Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENULISAN ILMIAH

“Metode Penulisan Ilmiah”

Disusun oleh

Nama : Helma Vira Yani

NIM : N1A120045

Kelas : 4E

Dosen Pembimbing

Dr. Guspianto, SKM., MKM

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas dalam mata kuliah Penulisan Ilmiah, dengan judul “Karakteristik dan
Fungsi-fungsi Penulisan Ilmiah.”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritikan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalamandan pengentahuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Jambi, 20 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

1.4. Manfaat........................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2

2.1. Latar Belakang.............................................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................3

3.1. Sistem Sitasi (Perujukan)............................................................................................3

3.2. Penulisan Daftar Pustaka.............................................................................................3

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................4

4.1. Kesimpulan..................................................................................................................4

4.2. Saran............................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh manusia
untukmengisi waktu luang.. Entah itu menulis diari, menulis cerpen, maupun menulis
karyailmiah. Untuk mempunyai kemampuan menulis yang baik, dibutuhkan latihan
secara terusmenerus serta tekun membaca buku setiap waktu. Berbicara mengenai
menulis karya ilmiah,tentu berbeda dengan menulis diari atau sejenisnya.
Untuk menulis suatu karya ilmiah yang baik tentu dibutuhkan metode-metode
tertentu.Disamping itu,KTI atau karya ilmiah sendiri terbagi dalam beragam jenis, dimana
dalam penulisan tiap jenisnya mempunyai metode yang berbeda pula. Karena berbagai
metode-metode yang dianggap rumit inilah membuat sebagian besar orang, terutama
Mahasiswatingkat akhir mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir mereka,
sehinggamembuat kelulusan mereka terhambat.KTI sendiri dibuat untuk berbagai tujuan
dan memiliki beragam manfaat bila ditekunisecara terus menerus. penulisan KTI dibuat
tidak hanya oleh para kaum intelektual saja,semisal dosen, pelajar/mahasiswa,guru dan
sebagainya melainkan dapat dibuat juga olehorang yang berasal dari kalangan non-
intelektual, intinya KTI dapat dibuat oleh semuakalangan, dengan syarat memiliki bakat
serta minat yang tinggi terhadap dunia tulis menulis.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalh ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan perujukan
2. Jelaskan fungsi dari rujukan ?
3. Apakah tujuan dan prinsip dari rujukan ?
4. Apa sajakah jenis-jenis sistem perujukan?
5. Apakah sajakah referencing styles?
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Penulisan Ilmiah yang di bimbing oleh
bapak Dr. Guspianto, S.KM., M.KM serta agar menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang Penulisan, Penulisan Ilmiah, maupun karya ilmiah.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas penulis
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan juga pembaca.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Sitasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kutipan adalah mengutip atau
menulis kembali kata-kata atau kalimat yang telah dipaparkan oleh orang lain.

Berdasarkan ilmu informasi, kutipan atau citation ini memiliki pengertian yang berlainan.
Hal ini dikenal dengan dua istilah, yakni referencing atau perujukan dan citation atau
kutipan.
Citation atau kutipan adalah cara penulis memberi tahu pembaca bahwa materi
tertentu dalam karya tulisnya berasal dari sumber lain. Kutipan ini juga bertujuan
memberi informasi yang dibutuhkan pembaca mengenai sumber tersebut, seperti
informasi tentang penulisnya, judul karya, tanggal salinan hingga nomor halaman.
Kutipan juga merupakan pendapat seseorang yang berprofesi sebagai pengarang,
ilmuwan, ahli atau orang terkenal yang terdapat dalam buku atau majalah. Selain itu,
kutipan juga bisa berasal dari sumber lisan yang diucapkan ketika pidato, diskusi atau
wawancara. Lalu, penulis cukup mengutip bagian pendapat yang dibutuhkannya dan
menyertakan nama orang yang menyamapaikan pendapat tersebut.
Menurut Purnomowati, citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang
dikutip atau disisipkan dalam sebuah karya tulis. Biasanya informasi lengkap mengenai
teks yang dikutip ini berada di daftar referensi atau daftar isi. 

2
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Sistem Sitasi (Perujukan)
3.1.1. Definisi Perujukan
Pengertian sitasi menurut Sulistyo–Basuki (1998 : 6) Analisis sitiran
digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang
disitir, karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui
karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari
penelitian dan publikasi. Sedangkan menurut para ahli yang lain mengatakan
bahwa sitasi adalah
Dengan memperoleh keterampilan dalam menggunakan teknik pembutan
sitasi (kutipan) penulis dapat menghasilkan karya yang kritis (analisis), membuat
kesimpulan (sintesis); menulis dengan akurasi (koherensi); dan untuk
menggunakan informasi dan wawasan dari teks sebagai dasar untuk keputusan
dan pemikiran kreatif serta penulis dapat menghidari diri dari pelagiat dari sebuah
karya, penulis lebih menghargai kutipan-kutipan yang diambil dari karya orang
lain karena nilai kejujuran penting dalam sebuah karya.
Menurut Barret Library and Information Technology Services: “A citation is a
reference t o any item (book, journal article, dissertation, archival manuscript,
newspaper editorial, report, website, musical composition, etc.) which clearly
identifies the source in which the fulltext of the item is to be fou nd. A citation
provides sufficient information to acknow ledge the Penulis and locate the item.
Definisi diatas menunjukkan bahwa setiap sitasi atau kutipan pasti mengacu pada
sumber yang hars dirujuk secara jelas dan benar. Sitasi atau kutipan juga akan
mempermudah bagi pembaca atau penulis berikutnya dalam melakukan
penelusuran terhadap sumber aslinya.
Bagian dari upaya untuk menghindari plagiarisme adalah dengan memahami
berbagai model sitasi, cara membuat sitasi (kutipan) dan menuliskan daftar
pustaka. Pengetahuan ini penting, ketika kita akan membuat suatu karya ilmiah.
Menuliskan sitasi (kutipan) merupakan bentuk pengakuan terhadap pengarang,
karena ide, gagasan, pendapat atau bahkan teorinya telah kita gunakan, untuk
mendukung atau melengkapi pendapat, ide kita dalam sebuah karya tertentu.
Ketika iklim dan budaya saling mensitir dengan berkomitmen pada kejujuran

3
intelektual dapat terus dikembangkan dan dijaga, maka tidak ada lagi
kekhawatiran akan adanya tindakan plagiat.
3.1.2. Fungsi
a. Berfungsi sebagai alat pemeriksa fakta
Akurasi sangat penting dalam setiap tulisan, terutama ketika kita menulis
tentang sains. Tindakan mencari referensi untuk verifikasi berfungsi sebagai
pemeriksaan keakuratan. Contoh penulisan sitasi ini misalnya saja untuk
memeriksa ulang kutipan langsung, untuk memastikan ketepatan bagian yang
kita parafrase, atau untuk mengutip penelitian lain yang terkait dengan studi
kita.
b. Menjadi peneliti yang lebih baik
Beberapa ciri dalam arti penelitian yang baik termasuk perhatian terhadap
detail dan kemampuan untuk membedakan pola dan membuat koneksi.
Praktik kutipan yang baik dapat membantu keduanya. Atribusi sumber yang
tepat memerlukan banyak detail, seperti nomor halaman yang benar, ejaan
nama penulis, dan tentu saja, keakuratan fakta yang kita sajikan dalam artikel
kita sendiri atau karya lain. Menjadi berorientasi pada detail dalam satu aspek
secara otomatis menanamkan kebiasaan baik di seluruh papan dalam
penelitian kita. 
c. Membuat penulis lebih baik
Kita tentunya ingin menghasilkan karya tulis ilmiah yang  baik, di mana prosa
sama menariknya dengan konten dan kebiasaan atribusi yang baik
membangun fondasi yang kuat menuju tujuan tersebut. Mengutip sumber-
sumber spesifik untuk berbagai fakta yang kita sajikan menghilangkan ciri-
ciri kemalasan intelektual, pemikiran yang tidak jelas, dan tulisan yang
ceroboh sebagai generalisasi, klise, dan klaim palsu.
Misalnya, seperti ketika frasa, “semua orang tahu” atau “mereka
mengatakan” diganti dengan sumber tertentu. Jika kita mengutip sumber
dengan benar, kita tidak akan meninggalkan pertanyaan di benak pembaca
tentang maksud kita. Lebih jauh lagi, dengan melakukan sitasi dapat dengan
mudah menggunakan bahasa aktif sehingga mempermuda seorang review
jurnal dalam melakukan pengoreksian.
d. Menunjukkan pengetahuan ilmiah

4
Bibliografi hanyalah kompilasi dari berbagai sumber yang telah kita baca dan
kutip dalam naskah, disertasi, buku kita sendiri, dan lain-lain. Dengan
demikian, bibliografi yang ekstensif secara alami merupakan ciri khas dari
ilmuwan yang banyak membaca dan berpengetahuan luas.
e. Membangun kredibilitas sebagai ilmuwan
Poin ini adalah konsekuensi sederhana dari poin sebelumnya. Peran yang
lebih dalam dan bermakna yang dimainkan oleh bibliografi yang baik bagi
peneliti adalah untuk membangun kredibilitas penulis di antara rekan-rekan di
bidangnya. Semakin baik dokumentasi penelitian dan argumen kita, semakin
kredibel kita bagi kolega ilmiah kita.
f. Memungkinkan adanya verifikasi tulisan
Setiap tulisan akademis diperiksa beberapa kali sebelum akhirnya dicetak atau
menjadi situs web. Baik seseorang sebagai peninjau sejawat, editor, atau
asisten editorial yang tugasnya hanya melacak sumber dalam bibliografi dan
memastikan bahwa kutipannya akurat, hidup akan menjadi lebih mudah jika
tidak ada pekerjaan yang sibuk.
Jadi, tulisan kita kemungkinan besar akan melewati beberapa putaran
penyuntingan ini dengan sedikit kritik dan umpan balik positif jika kita telah
bersusah payah untuk mengaitkan informasi kita dengan benar dan mengutip
semua sumber kita.
g. Memberi pembaca yang tertarik
Kutipan juga memberi pembaca yang tertarik dengan hal-hal spesifik yang
dibutuhkan untuk mendapatkan kembali sumber yang sama dan melakukan
lebih banyak penelitian sendiri
Kutipan dalam teks menunjukkan kepada pembaca dari mana ide atau kata-
kata tertentu dalam makalah kita berasal, dan versi singkat dari kutipan
referensi silang ini mengacu pada kutipan lengkap di akhir makalah. Dari
kutipan lengkap, pembaca memiliki semua informasi yang mereka butuhkan
untuk mendapatkan kembali sebuah sumber.
3.1.3. Tujuan
a. Memberikan bukti
Bukti adalah sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa,
keterangan atau teori. Pembuktian ini diperlukan ketika Anda membuat suatu

5
karya tulis yang menyajikan sebuah teori, penelitian dan mengutip beberapa
sumber.
Sehingga orang yang membaca karya tulis Anda bisa membuktikan teori
atau informasi yang Anda kutip dari berbagai sumber itu benar adanya.
Kutipan ini juga sekaligus mendukung klaim yang Anda uraikan dalam karya
tulis.
b. Mencegah plagiarisme dan membuktikan orisinalitas tulisan
Orisinalitas adalah keaslian suatu karya dan plagiarisme adalah tindakan
penjiplakan suatu karangan atau pendapat orang lain yang dibuat seolah
karangan sendiri.
Kutipan sangat diperlukan dalam sebuah karya tulis untuk membuktikan
orisinalitas karya dan mencegah terjadinya plagiarisme. Khususnya, bila
penulis menyisipkan suatu teori, kalimat atau pendapat para ahli dalam
sebuah dokumen ke dalam karya tulisnya, baik itu hanya untuk memberikan
informasi tambahan atau sekadar mendukung ide penulis.
c. Memberikan kredit
Pemberian kredit dalam sebuah karya tulis ini adalah bentuk pengakuan
dan menghormati karya, informasi penelitian atau pendapat para ahli yang
telah dikutip atau disisipkan dalam karya Anda.
Hal ini juga sekaligus memberikan informasi mengenai dokumen yang
memaparkan teori informasi atau pendapat ahli tersebut secara lengkap.
Selain itu, kutipan membantu pembaca membedakan keaslian pemikiran
sendiri dan para ahli di bidangnya.

3.1.4. Prinsip
a. Jangan mengubah kata-kata
Penulis tidak boleh mengubah kata-kata atau Teknik penulisan dari
kalimat aslinya ketika membuat Kutipan langsung. Jika penulis ingin
mengubah teknik penulisan kalimat yang dikutip, penulis bisa memberi
keterangan bahwa ada perubahan dalam kalimat tersebut dan ditulis dengan
huruf miring.
b. Jangan memperbaiki kesalahan
Jika kalimat yang dikutip terdapat kejanggalan atau kesalahan, penulis
tidak boleh memperbaikinya, termasuk kutipan dari pendapat ahli, informasi

6
Penelitian atau teori tertentu. Meskipun kesalahan itu dalam hal
ketatabahasaan atau persoalan lain dalam naska, penulis tetap tidak boleh
memperbaikinya.
Penulis bisa memperbaikinya jika memang diperkenankan atau
perbaikan bisa disertakan dalam bentuk catatan. Anda bisa membuat catatan
kaki atau kalimat perbaikan dalam tanda kurung setelah kalimat aslinya.
c. Jangan menghilangkan kalimat tertentu
Saat mengutip sebuah kalimat dari karya tulis lain, penulis tidak boleh
menghilangkan kata atau kalimat tertentu sehingga menyebabkan perubahan
makna, termasuk kutipan pendapat dari ahli.
Penulis bisa menghilangkan bagian tertentu dalam kutipan, asal tidak
mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhan. Tapi,
penghilangan bagian tertentu dalam kalimat harus disertai tanda elipsis (…),
baik penghilangkan di awal atau akhir kalimat.
3.1.5. Jenis-jenis sistem perujukan
a. catatan kaki
b. catatan akhir
c. sistem langsung
3.2. Penulisan Daftar Pustaka
3.2.1. Referencing styles
a. Harvard
Style ini merupakan gabungan dari Harvard style dan APA style, berikut
adalah contoh penggunaan Harvard-APA Style:
1) Sumber buku
Format penulisan: nama belakang, nama depan (singkatan) dan nama
tengah (jika ada), tahun terbit, judul buku (cetak miring), edisi buku, nama
penerbit, kota penerbit.
Apabila penulis lebih dari dua orang, setelah menulis nama penulis l
kemudian dilanjutkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya: nama
depan dan  nama tengah (disingkat) dilanjutkan nama belakang. [Untuk
penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan) dan
nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama].
 Contoh:

7
 Merna T. Dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management.
2nd ed. John Welly and Sons Ltd. England.
 Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akutansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi
Pertama. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
2) Buku terbitan organisasi
Format penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan,
judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
 Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi.
Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya.
3) Jurnal
Format penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak
miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung),
nomor halaman artikel dalam jurnal. Untuk aturan 2 penulis sama seperti
pada format buku.
Contoh:
 Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik
Manajemen Laba. Jurnal Akutansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-
141
4) Sumber internet
Format penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan
dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring),
tanggal dan jam unduh.
Contoh:
 Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda.
http://pesanharunyahya.com dan info@harunyahya.com. 27 Januari
2008 (14.35)

b. APA
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka menggunakan American
Pshycologhycal Asssociation (APA) Style. Penulisan APA biasanya dimulai

8
dengan nama belakang penulis contoh Hadi Kusumo jika di daftar pustaka
maka tertulis Kusumo, H. Atau lebih sesuai dengan format edisi ke-7:
1) Sumber buku
Dasar format penulisan APA menggunakan sumber buku yaitu:
 Author (s): Tuliskan nama belakang penulis buku lalu masukkan simbol
“&” sebelum nama terakhir penulis dan diakhiri titik (.)
 Year: Cantumkan tahun terbit buku (2018 ex.) diakhiri titik (.)
 Title of the book: tuliskan judul buku dengan format italic jangan lupa
untuk awal kata pertama menggunakan huruf kapital diakhiri titik (.)
 Edition: Cantumkan edisi jika ada, menggunakan tanda kurung ()
 Publisher: Cantumkan nama penerbit
2) Sumber Jurnal
Dasar penulisan jurnal sama dengan penulisan buku hanya saja
ditambah title of the journal (judul jurnal) sesudah judul artikel. Dan
kalimat yang di italic adalah judul jurnal bukan judul artikel. Dalam jurnal
juga dicantumkan Volume, nomor issue, rentang halaman, dan cantumkan
DOI atau URL jika diambil dari internet.
 Author, B.B., Author, C. C., & Author, D. D. (Year). Title of the
article. Title of the Journal, Volume (issue), Page range. DOI/URL
3) Sumber dari Internet
Sumber dari internet atau portal berita biasanya format dasar meliputi:
 Author, B.B., Author, C. C., & Author, D. D. (Year, Month Date). Title
of the article. Title of the newspaper or publication. URL
Atau situs web.
 Author, B.B., Author, C. C., & Author, D. D. (Year, Month Date). Title
of the page or section. URL
c. MLA
Modern Language Association  (MLA)  Style memiliki ciri khusus dalam
penulisannya. Beberapa yaitu tahun terbit diletakkan di bagian akhir,
ditambahkan informasi jenis media (cetak, online, web dll),
sumber online  cukup tanggal bulan dan tahun akses yang ditampilkan tanpa
menyebutkan sumber aslinya (sumber online). Kutipan dalam halaman cukup
menuliskan kata akir dan nomor halaman kutipan. Berikut ini contoh penulisan
daftar pustaka MLA Style:
d. Vancouver

9
Penulisan vancouver style menggunakan kutipan numerik dalam teks, baik
angka dalam kurung (1) atau superscript.1 Daftar pustaka disusun dalam
urutan numerik yaitu publikasi dicantumkan dalam urutan kemunculannya
dalam teks, dan bukan menurut abjad nama penulis atau editor. Berikut cara
menggunakan Vancouver dalam teks:
 Bila mengutip dua atau lebih sumber sekaligus, tulisl nomor untuk masing-
masing sumber dipisahkan dengan koma misalnya (1, 2) atau 1,2
 Bila mengutip lebih dari dua sumber yang diberi nomor secara berurutan,
gunakan tanda hubung sebagai ganti koma misalnya (3-5) atau 3–5
 Jika kamu perlu mengutip karya tertentu lebih dari sekali, kamu dapat
menggunakan nomor referensi yang sama untuk setiap kutipan
 Angka harus dalam tanda kurung dan ditempatkan setelah tanda baca
seperti titik atau koma, tetapi sebelum titik dua dan titik koma
 Nomor halaman. Direkomendasikan bahwa nomor halaman harus
dimasukkan dalam kutipan dalam teks di mana ini diperlukan untuk
menunjukkan bagian tertentu dari teks, misalnya dengan kutipan langsung
atau parafrase, misalnya (2, hlm. 20) atau (2, hlm. 20)

10
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Citation atau kutipan adalah cara penulis memberi tahu pembaca bahwa materi
tertentu dalam karya tulisnya berasal dari sumber lain. Kutipan ini juga bertujuan
memberi informasi yang dibutuhkan pembaca mengenai sumber tersebut, seperti
informasi tentang penulisnya, judul karya, tanggal salinan hingga nomor halaman.
Kutipan juga merupakan pendapat seseorang yang berprofesi sebagai pengarang,
ilmuwan, ahli atau orang terkenal yang terdapat dalam buku atau majalah.
Selain itu, kutipan juga bisa berasal dari sumber lisan yang diucapkan ketika pidato,
diskusi atau wawancara. Lalu, penulis cukup mengutip bagian pendapat yang
dibutuhkannya dan menyertakan nama orang yang menyamapaikan pendapat tersebut.
4.2. Saran
Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Barret Library and Information Technology Services (n.d.). What is a Citation. Diakses dari
http://www.rhodes.edu/barret/5.1.6_citation.pdf

Baskoro, D.G. (2013, April ). Plagiarisme dan pembuatan sitasi. Materi Pelatihan Kursus
Pelatihan Instruktur Literasi Informasi. Universitas Padjajaran Bandung.

Einollahi B, Motalebi M, Taghipour M, Ebrahimi M. 2015. Nephro-urology monthly


7:e30911

Escobedo AA, Arencibia R, Vega RL, Rodriguez-Morales AJ, Almirall P, Alfonso M. 2015.
Journal of infection in developing countries 9:76-86

Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.

12

Anda mungkin juga menyukai