Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu :

Widya Permata Dilla, M. Pd

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Desi Forena Sari Br. Pandia ADA118006


2. Hanifatur Rahmah Kurnia Putri ADA118007
3. Kiki Sulastri ADA118079
4. Senia Karmila ADA118008
5. Sinta Mariana ADA118015
6. Tiara Norlistiawati ADA118018

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
tentang Model Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan bagi kami khususnya .

Palangka Raya, 03 November 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Model pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................................................ 3
2.2 Model Pembelajaran Reading Aloud ........................................................................... 3
2.3 Model Pembelajaran Sustained Silent Reading (SSR) ................................................. 4
2.4 Model Pembelajaran SQ3R........................................................................................... 5
2.5 Penerapan Masing - Masing Model Pembelajaran dalam PBSI di kelas tinggi .......... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang menunjang


keberhasilan proses pembelajaran. Ketepatan pemilihan model pembelajaran akan berdampak
pada keberhasilan belajar siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan suatu desain pembelajaran yang dirancang untuk memperlancar proses pembelajaran.
Seperti yang diungkapkan oleh Suprijono (2012: 46) yang mengemukakan bahwa model
pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas maupun tutorial.

Dari pengertian model pembelajaran tersebut, model pembelajaran dapat dipahami sebagai
suatu desain, pola atau rancangan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan untuk menciptakan suasana yang menunjang agar siswa
merasa bebas untuk merespon secara alami dan teratur, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Karena itu, pengkajian pemilihan model pembelajaran yang tepat menjadi hal yang
perlu dilakukan, agar sesuai dengan karakteristik siswa dan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai sejatinya difokuskan pada empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca,
menulis dan berbicara. Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses–proses yang
mendasari bahasa. Begitu juga dalam poses pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran pada
salah satu aspek keterampilan bahasa tersebut akan saling mempengaruhi keterampilan berbahasa
yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengam Model Pembelajaran Bahasa Indonesia ?


2. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Reading Aloud ?
3. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Sustained Silent Reading (SSR) ?
4. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran SQ3R ?
5. Bagaimana Penerapan Masing - Masing Model Pembelajaran dalam PBSI di kelas tinggi ?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengam Model Pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Reading Aloud.
3. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Sustained Silent
Reading (SSR).
4. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran SQ3R.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Penerapan Masing - Masing Model Pembelajaran dalam
PBSI di kelas tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas.

Sedangkan menurut Joyce & Weil dalam Mulyani Sumantri, dkk model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar.

2.2 Model Pembelajaran Reading Aloud

Reading aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk siswanya. Guru
dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau buku cerita lainnya dan
membacakannya dengan suara keras dan intonasi yang baik sehingga setiap siswa dapat
mendengarkan dan menikmati ceritanya. Reading aloud merupakan bentuk strategi membaca suatu
teks dengan keras yang dapat membantu memfokuskan perhatian secara mental menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan dan merancang diskusi. Strategi ini mempunyai efek pada memusatkan
perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif. Menurut Hisam Zaini Reading aloud

3
(membaca dengan keras) adalah sebuah strategi yang dapat membantu peserta didik dalam
berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan, dan menggugah diskusi.

Jadi strategi reading aloud adalah teknik pembelajaran yang mengarahkan pada
pemahaman materi dengan menggunakan kekuatan membaca dengan keras. Membaca sebuah teks
dengan keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan pikiran, mengajukan pertanyaan
dan menstimulasi diskusi.

Manfaat reading aloud :

Meningkatkan keterampilan menyimak, memperkaya kosakata, membantu meningkatkan


membaca pemahaman, dan yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan minat baca pada siswa.
Reading aloud juga dapat dilakukan dan baik dilakukan di kelas tinggi.

2.3 Model Pembelajaran Sustained Silent Reading

Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh
siswa. Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang
akan dibawanya. Biarkan siswa untuk memilih bacaan yang sesuai dengan kemampuannya
sehingga mereka dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut. Guru dapat memberi contoh
sikap membaca dalam hati yang baik sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan membaca
dalam hati untuk waktu yang cukup lama.

Membaca dalam hati atau Sustained Silent Reading mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a) Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun.
b) Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala.
c) Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring.
d) Membaca tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk.
e) Mengerti dan memahami bahan bacaan.
f) Dituntut kecepatan mata dalam membaca.
g) Membaca dengan pemahaman yang baik.
h) Menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.

Kasihani K.E. Suyanto (2007: 65) berpendapat bahwa dalam pelaksanaan Sustained Silent
Reading SSR diawali dengan guru melakukan observasi ketika siswa melakukan silent reading

4
membaca diam. Guru mengingatkan siswa supaya tidak menggerakan bibir atau mengeluarkan
suara ketika melakukan silent reading. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap isi bacaan,
setelah waktu yang diberikan habis misalnya 5-10 menit, guru dapat memberikan pertanyaan
tentang isi bacaan. Siswa dapat menjawab secara lisan atau diminta menunjukkan dan membaca
kalimat yang tertulis sebagai jawaban.

2.4 Model Pembelajaran SQ3R

SQ3R adalah singkatan dari Survey, Question, Read, Recall, Review. Tahap
pelaksanaannya adalah (1) Survey (menyurvey), tahap mengetahui identitas buku (2) Question
(bertanya dalam hati) tahap membuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat produktif, (3) Read
(membaca) tahap membaca secara teliti, (4) Recall (mengendapkan dan mengingat kembali), tahap
seseorang mengendapkan apa yang telah dipahami, (5) Review (melihat ulang secara selintas),
tahap ini dilakukan dengan membaca keseluruhan isi buku secara sepintas.
Di samping itu, tahap ini juga dapat dijadikan sarana untuk menemukan hubungan antar
bagian dalam buku sehingga informasi yang diperoleh utuh. (Direktorat PLP, 2008). Pembelajaran
ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan
menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama, cermat, dengan sintak : Survei
dengan mencermati teks bacaan dan memcatat-menandai kata kunci, question dengan membuat
pertanyaan (mengapa, bagaimana, dari mana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), read
dengan membaca teks dan cari jawabannya, recite dengan mempertimbangkan jawaban yang
diberikan (catat-bahasa bersama), dan review dengan cara meninjau ulang menyeluruh.
Menurut Burns, (1996) model SQ3R di atas pada tahap awal lebih efektif dilakukan secara
kelompok kecil supaya murid dapat menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan tepat
dan cepat. Melalui kerja kelompok, murid saling bekerja sama dan saling membantu sehingga
tidak terasa sulit menyusun dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Dengan demikian, tahap
kegiatan seperti meringkas bacaan, menceritakan kembali, memberi pertanyaan alternative dan
apresiatif. Untuk mengetahui bahwa membaca bukan hanya sekedar menggunakan kata demi kata
tetapi juga dapat memahami isi bacaan tersebut, seorang guru dapat menerapkan salah satu model
pembelajaran membaca pemahaman.

2.5 Penerapan Masing - Masing Model Pembelajaran dalam PBSI di kelas tinggi

5
A. Penerapan Model Pembelajaran Reading Aloud

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran reading aloud sebagai berikut:

1) Pilih satu teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras. Usahakan teks tersebut
tidak terlalu panjang
2) Berikan kopian teks kepada peserta didik. Beri tanda pada poin-poin atau isu-isu yang
menarik untuk didiskusikan
3) Bagi teks dengan paragraf atau yang lain.

4) Undang beberapa peserta didik untuk membaca bagian-bagian teks yang berbeda-beda.
5) Ketika bacaan sedang berlangsung berhentilah pada beberapa tempat untuk menekankan arti
penting poin-poin tertentu, untuk bertanya, atau memberikan contoh. Beri peserta didik
waktu untuk berdiskusi jika mereka menunjukkan ketertarikan terhadap poin tersebut.
6) Akhiri proses dengan bertanya kepada peserta didik apa yang ada dalam teks.

B. Penerapan Model Pembelajaran Sustained Silent Reading (SSR).

Adapun langkah-langkah metode sustained silent reading diantaranya yaitu:

1. Guru menerangkan kata-kata yang diperkirakan sulit atau baru bagi siswa. Sebagai variasi dan
menghindarkan ketergantungan siswa terhadap penjelasan guru, dapat ditempuh dengan jalan
memberikan daftar kata-kata sulit atau kata-kata baru dan siswa dilatih mempergunakan kamus
untuk mencari kata-kata tersebut.

2. Guru memberi waktu ± 15 menit untuk membaca dalam hati suatu bacaan yang disajikan,
sebaiknya bacaan yang berisi masalah baru. Waktu yang disediakan tergantung pada panjang
pendeknya bacaan tersebut.
3. Setelah waktu yang ditentukan habis, siswa disuruh untuk menutup bacaan yang sudah dibaca,
untuk menghindarkan siswa membaca kembali bacaan tersebut pada waktu ia menjawab
pertanyaan bacaan.
4. Guru memberikan pertanyaan mengenai bacaan, baik pertanyaan ingatan maupun pertanyaan
pikiran.

6
C. Penerapan Model Pembelajaran SQ3R

1. Survey

Pada langkah yang pertama ini dilakukan penelaahan sepintas kilas terhadap seluruh
struktur teks. Tujuannya adalah untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian (heading), judul
subbagian (sub-heading), istilah, kata kunci, kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap
penting dalam tulisan itu, sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang
terkandung dalam buku atau teks. Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas,
dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai
bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang
perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada
langkah kedua.

2. Question

Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan
dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan
bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang
dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui,
mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang
pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
3. Read

Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti
membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-
jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.

4. Recite

Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas


pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban
sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab,

7
diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya,
hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.

5. Review

Pada langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban
sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh
jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model
pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
dan pengelolaan kelas.

Reading aloud merupakan bentuk strategi membaca suatu teks dengan keras yang dapat
membantu memfokuskan perhatian secara mental menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan
merancang diskusi. Strategi ini mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu
kelompok yang kohesif.

Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh
siswa. Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi yang
akan dibawanya. Biarkan siswa untuk memilih bacaan yang sesuai dengan kemampuannya
sehingga mereka dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut.

Model pembelajaran SQ3R pada tahap awal lebih efektif dilakukan secara kelompok kecil
supaya murid dapat menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan tepat dan cepat.
Melalui kerja kelompok, murid saling bekerja sama dan saling membantu sehingga tidak terasa
sulit menyusun dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Dengan demikian, tahap kegiatan seperti
meringkas bacaan, menceritakan kembali, memberi pertanyaan alternative dan apresiatif.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pembahasan masih
terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun contoh dari setiap materi yang dibahas.
Penulis menyarankan kepada guru maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan kadaan siswa.

9
Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain, oleh karena itu saran
dan kritik sangat penulis butuhkan dalam memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rohmadi, Muhammad dan Slamet Subiyantoro. 2011. Bunga Rampai: Model


pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Seni. Surakarta: Yuma Pustaka.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafimdo Persada.


Tarigan, Henry Guntur. 2015. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Suharlik. (2017). Penerapan Sustainable Silent Reading dalam Meningkatkan Budaya


Baca. Ilmu Pendidikan , 2 (1), 97-106.

http://kafeilmu.com/tema/ membaca-kritis-untuk-menulis.html

11

Anda mungkin juga menyukai