Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENERAPAN MODEL MEMBACA TOTAL UNTUK

MEMAHAMI FOKUS TERHADAP TEKS BACAAN DAN TEKNIK SQ3R

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Membaca


Dosen Pengampu :
Siti Sulistyani Pamuji, S.Pd., M.Pd
Lokal : A2

Disusun Oleh :

1. Elsa
2. Isnaini Ariska (2040602055)
3. Novia Putri Sari (2040602021)
4. Pipit Susanti (20406020
5. Silvana Regina Sari (2040602019)
6. Weki Yudistira
7. Dimas

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Penerapan Model Membaca Total untuk
Memahami Fokus terhadap Teks Bacaan dan Teknik SQ3R”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah membaca.
Kami menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan.
Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna. Maka dari itu kami mohon kritik dan saran
pembaca untuk dapat menjadikan makalah ini yang sempurna. Akhirnya, semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat bagi penyusun dan bagi pembaca. Aamiin.

Tarakan, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui ada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran keterampilan
mendengarkan diarahkan pada kemampuan memahami penjelasan narasumber dan cerita
secara lisan, dengan berkonsentrasi, memahami, dan memberikan respon pada informasi
yang didengar. Pembelajaran keterampilan berbicara diarahkan pada kemampuan
pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dengan menyampaikan
sambutan, pesan, pengalaman, serta menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.
Sedangkan pembelajaran keterampilan membaca diarahkan pada kemampuan memahami
teks dengan membaca teks bacaan.
Peningkatan pemahaman membaca setiap orang berbeda-beda. Pembelajaran
membaca pada usia dini harus diterapkan dengan benar dari mulai pendidikan dasar.
Dalam praktik membaca tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan untuk mendapatkan
pemahaman dari bacaan yang dibacanya. Hal ini disebabkan karena faktor teknik
pemahaman yang salah dan model membaca yang salah dalam memahami teks bacaan.
Salah satu cara atau upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran
membaca yaitu model membaca total. Selain model membaca total (MMT) adapula
teknik SQ3R. Kedua teknik tersebut akan dibahas dalam makalah ini secara singkat.
Tujuan dari pembelajaran MMT dan SQ3R adalah untuk mendapatkan pemahaman
terhadap isi bacaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penerapan Model Membaca Total yang harus dipelajari untuk
memahami informasi fokus terhadap teks bacaan?
2. Bagaimana teknik SQ3R terhadap kemampuan memahami bacaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan mengerti teknik Model Membaca Total, dan dapat mempraktekannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui dan mengerti penggunaan teknik SQ3R terhadap kemampuan membaca
pemahaman.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penerapan Model Membaca Total untuk Memahami Fokus terhadap Isi Teks
Bacaan.
A. Kemampuan Memahami Informasi Fokus terhadap Teks Bacaan Melalui Model
Membaca Total (MMT)
1) Informasi Fokus
Tujuan kita membaca adalah untuk mendapatkan informasi, akan tetapi
maksud informasi fokus disini adalah kemampuan memahami hal-hal penting
atau informasi terpenting yang terdapat dalam teks bacaan dan siswa mampu
menemukan dan memahami ide pokok yang terdapat dalam bacaan itu, sehingga
siswa bisa memmbuat simpulan atau rangkuman isi bacaan.
2) Model Membaca Total (MMT)
Model membaca total dapat meningkatkan kemampuan memahami
informasi fokus terhadap teks bacaan, dan model ini dilaksanakan dengan teknik
mambaca skimming dan scanning. Sehingga siswa bisa menemukan ide pokok
pada bacaan tersebut. Model membaca ini digunakan apabila siswa sulit
mengenali ide pokok bacaan. Lazimnya ide pokok itu berada diawal, ditengah,
diawal dan diakhir ata adakalanya diseluruh paragraf.
3) Pelibatan Gaya Somatis, Auditoris, Visual dan Intelektual
Tujuan pelibatan gaya-gaya ini adalah selain meningkatkan kemampuan siswa
memahami informasi fokus terhadap teks bacaan, juga dapat memperbaiki proses
