Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Dosen

Bahasa Indonesia Nursalim A.R.


TULISAN ILMIAH

DISUSUN OLEH:
(KELOMPOK 7)
M. HABIL ARSYIDDIK T. 11753102202
IAN ROMADHONA 11753102259
NOVA JULIANA 11753201982
RANDHI BAYU AJI 11750314766

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi TuhanYang Maha Esa yang telah membantu kami para penyusun
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa bantuannya, mungkin kami tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini.
Kami juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini, kami buat dengan tujuan agar para pembaca mengetahui lebih dalam tentang
karya tulis ilmiah. penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan dan juga ilmu
pengetahuan.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini tidaklah sempurna, masih banyak kesalahan
dan kekurangan dalam makalah ini. Untuk kesempurnaan makalah ini, maka kami menerima segala
kritikan dan saran yang membangun dari semua pembaca. Terima kasih

Pekanbaru, 13 November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3.Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
2.1. Pengertian ........................................................................................................... 3
2.2. Jenis-jenis Tulisan Ilmiah .................................................................................. 3
2.3. Syarat-syarat Tulisan Ilmiah .............................................................................. 4
2.4. Pengumpulan Data ............................................................................................. 5
2.5. Unsur Tulisan Ilmiah.......................................................................................... 7
2.6. Bentuk dan Susunan Naskah .............................................................................. 7
PENUTUP.................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Karya ilmiah merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi mahasiswa. Dalam
kegiatan perkuliahan mahasiswa sering membuat karya ilmiah seperti makalah,
laporan, skripsi, dan sebagainya. Beberapa manfaat menulis karya tulis ilmiah adalah:

 Merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan mahasiswa untuk


mengintrigasikan pengalaman belajarnya dalam menghadapi suatu masalah
secara mendalam.

 Merupakan sarana kegiatan belajar mahasiswa untuk meningkatkan


kemampuanya dalam mengintegrasikan pengalaman dan keterampilan yang
telah di peroleh.

 Memberi peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal


mengemukakan dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
Dalam membuat sebuah karangan atau tulisan ilmiah banyak sekali tata cara yang
harus diketahui oleh seseorang dalam membuat tulisan ilmiah, sehingga tidak lagi ada
kata “salah” dalam hal pembuatan tulisan ilmiah.. Oleh karena itu, kami menyajikan
makalah ini dengan judul Tulisan Ilmiah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian tulisan ilmiah
2. Apa saja jenis-jenis tulisan ilmiah
3. Apa saja syarat tulisan ilmiah
4. Bagaiman cara mengumpulkan data
5. Apa saja unsur tulisan ilmiah
6. Bagaimana bentuk susunan naskah

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi tulisan ilmiah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tulisan ilmiah
3. Untuk mengetahui syarat-syarat tulisan ilmiah

1
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengumpulkan data
5. Untuk mengetahui unsur-unsur tulisan ilmiah
6. Untuk mengetahui bagaimana bentuk susunan naskah

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Tulisan ilmiah adalah tulisan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu
tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, bertanggung jawab dengan
menggunakan bahasa yang benar,dan harus utuh. Artinya,apa yang diuraikan
harus selesai. Pembaca yang mengikuti uraian yang memperoleh suatu gambaran
yang menyeluruh,bukan seperti cerita bersambung.
Penyusunan tulisan ilmiah harus teratur, terarah,dan menganut cara
penyusunan tertentu yang sistematis agar mudah dipahami pembaca. Tulisan
ilmiah harus disusun dengan benar,yaitu analisa dan pembuktiannya
meyakinkan,baik secara empiris maupun logika. Kemudian,tulisan ilmiah juga
harus dapat dipertanggungjawabkan,yang berarti peyusunannya harus memenuhi
kode etik dan penyebutan sumber yang jelas dan tidak menmbulkan keresahan
pihak-pihak yang dirugikan sehingga penulisnya berurusan dengan pihak
berwenang.

2.2. Jenis-jenis Tulisan Ilmiah


Tulisan ilmiah dapat dibagi atas :
a) Paper; tulisan ilmiah yang panjang isinya kurang lebih lima halaman.
Biasanya disusun untuk memenuhi permintaan dosen mata kuliah tertentu.
b) Makalah; tulisan ilmiah yang disusun untuk dibahas pada pertemuan
ilmiah berupa seminar. Makalah biasanya berisi hasil penelitian atau
kajian ilmu tertentu sebagai tanda bahwa disiplin ilmu yang bersangkutan
berkembang.
c) Modul; tulisan ilmiah yang berisi uraian tentang mata kuliah tertentu yang
didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuliahan.
d) Diktat; tulisan ilmiah yang lebih panjang dari modul.
e) Laporan Penelitian; tulisan ilmiah yang melaporkan tentang pelaksanaan
dan hasil-hasil penelitian tertentu.
f) Skripsi; tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan
mengakhiri studi bagi program S1,guna mencapai gelar sarjana.

3
g) Tesis; tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan
mengakhiri studi bagi program S2,guna mencapai gelar magister.
h) Disertasi; tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis
doktor atau S3.
i) Buku; tulisan ilmiah yang berhasil diterbitkan dalam jumlah yang relatif
besar dan biasanya diperjual-belikan.
j) Kririk; pembahasan secara ilmiah tentang bidang ilmu tertentu dan seni
yang biasanya dimuat pada media massa tulis.
k) Timbangan Buku; ialah tulisan ilmiah tentang pendapat seseorang
mengenai buku ilmiah tersebut,baik kelebihan maupun kekurangan,dan
biasanya dimuat pada media massa cetak.
l) Tulisan Ilmiah Populer; tulisan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi
atau seni tertentu yang disusun secara mudah sehingga dapat dipahami
oleh kalang luas.

2.3. Syarat-syarat Tulisan Ilmiah


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut ilmiah.
Syarat-syarat tersebut adalah:
a) Komunikatif
Tulisan ilmiah harus komunikatif berarti uraian seharusnya dipahami
pembaca. Usahakan agar pembaca tidak mengeluh atau kesulitan dalam
memahami bacaan tersebut. Oleh karena itu, harus menggunakan kata atau
kalimat yang lugas sehingga tidak menimbulkan salah paham secara ideal
pemahaman antara penulis dengan pembaca harus sama.
b) Bernalar
Tulisan ilmiah harus bernalar artinya tulisan tersebut harus Isi pikiran yang
dikemukakan berurutan secara bersistem, berhubungan antara satu dengan
yang lainnya. Tulisan ilmiah harus mengikuti metode penulisan yang
tepat.
c) Logis
Tulisan ilmiah harus bersifat logis artinya, apa yang dipaparkan harus
masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara logika Rumusan
masalah pernyataan, pengujian, penilaian, dan pembuktiannya harus
masuk akal.

4
d) Ekonomis
Tulisan ilmiah yang bersifat ekonomis berarti kata dan kalimat yang
digunakan harus dipilih sedemikian rupa sehingga padat dan berisi Tulisan
ilmiah tidak boleh bertele tele, harus segera menjelaskan inti. Pernyataan,
uraian, pembuktian, kesimpulannya tidak mengandung luapan perasaan,
atau karena berbagai pertimbangan terpaksa menggunakan bahasa yang
basa-basi. Ini tidak berarti kata dan kalimat yang digunakan melanggar
tata krama atau melanggar kode etik penulisan.
e) Berdasarkan Landasan Teori yang kuat
Tulisan ilmiah harus dilandasi dengan teori yang kuat Untuk mendapatkan
teori yang kuat, penulis harus banyak membaca dan membandingkan
antara teori yang satu dengan teori yang lainnya. Teori yang kuat adalah
teori yang dihargai dan diakui oleh sesama ahli dalam disiplin ilmu yang
bersangkutan Untuk mendapatkan teori yang kuat, selain membaca buku
teks penulis harus memburunya melalui majalah profesi atau pertemuan
ilmiah. Sebab itu, biasanya penemuan baru dalam disiplin ilmu tertentu
disiarkan melalui majalah profesi atau diinformasikan melalui pertemuan
ilmiah. Berkaitan dengan itu, ada baiknya penulis mengetahui latar
belakang penulis buku atau artikel yang dibaca Latar belakang penulis
diperlukan untuk mengetahui kewenangan seseorang dalam disiplin ilmu
tertentu.
f) Relevan dengan disiplin Ilmu yang bersangkutan.

2.4. Pengumpulan Data


Pada tahap pertama semua bahan karya ilmiah yang dikumpulkan disebut data
atau informasi. Sebelum digunakan dalam data atau informasi harus dievaluasi
kebenarannya, apakah sudah merupakan fakta atau bersifat faktual, Walaupun
prinsipnya semua data dan informasi harus diuji untuk mengetahui apakah semua
itu merupakan fakta atau bersifat faktual, namun sering terjadi kesalahan.
Walaupun demikian, data yang dikumpulkan dapat dipercaya Ada bermacam-
macam cara yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data, informasi, serta
menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah dengan
mengadakan wawancara, angket, dan observasi.
1. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau autoritas

5
(seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah). Pertanyaan
yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu dan diarahkan pada
informasi-informasi yang akan digarap atau ditulis. Keuntungan
wawancara adalah hasil yang diperoleh secara kualitatif dapat
dipertanggung-jawabkan, mempunyai nilai yang tinggi.
Keuntungan wawancara adalah hasil yang diperoleh se kualitatif dapat
dipertanggung-jawabkan, mempunyai nilai tinggi. Semua kesalahan-
pahaman dapat dihindari, pertanyaan - pertanyaan yang disiapkan dapat
dijawab oleh informan dengan penjelasan-penjelasan tambahan. Setiap
pertanyaan dikembangkan lebih lanjut waktu wawancara.
Wawancara juga memiliki kelemahan, kelemahan wawancara adalah
data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas, dan harus
dilakukan dalam suatu wilayah yang luas, maka akan memakan biaya
dan waktu cukup lama.
2. Angket
Angket adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan tertulis kepada informan atau autoritas Pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan mengarah pada informasi yang akan di garap atau ditulis.
Angket memiliki keuntungan lebih bila dibandingkan dengan
wawancara, yaitu secara peneliti dapat memperoleh dala yang cukup
banyak, yang tersebar secara merata dalam wilayah yang akan diselidiki.
Sedangkan kelemahan angket adalah tidak semua pertanyaan yang
disebarkan dikembalikan oleh orang yang diteliui. Angket juga memiliki
kelemahan lain yaitu ada kemungkinan pertanyaan dalam angket tidak
dijawab.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung ke suatu objek yang akan diteliti
Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat observasi
dapat dilakukan mendahului pengumpulan data lainnya. Observasi
bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek
penelitian sehingga dapat disusun daftar ner yang tepat atau dapat
menyusun suatu desain penelitian yang cermat observasi dapat juga
dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara.
Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di
mana kebenaran data dan informasi yang telah dikumpulkan.

6
2.5. Unsur Tulisan Ilmiah
Banyak unsur yang membentuk tulisan ilmiah. Di antaranya ialah: kata,
kalimat, paragraf, keutuhan, koherensi, dan diksi. Kata, kalimat, dan paragraf
berhubungan dengan struktur. Sedangkan keutuhan, koherensi, dan diksi
berhubungan dengan unsur yang membentuk tulisan secara menyeluruh.
Hal yang berhubungan dengan kata, membawa kepada bidang morfologi,
sedangkan yang berhubungan dengan kalimat membawa kita kepada bidang
sintaksis. Kata, kalimat, dan paragraf harus koherensif, maksudnya unsur-unsur
ini berhubungan satu dengan yang lain. Kalimat yang satu dengan yang lain harus
saling menunjang, demikian pula antara paragraf dengan paragraf harus saling
berkaitan.
Pikiran yang tertuang dalam tulisan ilmiah harus utuh, maksudnya merupakan
satu kesatuan. Tulisan itu merupakan fragmen yang menyebabkan pembaca harus
mencari sambungannya. Jadi, harus diusahakan agar tulisan itu tersusun secara
lengkap dan selesai sehingga pembaca mendapat gambaran yang utuh dan
menyeluruh.
Unsur terakhir pada tulisan ilmiah yaitu diksi. Diksi adalah keterampilan
penulis memilih kata dan kalimat yang mendukung pikiran. Kata dan kalimat
yang dipilih harus efektif dan bermakna. Kata yang dipilih harus betul-betul
berfungsi dan disesuaikan benar dengan tingkatan makna kata yang diikutinya.

2.6. Bentuk dan Susunan Naskah


Bentuk dan susunan karya ilmiah pada umumnya mempunyai ciri yang hampir
sama di semua perguruan tinggi atau akademi. Tetapi ada pula perbedaan dalam
tata lahir, karena selera yang anut dan ini merupakan ciri tersendiri yang
membedakan antara satu fakultas dengan fakultas lain atau antara satu perguruan
tinggi dengan perguruan tinggi yang lainnya.
Perbedaan bentuk mungkin pada penggunaan format kertas, pada tata letak
halaman judul, sampul, jarak baris dan spasi, serta beberapa teknik tertentu sesuai
aturan yang dianut. Pada susunan isi naskah mungkin ada pula perbedaan, namun
pada umumnya mempunyai persamaan.
Susunan naskah pada umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu : bagian muka
atau bagian pendahuluan, bagian isi atau bagian badan, dan bagian lampiran atau
bagian akhir. Pehatikan contoh berikut.
Bagian muka skripsi, berisi :

7
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Halaman pengajuan skripsi
d. Halaman pengesahan
e. Halaman motto dan persembahan (jika ada)
f. Halaman kata pengantar
g. Halaman daftar isi
h. Halaman daftar tabel (jika ada)
i. Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada).

1. Bagian isi skripsi, terdiri atas :

Bab I Pendahuluan, berisi :


a. Latar belakang masalah
b. Alasan pemilihan judul
c. Penegasan istilah
d. Permasalahan
e. Tujuan dan kegunaan
f. Kerangka teoritis, kerangka pemikiran, atau studi kepustakaan
g. Hipotesis (jika ada)
h. Metode penelitian
i. Sistematika skripsi
Bab II (berisi tinjauan umum)
Bab III (berisi laporan penelitian)
Bab IV (berisi analisis)
Bab V Simpulan dan saran.

8
2. Bagian akhir skripsi, berisi :
a. Daftar bacaan
b. Lampiran-lampiran
c. Daftar riwayat hidup penulis.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tulisan ilmiah merupakan hasil pemikiran bersifat ilmiah tentang disiplin ilmu
tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, dan bertanggung jawab,
serta dengan menggunakan bahasa yang benar.Tulisan ilmiah harus dapat
dipertanggung jawabkan, berarti tulisan ilmiahharus disusun dengan memenuhi
kode etik dan sumber yang jelas, dan kaidah penulisan tertentu. Penyusunan
tulisan ilmiah harus sistematis agar para pembaca mudah memahaminya.
Sistematis berarti berurutan secara tertatur, terarah, dan menganutcara-cara
tertentu

10
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim AR, Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis
Kompetensi, Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2005.
Departemen Agama RI, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Guru, Jakarta :
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005.
Hasnah Faizah, Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia, Pekanbaru :
Cendikia Insani, 2009.

11

Anda mungkin juga menyukai