Anda di halaman 1dari 12

MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS

KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Satu
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.

ATIKA MAYANG SARI


ARIF BUDI JATMIKO
TAZKIA ANNISA
ENGGITYA FEBRICA Z.
MEUTIA ANANDA R.

(24020116140057)
(24020116130058)
(24020116130059)
(24020116130060)
(24020116140061)

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat serta dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Membaca Kritis untuk Membaca, makalah ini dibuat sebagai penunjang kegiatan
perkuliahan pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Drs. H. M. Fauzan Ahmad, M. A. selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selalu mendukung penulis.
4. Semua pihak yang turut membantu penyusunan makalah Membaca Kritis untuk
Menulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan

kritik

dan

saran

dari

teman-teman

yang

sifatnya

membangun

demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan dapat
memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Semarang, 16 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 3
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................... 5
2.1 Definisi Membaca Kritis....................................................................................... 5
2.2 Teknik - teknik dalam Membaca Kritis.....................................................................6
2.3 Ragam Membaca Kritis........................................................................................ 7
2.4 Cara Membaca Kritis........................................................................................... 8
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10
3.2 Saran............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 11

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata
atau bahasa tulisan. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi
dan pengetahuan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak
membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita.
Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau
kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak
mengherankan bahwa penulis yang baik banyak membaca.

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun


materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan,
sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah
dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan memenuhi persyaratan dan
kebiasaan umum.
Untuk menunjang pengembangan daya analarnya, mahasiswa biasanya
dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang
memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis.
Para mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca
kritis tulisan / artikel ilmiah, tulisan / artikel popular dan buku ilmiah, serta bahanbahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah
rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan
konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan. Karena alasan-alasan
tersebut lah makalah dengan judul Membaca Kritis untuk Menulis ini dibuat.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.

1.3

Apa yang dimaksud dengan membaca kritis?


Apa saja ragam dari membaca kritis?
Bagaimana cara membaca kritis?

Tujuan
1.
2.
3.

Menjelaskan definisi membaca kritis.


Menjelaskan ragam membaca kritis.
Menjelaskan contoh membaca kritis.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1

Definisi Membaca Kritis


Membaca kritis adalah kegiatan membaca sumber bacaan dengan cermat dan
teliti. (Surono, 2008:25).
Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta
yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu.
Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama
penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca
secara analisis dan dengan penilaian. Dalam membaca kritis pembaca harus terbuka
terhadap gagasan orang lain. Pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara tepat,
akurat, dan kritis. Akurat artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan
dan yang tidak relevan atau benar dan tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran
penulis dengan dasar yang baik, logis, benar, atau menurut realitas karena dalam
membaca kritis membaca akan menganalisis, membandingkan, dan menilai. (Agustina,
2008:124).
Membaca kritis adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/bahasa tulis. ( Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan
sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini
tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik ( Tarigan, 1986:7).
Membaca kritis sering juga disebut membaca kreatif atau interpreatatif. Dalam
membaca kritis, pembaca dituntut agar dapat memahami maksud penulis, organisasi
dasar tulisan, menilai penyajian penulis, menerapkan prinsip-prinsip membaca kritis,
dan prinsip-prinsip penilaian bahan bacaan (Tarigan : 1983 : 90).

Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca


pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun
makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut,
pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan
pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.

2.2

Teknik - teknik dalam Membaca Kritis


Menurut Surono (2008:31) ada empat teknik yang dapat digunakan dalam
membaca kritis.
1. Mengerti Isi Bacaan
Mengenali fakta dan menginterprestasikan apa-apa saja yang
dibaca dengan kata lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting
dan dapat membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-ide
tersebut. Fakta berguna untuk menambah informasi sedangkan ide
bermanfaat untuk menambah pemahaman. Mendapat informasi bertujuan
sekedar mengetahui sesuatu itu fakta sebaliknya pemahaman bertujuan
mengetahui segalanya tentang fakta.
2. Menguji Sumber Penulis
Kita harus mencari tahu kebenaran sumber penulis misalnya
mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini
termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis yang terdapat dalam
tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau opini.
3. Interaksi Antara Penulis Dengan Pembaca
Pembaca tidak hanya mengetahu maksud penulis tetapi juga
membandingkan dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulispenulis lain. Pembaca juga perlu menilai dan membandingkan isi bacaan
dengan pengetahuan yang ada padanya.

4. Terbuka Terhadap Gagasan Penulis


Pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan
oleh penulis kemudian pembaca juga mengevaluasi teknik penulisannya.
Akhirnya penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan
alasan yang logis dan interprestasi yang berdasar.

2.3

Ragam Membaca Kritis


Ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita
inginkan. Menurut Jahrir (2012:89-92), ada tiga macam jenis informasi yang perlu
menggunakan teknik membaca kritis, diantaranya:
1.

Membaca cepat untuk membaca topik


Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang
rinci. Kita hanya ingin mrngetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam
tulisan yang kita baca. Dalam hal ini, kita perlu memfokuskan perhatian pada
bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat atau secara
sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapat
ide tentang topik tulisan yang kita baca.

2.

Membaca cepat untuk informasi khusus


Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi
khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang
kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak kita tidak
inginkan tidak mendapat perhatian kita.

3.

Membaca Teliti untuk Informasi Rinci


Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal.
Dalam hal ini, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung
informasi yang kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian
tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami
informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak
perlu dibaca lebih lanjut.
6

2.4

Cara Membaca Kritis


Berikut ini penjelasan tentang metode membaca teks yang dikenal dengan
sebutan SQ3R yaitu singkatan dari Survey, Question, Read, Recite, Review. Model
SQ3R diperkenalkan oleh Francis P. Robinson (1946: 122) dalam bukunya yang
berjudul Effective Study.
Lima tahap / langkah membaca menurut model SQ3R:
1.

Survey
Pada langkah pertama ini dilakukan penelaahan sepintas kilas terhadap
seluruh struktur teks. Tujuannya adalah untuk mengetahui panjangnya teks,
judul bagian (heading), judul subbagian

(sub-heading), istilah, kata kunci,

kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu,
sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang terkandung
dalam buku atau teks. Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil,
kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian
tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang
perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang
akan dilakukan pada langkah kedua.
2.

Question
Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas,
singkat, dan revelan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah
pertama. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan
kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks

yang

sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin


hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang
pengetahuan tidak berhubungan dengan isis teks, maka perlu menyusun
pertanyaan sebanyak-banyaknya.

3.

Read
Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini,
membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragrafparagraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan
relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.

4.

Recite / Recall
Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali
jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin
diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam
langkah ketiga. Jika sebuah pertanbyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus
meanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya,
hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan
dengan baik.

5.

Review
Pada langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh
pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang
singkat,tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah
diajukan

BAB 3
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Berdasarkan

uraian yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa membaca mempunyai tujuan untuk memahami isi, ide,atau


gagasan baik yang tersirat maupun tersurat dalam suatu bacaan. Sedangkan membaca
kritis adalah salah satu jenis membaca yang bertujuan untuk melihat motif penulis dan
menilainya. Ada beberapa ragam membaca kritis, yaitu membaca cepat untuk
membaca topik, membaca cepat untuk informasi khusus, dan membaca cepat untuk
informasi rinci. Adapun cara membaca kritis yaitu dengan penelaahan sepintas
(Survey), menyusun pertanyaan-pertanyaan singkat atas penelaahan pada tahap
sebelumnya (Question), membaca secara aktif yang difokuskan kepada paragrafparagraf yang diperkirakan mengandung jawaban atas pertanyaan-pertanyaan singkat
yang telah disusun (Read), memaparkan jawaban-jawaban yang telah terjawab (Recite
/ Recall), dan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga
diperoleh suatu kesimpulan (Review).

3.2

Saran
Sebagaimana kita ketahui, membaca merupakan kegiatan yang sangat
menunjang kegiatan menulis. Salah satu buktinya, untuk menunjang pengembangan
daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang
harus didukung dengan referensi yang memadai. Maka dari itu, makalah ini kami
tujukan kepada mahasiswa yang setelah membaca makalah yang berjudul Membaca
Kritis untuk Menulis ini diharapkan dapat mengetahui lebih rinci mengenai langkahlangkah membaca kritis untuk menulis sebuah karya ilmiah yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: UNP Press
Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa
Indonesia. Universitas Negeri Makassar: Skripsi
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V Sinar Baru
Robinson, Francis P.1946. Effective Study. New York: Harper and Brothers
Soedarso. 2001. Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:
Gramedia
Surono,dkk. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Semarang: Fasindo
Press
Tarigan, H., G. (1986). Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.

10

SOAL MEMBACA KRITIS


1. Cara membaca cepat untuk memperoleh informasi khusus yang perlu diperlukan oleh
pembaca kecuali...
a. Hanya tertuju pada bagian yang kita inginkan
b. Membaca dengan teliti sampai benar-benar memahaminya
c. Membaca dari awal sampai akhir kalimat
d. Membaca pada bagian yang mengandung informasi rinci
2. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dalam membaca kritis adalah sebagai
berikut, kecuali....
a. Apa topiknya?
b. Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut
c. Alasan apa yang diutarakan pengarang agar dapat dipercaya
d. Menduga topik tersebut menarik untuk dibaca atau tidak
3. Cara membaca kritis dalam suatu karya ilmiah dapat menggunakan metode metode
berikut ini, kecuali ...
a. Memanfaatkan indeksi untuk menemukan konsep penting
b. Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip
c. Menggali tesis atau pernyataan masalah
d. Menentukan konsep konsep penting
e. Menentukan implikasi dari bagian atau sumber yang dikutip
4. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam membaca kritis artikel ilmiah, kecuali ...
a. Menggali tesis
b. Meringkas butir butir penting setiap artikel
c. Menentukan bagian yang akan dikutip
d. Menentukan signifikasi atau relevansi isu dengan tulis yang akan dihasilkan
5. Teknik teknik dalam membaca kritis, kecuali...
a. Lakukan survey isi buku
b. Membuat pertanyaan
c. Membaca teliti
d. Menjawab pertanyaan

11

Anda mungkin juga menyukai