pembelajaran membaca pemahaman yang kaku dan membosankan menjadi
menyenangkan.
a. Gaya Somatis (Gaya belajar dengan bergerak dan berbuat)
Dari hasil pengamatan dan penelitian, ternyata antara pikiran (otak) dan
tubuh merupakan entitas yang benar-benar terpadu dan tidak dapat dipisahkan.
Dengan demikian, sebaiknya dalam prosen pembelajaran membaca
pemahaman, siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan gaya somatic
agar proses pembelajaran membaca dapat berhasil dengan baik dan
menyenangkan. Penerapan gaya somatic yaitu dengan mempraktekan apa
yang telah dibaca. Selanjutnya bisa menggunakan senam otak.
b. Gaya Auditoris (Gaya belajar dengan berbicara dan mendengar)
Sebagai calon guru, jangan sampai kita terlalu menekan agar siswa
membaca dalam keadaan diam dengan mulut terbungkam terus menerus
hingga berakhirnya kegiatan membaca. Jika seperti itu, siswa akan mudah
merasa bosan dengan membaca. Dengan demikian biarkan siswa membaca
dengan keras dan bersuara apabila menemukan kata-kata dan kalimat-kalimat
panjang yang sangat sulit sekali dicerna atau dimengerti.
c. Gaya Visual (Gaya belajar dengan cara membayangkan)
Mata sangat terlibat dalam kegiatan membaca dan berkaitan dengan gaya
visual ini, kecuali apabila seseorang membaca melalui huruf-huruf braile.
Tetapi yang dimaksud dengan mata dalam gaya visual ini adalah kekuatan
membayangkan atau berimajinasi. Caranya saat siswa membaca siswa diminta
untuk diam sejenak dan membayangkan apa yang mereka baca.
d. Gaya Intelektual (Gaya belajar dengan cara memecahkan masalah melalui
merenung)
Dalam hal ini setelah siswa selesai membaca kalimat yang memberikan
makna kepadanya, siswa diminta secepatnya merenungkan kalimat tersebut
dan menghubungkannya dengan pengalaman yang dimilikinya agar kalimat
yang dibaca dapat dipahami betul maksudnya.
4) Menjawab Pertanyaan dengan Teknik Baca Pilih dan Baca Lompat
Membaca teks dengan car abaca pilih (selecting) yaitu membaca dengan
cara memilih bagian bacaan yang dianggap relavan atau berisi informasi fokus
yang telah ditentukan. Sedangkan mambaca dengan teknik membaca lompat
(skipping) yaitu membaca dengan cara melampaui atau melompati bagian-bagian
lain untuk menemukan bagian-bagian bacaan relevan. Teknik ini untuk menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan informasi fokus.
5) Membuat Simpulan Akhir Isi Bacaan
Isi dari simpulan akhir isi bacaan dapat berupa pernyataan, imbauan,
ajakan, saran dan lain-lain. Yang sesuai dengan ide pokok bacaan yang dibuat
dalam bentuk kalimat yang merupakan hasil pemecahan masalah dari pokok
permasalahan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut.
B. Kemampuan Membuat Rangkuman Isi Bacaan Melalui Model Membaca Total
Rangkuman atau ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan.
Hanya pada cirri-ciri yang berbeda diantara keduanya.
Cirri-ciri ringkasan dan rangkuman adalah sebagai berikut :
C. Keunggulan dan Kelemahan Model Membaca Total
Model membaca total ini memiliki keunggulan, diantaranya :
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk memahami informasi fokus
dalam teks bacaan.
2. Siswa dapat membaca dengan cepat, dan dapat memahami informasi secara total
isi bacaan.
3. Siswa dapat menentukan dari memahami ide pokok setiap paragraf secara tepat
dan cepat.
4. Siswa dapat berpikir secara kritis dan dapat mengembangkan ide pokok tiap
paragraf dan ide pokok dari bacaan.
5. Siswa dapat mengingat kembali bacaan lebih lama
6. Siswa dapat memahami isi bacaan dengan baik
7. Proses pembelajaran membaca pemahaman lebih menyenangkan dan terhindar
dari kejenuhan.
Kelemahan atau kendala dalam membaca total tidak akan berhasil jika :
1. Guru dan siswa belum maksimal memahami penggunaan model baru ini
2. Guru dan siswa bisa memahami apa yang dimaksud dengan informasi fokus,
kalimat topic, kalimat jabaran, ide pokok, dan ide jabaran.
3. Siswa tidak dapat membaca teks bacaan untuk menentukan informasi fokus
dengan menggunakan teknik baca layap dan baca tatap.
4. Siswa ragu-ragu atau tidak mampu menggunakan gaya SAVI (somatic, auditors,
visual dan intelektual)
5. Pembelajaran didominasi oleh guru
6. Siswa sering melakukan kesalahan saat membuat simpulan akhir isi bacaan
7. Siswa masih sering melakukan kesalahan membuat rangkuman isi bacaan.
D. Solusi terhadap Kelemahan dalam Penggunaan Model Membaca Total
1. Guru dan siswa harus dapat memahami penggunaan model membaca total secara
maksimal.
2. Siswa harus terus berlatih untuk memahami cara menentukan informasi fokus
terhadap teks bacaan
3. Siswa harus berlatih membuat simpulan akhir isi bacaan dengan baik.
4. Siswa harus dapat membedakan antara kalimat topic dan kalimat jabaran dan
pikiran pokok dengan pikiran jabaran.
5. Siswa dapat membedakan antara membuat rangkuman dan ringkasan isi bacaan.
6. Guru harus selalu memotivasi siswa untuk terus belajar dan berlatih menentukan
informasi fokus.
E. Implikasi Model Membaca Total
Pada dasarnya, model membaca total ini hanya dapat digunakan disekolah-
sekolah yang memiliki permasalahan dan karakteristik dalam pembelajaran membaca
pemahaman, antara lain :
1. Siswa kurang bisa menentukan pokok secara keseluruhan dari isi bacaan
2. Siswa kurang membedakan antara kalimat topic dengan kalimat pendukung atau
penjelas.
3. Siswa kurang bisa membuat kesimpulan akhir isi bacaan
4. Siswa merasa suka memahami isi bacaan, khususnya memahami informasi fokus.
5. Siswa kurang menyenangi pembelajaran membaca
F. Prosedur Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Memahami Informasi
Fokus terhadap Teks Bacaan Melalui Model Membaca Total.
Adapun bentuk model membaca total dalam pembelajaran membaca pemahaman
sebagai hasil akhir dalam penelitian ini menurut Dalman tahun 2007.
1. Guru menjelaskan konsep Model Membaca Total secara singkat
2. Siswa diminta untuk membaca teks selama 2-3 menit dengan menggunakan
teknik skimming dan scanning.
3. Siswa diarahkan untuk memahami pemahaman terhadap isi bacaan dengan
menggunakan gaya SAVI
4. Siswa diberi pertanyaan tentang informasi fokus
5. Siswa diminta untuk membuat simpulan akhir
6. Siswa diminta untuk mencatat hal-hal penting
7. Siswa diminta untuk membuat peta konsep
8. Siswa diminta untuk membuat rangkuman isi bacaan
9. Siswa diberikan motivasi belajar
10. Guru mengevaluasi kemampuan siswa
2. Penggunaan Tenik SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman
A. Pengertian Teknik SQ3R
SQ3R adalah salah satu teknik membaca yang dilakukan untuk memahami isi
bacaan melalui lima tahap membaca, yakni : survey (S), question (Q), read (R), recite,
(R) dan review (R) atau dapat diartikan sebagai tahap-tahap mensurvei, meneliti,
mengajukan pertanyaan, membaca, menceritakan kembali, dan meninjau ulang.
Teknik SQ3R dapat digunakan untuk membaca buku pelajaran. Teknik ini sangat
efektif digunakan untuk mengerjakan tugas bagi para siswa atau mahasiswa. Teknik
SQ3R merupakan salah satu teknik membaca yang sangat efektif untuk memahami isi
bacaan. Oleh karena itu, teknik ini sangat baik digunakan untuk membaca
pemahaman.
Pada dasarnya, tujuan menggunakan teknik SQ3R ini untuk mempermudah
pembaca memahami isi bacaan yang dibacanya. Dalam hal ini, seorang pembaca
yang menggunakan teknik ini wajib mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan,
yaitu sebelum membaca ia harus, melakukan survey, membuat pertanyaan, membaca
informasi, mengungkapkan kembali, mengulang kembali.
B. Tujuan SQ3R
Dibawah ini merupakan tujuan mempelajari teknik membaca melalui metode
SQ3R :
1) Membekali siswa/mahasiswa dengan satu pendekatan yang sistematis terhadap
jenis-jenis kenyataan membaca, dan
2) Meningkatkan proses belajar mengajar secara lebih mantap dan efisien untuk
berbagai materi bacaan.
C. Manfaat SQ3R
a. Mengetahui apakah materi yang dihadapinya sesuai dengan keperluan atau tidak.
b. Memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk bersifat fleksibel.
Pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bacaan tidaklah sama.
Pembaca memperlambat tempo kecepatan membaca untuk hal-hal yang baru
baginya, atau bagian-bagian tertentu yang sangat dibutuhkannya. Sebaliknya, dia
akan menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu kurang
relevan dengan kebutuhan atau hal-hal yang sudah dikenalinya.
c. Pembaca dibekali dengan suatu metode belajar yang sistematis.
D. Langkah-langkah Penerapan Teknik SQ3R
Pada dasarnya, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam teknik SQ3R sebagai
berikut :
1. Langkah S-Survey (Tinjau)
Survei ialah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
yang terkandung di dalam bahan yang dibaca. Survey atau prabaca adalah teknik
untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk
mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud:
 Mempercepat menangkap diri
 Mendapat abstrak
 Mengetahui ide-ide yang penting
 Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut
 Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan
 Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Macam-macam survey pembaca yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
 Survey Buku : dalam prabaca buku, tindakan pertama yang perlu
dilakukan adalah memerhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan
tentang topic yang terkandung di dalamnya. Untuk melihat aktualisasinya
lihat tahun penerbitnya, kalau ad abaca juga sampul buku bagian belakang
yang memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Tahap
berikutnya adalah: (1) telusuri daftar isi, (2) bacaan pengantar, (3) lihat
table, grafik, dan lain-lain, (4) apendiks (suplemen), dan (5) indeks (kata-
kata kunci).
 Survey Bab : sebelum anda membaca suatu bab, adakan survey terlebih
dahulu, lebih teliti lagi dibandingkan survey secara keseluruhan tadi. Lalu
perhatikan: (1) paragraf pertama dan akhir, (2) ringkasan, (3) sub judul.
 Survey Artikel : artikel yang dibaca : (1) ada yang terus saja ditelan, (2)
ada yang perlu diuji kembali, (3) ada yang perlu diringkas, (4) ada yang
perlu ditimbang-timbang dan (5) ada yang langsung saja. Setiap artikel
umunya terbagi dalam beberapa bagian yaitu : pendahuluan, isi, dan
penutup/kesimpulan.
 Survey Kliping : adakalanya kita menghadapi setumpukan besar kliping
surat kabar dan majalah tentang suatu masalah yang menjadi perhatian
kita. Untuk mendapatkan bahan yang benar-benar memenuhi kebutuhan
kita dengan cepat, lakukan prabaca seperti berikut : (1) perhatikan judul,
sering kali judul mencerminkan topic atau fokus pembahasan, (2)
perhatikan penulisannya, jika anda mengetahui identitasnya atau telah
mengenal mutu dan pembahasan sebelumnya, (3) seterusnya lakukan
seperti prabaca artikel, cepat lakukan prabaca. Jangan berlama-lama
dengan satu artikel atau satu berita. Cepat balik lembaran berikutnya, (4)
dengan prabaca anda dapat memustuskan dengan cepat apakah lembaran
atau bahan itu cocok dengan yang anda butuhkan, atau terlalu umum untuk
kebutuhan anda.
2. Langkah Q – Question (Soal atau Tanya)
Question ialah langkah yang memerlukan pembaca mengutamakan suatu
cirri soal setelah mendapati teks tersebut berkaitan dengan keperluan tugasnya.
Gunakan kata-kata siapa, apa, dimana, atau mengapa.
3. Langkah R-Read
Read ialah mampu berkonsentrasi atau fokus dalam membaca teks. Pada
tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) jangan
membuat catatan-catatan. (2) jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah
pada kata maupun frasa tertentu.
4. Langkah R-Recite atau Recall
Recall ialah menyampaikan kembali hasil pemahaman membaca anda dengan
menggunakan bahasa sendiri.
5. Langkah R-Review
Daya ingat kita terbatas. Sekalipun pada waktu membaca 85% kita
menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail
yang penting tinggal 40%. Dalam tempo dua minggu pemahaman kita tinggal
20%. Oleh karena itu, jangan lewatkan langkah terakhir ini. Maksud dari review
adalah mengulangi kembali setelah membaca teks tersebut.
Langkah ke-5 dari teknik SQ3R ini sangat penting dilaksanakan oleh
pembaca yang akan menggunakan teknik tersebut. Tahap ini selain membantu
daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting
yang barangkali kita lewati sebelum membaca ulang hal ini.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai