Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

“Sistematika Penulisan Ilmiah”

Disusun oleh

Nama : Helma Vira Yani

NIM : N1A120045

Kelas : 4E

Dosen Pembimbing

Dr. Guspianto, SKM., MKM

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah, dengan judul “Karakteristik dan
Fungsi-fungsi Penulisan Ilmiah.”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritikan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalamandan pengentahuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Jambi, 11 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

1.4. Manfaat........................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2

2.1. Sistematika Penulisan Ilmiah......................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................3

3.1. Penulisan Diskusi dan Pembahasan.............................................................................3

3.2. Penulisan Kesimpulan dan Saran................................................................................7

3.3. Penulisan Abstrak........................................................................................................7

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................9

4.1. Kesimpulan..................................................................................................................9

4.2. Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang mana didalam isinya
mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh
seorang penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari sebuah jawaban
mengenai sesuatu hal yang di teliti dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat
tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain agar
terlihat beda dan terkesan baik.Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya
tulis yang menyusun dan menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah.
Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu karya ilmiah
dengan baik dan benar atau bisa disebut juga dengan penulisan dan penyusunan yang
sesuai dengan aturan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya
ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalh ini adalah :
1. Bagaiman cara penulisan diskusi dan pembahasan?
2. Bagaimana cara penulisan kesimpulan dan saran?
3. Bagaimana cara penulisan abstrak?
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Penulisan Ilmiah yang di bimbing oleh
bapak Dr. Guspianto, S.KM., M.KM serta agar menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang Penulisan, Penulisan Ilmiah, maupun karya ilmiah.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas penulis
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan juga pembaca.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematika Penulisan Ilmiah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), ide merupakan rancangan yang
tersusun di dalam pikiran, sedangkan gagasan merupakan hasil pemikiran.
Idejugadapat diartikan sebagai gagasan. Ide datang secara spontan, sangatcepat, tidak
terduga, dan pergi dengan cepat pula. Manusia dapat menghasilkan puluhan ide dalam
satu hari. Namun, puluhan ide tersebut dapat hilang dan tidak bernilai apabila tidak
diolah dengan baik. Oleh karena itu, ide perlu ditulis dan diolah agar bernilai dan
bermanfaat.
Keterampilan menulis merupakan sesuatu yang penting bagi mahasiswa.
Dengan menulis, mahasiswa dapat menggali serta mengasah kreativitas dan potensi
yang dimilikinya untuk dikembangkan lebih lanjut. Mahasiswa dapat memunculkan
gagasan, ide, pendapat ataupun pikiran, dan perasaan mereka dalam bentuk tulisan
ilmiah. Selain itu, kegiatan mahasiswa banyak berhubungan dengan tulisan ilmiah,
seperti membuat makalah, laporan penelitian, karya ilmiah, dan skripsi.

2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penulisan Diskusi dan Pembahasan


3.1.1. Tubuh Artikel
Tubuh artikel antara lain mencakup hasil dan pembahasan. Ketentuan hasil
penelitian dalam artikel eksperimen, yaitu:
a. Meringkas data dari ekperimen tanpa mendiskusikan implikasinya;
b. Tabel, grafik, foto, dan lainlain harus memiliki penjelasan di text;
c. Pilih bentuk yang paling informatif bagi pembaca;
d. Data dalam tabel tidak diduplikasikan di gambar atau grafik, dan
sebaliknya;
e. Gambar dan tabel harus dinomor secara terpisah; dan
f. Gambar atau tabel sedapat mungkin bersifat self-explanatory (Penyusun,
2019).

Ketentuan pembahasan dalam artikel eksperimen, yakni:

a. Tidak melulu merupakan pernyataan ulang dari bagian hasil;


b. Harus memuat interpretasi dari data;
c. Mengaitkan dengan teori dan pemahaman yang ada sampai sekarang;
d. Menjelaskan logika yang memungkinkan anda menerima atau menolak
hipotesis awal; dan
e. Menjelaskan apa arti dari hasil yang anda peroleh dan mengapa berbeda
dengan hasil orang lain (Penyusun, 2018).

Ada beberapa hal berkenaan dengan hasil dan pembahasan (diskusi) pada
artikel konseptual. Harus disepakti apa itu data dalam penelitian konseptual
karena dalam penelitian ini data belum tentu merupakan kumpulan fakta di
lapangan, melainkan pernyataan pun dapat berupa data dalam penelitian
konseptual. Peneliti akan mengabstraksikan data tersebut secara apa adanya
dengan tidak bergeser dari dalam dirinya oleh hal-hal lain di luar dirinya.
Selebihnya, peneliti akan melakukan interpretasi atas data hasil abstraksi
tersebut perpulang pada teori dan pendekatan analitis yang digunakan hingga

3
memperoleh informasi (pengetahuan) untuk menarik sebuah kesimpulan
(Penyusun, 2019).

3.1.2. Bagian Hasil dan Pembahasan


Bagian hasil penelitian dalam artikel konseptual akan menampilkan
datadata hasil eksplorasi berdasarkan pertanyaan penelitian, tinjauan pustaka,
dan kerangka berpikir yang telah diarahkan pada bagian pendahuluan
(Darmalaksana, 2019). Data dapat berupa pernyataan-pernyataan berdasarkan
rujukan. Pernyataan ini dikumpulkan berdasarkan subjek, topik, tema, dan
fokus utama penelitian. Hasil ditampilkan yang diambil dari rujukan
mengikuti alur kerangka berpikir mengarah pada tujuan penelitian. Hasil
terdiri atas halhal umum untuk bahan deskripsi pada bagian berikutnya.
Sebagai contoh, bila penelitian tokoh, maka dapat memuat biografi dengan
berbagai cakupannya yang mengarah pada tujuan penelitian pada bagian hasil
ini.
Setelah menunjukan hasil giliran melakukan abstraksi atas hasil tersebut.
Abstraksi adalah penjelasan lebih luas berkenaan dengan data-data penelitian
dalam batas-batas sesuai alur kerangka berpikir dan tidak keluar dari tujuan
penelitian. Abstraksi atas data akan membentuk sebuah fakta. Misalnya,
penelitian tokoh tadi, maka akan terbentuk fakta-fakta ketokohan subjek yang
sedang diteliti. Abstraksi merupakan pekerjaan menjelaskan data menjadi
jelas, sehingga tidak ada lagi bias terhadap data tersebut (Bakla, 2020).
Pembahasan disebut pula diskusi yang merupakan pembahsan atas data yang
telah diabstraksikan. Dalam hal ini penulis berperan melakukan interpretasi
terhadap data yang telah diabstraksikan tadi. Hal ini dapat berupa dialog antara
data hasil abstraksi dengan teori yang telah dirujuk dalam kerangka berpikir.
Dapat pula berupa pendalaman atau penggalian terhadap data hasil abstraksi
tadi yang ditopang dengan perangkatan analisis dan pendekatan tertentu yang
relevan. Hasil interpretasi atau analisis ini disebut informasi yang sering
disebut pula temuan hasil penelitian. Informasi hasil penelitian ini disebut
pengetahuan (knowledge). Jadi dari hasil penelitian, abstraksi, dan
pembahasan (diskusi). Peran peneliti adalah menghasilkan pengetahuan
(Wibowo, 2014).
3.1.3. Khas Hasil dan Pembahasan

4
Secara umum artikel konseptual tidak jauh berbeda dengan artikel
eksprement. Dapat dibuktikan pula bahwa artikel konseptual mendapat
pengaruh yang besar dari model artikel eksperiment. Ini bisa jadi karena
begitu dominannya artikel eksperiment dan penelitian scientific, serta jurnal-
jurnal science. Karena dominan sehingg cengkraman pengaruhnya kuat
terhadap bentuk-bentuk artikel konseptual. Artikel-artikel bidang psikologi
jelas menerima pengaruh tersebut. Penelitian ekonomi dan belakangan
penelitian sosial pun demikian dipengaruhi oleh model-model penelitian
scientitifik. Bahkan, penelitian bidang agama sekalipun sudah mulai menerima
pengaruh dari penelitian sosial yang scientific (Adibah, 2017). Ini yang
membuat artikel konseptual dan artikel eksperiment kurang lebih sama
meskipun tidak identic (Penyusun, 2018).
Memang bila melihat artikel eksperimen terlihat jelas, sistematis,
praktis, dan alurnya baku. Apa itu hasil penelitian merupakan hal yang sangat
jelas dalam penelitian eksperiment sebagai tampilan ringkasan data hasil
pengolahan dengan alat pengolahan data yang baku pula. Bagaimana data itu
diabstraksikan juga dapat diuji kebenarannya sesuai fakta-fakta dilapangan.
Pada bagian diskusi terlihat tegas bahwa langkah artikel eksperiment berusaha
Kembali pada hipotesis apakah menerima ataukah menolak, dan menjelaskan
mengapa hasil penelitiannya sama atau berbeda dengan hasil penelitian yang
lain (Penyusun, 2019).
Jika kita telusuri junal-junal humaniora yang menampung hasil-hasil
penelitian kualitatif tampak terdapat varian yang khas. Sebagain artikel
menunjukan pola hasil dan pembahasan terdiri atas tiga komponen utama,
yaitu:
a. kerangka umum;
b. kerangka tengah atau kerangka antara yang menjembatani kerangka
umum dan kerangka akhir/ujung; dan
c. kerangka akhir/ujung. Di jurnal humaniora yang lain ditemukan hasil dan
pembahasan mencakup beberapa hal, yakni: 1) pikiran pokok satu; 2)
pikiran pokok dua; dan 3) Pikiran pokok tiga.

Hal ini berbeda dengan tubuh artikel yang dikemukan sebelumnya, di


mana yang pertama menunjukan piramida terbalik, sedangkan yang kedua

5
lebih bersipan horizontal. Akan tetapi dapat pula penulisan hasil dan
pembahasan dihadirkan model ketiga, yaitu: 1) Poin satu kepala; 2) Poin dua
tengah; dan 3) Poin tiga kaki (Darmalaksana, 2017). Hasil penelitian skripsi
mestinya dapat dibentuk artikel mengikuti pola terakhir di atas. Namun,
terdapat beberapa kendala yang cukup serius. Pertama, kerangka berpikir tidak
boleh rapuh, sebab hal ini kebutuan mendasar untuk dijadikan bagian di
pendahuluan artikel (Abbas, 2020). Beberapa peneliti junior tidak bisa
membedakan antara kerangka berpikir dan latarbelakang masalah
(Darmalaksana, 2020). Kedua, tinjauan pustaka (penelitian terdahulu) mesti
serius. Hal ini tidak boleh dianggap bahwa tinjauan pustaka hanya sebatas
formal yang tidak ada hubungannya dengan bagian-bagian lainnya. Dan hanya
menunjukan bahwa penelitiannya belum diteliti oleh orang lain. Padahal
tinjauan pustaka berperan vital untuk (a) mengambil konsep-konsep yang akan
didistrubusikan ke dalam kerangka berpikir, (b) untuk nanti mendialogkan
pembahasan penelitian dengan rujukan (teori), dan (c) untuk melihat posisi
penelitian di antara ramainya penelitian (terbaru) pada subjek, topik, tema, dan
fokus yang sama (Wilis, 2016).

Ketiga, sistematika / outline mesti terkontrol dalam hubungannya dengan


kerangka berpikir dan hubungannya dengan rincian pertanyaan. Memang ada
baiknya pertanyaan utama dirinci menjadi tiga pertanyaan agar terdistribusi
pada kerangka berpikir, sistematika/outline, hasil dan pembahasan
(diskusi/analisis), dan kesimpulan. Keempat, bagian hasil dan pembahasan
(diskusi) mestinya berjalan sesuai tujuan penelitian, kerangka berpikir, dan
tentu saja menjawab pertanyaan penelitian (Penyusun, 2017). Mencakup
display data dari kumpulan fakta, abstraksi data tersebut, dan interpretasi data
tersebut (yang pasti terpaut tegas dengan kerangka berpikir dan tinjauan
Pustaka). Kelima, bagian kesimpulan mesti dapat menjawab
manfaat/kegunaan penelitian dengan tegas. Juga harus mampu menunjukan
statatement limitation (keterbatasn dan kekurangan) penelitiannya (Penyusun,
2019). Keenam, bagian metode penelitian dalam proposal tentu menjadi hal
lainnya lagi sebagai subjek penting yang perlu sentuhan (Darmalaksana,
2020).

6
Ternyata bagian-bagian artikel merupakan suatu bangunan yang saling
terkait tidak bisa terlepas bahkan sejak proposal (Darmalaksana, 2020). Hasil
dan pembahasan dalam artikel adalah apakah kita berjalan sesuai tujuan
penelitian, apakah mencapai tujuan itu bersesuaian dengan kerangka pikir
yang telah dirancang, apakah kita sudah tiba pada tujuan penelitian, dan
apakah pertanyaan penelitian sudah terjawab (Penyusun, 2019).

3.2. Penulisan Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan uaraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok
pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk
essei, bukan dalam bentuk numerical.
Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu
kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoretis, dan penelitian lanjutan. Bagian
saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian
penutup.
3.3. Penulisan Abstrak
Menurut pengertian secara literature, abstrak didefinisikan sebagai sebuah paragraf
yang berisi 250 kata yang berfungsi untuk membantu pembaca memahami intisari dari
penelitihan yang ditulis. Slade & Perrin (2010) juga menyebutkan bahwa abstrak artikel
merupakan kumpulan dari ringkasan tentang penelitian secara keseluruhan. Oleh karena
itu, fungsi abstrak adalah untuk mendeskripsikan penelitian bukan untuk mengevaluasi
ataupun mempertahankan klaim yang terdapat dalam artikel yang kita tulis. Secara
struktur, Hyland (2013) menyebutkan bahwa abstrak harus berisi tentang isu seputar
topik yang kita pilih (latar belakang dan tujuan penelitian) yang dideskripsikan dengan
singkat, padat, dan jelas, metode penelitian, intisari dari temuan penelitian, dan
kesimpulan. Selain hal tersebut, abstrak juga harus memiliki kata kunci yang mengarah
kepada metode dan konten yang ada dalam penelitian. Slade & Perrin (2010) juga
menambahkan perbandingan contoh antara abstrak yang baik dan abstrak yang buruk
sebagai berikut:

7
Dari gambar tersebut kita tahu bahwa abstrak yang buruk tidak memasukkan latar
belakang kepada pembaca mengenai human genome. Selain itu, metode penelitian yang
digunakan juga tidak dideskripsikan dengan baik. Seperti yang tertera dalam contoh tidak
ada keterangan mengenai desain, partisipan, ataupun metode pengumpulan data yang
mana hal ini bisa menyebabkan kebingungan pada pembaca untuk memahami intisari
dari penelitian yang kita tulis. Oleh karena itu, dari contoh abstrak yang baik kita tahu
bahwa kita tidak seharusnya mengabaikan alur dari tulisan seperti rhetorical moves,
yakni memulai tulisan kita dengan paragraf pembuka mengenai isu dan penulisan gap
diantaranya.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Tubuh artikel antara lain mencakup hasil dan pembahasan. Ketentuan hasil penelitian
dalam artikel eksperimen. Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan
pada bagian hasil dan pembahasan. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah
ditarik.
Menurut pengertian secara literature, abstrak didefinisikan sebagai sebuah paragraf
yang berisi 250 kata yang berfungsi untuk membantu pembaca memahami intisari dari
penelitihan yang ditulis. Slade & Perrin (2010) juga menyebutkan bahwa abstrak artikel
merupakan kumpulan dari ringkasan tentang penelitian secara keseluruhan.
4.2. Saran
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Darmalaksana, W. (2020). Hasil dan Pembahasan untuk Artikel Konseptual. Jurnal Kelas
Menulis Fakultas Ushuluddin, 1(5), 1-7.

Khikmah, L., & Kurniawan, E. Tantangan dalam Penulisan Artikel Abstrak Penelitihan untuk
Publikasi. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(2), 267-278.

Wasmana, S. P. (2011). Penulisan karya ilmiah.

10

Anda mungkin juga menyukai