Kutipan
Pengertian Kutipan Menurut Para Ahli :
• Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan,atau
hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi.Kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah
kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan merupakan karya
“suntingan”, yaitu“suSUN” dab “gunTING”. Menurut Keraf (1997), walaupun
kutipan atas pendapatseorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa
keseluruhan sebuah tulisandapat terdiri dari kutipan-kutipan.
• Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan
pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk
menunjang pendapat penulis.
1. Landasan teori
2. Penguat pendapat penulis
3. Penjelasan suatu uraian
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Jenis-Jenis Kutipan :
a. Kutipan Langsung
Jenis kutipan ini adalah kutipa yang mengutip gasasan sama persis dengan
sumber aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atu menghilangkan
apapun dari pernyataan yang diambil dengan kkutipan langsung. Apabila ditemukan
kesalahan kata atau kemiringan huruf harus diberi tanda [.....] untuk memberitahukan.
Contoh: Darwinisme [penulisan miring dari pengutip]. Oleh karena pengutip
tidak diperbolehkan untuk mengubah seikitpun, maka sepenti pada poin lima prinsip
pengutipan dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan kutipan enis ini. Hal ini
karena kekayaan bahasa dan kemampuan analisis menjadi rendah, serta kutipan jenis ini
cenderung memungkinkan terjadinya plagiarisme (copy-paste). Ada dua teknik mengutip
dengan kutipan langsung, yaitu:
Penulisan kutipan diletakkan menyatu dengan teks non kutipan (satu alinea).
Untuk menunjukkan kutipa dengan jelas, maka kutipan ditulis dengan memberi tanda
petik, yang diikuti dengan nama pengarang, tahun terbit serta halaman dimana kutipan
tersebut diambil dari sumber. Untuk kutipan yang berasal dari media online maka
cantumkan siapa penulis artikelnya, dan tahun penulisan artikel tersebut.
Bagaimana jika pengutip tidak dapat menemukan sumber asli karya yang ingin
dikutip. Maka pengutipan dapat ditulis seperti contoh berikut:
Jika mengutip bagian awl dan akhir, ada kalimat tengah yang tidak dibutuhkan,
maka kalimat tengah tersebut dapat diganti dengan tanda elipsis (...), yaitu tanda titik
sebanyak tiga kali, dan yng keempat merupakan tanda akhir kalimat.
Contoh:
“Hidup tergantung bagaimana kita ingin mewujudkannya. ... . tak ada yang
membatasi impian Anda, selama Anda tetap berusaha mencapainya. Jadi mulailah
merancang masa depan Anda dan lakukanlah secara terus menerus. Jika Anda bisa
memimpikannya, Anda dapat melakukannya” (Amir, 2009:37). .
Karena kutipan ini termasuk kutipan yang panjang maka penulisannya dapat
dipisahkan dari teks dengan jarak spasi 2,5. Dengan satu spasi untuk penulisn kutipan.
Contoh:
• Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
• Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal .
Cara-cara Mengutip
1. Mengutip Kutipan Langsung ≤ 4 baris
• Kutipan dipisahkan dari teks penulis dalam jarak 2,5-3 spasi. Seluruh kutipan ditulis
menjorok ke kanan, yaitu 5-7 spasi dari kiri teks penulis.
• Jarak antar baris 1 spasi.
• Kutipan boleh diapit tanda kutip, boleh tidak.
3. Mengutip Kutipan Tidak Langsung
2. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:143). Fungsi dari catatan kaki yaitu
sebagai pemenuhan kode yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
Catatan kaki dipergunakan untuk:
1. mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum dalam teks
atau sebagai petunjuk sumber;
2. tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
3. referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa
hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
4. tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Dalam penulisan catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
sebagai berikut:
1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
2. Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satau spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu
untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada
setiap awal bab berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau
karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.
Catatan kaki dapat diletakan di beberapa tempat dalam suatu karya ilmiah. Paling tidak,
ada tiga tempat dimana catatan kaki diletakan; di halaman uraian, di akhir bab, dan di akhir
karangan.
1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan
dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan popular.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel
untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan bab, atau esai
dalam buku kumpulan esai.
Penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, jika penempatan catatan kaki pada
halaman urian, makan penempatan catatan kaki selanjutnya dilakukan pada halaman uraian.
Begitu juga jika penempatan catatan kaki pada akhir bab atau akhir karangan. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok.
Contoh catatan kaki berikut ini akan kami bagi sesuai dengan sumber referensi yang
digunakan dalam penulisan suatu halaman. Hal ini penting diperhatikan, karena masing-
masing sumber memiliki teknik penulisan yang berbeda ketika dimasukkan ke dalam catatan
kaki. Berikut ini contohnya:
• Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991), hlm 4.
• Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa
Indonesia, (Bandung: Acarya, 2005), hlm. 32.
b. Contoh Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang
Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan
menggunakan empat penulis atau lebih, yaitu:
• Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji Parama,
2004), hlm. 45.
c. Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar
Referensi yang berasal dari majalah atau surat kabar, maka penulisan catatan
kakinya berbentuk:
• Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei, 1990, hlm.
