Anda di halaman 1dari 10

1.

Kutipan
Pengertian Kutipan Menurut Para Ahli :

• Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan,atau
hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi.Kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah
kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan merupakan karya
“suntingan”, yaitu“suSUN” dab “gunTING”. Menurut Keraf (1997), walaupun
kutipan atas pendapatseorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa
keseluruhan sebuah tulisandapat terdiri dari kutipan-kutipan.

• Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan
pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk
menunjang pendapat penulis.

Pengertian Kutipan menurut KBBI :


• Mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi
atau non fiksi. Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip, sedang
proses mengutip disebut pengutipan“mengutip gagasan dari berbagai sumber
disesuaikan dengan kebutuhan.

Manfaat Penggunaan kutipan yaitu :


1. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh penulis,
2. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan penulis
3. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan
4. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas, dan
5. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain sebagaimilik
sendiri (plagiat).
Tujuan Kutipan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi
selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah
dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain
tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki tujuan sebagai:

1. Landasan teori
2. Penguat pendapat penulis
3. Penjelasan suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Jenis-Jenis Kutipan :

a. Kutipan Langsung
Jenis kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan
sumber aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan
apapun dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan
kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan.
Contoh: Darwinisme [penulisan miring dari pengutip]. Oleh karena pengutip
tidak diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip
pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini. Hal ini
karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah, serta kutipan jenis ini
cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste). Ada dua teknik mengutip
dengan kutipan langsung, yaitu:

1) Kutipan tidak lebih dari empat baris

Penulisan kutipan diletakkan menyatu dengan teks non kutipan (satu alinea).
Untuk menunjukkan kutipa dengan jelas, maka kutipan ditulis dengan memberi tanda
petik, yang diikuti dengan nama pengarang, tahun terbit serta halaman dimana kutipan
tersebut diambil dari sumber. Untuk kutipan yang berasal dari media online maka
cantumkan siapa penulis artikelnya, dan tahun penulisan artikel tersebut.

Contoh: Menurut Darwin dalam bukunya the origin of spesies (1829:215)


“variation of spesies means by natural selection”

Bagaimana jika pengutip tidak dapat menemukan sumber asli karya yang ingin
dikutip. Maka pengutipan dapat ditulis seperti contoh berikut:

Menurut Darwin (dalam Rukmana, 2010:17), “variasi makhluk hidup terjadi


karena proses seleksi alam”.

Jika mengutip bagian awl dan akhir, ada kalimat tengah yang tidak dibutuhkan,
maka kalimat tengah tersebut dapat diganti dengan tanda elipsis (...), yaitu tanda titik
sebanyak tiga kali, dan yng keempat merupakan tanda akhir kalimat.

Contoh:

“Hidup tergantung bagaimana kita ingin mewujudkannya. ... . tak ada yang
membatasi impian Anda, selama Anda tetap berusaha mencapainya. Jadi mulailah
merancang masa depan Anda dan lakukanlah secara terus menerus. Jika Anda bisa
memimpikannya, Anda dapat melakukannya” (Amir, 2009:37). .

2) Kutipan langsung lebih dari empat baris

Karena kutipan ini termasuk kutipan yang panjang maka penulisannya dapat
dipisahkan dari teks dengan jarak spasi 2,5. Dengan satu spasi untuk penulisn kutipan.

Contoh:

Proses pembentukkan manusia terjadi secara bertahap yang diawali dengan


terjadinya pembuahan atau fertilisasi, dan kemudian berkembang terus sampai
pembentukkan organ terjadi di dalam rahim induk betina. Seperti yang diterangkan oleh
Allah dalam firmannya dalam Q.S. AL-Mu’minum: 12-14:
“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal
dari tanah. Kemudian Kami jdikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah Pencipta
Yang Paling Baik”.

b. Kutipan Tidak Langsung

Merupakan jenis kutipan dengan teknik pengutipan yang berbeda denngan


kutipan langsung. Dalam kutipan tak langsung, pengutip diperbolehkan mengubah
kalimat gagasan penulis dengan bahasa pengutip dengan syarat tidak mengubah makna
dari gagasan tersebut. Oleh karena itu, pengutip bertanggung jawab atas kutipannya.
Meski diperbolehkan mengubah, tetap saja nama penulis gagasan dan tahun terbit harus
dicantumkan, hanya saja penulisan kutipan tidak perlu diberi tanda petik.

• Kutipan pada catatan kaki


Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja.
Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

• Kutipan atas ucapan lisan


Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.

• Kutipan dalam kutipan


Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan
dengan dua cara:

• Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
• Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal .

Cara-cara Mengutip
1. Mengutip Kutipan Langsung ≤ 4 baris

• Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.


• Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
• Kutipan diapit tanda kutip.

2. Mengutip Kutipan Langsung ≥ 5 baris

• Kutipan dipisahkan dari teks penulis dalam jarak 2,5-3 spasi. Seluruh kutipan ditulis
menjorok ke kanan, yaitu 5-7 spasi dari kiri teks penulis.
• Jarak antar baris 1 spasi.
• Kutipan boleh diapit tanda kutip, boleh tidak.
3. Mengutip Kutipan Tidak Langsung

• Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.


• Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
• Kutipan tidak diapit tanda kutip.

4. Mengutip Kutipan di Kaki Halaman

• Kutipan terpisah dari teks penulis (yaitu di tulis di kaki halaman).


• Jarak antar baris 1 spasi.
• Kutipan diapit tanda kutip.

2. Catatan Kaki

A. Pengertian Catatan Kaki (Footnote)

Catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:143). Fungsi dari catatan kaki yaitu
sebagai pemenuhan kode yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
Catatan kaki dipergunakan untuk:
1. mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum dalam teks
atau sebagai petunjuk sumber;
2. tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
3. referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa
hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
4. tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

B. Cara Penulisan & Contoh Catatan Kaki (Footnote)

Dalam penulisan catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
sebagai berikut:

1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
2. Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satau spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu
untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada
setiap awal bab berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau
karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.

Catatan kaki dapat diletakan di beberapa tempat dalam suatu karya ilmiah. Paling tidak,
ada tiga tempat dimana catatan kaki diletakan; di halaman uraian, di akhir bab, dan di akhir
karangan.
1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan
dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan popular.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel
untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan bab, atau esai
dalam buku kumpulan esai.
Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, jika penempatan catatan kaki pada
halaman urian, makan penempatan catatan kaki selanjutnya dilakukan pada halaman uraian.
Begitu juga jika penempatan catatan kaki pada akhir bab atau akhir karangan. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok.

Ada tujuh teknis penulisan catatan kaki yang perlu diingat:


1. Nama pengarang tidak dibalik
2. Judul buku dicetak miring (jika diketik dengan komputer) atau digaris bawah (jika
tidak dengan komputer). Selain buku (artikel di majalah, Koran, atau jurnal), judul
sumber ditempatkan dalam tanda petik dua (“…”), tidak dicetak miring atau digaris
bawah
3. Kota terbit
4. Nama penerbit
5. Tahun terbit
6. Nomor halaman
7. Semua unsur dihubungkan dengan tanda koma (,), kecuali setelah kota terbit,
dihubungkan dengan tanda titik dua (:).

Contoh Catatan Kaki :

Contoh catatan kaki berikut ini akan kami bagi sesuai dengan sumber referensi yang
digunakan dalam penulisan suatu halaman. Hal ini penting diperhatikan, karena masing-
masing sumber memiliki teknik penulisan yang berbeda ketika dimasukkan ke dalam catatan
kaki. Berikut ini contohnya:

a. Contoh Catatan Kaki 1 s/d 3 Pengarang


Catatan kaki jika referensinya pada buku karangan yang ditulis oleh satu hingga
tiga pengarang, yaitu:

• Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991), hlm 4.
• Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa
Indonesia, (Bandung: Acarya, 2005), hlm. 32.
b. Contoh Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang
Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan
menggunakan empat penulis atau lebih, yaitu:

• Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji Parama,
2004), hlm. 45.
c. Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar
Referensi yang berasal dari majalah atau surat kabar, maka penulisan catatan
kakinya berbentuk:
• Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei, 1990, hlm.
5.
• Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah Pelajar MOP,
Juni, 2005, hlm. 22.

d. Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan


Jika sumbernya dari buku terjemahan, maka cara penulisan catatan kakinya adalah
sebagai berikut:

• Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B.
Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.

e. Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel


Jika referensinya berupa artikel dalam antologi ataupun ensiklopedi, maka bentuk
penulisan catatan kakinya, yaitu:
• Melani Budianta, “Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan Sastra
Pelajar Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman, (Jakarta:
Majalah Sastra Horizon dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
• “India”, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982), hlm.
1402-1407.

3. Bibliografi

A. Pengertian Bibliografi
Bibliografi berasal dari Bahasa Yunani Biblion yang mempunyai arti buku dan Graphein
yang artinya menulis. Maka bibliografi dapat diartikan dengan penulisan buku.

Bibliografi yaitu suatu daftar pustaka yang meliputi isi dan deskripsi sebuah buku, yang
terdiri dari judul, pengarang, edisi, cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah
halaman dan ukurang tinggi buku dan ISBN.

Definisi lain dari bibliografi atau disebut juga daftar kepustakaan yakni daftar yang isinya
judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lain yang berkaitan dengan suatu karangan yang
sudah diselesaikan.

Bibliografi juga adalah aktivitas teknis untuk membuat deskripsi suatu cantuman tertuilsa
atau pustaka yang telah diterbitkan, ini tersusun secara sistematis dalam bentuk daftar
berdasarkan aturan yang di inginkan.

B. Tujuan Bibliografi

Tujuan dari pembuatan bibliografi adalah untuk bisa tahu adanya suatu atau sejumlah
buku atau pustaka yang sudah pernah diterbitkan. Dalam menentukan cakupan atau topik
bibliografi ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti permintaan pengguna,
topik yang tengah berkembang atau juga banyak diperlukan ketika itu, dokumentasi koleksi
yang dimiliki dan mandat instansi.
C. Unsur-Unsur Bibliografi

Unsur-unsur dari bibliografi adalah sebagai berikut:

1. Nama Pengarang: Dikumpulkan dari berbagai sumber dengan lengkap


2. Judul Buku: Termasuk didalam judul tambahannya
3. Data Publikasi: Ini meliputi nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke
berapa, nomor jilid buku dan tebal buku tersebut (jumlah halamannya)
4. Pada artikel diperlukan juga judul artikel yang berkaitan, nama majalan, atau surat
kabar, tanggal dan tahun.

D. Jenis-Jenis Bibliografi

Jenis atau macam-macam bibliografi antara lain

• Menurut Cara Penyajian dan Uraian Deskripsi


Menurut cara penyajiannya dan uraian deskripsi, bibliografi dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:

a. Bibliografi Deskriptif
Bibliografi deskriptif yaitu jenis bibliografi yang isinya lengkap dengan deskripsi
singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertulis dalam bahan pustaka.
Misalnya judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, impresium,
kolasi, kata kunci dan abstrak yang tertulis.
b. Bibliografi Evaluatif
Bibliografi evaluatif yaitu jenis bibliografi yang lengkap dengan evaluasi tentang
sutau bahan pustaka. Seringkali evaluasi ini meliputi penilaian terhadap isi bahan
pustaka atau artikel.

• Menurut Cakupan
Menurut cakupannya, bibliografi dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

o Bibliografi Retrospektif
Bibliografi retrospektif merupakan jenis bibliografi yang menulis bahan
pustaka yang telah diterbitkan pada zaman dahulu. Seperti Bibliografi sejarang
Perang Diponegoro
o Bibliografi Current
Bibliografi current atau terkini merupakan jenis bibliografi yang menulis
terbitan yang sedang atau masih terbit pada saat ini atau sekarang. Seperti
Ulrich’s International Periodicals Directory
o Bibliografi Selektif
Bibliografi selektif merupakan jenis bibliografi yang menulis terbitan tertentu
dan dengan tujuan tertentu. Misalnya seperti bibliografi bukan bacaan terpilih
untuk anak usia pra sekolah
o Bibliografi Subjek
Bibliografi subjek merupakan jenis bibliografi yang menulis bahan pustaka
atau artikel dibidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya Bibliografi khusus
ternak sapi
o Bibliografi Nasional
Bibliografi nasional merupakan jenis bibliografi yang menulis terbitan suatu
negara atau daerah regional tertentu. Misalnya Bibliografi Nasional Indonesia.

E. Penyusunan Bibliografi

Cara menyusun suatu bibliografi yang benar adalah sebagai berikut:

• Nama Pengarang disusun menurut abjad secara urut


• Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel dimasukkan didalam
urutan abjad
• JIka seseorang pengarang terdapat lebih di satu bahan referensi, maka referensi
kedua dan seterusnya nama pengarang tidak disertakan, tetapi diganti dengan garis
sepanjang 5-7 ketikan
• Jarak antara baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara
pokok dengan pokok lain yaitu dua spasi
• Baris pertama diawali dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari setiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sepabanyak 3-4 ketikan.

F. Bagian-Bagian Bibliografi

Bagian-bagian dari bibliografi antara lain:

• Judul: Berisikan judul artikel atau judul buku yang ingin dideskripsikan
• Kepengarangan: Berisikan nama pengarang perorangan atau pengarang badan
organisasi
• Sumber: Berisikan judul jurnal, judul prosiding atau judul buku yang mana
informasi itu berada atau berasal
• Data Terbitan atau Impresium: Berisikan data tentang kota terbit, nama penerbit,
dan tahun terbit.
• Keterangan Fisik atau Kolasi Buka: Berisikan halaman tempat artikel diperoleh
• Keterangan Informasi: Berisikan kata kunci dan abstrak
• Keterangan Tambahan: Berisikan lokasi rak penyimpanan, kode nomor panggilan,
perpustakaan pemilik bahan pustaka dan lainnya.

G. Contoh Penyusunan Bibliografi

1. Apabila yang dijadikan sumber adalah buku, susunan penulisannya adalah:

• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Buku
• Tempat Terbit
• Nama Penerbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta: Gramedia. Depdikbud 1989.
Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.

2. Jika yang dijadikan sumber adalah majalah, susunan penulisannya adalah:


• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Artikel
• Nama Majalah
• Nomor Majalah
• Bulan Terbit
• Tahun Terbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985.”Kisah Penulisan Sebagai Pahlawan” Insert Media, 12
(Desember IV). Jakarta

3. Jika yang dijadikan sumber adalah surat kabar, susunan penulisannya adalah:

• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Artikel
• Nama Surat Kabar
• Tanggal Terbit
• Tempat Terbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985.”Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” The Jakarta Post, 2
Desember 19987. Jakarta.

4. Jika yang dijadikan sumber adalah antologi, susunan penulisannya adalah:

• Nama Pengarang
• Tahun Terbit Karangan
• Judul Karangan
• Nama Editor
• Judul Antologi
• Tempat Terbit
• Nama Penerbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985:”Kisah Penulisan Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika
Indonesia. dalam Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta: Universitas
Gunadarma.

5. Jika yang dijadikan sumber adalah internet, susunan penulisannya adalah

Setiabudi, A.N. 1985.”Kereta magleve masa depan” Wikipedia (online), jilid


5, No.4, (http://www.atmasetya.com, di akses 14 Desember 2000)

H. Manfaat Bibliografi

Manfaat dari bibliografi adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan jumlah koleksi perpustakaan yang memperbanyak bentuk dan


bidang kajiannya.
• Kebutuhan terhadap informasi para pengguna yang terus beragam dan meningkat
jumlahnya.
• Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan penelusuran informasi yang cepat
dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai