggunaan sistematika baku dan
kaidah tertentu Jadi, artikel ilmiah merupakan tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran
dari seseorang maupun sekelompok orang melalui proses penelitian maupun nonpenelitian
yang dituangkan dalam bentuk laporan tertulis dengan memperhatikan sistematika, metode,
dan kaidah tertentu sehingga dapat diuji kebenarannya (Lestari, 2021 1).

Lebih lanjut, Suryoputro, dkk (2003 5) mengungkapkan bahwa artikel ilmiah


merupakan sebuah media komunikasi yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti dan
ilmuwan untuk menyampaikan hasil kajian ilmu atau penelitian. Artikel ilmiah (research
articles) adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil
penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan audiens khusus
dengan tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada mereka untuk
dipikirkan, dikaji kembali, dan didiskusikan, baik secara lisan maupun tertulis (Adnan dan
Zifirdaus, 2005).

Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap. Hal ini berarti bahwa artikel
adalah tulisan yang lengkap dengan unsur-unsur utamanya. Suriamiharja dkk (1996/1997)
menyatakan bahwa article atau artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat dalam surat
kabar, majalah, atau penerbitan berkala lainnya. Kemudian, kata ilmiah dapat diartikan
dengan bersifat ilmu dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dinyatakan bahwa
teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau mernenuhi syarat ilmu
pengetahuan yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti, dan ilmuwan.

Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah
bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektivitasnya ke dalam
karyanya. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data. Ketiga,
penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif Keempat pembahasan
datanya berdasarkan rasio.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap
yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan-penemuan di

3
dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio. Teks
artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual.

B. Struktur Teks Artikel Ilmiah


Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teks atikel
ilmiah, yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual Dalam hal ini, teks artikel
penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan suatu penelitian yang telah
dilakukan Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran
secara konseptual.

Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konsentual relatif
bervariasi. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks artikel penelitian
adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelition, hasil penelitian dan
pembahasan, dan simpulan. Struktur teks artikel konseptual lebih bervariasi, tetapi yang
sering dijumpai adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, simpulan.

Selain kedua macam artikel ilmiah (tu, ada juga jenis artikel ilmiah populer Artikel
ilmiah populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatif informal. Artikel
semacam ini banyak yang dipublikasikan melaluj surat kabar Struktur teks artikel ilmiah
populer berbentuk esai. Pada umumnya esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi.
Dalam hal ini, struktur teks eksposisi adalah pernyataan tesis argumentas dan reiterasi.
Adanya unsur reiterasi ini menunjukkan bahwa di dalam teks eksposisi, selain unsur
simpulan, ada juga pengulangan tesis yang bersifat menekankan tesis atau tema teks tersebut
Kemudian, genre diskusi mempunyai struktur teks isu argumentasi mendukung, argumentasi
menentang, simpulan dan rekomendasi.

C. Fungsi Teks Artikel Ilmiah


1. Artikel ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut sampaikan pandangan baru. Selesaikan
tugas pada penelitian. Diskusi gagasan dalam rendezvous.
2. Sebagai sarana untuk menyampaikan ide dalam mengembangkan daya imajinasi serta
pemikiran kreatif.
3. Memahami tujuan menulis, agar mampu menguasai kompetensi dalam setiap tulis
yang dibuat.
4. Memberikan dorongan untuk mampu berpikir sistematis, berbahasa secara tertib serta
teratur.

4
5. Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal ilmiah maupun
karya tulis ilmiah.

D. Ciri-Ciri Teks Artikel Ilmiah


Artikel sebagai salah satu jenis tulisan untuk menyampaikan informasi dan gagasan
memiliki beberapa ciri. Beberapa ciri artikel yang paling umum adalah sebagai berikut:
1. Tulisan artikel dibuat dengan singkat, padat, jelas, dan pembahasannya lengkap serta
tuntas.
2. Sumbernya berasal dari fakta atau gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Bersifat aktual sesuai dengan data-data yang dipahami oleh penulis.
4. Menggunakan bahasa yang formal, lugas, serta efektif.
5. Ditulis dengan sistematis.

E. Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah


Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat
impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel
ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan
dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Kaidah kebahasaan
karya ilmiah:
a) Karya ilmiah memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.
b) Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda.
c) Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan kepastian
makna.
d) Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah lugas (bermakna
denotatif).
e) Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit
guna
mencegah timbulnya pemberian makna lain.
f) Selain kata baku, istilah pun akan banyak muncul berkaitan dengan isi karya ilmiah
tersebut.
g) Jika karya ilmiah membahas bidang pendidikan, maka istilah pendidikan pun akan
sering muncul pada karya ilmiah tersebut.
h) Karya ilmiah banyak menggunakan kata kerja mental, seperti diduga, dianalisis,
atau

5
dipahami.
Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif.
Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep
asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-
penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami
penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap
suatu hal.

F. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Ilmiah


1. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Penelitian

Struktur Teks Genre Mikro Yang Fungsi retoris


Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang
mewakili seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberi latar belakang
deskripsi) penelitian, permasalahan
penelitian, tujuan, dan
pendekatan/metode/teknik
untuk mencapai tujuan.
Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoretis
tentang dasar pemikiran yang
digunakan untuk memecahkan
masalah penelitian.
Menyajikan ulasan tentang
penclitian terdahulu dan
perbandingannya dengan
penelitian yang dilaporkan
pada artikel yang dimaksud.
Metodologi Penelitian Rekon (dana tau meliputi Menyajikan pendekatan,
deskripsi, prosedur, laporan, metode, dan teknik penelitian,
rekon) termasuk, langkah-langkah
yang ditempuh.
Hasil Deskripsi (dana atau Menyajikan temuan-temuan

6
meliputi laporan, rekon) penelitian.
Pembahasan Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau
eksplanasi) menjelaskan) temuan-temuan
penelitian dari berbagai sudut
pandang teori yang telah
disajikan pada tinjauan
pustaka membahas apakah
kekurangan penelitian
sebelum-nya dapat ditutup
oleh penelitian yang
dilaporkan.
Simpulan Eksposisi (dan atau meliputi Menyajikan uraian bahwa
deskripsi) pokok per-soalan yang
disajikan telah diperla-kukan
sedemikian rupa dengan hasil
seperti yang telah disajikan
pada pembahasan, diikuti
dengan saran baik secara
teoretis maupun praktis.

2. Hubungan Genre Pada Teks Artikel Konseptual

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang
mewakili seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberikan latar belakang
deskripsi) masalah, yang menyangkut
pernyataan masa- lah,
pentingnya masalah itu
dibahas, dan informasi tentang
cara atau stra- tegi yang

7
digunakan dalam memper-
lakukan masalah tersebut.
Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoretis
tentang dasar pemikiran yang
digunakan untuk memecahkan
masalah diajukan.
Pembahasan Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau
eksplanasi) menjelaskan) permasalahan
dengan disertai peme-
cahannya.
Simpulan Eksposisi (dan atau meliputi Menyajikan uraian bahwa
deskripsi) pokok persoalan yang
disajikan telah diperlakukan
sedemikian rupa dengan hasil
seperti yang telah disajikan
pada pembahasan, diikuti
dengan saran baik secara
teoretis maupun praktis

G. Penulisan Kutipan, Daftar Rujukan dan Catatan Kaki


1. Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel ilmiah. Ini
berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini maupun pemyataan, yang terdapat
dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.

Dalam penulisan artikel ilmiah kutipan digunakan terutama dalam penulisan


pendahuluan dan penulisan tinjauan pustaka Dalam penulis penda- huluan biasanya
digunakan untuk menguraikan fenomena, pentinen masalah, teori atau pandangan yang
digunakan, dan istilah khusus. Lalu dalem penulisan tinjauan pustaka kutipan digunakan
untuk mengkaji pokok pembicaraan.

Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan
nama akhir pengarang, tahun terbit sumber kutipan, dan nomor urut halaman sumber kutipan

8
itu (ada juga penulis artikel yang tidak memberi tanda nomor urut halaman ini). Pemberian
tanda itu bertujuan agar pembaca dapat mengidentifikasikan mana pengetahuan umum dan
opini penulis dan mana fakta ide, opini, atau pernyataan yang bersumber dari penulis lain
dalam artikel yang dihasilkan. Lagi pula, dengan memperhatikan tanda itu, pembaca dapat
melacak sumber kutipan itu pada daftar rujukan; dan kalau nomor halamannya ikut dijadikan
sebagai tanda, pembaca dapat melacak tempat kutipan itu dalam buku sumbernya dengan
mudah. Pencantuman fakta, ide, opini atau pernyataan penulis lain dalam penulisan artikel
tanpa menyatakan sumber atau rujukannya adalah kesalahan besar dan penulisnya dapat
dituduh sebagai pelaku plagiat atau penjiplakan.

Ada beberapa kata tertentu yang digunakan dalam penulisan kutipan, antara lain
menyatakan, menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melapor- kan menyarankan, dan
sebagainya. Bila penulis menilai bahwa kutipan itu merupakan suatu pernyataan penulis buku
sumber, kata yang digunakan adalah menyatakan Kata menerangkan dan mengemukakan
biasa digunakan apabila kutipan itu merupakan uraian ckspositoris. Bila kutipan itu dinilai
sebagai opini penulis buku sumber, kata berpendapat dapat digunakan. Lalu, kalau kutipan itu
hasil penelitian yang dilaporkan peneliti, kata melaporkan dapat digunaku. Kemudian, kata
menyarankan digunakan apabila kutipan itu merupakan saran penulisnya. Contoh-contoh
penulisan kutipan di bawah ini akan mengacu pada buku Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) yang telah disesuaikan penggunaannya dalam bahasa
Indonesia.

a) Penulisan Kutipan Langsung

Kutipan ditulis dengan menggunakan "dua tanda petik" jika kutipan ini merupakan
kutipan langsung atau dikutip dari penulisnya dan kurang dari 40 kata Jika kutipan itu
diambil dari kutipan maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik'.
Juga, apabila kutipan diambil dari bahasa selain bahasa yang ditulis, penulisannya dicetak
miring.

