Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“Membaca Artikel Ilmiah”

Disusun Oleh
Indriati Masyurah Alam (2203091)

Isratul Jannah (2203092)


Juli Asti Nurul Nabilah (2203093)

Jusmawati (2203094)

Lusi Rahmawati (2203095)

Mutmainnah Sudirman (2203096)

Nur Fauziah (2203097)

Nur Hasanah Ely (2203098)

Nur Rahma Nasrullah (2203099)

Nur Ratri Pramudhita (2203100)

Program Studi DIII Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan

STIKES Panakkukang Makassar


2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Artikel
Ilmiah” ini dengan lancar.

Makalah ini diperoleh dari sumber-sumber yang berkaitan dengan artikel ilmiah dari
media internet maupun dari buku yang berkaitan dengan artikel ilmiah tersebut, tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada dosen pengajar matakuliah Bahasa Indonesia Ibu Hajerah, S.Pd.,
M.Pd. atas bimbingan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada teman satu kelompok yang
telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Kami mengharapkan dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pengertian artikel ilmiah, cara
membuat, dan cara membaca artikel ilmiah.

Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar bisa menjadi bahan koreksi diri dan untuk menjadi yang lebih baik
dikemudian hari.

Makassar, 08 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................2

BAB II Pembahasan........................................................................................3

A. Pengertian Artikel Ilmiah..............................................................................3


B. Komponen Dalam Artikel Ilmiah...................................................................3
C. Syarat-Syarat Artikel Ilmiah..........................................................................8
D. Cara Membuat dan Membaca Artikel Ilmiah....................................................10
E. Struktur Artikel...........................................................................................13
F. Tips Membaca Artikel Ilmiah........................................................................14
G. Manfaat Membaca Artikel Ilmiah..................................................................14
H. Cara Agar Afektif Dan Efisian Dalam Membaca Artikel Ilmiah..........................15

BAB III Penutup..............................................................................................19


A. Kesimpulan................................................................................................ 19
B. Saran.........................................................................................................19

Daftar Pustaka.................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,


keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara berarti.
Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampian informasi berita. Salah
satu contonya adalah artikel.

Artikel itu sendiri bermacam-macam jenisnya dan memuat hasil-hasil


penelitianIni adalah informasi individu dalam kerangka pengetahuan ilmiah,terjadi
setelah hasil penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara apapun
sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan digunakanmerupakan standar
untuk mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian Tulisan dalam bentuk
artikel ilmiah (paper) dan publikasiJurnal/jurnal ilmiah peer-review.

Input hasil penelitian dengan informasi individu luasnya pengetahuan ilmiah,


terjadi setelah pemaparan hasil penelitian ataudikomunikasikan dengan cara tertentu
sehingga kebenaran dapat dinilai.Dengan cara ini, ide individu dievaluasi dan digunakan
bersamaitu secara bertahap menjadi pengetahuan ilmiah, cara yang efektif dan
praktismerupakan standar untuk mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil
penelitian Tulisan dalam bentuk artikel ilmiah (esai) dan publikasiJurnal/jurnal ilmiah
peer-review.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Artikel Ilmiah ?
2. Apa saja komponen dalam Artikel Ilmiah ?
3. Apa syarat-syarat Artikel Ilmiah ?
4. Bagaimana cara menulis dan membaca Artikel Ilmiah ?
5. Bagaimana tips dalam membaca artikel ilmiah?
6. Apa Saja Manfaat Membaca Artikel Ilmiah?
7. Bagaimana Cara Agar Afektif Dan Efisian Dalam Membaca Artikel Ilmiah?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Artikel Ilmiah.


2. Untuk mengetahui komponen dalam Artikel Ilmiah.
3. Untuk mengetahui syarat-syarat Artikel Ilmiah.
4. Untuk mengetahui cara penulisan dan membaca Artikel Ilmiah.
5. Untuk mengetahui tips dalam membaca artikel ilmiah.
6. Untuk Mengetahui Manfaat Membaca Artikel Ilmiah.
7. Untuk Mengetahui Cara Agar Afektif Dan Efisian Dalam Membaca Artikel Ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel Ilmiah
Menurut Muchlisin (2018) Artikel ilmiah adalah tulisan berdasarkan hasil
penelitian (pengamatan) yang terstruktur atau sistematis berdasarkan metode ilmiah
(memenuhi kaedah dan etika ilmiah), untuk memdapatkan jawaban secara ilmiah
terhadap suatu permasalahan yang ada.

Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah hasil
penelitian dan nonpenelitian. Artikel ilmiah hasil penelitian merupakan artikel yang
terikat ruang dan waktu, kemudian ditulis berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.

Artikel ilmiah nonpenelitian merupakan artikel yang mengacu pada semua jenis
artikel yang bukan laporan penelitian. Artikel ilmiah nonpenelitian menelaah konsep,
teori, prinsip, model, atau produk.

B. Komponen dalam Artikel Ilmiah

1. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian

Menurut Prof. Dr. Suyono, M.Pd dkk (2015) artikel ilmiah hasil penelitian
ditulis dengan sistematika ilmiah. Materi yang di kembangkan dalam artikel
ilmiah meliputi prosedur penelitian, temuan penelitian, pembahasan, dan
simpulan. Artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atass beberapa komponen.

1) Judul Artikel

a) Judul artikel tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa,


b) Terdiri atas variable-variabel tertentu yang diteliti. Variabel yang
dipilih dalam judul mewakili setiap fokus masalah yang dibahas
dalam artikel.
c) Panjang judul artikel 5-15 kata.
d) Informatif dan menarik minat pembaca

3
2) Nama Penulis

Nama yang dicantumkan dalam artikel hasil penelitian adalah


nama penulis artikel, bukan nama peneliti.

3) Sponsor

Sponsor berisi lembaga tempat penulis berkerja.

4) Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak merupakan ringkasan keseluruhan isi artikel. Abstrak


berfungsi memberikan gambaran secara umum isi artikel sebelum
pembaca membaca artikel lebih lanjut.
Abstrak artikel ilmiah hasil penelitian berisi masalah dan tujuan
penelitian, prosedur/metode penelitian, ringkasan hasil,pembahasan,
simpulan, dan saran yang ditulis secara ringkas.
Kata Kunci merupakan variable-variabel yang akan diteliti. Kata
kunci sering dihubungkan dengan judul. Artinya, variable yang ditulis
didalam judul juga harus dirumuskan menjadi kata kunci. Kata kunci
merupakan kata atau gabungan kata yang menjadi focus masalah.

5) Pendahuluan

Pendahuluan pada artikel ilmiah hasil penelitian berisi pemaparan


latar belakang, 9 rumusan masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka secara
ringkas dan mendalam.
Pendahuluan perlu disertai rujukan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, keabsahannya dan
keterkaitannya dengan focus masalah yang dibahas, pendahuluan ditulis
tanpa subjudul.

6) Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan pemaparan metode penelitian yang


telah dilakukan.
Prosedur penelitian berisi pendekatan, rancangan penelitian, data
dan sumber data, alat dan bahan (jika ada), lokasi dan lama penelitian
(jika ada), metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

4
7) Hasil Penilitian

Hasil penelitian merupakan salah satu bagian penting pada artikel


ilmiah hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah ditemukan akan
menjadi dasar pembahasan lebih lanjut.
Pada hasil penelitian diperbolehkan menulis table atau grafik yang
dimaksud agar memudahkan pembaca dalam memahami table atau
grafik tersebut.

8) Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah


hasil penelitian. Pada pembahasan, penulis membahas secara mendalam
dan lugas 10 tentang hasil penelitian dan kecenderungan yang
ditemukan dalam penelitian.
Fungsi pembahasan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada pada rumusan masalah, serta merumuskan tujuan.
Teks utama pada pembahasan dapat di sertai teori yang
mendukung atau dimodifikasi dengan teori baru.

9) Simpulan dan Saran

Simpulan dan saran pada artikel disajikan dalam bentuk essai, dan
bukan penomoran.

10) Daftar Rujukan

Daftar rujukan yang ditulis hanya rujuan yang dikutip dalam


artikel, bukan rujukan penelitian secara keseluruhan.

5
2. Artikel Ilmiah Hasil Nonpenelitian

Artikel ilmiah nonpenelitian ditulis dengan mengacu pada telaah konsep,


teori, atau fenomena yang terjadi di sekitar penulis. Artikel ilmah nonpenelitian
ditulis berdasarkan penalaran pribadi yang dilakukan penulis, namun tetap dalam
konvensi dan sistematika ilmiah. Sistematika artikel ilmiah nonpenelitian juga
sama dengan artikel ilmiah hasil penelitian, namun dengan subjudul yang
berbeda.
Pada artikel ilmiah nonpenelitian tidak terdapat subjudul metode
penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Subjudul yang digunakan dalam
artikel ilmiah nonpenelitian adalah subjudul yang mewakili setiap focus masalah
yang dikembangkan oleh penulis. Artikel nonpenelitian terdiri atas beberapa
unsur atau bagian diantaranya:

1. Judul

Judul dari artikel nonpenelitian ini unsurnya informative dan menarik.


Tidak berbentuk kalimat, tetapi berbentuk frasa. Panjang judul karakter 5-
15 kata.

2. Nama Penulis dan Sponsor

Nama penulis dalam artikel nonpenelitian ini ditulis dengan lengkap.


Dalam penulisan artikel nonpenelitian ini terdapat juga sponsor dimana,
sponsor adalah lembaga tempat penulis berkerja.

3. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak berfungsi memberikan gambaran secara umum isi artikel


sebelum pembaca membaca lebih lanjut. Kata kunci dalam artikel ilmiah
nonpenelitian berisi variable-variabel yang dibahas dalam artikel.

Kata kunci dalam artikel ilmiah nonpenelitian tidak selalu berdasarkan


pada judul, tetapi berdasarkan pada konten isi artikel.

6
4. Pendahuluan

Pendahuluan pada artikel ilmiah nonpenelitian berisi pemaparan latar


belakang, focus masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka secara ringkas dan
mendalam.

Pendahuluan perlu disertai rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan


kebenarannya, keabsahannya, dan keterkaitannya dengan focus masalah
yang dibahas. Pendahuluan ditulis tanpa subjudul.

5. Bahasan

Bahasan merupakan bagian paling penting dalam artikel ilmiah


nonpenelitian. Pada bahasan penulis membahas fenomena atau 12 masalah
tertentu secara detail. Bahasa didasarkan pada penalaran penulis yang
dikuatkan dengan konsep atau teori tertentu yang berkaitan dengan focus
masalah yang dibahas. Fungsi bahasan adalah menjawab rumusan
masalah.

6. Penutup

Pada bagian akhir artikel ilmiah nonpenelitian, subjudul yang


digunakan adalah penutup. Penutup berisi simpulan dan saran atau
simpulan saja. Artikel yang hanya memaparkan konsep atau teori tertentu
cukup diberi simpulan tanpa saran. Akan tetapi, artikel yang membahas
suatu fenomena tertentu sebaiknya diberikan simpulan dan saran. Saran
ditunjuk secara umum kepada pembaca

7. Daftar Rujukan

Penulisan daftar rujukan pada artikel ilmiah nonpenelitian secara


struktur sama dengan artikel hasil penelitian. Pada artikel jenis ini penulis
diperbolehkan tidak terlalu banyak merujuk informasi dan memaksimalkan
penalaran.

C. Syarat-syarat artikel ilmiah


7
Menurut Pateda (dalam Hermawan, 2019) menjelaskan bahwa minimal ada 8
(delapan) syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut tulisan ilmiah, yaitu :

1. Komunikatif

Dalam membuat artikel ilmiah penulis harus berusaha agar pembaca dapat
memahami isi dari tulisan. Gaya bahasa komunikatif adalah alternatif bagi penulis
untuk menyampaikan gagasan secara lebih tepat kepada pembaca. Hal ini juga
dapat mengurangi resiko miss communication antara penulis dan pembaca artikel.
Sehingga menulis artikel ilmiah menjadi lebih terarah dan terjamin kualitasnya.

2. Bernalar

Bernalar maksudnya adalah tulisan itu harus sistematis, isi pikiran yang
dikemukakan berurutan secara bersistem, berhubungan satu sama lain secara
koheresu dan mengikuti metode penulisan yang tepat. Berfikir sistematis saat
membuat artikel ilmiah itu penting karena dapat melatih seseorang untuk
merumuskan suatu permasalahan dari hal kecil kemudian bertahap kepada
persoalan dan memberi solusinya. Sehingga artikel ilmiah yang dibuat mudah
dipahami oleh orang lain.

3. Ekonomis

Tulisan ilmiah harus ekonomis maksudnya, kata dan kalimat yang digunakan
harus dipikir sedemikian rupa sehingga uraian padat, berisi dan pembaca
memahami materi apa yang dibahas. Kalimat yang boros dan bertele-tele akan
menimbulkan makna yang ambigu, hal tersebut bukan merupakan ciri khas bahasa
karya tulis ilmiah yang baik.

4. Berdasarkan

landasan teori yang kuat Teori yang kuat adalah teori yang diakui oleh sesama
ahli dalam disiplin ilmu yang dibahas. Studi pustaka atau literature review adalah
bagian dari sebuah karya tulis ilmiah, pada dasarnya merujuk upaya umum yang
harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori relevan dengan topik.

8
Penelitian, juga memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu.
Referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh penulis dalam
karya ilmiah tersebut, memberikan gambaran awal yang kuat tentang mengapa
sebuah penelitian harus dilakukan dan apa saja penelitianpenelitian lain yang telah
dilakukan. Studi pustaka dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a) Kepustakaan konseptual Meliputi konsep-konsep atau teori-teori pada buku
dan artikel yang ditulis oleh para ahli, isi penyampaiannya sangat ditentukan
oleh ide-ide atau pengalaman para ahli tersebut.
b) Kepustakaan penelitian Meliputi laporan penelitian yang telah diterbitkan
baik pada jurnal maupun majalah ilmiah. Bila peneliti telah memperoleh
kepustakaan yang relevan, maka segera disusun secara teratur untuk
dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi
proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan
pustaka, dan analisis dokumen yang membuat informasi berkaitan dengan
topik penelitian.

5. Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas

Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas ini berarti uraian tidak boleh
menyimpang dari disiplin ilmu yang menjadi pusat pembahasan, juga metode yang
dipilih harus relevan dengan masalah yang disampaikan.

6. Didukung data yang meyakinkan

Tulisan ilmiah harus didukung oleh data yang cukup dan meyakinkan. Data
pendukung sudah pasti relevan dengan disiplin ilmu yang dibahas, sumber data
harus disebutkan dan data yang digunakan adalah data yang mutakhir.

7. Ditopang oleh kepustakaan yang mutakhir

Tulisan ilmiah harus ditopang oleh kepustakaan mutakhir. Kepustakaan


mutakhir adalah karya ilmiah yang diterbitkan 5 tahun terakhir bahkan idealnya 2
tahun terakhir. Kemutakhiran kepustakaan dapat dilihat melalui daftar kepustakaan
yang ditempatkan pada setiap akhir bab, atau pada lembar terakhir tulisan.

8. Dapat dipertanggung jawabkan

9
Suatu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan, baik tanggung jawab
ilmiah, tanggung jawab moral, tanggung jawab teknis dan sosial. Tanggung jawab
mengandung pengertian buku acuan, sumber data dan sumber kutipan harus secara
jujur disebutkan.