5.
• Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah Pelajar MOP,
Juni, 2005, hlm. 22.
• Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B.
Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.
3. Bibliografi
A. Pengertian Bibliografi
Bibliografi berasal dari Bahasa Yunani Biblion yang mempunyai arti buku dan Graphein
yang artinya menulis. Maka bibliografi dapat diartikan dengan penulisan buku.
Bibliografi yaitu suatu daftar pustaka yang meliputi isi dan deskripsi sebuah buku, yang
terdiri dari judul, pengarang, edisi, cetakan, kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah
halaman dan ukurang tinggi buku dan ISBN.
Definisi lain dari bibliografi atau disebut juga daftar kepustakaan yakni daftar yang isinya
judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lain yang berkaitan dengan suatu karangan yang
sudah diselesaikan.
Bibliografi juga adalah aktivitas teknis untuk membuat deskripsi suatu cantuman tertuilsa
atau pustaka yang telah diterbitkan, ini tersusun secara sistematis dalam bentuk daftar
berdasarkan aturan yang di inginkan.
B. Tujuan Bibliografi
Tujuan dari pembuatan bibliografi adalah untuk bisa tahu adanya suatu atau sejumlah
buku atau pustaka yang sudah pernah diterbitkan. Dalam menentukan cakupan atau topik
bibliografi ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti permintaan pengguna,
topik yang tengah berkembang atau juga banyak diperlukan ketika itu, dokumentasi koleksi
yang dimiliki dan mandat instansi.
C. Unsur-Unsur Bibliografi
D. Jenis-Jenis Bibliografi
a. Bibliografi Deskriptif
Bibliografi deskriptif yaitu jenis bibliografi yang isinya lengkap dengan deskripsi
singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertulis dalam bahan pustaka.
Misalnya judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, impresium,
kolasi, kata kunci dan abstrak yang tertulis.
b. Bibliografi Evaluatif
Bibliografi evaluatif yaitu jenis bibliografi yang lengkap dengan evaluasi tentang
sutau bahan pustaka. Seringkali evaluasi ini meliputi penilaian terhadap isi bahan
pustaka atau artikel.
• Menurut Cakupan
Menurut cakupannya, bibliografi dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
o Bibliografi Retrospektif
Bibliografi retrospektif merupakan jenis bibliografi yang menulis bahan
pustaka yang telah diterbitkan pada zaman dahulu. Seperti Bibliografi sejarang
Perang Diponegoro
o Bibliografi Current
Bibliografi current atau terkini merupakan jenis bibliografi yang menulis
terbitan yang sedang atau masih terbit pada saat ini atau sekarang. Seperti
Ulrich’s International Periodicals Directory
o Bibliografi Selektif
Bibliografi selektif merupakan jenis bibliografi yang menulis terbitan tertentu
dan dengan tujuan tertentu. Misalnya seperti bibliografi bukan bacaan terpilih
untuk anak usia pra sekolah
o Bibliografi Subjek
Bibliografi subjek merupakan jenis bibliografi yang menulis bahan pustaka
atau artikel dibidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya Bibliografi khusus
ternak sapi
o Bibliografi Nasional
Bibliografi nasional merupakan jenis bibliografi yang menulis terbitan suatu
negara atau daerah regional tertentu. Misalnya Bibliografi Nasional Indonesia.
E. Penyusunan Bibliografi
F. Bagian-Bagian Bibliografi
• Judul: Berisikan judul artikel atau judul buku yang ingin dideskripsikan
• Kepengarangan: Berisikan nama pengarang perorangan atau pengarang badan
organisasi
• Sumber: Berisikan judul jurnal, judul prosiding atau judul buku yang mana
informasi itu berada atau berasal
• Data Terbitan atau Impresium: Berisikan data tentang kota terbit, nama penerbit,
dan tahun terbit.
• Keterangan Fisik atau Kolasi Buka: Berisikan halaman tempat artikel diperoleh
• Keterangan Informasi: Berisikan kata kunci dan abstrak
• Keterangan Tambahan: Berisikan lokasi rak penyimpanan, kode nomor panggilan,
perpustakaan pemilik bahan pustaka dan lainnya.
• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Buku
• Tempat Terbit
• Nama Penerbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta: Gramedia. Depdikbud 1989.
Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.
3. Jika yang dijadikan sumber adalah surat kabar, susunan penulisannya adalah:
• Nama Pengarang
• Tahun Terbit
• Judul Artikel
• Nama Surat Kabar
• Tanggal Terbit
• Tempat Terbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985.”Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” The Jakarta Post, 2
Desember 19987. Jakarta.
• Nama Pengarang
• Tahun Terbit Karangan
• Judul Karangan
• Nama Editor
• Judul Antologi
• Tempat Terbit
• Nama Penerbit
Contoh penulisan:
Setiabudi, A.N. 1985:”Kisah Penulisan Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika
Indonesia. dalam Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
H. Manfaat Bibliografi