Contoh:

Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan pemahaman konseling


multibudaya yang memerhatikan keragaman karakteristik budaya sebagai "...a sensitivity of
the possible ways in which different cultures function and interact..." (McLeod, 2004: 245).

9
Dalam kutipan yang berjumlah 40 kata lebih, kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan
diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik menjorok sama dengan kalimat
pertama pada awal paragraf. Baris kedua dari kutipan itu ditulis menjorok sama dengan baris
pertama.

Contoh:Tannen (2007 33) menyatakan bahwa discourse analysis memerlukan kemampuan


untuk menggabungkan berbagai pemahaman teori ke dalam satu kajian. Dia mengatakan
berikut ini.

Discourse analysis is uniquely heterogeneous among the many subdisciplines of linguistics.


In comparison to other subdisciplines of the field, it may seem almost dismayingly diverse
Thus, the term "variation theory" refers to a particular combination of theory and method
employed in studying a particular kind of data.

Terkait pengutipan langsung ini, proporsi kutipan langsung dalam satu halaman
maksimal 1/4 halaman. Apabila dalam pengutipan langsung ada bagian dari yang dikutip
yang dihilangkan, penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (lihat contoh kutipan
kurang dari 3 baris).

b) Sumber Kutipan Merujuk Sumber Lain

Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, sumber kutipan
yang ditulis adalah sumber kutipan yang digunakan pengutip. tetapi dengan menyebut siapa
yang mengemukakan pendapat tersebut.

Contoh:

Kutipan atas pendapat Hawes dari buku yang ditulis Muchlas Samani dan Hariyanto Hawes
(dalam Samani dan Hariyanto, 2011: 6) mengemukakan bahwa: "..when character is gone, all
gone, and one of the richest jewels of life is lost forever"

c) Penulisan Sumber Kutipan

Jika sumber kutipan mendahului kutipan langsung maka cara penulisannya adalah
nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan dan nomor halaman yang dikutip. Tahun dan
halaman diletakkan di dalam kurung.

Contoh:

10
Gaffar (2012: 34) mengemukakan bahwa Esensi dari the policies of national education adalah
keputusan bahwa pendidikan merupakan prioritas nasional dalam membangun bangsa
menuju masyarakat Indonesia baru."

Jika sumber kutipan ditulis setelah apa yang dikutip maka nama penulis, tahun
penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung

Contoh:

"Ekspektasi standar dan target ukuran kuantitatif yang lepas konteks bisa mendorong
terjadinya simplifikasi proses pendidikan dan pengembangan perilaku instan" (Kartadinata,
2010 51).

d) Kutipan dari Penulis Berjumlah Dua Orang dan Lebih

Jika penulis terdiri atas dua orang, nama keluarga kedua penulis tersebut harus
disebutkan, misalnya: Sharp dan Green (1996). Apabila penulisnya lebih dari dua orang,
untuk penulisan yang pertama, nama keluarga dari semua penulis ditulis lengkap. Namun,
untuk penyebutan kedua dan seterusnya nama keluarga penulis pertama dan diikuti oleh dkk.
Misalnya, McClelland, dkk. (1960: 35). Perhatikan penggunaan titik setelah dkk...

e) Kutipan dari Penulis Berbeda dan Sumber Berbeda

Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, cara penulisan
sumber kutipan itu adalah seperti berikut. Perhatikan bahwa penyebutan nama penulis
diurutkan berdasarkan urutan alfabet, bukan berdasarkan tahun terbit.

Contoh:

Beberapa studi tentang berpikir kritis membuktikan bahwa membaca dan menulis merupakan
cara yang paling ampuh dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis (Chaffee, dkk.
2002; Emilia, 2005, Moore & Parker,1995).

f) Kutipan dari Penulis Sama dengan Karya yang Berbeda

Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun
yang sama, cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada
tahun penerbitan.

Contoh: (Suharyanto, 1998a, 1998b, 1998c).

g) Kutipan dari Penulis Sama dengan Sumber Berbeda


11
Jika kutipan berasal dari penutur teori yang sama, yang membuat pernyataan yang
sama, tetapi terdapat dalam sumber yang berbeda, cara penulisannya seperti berikut.

Contoh:

Menurut Halliday ada dua konteks yang berpengaruh terhadap penggunaan bahasa, yaitu (1)
konteks situasi, yang terdiri atas field, mode atau channel of communication (misalnya
bahasa lisan atau tulisan), dan tenor (siapa penulis/ pembicara kepada siapa), dan (2) konteks
budaya yang direalisasikan dalam jenis teks (1985a, b, c).

2. Penulisan Daftar Rujukan

Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat
sejumlah rujukan didaftarkan, yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang
menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak dikutip).
Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam
penulisan sebuah karya tulis.

Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
surnber kutipan. Oleh karena itu, bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah
rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan. Dalam bahasa Inggris namanya references
yang berarti referensi (mempunyai makna jamak) yang didaftarkan menurut suatu sistem
tertentu. Karena itu, references dapat di Indonesiakan dengan daftar rujukan.
Bagaimana menulis daftar rujukan? Pedomanilah petunjuk penulisan daftar rujukan
yang di bawah ini.
(1) Nama penulis ditulis tanpa gelar.
(2) Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk identitas buku
berikutnya.
(3) Buku-buku rujukan didafarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
(4) Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut
(5) Nama penulis (tanpa gelar) Tahun terbit. Judul Buku, Nama kota tempat penerbitan; nama
penerbit. Dalam hal ini, judul buku harus digaris bawahi atau dicetak dengan huruf miring.
(6) Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan dengan
tanda koma.
(7) Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan di antara kedua nama
penulis.

12
(8) Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk., di belakangnya.
Untuk menjelaskan petunjuk itu, berikut ini diberikan contoh penulisan daftar
rujukan. Saudara perhatikanlah baik-baik.
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, dkk 1998 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Birn, R. 1993. Effective Use of Market Research, London: Kogan Page.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke-2
Jakarta: Balai Pustaka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 1991 Prosiding Teknik Penulisan Buku Ilmiah. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka
Jaya.
Keral, Gorys. 1997. Komposts Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende- Flores Penerbit
Nusa Indah.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdiknas 1999 Pedoman Epson
yang Disempurnakan. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka
Roman. K. dan Jane Mass, 1992 The New How to Adversite London Kogan Page.
Sakri, Adjat 1995 Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. (Ed. ke-2) Bandung:Penerbit ITB
Bandung
Soedjito. 1986. Kalimat Efektif Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Soeseno, Slamet 1993. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer Kiat Menulis Nonfiksi untuk
Majalah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugono, Dendy, 1997. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara
Webb, JR 1993. Understanding & Designing Marketing Research. London: Harcourt Brave
Jovanich.
Widiastuti, Udiati. 1995. Panduan Pustaka. Kalimat Efektif Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
3. Catatan kaki

Catatan Kaki adalah "keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman
buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok)" (KBBI Ed ketiga 2002: 196) Jika
keterangan semacam itu ditempatkan di akhir bab atau, bahkan, di akhir karangan, catatan itu
disebut sebagai keterangan atau catatan belakang.

13
Hubungan antara catatan kaki dan teks yang diberi penjelasan, biasanya, dinyatakan
dengan nomor penunjukan yang sama untuk teks dan catatan kakinya. Baik di dalam teks,
maupun pada catatan kakinya, nomor tersebut dicetak sebagai superskrip, yaitu huruf yang
berukuran lebih kecil daripada teks dan berada sekitar setengah spasi lebih tinggi daripada
teks Dengan peranti lunak MS-Word, misalnya, pembuatan catatan kaki dapat dilakukan
secara otomatis1. Pilihan untuk menandai hubungan juga tersedia beragam, misalnya dapat
berupa nomor urut angka arab (1,2,3...), angka romawi kecil (1, ii, iii,...), huruf kecil (a, b,
c,...), tanda asterisk (*), atau tanda salib (†).

Unsur-unsur catatan kaki, umumnya, sama dengan data pustaka suatu daftar acuan,
yaitu (1) penulis, (2) judul, (3) data pustaka berupa tempat dan tahun penerbitan, serta (4)
jilid dan nomor halaman. Saat pertama kali merujuk suatu sumber, nama penulis sumber tidak
dibalik dan data pustaka dituliskan lengkap. Contoh:

1Joseph Gibaldi, MLA Handbook for Writers of Research Papers. 5th ed. (New York: MLA,
1999), hlm. 35.

a. Nama penulis sumber ditulis lengkap, tidak dibalik karena referensi pertama;

b. Antara nama penulis sumber dan judul buku digunakan tanda koma, bukan titik.
Sebaliknya, antara judul buku dan data pustaka tidak ada titik ataupun koma (pada contoh,
tanda titik digunakan karena menandai singkatan kata edition);

c. Tempat, penerbit, dan tahun penerbitan sumber pustaka diapit tanda kurung. Nama tempat
dibubuhi tanda titik dua, kemudian diikuti nama penerbit yang diakhiri tanda koma, dan
diikuti angka tahun penerbitan.

Jika catatan kaki yang berikut menunjuk kepada karya yang telah dirujuk dalam
catatan nomor sebelumnya, digunakan singkatan ibid. (= ibidem), yang berarti di tempat yang
sama Jika halaman yang dirujuk berbeda, sesudah singkatan ibid. dicantumkan pula nomor
halamannya. Jika nomor halamannya sama, cukup ibid.

Contoh: Ibid. hlm. 40.

Jika catatan kaki menunjuk kembali kepada sumber yang telah disebut lebih dahulu,
tetapi sudah diselingi sumber lain, digunakan singkatan op. cit. atau loc. cit., tergantung pada
jenis sumber yang diacu.

14
Singkatan op.cit. (= opere citato), yang berarti karya yang telah dikutip, digunakan
jika catatan itu menunjuk kembali kepada sumber buku yang telah disebut lebih dahulu, tetapi
sudah diselingi sumber lain. Contoh: ⁶Gibaldi op. cit. hlm. 45.

Singkatan loc. cit. (= loco citato), yang berarti bagian (suatu) karangan yang dikutip,
digunakan jika catatan kaki menunjuk kepada sebuah artikel dalam buku himpunan karangan,
majalah, harian, atau ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya, tetapi diselingi oleh
catatan bersumber lain. Karena artikel merupakan bagian dari buku himpunan karangan,
majalah, harian, atau ensiklopedia, ia tidak merupakan karya atau opus sehingga digunakan
locus, yang berarti tempat.

Contoh:

⁸Robert Ralph Bolgar, "Rhetoric," Encyclopaedia Brittanica (1970), XIX, 257-260 (Nomor
jilid dinyatakan dengan angka romawi.)

⁹Keraf, Komposisi, hlm. 125.

¹⁰Bolgar, loc. cit., hlm. 260.

Jika ada lebih dari satu buku ditulis orang yang sama dan buku-buku itu dirujuk, nama
penulis diikuti satu bentuk singkat dari judul yang dimaksud agar tidak menimbulkan
keraguan. Contoh:

³Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: Gramedia, 1982), hlm.

⁴Gorys Keraf. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa Indah, 1994),
hlm. 50

⁵Keraf, Argumentasi, hlm 60 Nama penulis kedua, ketiga, dan seterusnya dari satu sumber
pustaka ditulis semua.

Contoh:

⁷Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan, Pembinaan Kemampuan


Menulis Bahasa Indonesia (Jakarta Erlangga, 1988), hlm. 35.

Jika tidak ada nama penulis, catatan kaki dimulai dengan judul buku atau judul artikel.

Contoh: ¹⁴"Vaccination". Encyclopaedia Brittanica (4th ed.). XXII, 921-923

15
Jika karangan diambil dari suatu himpunan artikel, nama pengarang didahulukan, sedangkan
editor atau penyunting buku himpunan mengikutinya.

Contoh:

¹⁵Harimurti Kridalaksana, "Pembentukan Istilah Ilmiah dalam Bahasa Indonesia,


Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman
Ali (Djakarta, 1967), hlm 84-85.

SINGKATAN

ibid = ibidem (di tempat yang sama)

loc. cit. = loco citato (bagian karangan yang dikutip)

op. cit = opere citato (karya yang telah dikutip)

Contoh penerapan pengacuan dengan sistem catatan kaki

¹Joseph Gibaldi, MLA Handbook for Writers of Research Papers. 5th ed. (New York MLA,
1999), hlm. 35.

²Ibid, hlm. 40.

³Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta Gramedia, 1982), hlm. 25.

⁴Gorys Keraf, Komposisi. Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa (Ende: Nusa Indah, 1994),
hlm. 50.

⁵Keraf, Argumentasi, hlm. 60.

⁶Gibaldi op. cit. hlm. 45.

⁷Sabarti Akhadiah Maidar G Arsjad, dan Sakura H Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesie (Jakarta Erlangga, 1988), hlm. 35

⁸Robert Ralph Bolgar, "Rhetoric" Encyclopaedia Brittanica (1970), XIX 257-260

⁹Keraf. Komposisi, hlm 125

¹⁰Bolgar, loc. cit, hlm 260.

¹¹Akhadiah et al. op cit, hlm. 65.

¹²Ibid hlm. 40

16
¹³H. Soebadio "Penggunaan Sansekerta dalam Pembentukan Istilah Baru." Madjalah Ilma-
amu Sastra Indonesia, (April 1963), hlm. 47-58

¹⁴Vaccination Encyclopaedia Brittanica (4th ed.). XXXII, 921-923.

¹⁵Harimurti Kridalakxana. "Pembentukan Istilah Ilmiah dalam Bahasa Indonesia Bahasa dan
Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman Ali (Djakarta
1967), him. 84-85.

FORMAT PENULISAN ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL DITULIS SINGKAT DAN PADAT SESUAI SUBSTANSI ISI

(Center, Bold. Times New Roman 12, Maksimal 13 kata)

Penulis Pertama1". Penulis Kedual, & Penulis Ketiga2 (Semua nama lengkap tanpa gelar)

1Universitas/Lembaga Asal Penulis Pertama, Negara

2Universitas/Lembaga Asal Penulis Kedua, Negara e-mail: penulis@email acid

Abstrak: Abstrak harus mencerminkan keseluruhan substansi isi artikel dan mampu
membantu pembaca untuk menentukan relevansinya dengan minat serta memutuskan apakah
akan membaca dokumen secara keseluruhan Abstrak berisi pernyataan tentang latar belakang
masalah, tujuan penelitian atau fokus masalah, metode atau tahapan penting penelitian, serta
temuan dan simpulan utama Judul dan abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia),
masing-masing abstrak dalam 1 paragraf, jarak 1 spasi, dan dengan jumlah antara 150-200
kata.

Kata Kunci: berisi istilah penting dan substansi artikel, dapat mempermudah pembaca
untuk menemukan artikel, jumlah 3-5 istilah, serta ditulis di bawah abstrak dicetak tebal
dan miring.

PENDAHULUAN

Pendahuluan antara lain berisi latar belakang masalah, pendalaman permasalahan, atau
kesenjangan antara yang diidealkan dan yang senyatanya, didukung oleh teori dan penelitian
mutakhir yang relevan dengan masalah, mempunyai nilai baru penelitian (atau manfaat) yang
merupakan inovasi, dan diakhiri tujuan penelitian. Bagian ini ditulis sebanyak kurang lebih
20% dari badan artikel termasuk judul dan abstrak.

METODE
17
Metode harus ditulis singkat, padat, jelas, tetapi mencukupi sehingga tidak dapat direplikasi.
Bagian ini berisi pendekatan penelitian subjek, prosedur pelaksanaan, penggunaan alat bahan
dan instrumen serta teknik pengumpulan dan analisis data, namun bukan berupa teori Jika
dipandang perlu ada lampiran mengenal kisi-kisi instrumen atau penggalan bahan yang
digunakan Jika ada rumus-rumus statistik yang digunakan, rumus yang sudah umum
digunakan tidak perlu ditulis Seluruh ketentuan spesifik yang ditetapkan oleh peneliti dalam
rangka mengumpulkan dan menganalisis data dijelaskan dengan lengkap termasuk kualitas
instrument, bahan penelitian, dan prosedur mengumpulkan data Bagian ini ditulis sebanyak
maksimum 10% (untuk penelitian kualitatif) atau maksimum 15% (untuk penelitian
kuantitatif) dari badan artikel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memudahkan pemahaman dan pembacaan, hasil penelitian dideskripsikan terlebih


dahulu baru dilanjutkan dengan pembahasan Subjudul hasil dan subjudul pembahasan
disajikan terpisah Bagian ini harus menjadi bagian yang paling banyak, minimum 60% dari
keseluruhan badan artikel

Hasil

Hasil dapat disajikan dalam bentuk tabel angka angka, grafik deskripsi verbal, atau gabungan
antara ketiganya Tabel, grafik, atau gambar tidak boleh terlalu panjang terlalu besar atau
terlalu banyak Penulis sebaiknya menggunakan variasi penyajian tabel, grafik, atau deskripsi
verbal. Tabel dan grafik yang disajikan harus dirujuk dalam teks Cara penulisan tabel
ditunjukkan pada Tabel 1 Tabel tidak memuat garis vertikal (tegak) dan garishorisontal
(datar) hanya ada di kepala dan ekor tabel. Ukuran huruf isian tabel dan gambar boleh
diperkecil. Angka-angka di dalam tabel tidak boleh diulang ulang dalam narasi verbal baik
sebelum maupun sesudahnya.

Tabel 1. Bobot Panjang Bagian Badan Artikel

No Nama Bagian Panjang dalam Persen Keterangan


1 Pendahuluan 20 Maksimum (termasuk judul
dan Pendahuluan
2 Metode 10 Untuk penelitian kuantitatif
dapat sampai 15%
3 Hasil 60 Minimum

18
4 Simpulan dan Daftar 10 Kurang lebih
Pustaka

Penulisan angka-angka memperhatikan ketentuan sebagai berikut. Untuk naskah yang ditulis
dalam Bahasa Indonesia, angka ribuan diberi penanda uuk, misalnya 1200300 ditulis
1.200.300. Angka yang berupa bilangan desimal ditulis menggunakan tanda koma sampai dua
angka di belakang koma contoh 12.34 Apabila angka bernilai kurang dari 1. maka angka nol
di depan koma harus ditulis, contoh 0.12

Untuk naskah yang ditulis dalam Bahasa Inggris, angka ribuan diberi tanda koma, misalnya
1200300 ditulis 1.200,300 Angka yang berupa bilangan desimal ditulis menggunakan tanda
titik sampai dua angka di belakang koma, contoh 12.34. Apabila angka bernilai kurang dari 1.
maka angka nol di depan titik tidak ditulis, contoh 12 Simbol atau notasi matematika yang
berupa huruf alfabet ditulis dalam cetak miring tetapi yang berupa huruf Yunani ditulis tegak
menggunakan simbol yang tepat.

Tanda sama dengan dituliskan dengan jeda satu ketuk sebelum dan sesudahnya, sebagal
contoh (angka dalam bahasa Inggris): r = 456; p = 008 Untuk hasil statistik yang bergantung
pada derajat bebas seperti nilai t, F. atau Z, harus diikuti dengan penulisan nilai derajat
bebasnya dalam tanda kurung Contoh t(52)= 1.234; F(1, 34)= 4.567 Uji statistik sebaiknya
disertai pengitungan effect size uji-t menggunakan coben's d dan uji-F menggunakan partial
eta squared atau lainnya sesuai referensi yang digunakan Untuk penelitian kualitatif, hasil
harus disajikan secara ringkas dan padat berdasarkan hasil analisis data kualitatif tabel,
diagram, grafik atau visualisasi data lain dapat disajikan untuk meningkatkan keterbacaan
Bukti autentik dari data empiris (misal petikan transkrip wawancara, catatan lapangan,
dokumen) sebaiknya disajikan dalam jumlah yang cukup rasional sehingga tidak menutupi
pernyataan atau pendapat penulis tentang hasil penelitian tersebut.

Pembahasan

Pembahasan dimaksudkan untuk menginterpretasikan dan memaknai hasil penelitian sesuai


dengan teori yang digunakan dan tidak sekadar menjelaskan temuan Pembahasan harus
diperkaya dengan merujuk atau membandingkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah
diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi dan tidak berasal dari jurnal abal abal (predatory

19
journal) Dalam pembahasan disarankan juga berisi pengintegrasian hasil penelitian ke dalam
kumpulan teori atau pengetahuan yang telah mapan, penyusunan teori baru, modifikasi teori
yang telah ada, serta implikasi hasil penelitian

Cara Pengutipan

Penulisan rujukan dalam badan artikel menggunakan pota berkurung ( ). Jika hanya ada satu
penulis: contoh (Retnowati 2018): jika ada dua penulis: contoh (Nurgiyantoro & Efendi
2017) Jika ada tiga sampai lima penulis, untuk penyebutan yang pertama ditulis semua:
contoh (Retnowati. Fathoni, & Chen, 2018) dan penyebutan berikutnya ditulis (Retnowati et
al, 2018) Penulisan rujukan juga dapat ditulis dengan nama di luar tanda kurung misalnya
Nurgiyantoro & Efendi (2017) sesuai dengan stile penulisan Jika pernyataan yang dirujuk
merupakan kutipan langsung atau fakta tertentu, halaman harus disertakan: contoh
(Nurgiyantoro & Efendi 2017:144) atau pika mengambil substansi dari beberapa halaman:
contoh (Nurgiyantoro & Efendi,2017:144-146)

Perujukan lebih disarankan bukan berupa kutipan langsung atau tidak memuat terlalu banyak
kutipan langsung Namun, jika ada kotipan langsung yang jumlahnya kurang dari 40 kata, ia
harus ditulis dalam paragraf (tidak dipisah) dan dengan diberi tanda kutip - Jika kutipan
langsung berisi 40 kata atau lebih, ia ditulis dalam blok terpisah dan paragraf), menjorok
setengah inchi dari pinggir, tanpa diberi tanda kutip dan diikuti nama penulis, tabun, halaman
dalam tanda kurung (nama, tahun:halaman)

Jika suatu pernyataan saripati diambil dari beberapa referensi, semua sumber ditulis dengan
menyebutkan semua referensi urut alfabet dan tanda titik koma () untuk memisahkan
antarsumber contoh (Sahlberg 2012; Schunk, 2012; Retnowatt Fathoni & Chen, 2018) Untuk
sumber rujukan terjemahan, yang dirujuk adalah nama pengarang asli, tahun buku terjemahan
dan judul buku ashi Jika ada dua rujukan dengan nama pengarang dan tahun yang sama,
penulisan tahun ditambah huruf alfabet. contoh (Schunk, 2012a) dan Schunk (2012b).

SIMPULAN

Simpulan tidak sekadar mengulangi data, tetapi berupa substansi pemaknaan la dapat berupa
pernyataan tentang apa yang diharapkan, sebagaimana dinyatakan dalam Bah "Pendahuluan
yang akhirnya dapat menghasilkan bab "Hasil dan Pembahasan" sehingga ada kompatibilitas
Selain itu, dapat juga ditambahkan prospek pengembangan hasil penelitian dan prospek
aplikasi penelitian selanjutnya ke depan (berdasarkan hasil dan pembahasan)

20
UCAPAN TERIMA KASIH

Bagian ini berisi ucapan terima kasih kepada sponsor pendonor dana. sarasumber atau pihak
pihak yang berperan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian Jika menyebutkan nama
seseorang atau lembaga sebagai ucapan terima kasih penulis waph meminta in kepadanya.
Penulis tidak perlu menuliskan ucapan terima kasih kepada redaktur

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka diurutkan sesuai dengan alfabet Semua yang dirujuk dalam artikel harus
tertulis dalam daftar pustaka dan sebaliknya semua yang tertulis dalam daftar pustaka harus
dirujuk dalam artikel Sumber pustaka rujukan sebaiknya lebih banyak yang berasal dari
jurnal daripada buku atau prosiding Penulis wajib menyajikan daftar pustaka dengan valid
sesuai dengan sumber aslinya dan URL (https dari DOI (digital object identifier) jika ada)
khususnya untuk pustaka berupa jurnal Penulisan kota penerbit membedakan kota di USA
dan luar USA Kota di USA disertai dengan inisial nama degara bagiannya, contoh, kota
Boston berada di Massachuset, ditulis Boston MA

Contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut

(Jenis: buku author sama dengan penerbit)

American Psychological Association (2019) Publication manual of the American


Psychological Association (7th Ed) Washington DC: Author

(Jenis: e-book)

Psychological Association (7th Ed) Washington DC: Author Bransford, J D. Brown, AL &
Cocking R R (2005). How people learn: Brain, mind experience and school.
https://www.nap.edu/catalog/9853/how-people learn brain mind-experience and school-
expanded edition

(Jenis: edited book dengan dua editor atau lebih)

Tobias 5 & Dully 7 M (Eds) (2009) Constructivist instruction: Success or failure?New York,
NY: Routledge

(Jenis: book section)

21
Sahlberg P (2012) The most wanted: Teachers and teacher education in Finland. & A
Lieberman (Eds). Teacher education In L,Darling Hammond changing policies and
practices London: Routledge. pp 22-44

(Jenis: buku satu pengarang)

Schunk, D H (2012a) Learning theories an educational perspective Boston, MA:


PearsonEducation around the world:

(Jenis: buku bahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul asli tetap)

Schunk, D H (2012b) Learning theories: An educational perspective (E Hamdiah & R Fajar,


Trans) Yogyakarta Pustaka Pelajar (Original work published 2012)

Format penulisan artikel tidak semuanya sama Agar artikel yang akan dikirimkan sesuai
kriteria dan diterima jurnal, setidaknya harus memenuhi tiga unsur, yaitu kesesuaian bidang
ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya khusus (gaya selingkung) yang dipersyaratkan oleh
jurnal artikel yang akan dikirim (Nugraheti, 2015: 64).

Karya ilmiah khususnya artikel ilmiah untuk jurnal masing-masing memiliki gaya selingkung
yang berbeda. Gaya selingkung disusun sebagai upaya penyeragaman teknik penulisan
naskah karya tulis pada suatu lembaga. Sebelum mulai menulis artikel, biasanya penulis
sudah memiliki rencana ke jurnal manakah artikel itu hendak dikirimkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Artikel ilmiah adalah tulisan berdasarkan hasil penelitian (pengamatan) yang
terstruktur atau Sistematis berdasarkan metode ilmiah (memenuhi kaidah dan etika ilmiah),
untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap suatu permasalahan yang ada. Artikel
ilmiah dapat dibedakan menjadi duajenis, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan
nonpenelitian. Terdapat 8 (delapan) syarat yang harus terpenuhi agar suatu tulisan disebut
Tulisan ilmiah yaitu:1.Komunikatif; 2.Bernalar; 3.ekonomi; 4.Berdasarkan landasan teori
yang kuat; 5.Relevansi dengan disiplin ilmu yang bahasa; 6.Didukung data; 7.Ditopang oleh
kepustakaan yang mutakhir; 8.dan Dapat dipertanggung jawabkan.

22
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah Pembuatan artikel ilmiah yang
baik dapat dilakukan dengan cara: Membuat kerangka tulisan, terlebih dahulu mencari
termendapatkan jurnal atau koferensi, priaulis sesuai standar yang ditentukan, ketika Rencana
tulisan jangan terlalu pedulikan bahasa karena dapat dilakukan setelah selesai menulis,
selalukan melakukan pemeriksaan ulang Saat setelah selesai menulis, cari pembaca untuk
menilai tulisan, membuatjudul yang singkat, pastikan penulisan pada abstrak itu singkat
namun sarat informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, lubis, muhammad hafid assalam,dkk.2023.Bahan Ajar Bahasa Indonesia,Binje


Barat:CV DARIS INDONESIA.
Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
Indonesia. Bandung: YramaWidya.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6447369/artikel-adalah-ciri-tujuan-struktur-jenis-dan-
contohnya.

23

Anda mungkin juga menyukai