Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BAHASA INDONESIA

“KARANGAN ILMIAH”

DOSEN PENGAMPU : Dra. Asmanidar. M.Pd

Disusun oleh :

LUKMAN NUL HAKIM


NURHASANAH
MUHAMMAD INAR RASYIDIQ
MUHAMMAD RAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG


TAHUN AJARAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan,sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa,yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Jenis dan Bentuk
Karangan”.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya


kepada dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Jenis dan
Bentuk Karangan dalam Bahasa Indonesia.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami perbaiki di waktu yang akan datang,sebab sekab
kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Penyusun

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
1.4 Metode Penulisan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1.. Pengertian Karangan ilmiah........................................................................... 2
2.2. Ciri-ciri karangan ilmiah................................................................................. 3
2.3. Sifat karya ilmiah............................................................................................ 4
2.4. Jenis-jenis karangan ilmiah............................................................................. 5
2.5. Langkah-langkah pembuatan karangan ilmiah................................................ 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................... 10
B. Penutup............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah),
semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan
ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular
memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan
bagaimana proses penulisan karangan ilmiah yang baik dan benar, di dalam makalah ini akan
dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan, mengetahui jenis-jenis
karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.
1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian karangan ilmiah?
2)      Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3)     Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
4)      Syarat – syarat karangan ilmiah
1.3  Tujuan Penulisan
1)      Pengerian dari karangan ilmiah.
2)      Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3)       Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
1.4  Metode Penulisan
Studi pustaka ditelatur yang di peroleh dari buku maupun artikel – artikel online.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian karangan ilmiah


Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain
yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih meluas sesuai dengan
sasaran atau target audiencenya. Kita menyusun suatu karya tulis dengan maksud agar dapat
dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu, golongan masyarakat tertentu, atau
masyarakat luas.
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, tentunya kualitas
karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau pokok bahasannya, dan hal ini
sangat berperan terhadap upaya menarik minat pembaca. Namun, kedua, menarik minat
pembaca saja belumlah memadai bila tidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh
penulis. Untuk memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai
persepsi dan interpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun
oleh berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat memenuhi
persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan tertentu yang sudah
baku.
Karangan ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

2.2 Ciri-Ciri Karangan Ilmiah


a) Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
b)  Objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.
c)   Cermat, tepat, dan benar.
d)  Tidak persuasive.
e)  Tidak argumentative.
f)   Tidak emotif.
g)   Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak lain.
h)   Tidak melebih-lebihkan sesuatu.

v
2.3 Tujuan Karangan Ilmiah

 Memberi penjelasan
 Memberi komentar atau penilaian
 Memberi saran
 Menyampaikan sanggahan
 Membuktikan hipotesa

2.4 Syarat Menulis Karya Ilmiah


 Motivasi dan displin yang tinggi
 Kemampuan mengolah data
 Kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
 Kemampuan berbahasa

2.5 Sifat Karya Ilmiah


 Lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-
sendiri (interprestasi yang lain).
 Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
 Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
 Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
 Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

2.6 Sepuluh Asas Mengarang


Dalam menulis karangan ilmiah sebelumnya harus mengetahui sepuluh asas
mengarang yang baik dan benar, berikut adalah sepuluh asas mengarang:
1. Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek
Panjang rata-rata kalimat dalam suatu karangan merupakan sebuah tolak ukur yang
penting bagi keterbacaan. Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi dengan
kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
2. Pilihlah yang sederhana
Kalimat yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
3. Pilihlah kata yang umum dikenal

vi
Dalam mengarang pakailah kata-kata yang telah dikenal masyarakat umum sehingga
ide yang diungkapkan dapat secara mudah dan jelas ditangkap pembaca.
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu
Kata-kata yang tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannnya.
5. Berilah tindakan dalam kata-kata kerja anda
Kata kerja yang aktif, yang mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan
membuat suatu karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan yang
dimaksud.

6. Menulislah seperti sedang bercakap-cakap


Dengan mengungkapkan gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi
lebih jelas.
7. Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya
Perkataan yang konkret lebih jelas bagi pembaca daripada perkataan yang abstrak.
Sebagai contoh, “factory town”(kota dengan banyak pabrik) lebih mudah ditangkap
ada istilah “industrial community”(masyarakat industri).
8. Kaitkan dengan pengalaman pembaca anda
Karangan yang jelas ialah bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai
dengan latar belakang pengalamannya.
9. Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak boleh senada, datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada
variasi dalam kata, frase, kalimat maupun ungkapan lainnya.
10. Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankanMaksud utama
mengarang ialah mengungkapkan gagasan, dan bukannya menimbulkan kesan pada
pihak pembaca mengenai kepandaian, kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya. 

2.7 Jenis-Jenis Karangan Ilmiah


1. Makalah

Makalah adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya


berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif yang menyajikan masalah dengan
melalui proses berpikir deduktif dan induktif. (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa
Arab yang berarti karangan).
vii
2. Kertas kerja

Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya.

3. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan


pendapat orang lain.
4. Tesis 
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi 

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis tang terinci.

2.8 Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah


Penggunaan Bahasa Tulis
A. Dalam menggunakan kata dan frase
1. Hendaknya dihindari pemakaian kata/frase tutur dan kata/frase setempat kecuali bila
sudah menjadi perkataan umum.
2. Hendaknya dihindarkan pemakaian kata/frase yang telah mati.
3. Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai dengan
suasana dan tempatnya.
4. Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata sinonim tidak
selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5. Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam karangan
umum.
6. Hendaknya dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa indonesia
sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena terdorong untuk
bermegah dan berbahasa tinggi.

B. Dalam menyusun kalimat


1. Gunakanlah kalimat-kalimat pendek.

viii
2. Gunakanlah bahasa biasa yang mudah dipahami orang.
3. Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutarannya.
4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk.
5. Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
6. Gunakan bahasa padat dan kuat.
7. Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif.
Langkah-langkah pokok pembuatan karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
 Memilih sebuah pokok topik yang ditulis sesuai dengan minat anda, minat pembaca,
arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan.
 Mencari sumber yang autoratif.
 Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi, dan
fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan secara
memadai, yaitu pernyataan-pernyataan pendirian didukung dengan hal-hal yang
konkret dan spesifik.
 Menentukan suatu tesis percobaan/garis besar acuan sementara yang menjadi arah
umum dan tujuan yang hendak dicapai.
 Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik yang
telah dipilih dan dibatasi.
 Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai
sebagai sumber.
 Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu bibliography, lengkap dengan
data tentang nama pengarang dan publikasinya. Kartu-kartu bibliography ini
diperlukan untuk menyusun catatan kaki, catatan akhir dan daftar pustaka.
 Membaca buku-buku sumber dengan membuat catatan-catatan. Catatan ini dapat
berupa kutipan, ringkasan atau komentar pribadi.
 Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis
besar. Dalam hal terakhir ini, anda harus membaca buku-buku lain lagi serta
mengadakan pengamatan, wawancara dan sebagainya.
 Merumuskan tensis final.
 Menyusun kerangka karangan yang final.
 Menulis draft pertama karangan. Pengantar tidak selalu yang pertama kali disusun.
Mungkin saja batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu, kemudian penutupnya
berupa kesimpulan. Setelah itu baru disusun pengantarnya.

ix
Dalam menulis karangan sementara ini, kutipan, catatan kaki/catatan akhir hendaknya
diletakan pada tempatnya dan ditulis dengan jelas dan setepat-tepatnya. Baris-baris karangan
sementara ini sebaiknya cukup longgar untuk memberi tempat kepada koreksi-koreksi
perbaikan. Dalam membuat draft pertama, perhatikanlah petunjuk berikut ini.
1. Selalu berpegang teguh pada topik.
2. Kata-kata dan susunan kalimat sederhana.
3. Menggunakan pernyataan-pernyataan positif.
4. Tiap kata digunakan dengan sadar akan arti dan maknanya (denotasi dan konotasi).
5. Menggunakan tanda baca dan cara penulisan menurut ejaan yang resmi dan berlaku.
6. Membaca kembali segala sesuatu yang telah dituliskan, dam memperbaiki rumusan-
rumusan yang kurang jelas, kurang tepat.
7. Selalu mengusahakan dan dipenuhinya asas-asas kesatu paduan, pertautan

Merevisi karangan sementara dengan memperhatikan hal-hal berikut :


1. Apakah pengantar cukup kuat dan menyatakan tesis dengan jelas?
2. Apakah karangan ditulis dengan mengikuti kerangkanya?
3. Apakah paragraf-paragraf bertautan?
4. Terlalu banyakkah kutipan yang dipakai?
5. Apakah bahasanya mudah dipahami dan tidak berbelit?
6. Apakah konsistensi dalam segala hal dijaga?
7. Apakah cara penulisan kata sudah sesuai dengan EYD?
8. Apakah daftar pustaka tersusun secara cermat?
9. Apakah penutup cukup menarik
10.
2.9 Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena
sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada
relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil
sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan
dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.

x
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data
dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
 

xi
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karangan dibagi menjadi tuga golongan yaitu, karangan ilmiah, karangan non ilmiah dan
karangan ilmiah populer.
Karangan ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis dengan metodologi penulisan yang baik dan benar. Dimana dalam penulisan karangan
ilmiah ini ditemukan ciri khas yaitu bersifat objektif, sistematis, logis, tidak persuasif, tidak
argumentatif, tidak emotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun beberapa jenis
karangan yang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas kerja, disertasi dan
tesis.
Karangan non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan
(tidak terlalu formal). Adapun beberapa jenis karangan yang termasuk karangan nonilmiah
yaitu dongeng, cerpen, drama, novel dan roman.
Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Cirinya yaitu ditulis
berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subjektif, gaya bahasa formal dan populer,
mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif
serta bersifat persuasif. Adapun karangan yang termasuk karangan ilmiah populer yaitu
resensi buku, artikel dan editorial.
3.2 Saran
Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

xii
DAFTAR PUSTAKA

http://othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-populer/.
http://rachmandianto.blog.com/2011/05/25/tulisan-%E2%80%9Cperbedaan-karangan-ilmiah-
semi-ilmiah-dan-non-ilmiah%E2%80%9D/ . 28 September 2014.
http://setyafit.blogspot.co.id/2013/11/makalah-karangan-ilmiah.htmlhttp://
ditaraditya04.blogspot.co.id/2013/01/makalah-karangan-ilmiah.html
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-penyusunan-karya-
ilmiah/
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/tahap-penyusunan-karya-ilmiah.html
Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir. Jakarta : Mitra
Wacana Media.
Rahardi, R Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga.
Kunncoro, Mudrajad. 2009 .Mahir Menulis. Jakarta : Erlangga.
Miku Chan (2012). Karya Tulia Ilmiah Populer. Gatot Kurniawan (2011). Karangan Ilmiah,
Nonilmiah dan Semi Ilmiah (populer).
Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas
Maret University Press.
Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan
Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.
Supriyatno, Nono. 2001. Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format Buku", Direktorat Tenaga
Kependidikan. Jakarta.
Tarigan, 1989, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,  Direktorat Tenaga Kependidikan.
Jakarta.

xiii

Anda mungkin juga menyukai