D. Cara Membuat dan Membaca Artikel Ilmiah

1. Cara Membuat Artikel Ilmiah

Menurut pakar sistem informasi University of Malaya Dr. Tutut Herawan tips
membuat artikel ilmiah yang baik yaitu:

1. Buat kerangka tulisan

Rencanakan tulisan anda, buatlah kerangka tulisan agar tulisan memiliki


struktur dan tersusun dengan baik.

2. Jangan mulai menulis dahulu

Dalam menulis artikel ilmiah, biasanya orang-orang akan menulis terlebih


dahulu, baru setelah itu mencari konfrensi atau jurnal ilmiah yang cocok untuk
mempublikasikan tulisan mereka. Cobalah untuk membalik kebiasaan ini, cari
target jurnal atau koferensi dulu, lalu mulai menulis agar anda berusaha
menulis sesuai standar yang ditentukan. Jika dilakukan terus menerus, tentu
kualitas tulisan akan menjadi lebih baik.

3. Abaikan bahasa

Ketika merencanakan tulisan, jangan terlalu pedulikan bahasa anda. Tata


bahasa dapat dilakukan setelah selesai menulis.

4. Tulis dan tulis ulang

Setelah selesai menulis, periksa lagi tulisan anda untuk memastikan


kualitasnya. Proses penulisan ulang akan terfokus pada aspek bahasa agar
tulisan menjadi lebih baik.

10
5. Cari pembaca

Jangan takut meminta rekan anda untuk membaca tulisan anda. Jangan
menunggu sampai tulisan anda sempurna. Tulisan tidak bisa sempurna, apalagi
jika hanya anda yang membaca. Maka, carilah pembaca untuk menilai tulisan
anda. Dengan begitu, anda akan tau apa yang perlu diperbaiki.

6. Buat judul yang singkat

Buatlah judul yang pendek dan menarik, bukan yang panjang. Ratarata
artikel jurnal kategori Q1 berjudul pendek. Jadi, ikutilah contoh ini, jangan
buat judul terlalu panjang.

7. Pastikan abstrak singkat namun sarat informasi

Abstrak yang baik terdiri dari 150-250 kata dan memuat seluruh inti
artikel. Maka, abstrak harus membuat latar belakang, rumusan masalah atau
tujuan, metode,hasil,diskusi,dan kesimpulan penelitian. Rangkailah ke-6
elemen ini dengan baik sesuai dengan gaya bahasa akademis.

2. Cara Membaca Artikel Ilmiah

Seorang peneliti mengalokasikan banyak waktunya untuk membaca sebuah


karya tulis utamanya hasil-hasil penelitian (research paper). Bagaimanapun skill ini
sangat penting agar waktu yang digunakan dalam membaca paper dapat dilakukan
secara otimal. Artikel ini ditulis oleh S. Kesnav dan David R. Cheriton dari
Universitas Waterloo Canada, membaca karya tulis ilmiah (paper) terdiri dari tiga
langkah berikut ini :

1. Langkah pertama

Yang dilakukan adalah membaca (memindai) paper secara cepat. Kamu


boleh memulai langkah mana dulu yang kamu pilih.

a) Perhatikan judul, abstrak, dan pendahuluan secara teliti


b) Baca bagian kepala dan sub-bagian kepala, tetapi abaikan apa yang
ada didalamnya.
c) Baca sekilas konten matematis / rumus-rumus jika ada untuk
menentukan dasar teori yang digunakan

11
d) Baca bagian kesimpulan. Pandang secara sekilas referensi, untuk
mengetahui adanya keterkaitan dengan apa yang sudah kita baca
sebelumnya.

2. Langkah kedua

Baca paper dengan penuh ketelitian tetapi abaikan bagian yang terlalu
detail seperti bukti-bukti. Ini menolongmu untuk memahami point-ponit
kunci atau kamu bisa mencatat dan membuat komentar pada garis tepi paper
yang kamu baca.

a. Lihat secara teliti gambar, diagram, dan ilustrasi lainnya dalam


paper. Berikan perhatian spesial pada grafik. Apakah sumbu
diberikan label dengan baik? Apakah hasil disajikan dengan
batang/garis yang keliru? Kebanyakan kesalahan, umumnya
disebabkan karena sifat terburu-buru dari penulis.
b. Ingat untuk menandai hal-hal yang relevan. Baca referensi yang
belum terbaca sebelumnya. Ini merupakan waktu yang tepat untuk
mengetahui latar belakang dari paper tersebut.

3. Langkah ketiga

Untuk memahami paper seutuhnya kamu harus benarbenar meninjau


dan memahami langkah ketiga ini. Kunci dari langkah ketiga adalah
berusaha untuk mengimpelentasikan kembali paper. Berarti kamu membuat
asumsi yang sama dengan penulis, kemudian menuangkan ulang hal tersebut
dengan menggabungkan kreasi ulang dengan paper aktual, kamu bisa lebih
mudah mengidentifikasi tidak hanya inovasi dari paper tersebut tetapi juga
kekurangan dan asumsi yang tersembunyi.

E. Struktur Artikel
12
1. Pengenalan isu

Pengenalan isu merupakan permasalahan, fenomena, peristiwa aktual. Bagian ini


sama dengan teks editorial. Perbedaannya, isu dalam teks editorial dipilih oleh
redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel ditentukan berdasarkan minat
penulisnya. Bagian ini juga berbeda dengan karya ilmiah, yang tidak memperhatikan
isu tertentu. Artikel ilmiah biasanya diawali dengan pernyataan umum berupa
pengenalan masalah atau gagasan pokok (tesis) yang dianggap penting oleh penulis
dan menarik untuk dibahas atau dicari cara penyelesaiannya.

2. Rangkain argumentasi

Rangkaian argumentasi ini berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi
ataupun topik yang dibahas. Bagian ini dilengkapi oleh sejumlah teori, pendukung,
dan fakta baik yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, atau sumber-sumber
lain. (artikel opini atau artikel ilmiah populer untuk teori tidak terlalu ditekankan).

3. Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya.

Bagian ini dapat disertai dengan solusi, harapan, ataupun saran-saran.

Artikel juga ditandai dengan oleh penggunaan kata-kata yang bermakna lugas atau
makna denotasi. Selain itu, dikenal pula makna kias atau makna konotasi. Makna
konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan.

Jenis Makna Contoh Kata Makna


Denotasi Ibu hamil kerap merasakan Sejenis penyakit; asam
asam lambung naik lebih klorida.
sering disertai heartburn.

Konotasi Dari Pagi wajahnya selalu Cemberut; tidak cerah


asam saja, ia masih saja tak
mau bicara.

F. Tips Membaca Artikel Ilmiah

13
1. Seleksi artikel berdasarkan judul

Lakukanlah seleksi manual judul yang akan digunakan. Pada tahapan ini mungkin
sejumlah 100-500an dile/judul sudah lebih dari cukup.

2. Pilih artikel berdasarkan abstrak

Membaca abstrak bisa memberikan gambaran kepada kita apa yang ada pada
jurnal tersebut. Jika setelah membaca abstrak tulisan tersebut bukan yang dicari,
maka pisahkanlah filenya dari daftar bacaan. Pada tahapan ini sebaiknya kita sudah
bisa menurunkan jumlah jurnal sampai 20-50an file.

3. Baca sedikit demi sedikit

Membaca hasil seleksi judul dan abstrak sesuai dengan kemampuan pribadi, jika
tidak selesai maka dilanjutlan dihari selanjutnya.

G. Manfaat Membaca Artikel Ilmiah

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif


2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
3. Mengenalkan dengan kegiatan perpustakaan
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis
5. Memperoleh kepuasan intelektual
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
7. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

H. Cara Agar Afektif Dan Efisian Dalam Membaca Artikel Ilmiah

Dalam membaca artikel ilmiah agar efektif dan efisian , sehingga dapat memahami isi
dari artikel tersebut perlu diketahui beberapa hal berikut:

14
1. Memperbaiki Daya Baca
Daya baca merupakan kekuatan atau kemampuan seorang individu dalam
membaca untuk memadukan sekaligus antara kecepatan mata menangkap
lambang-lambang visual dengan ketepatan memahami makna yang dibaca. Dalam
upaya memperbaiki daya baca, banyak upaya yang dapat dilakukan. Akan tetapi,
kunci dari semua itu adalah disiplin diri untuk terus dapat membaca dan berlatih
membaca. Kegiatan membaca cepat, membaca frase menjadi presepsi diri yang
pada pelaksanaannya dipadukan dengan upaya mencari kata kunci, kalimat utama,
ide pokok dan topic.

2. Membaca Karya Ilmiah


Membaca karya ilimiah menitikberatkan pada aspek fakta dan penalaran. Dua
aspek ini yang membedakan karya ilmiah deangan karya non-ilmiah. Pengalisaan
karya ilmiah disekolah dasar diarahkan pada karya berupa pelajaran dan laporan
kegiatan siswa. Pelatihan membaca buku pelajaran pada pemilihan unsur
kerangka karya ilmiah, pembuktian fakta, dan penentuan alur penalaran. Pelatihan
membaca laporan dapat diarahkan pada tiga arah atau hanya pada pembuktian
kebenaran fakata yang didalamnya terkandung aspek penalaran.

3. Membaca Karya Ilmiah Populer


Membaca karya ilimiah popular memiliki pola analisis keilmiahan yang sama
dengan membaca karya ilmiah. Tiga unsur analisis yang dimaksud adalah unsur
pembentuk kerangka karya ilmiah popular, fakta, dan penalaran. Aspek isi
dilakukan dengan jalan membaca paragraf. Tempat menuangkan karya ilmiah
popular biasanya berupa Koran, tabloid, atau majalah. Penyediaan saran sangat
menunjang pelatihan membaca.
Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal
tentang kehidupan sehari-hari

15
16
17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Artikel ilmiah adalah tulisan berdasarkan hasil penelitian (pengamatan) yang


terstruktur atau sistematis berdasarkan metode ilmiah (memenuhi kaedah dan etika
ilmiah), untuk memdapatkan jawaban secara ilmiah terhadap suatu permasalahan yang
ada.

18
Artikel ilmiah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah hasil
penelitian dan nonpenelitian.

Komponen artikel ilmiah hasil penelitian, yaitu: Judul artikel, Nama penulis,
Sponsor, Abstrak, Kata kunci, Pendahuluan, Prosedur penelitian, Hasil penelitian,
Bahasan, Simpulan, Saran dan Daftar rujukan.

Komponen artikel ilmiah nonpenelitian, yaitu: Judul artikel, Nama penulis,


Sponsor, Abstrak, Kata kunci, Pendahuluan, Bahasan, Penutup, Daftar pustaka.

Terdapat 8 (delapan) syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut tulisan
ilmiah, yaitu : Komunikatif, Bernalar, Ekonomis, Berdasarkan landasan teori yang kuat,
Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas, Didukung data yang meyakinkan, Ditopang
oleh kepustakaan yang mutakhir, dan Dapat dipertanggung jawabkan.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah:

1. Pembuatan artikel ilmiah yang baik dapat dilakukan dengan cara: Membuat kerangka
tulisan, terlebih dahulu mencari target jurnal atau koferensi, menulis sesuai standar
yang ditentukan, ketika merencanakan tulisan jangan terlalu pedulikan bahasa karena
dapat dilakukan setelah selesai menulis, selalukan melakukan pemeriksaan ulang saat
setelah selesai menulis, cari pembaca untuk menilai tulisan, membuat judul yang
singkat, pastikan penulisan pada abstrak itu singkat namun sarat informasi. 26.

2. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah dikemudian
hari.

DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai