Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pengampuh : Supriadi S.Pd M.

Pd
Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia II

MAKALAH
“Model Sustained Silent Reading”

Oleh:
Kelompok 2

Rahmayanti (1747040041)
Nurjannah (1747041056)
Andi Tenri Shannah (1747041060)
Nurul Ramadhani (1747042113)
Siti Wardina (1747040043)
Mayang Sari (1747040039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Model
Sustained Silent Reading”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Negeri
Makassar.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Makassar, 13 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sustained Silent Reading (SSR) ............................................................. 2
B. Karakteristik Sustained Silent Reading (SSR) .......................................................... 3
C. Tahapan Sustained Silent Reading (SSR) .................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 6
B. Saran .......................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan yang hal ini sesuai dengan pendapat
Nurhadi (1987) yang menyatakan bahwa membaca adalah sebuah proses yang
kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat faktor
internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi
(IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca. Faktor eksternal bisa
dalam membentuk sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan, atau
faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Menurut Tampubolon (1987) membaca merupakan salah satu kemampuan
yang harus dibina dan dikembangkan. Selain kompleksitas membaca, guru
juga perlu memperhatikan rendahnya minat baca peserta didik yang kini
menjadi masalah besar di Indonesia.
Membaca memang memberikan banyak inspirasi dan manfaat bagi para
pembacanya, memberikan wawasan dan pengetahuan baru yang senantiasa
bertambah. Setiap kita membuka buku dan memahami disetiap barisnya itu
adalah pengetahuan dan wawasan, pengetahuan yang senantiasa bertambah di
setiap kita membaca buku. Seperti beberapa slogan yang sering kita temui
selama ini yaitu, “Menjelejahi Buku Membuka Mata Dunia, Raihlah dengan
Banyak Membaca”, slogan- slogan tersebut tak hanya sekedar tulisan saja,
melainkan jika kita menjadikan membaca sebagai bagian dari hidup, maka kita
benar- benar akan merasakan manfaatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Sustained Silent Reading (SSR) ?
2. Apa karakteristik Sustained Silent Reading (SSR)?
3. Bagaimana tahapan pembelajaran membaca pemahaman melalui
Sustained Silent Reading (SSR)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui model Sustained Silent Reading (SSR).
2. Untuk mengetahui karakteristik Sustained Silent Reading (SSR).
3. Untuk mengetahui tahapan pembelajaran membaca pemahaman melalui
Sustained Silent Reading (SSR).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sustained Silent Reading (SSR)
Membaca adalah kegiatan berpikir dan menganalisa kata dalam menerima
pesan dan menginterpretasikannya. Istilah Sustainend Silent Reading (SSR)
diungkapkan oleh Gardiner (2005: 15), yaitu waktu membaca secara bersama-
sama di kelas secara diam atau tenang selama waktu yang ditentukan yaitu 15
sampai 20 menit. Selama di kelas para mahasiswa diijinkan untuk membaca
bacaan mereka sendiri dan membaca secara mandiri. Program tersebut
bertujuan untuk mendorong para mahasiswa untuk senantiasa berkembang,
serta memotivasi mereka baik secara intrinsic dan ekstrinsik.
Sustained silent reading (SSR) adalah kegiatan membaca dalam hati
yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan
untuk memilih sendiri buku atau materi yang akan dibawanya. Biarkan siswa
untuk memilih bacaan yang sesuai dengan kemampuannya sehingga mereka
dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut. Guru dapat memberi contoh
sikap membaca dalam hati yang baik sehingga mereka dapat
meningkatkan kemampuan membaca dalam hati untuk waktu yang cukup
lama.
Adapun gambaran SSR menurut Gibson dkk (1996) dalam Makmur (2008:
127) dilihat melalui tujuh dimensi yaitu produktivitas, kualitas, efisiensi,
flexibilitas, keunggulan, pengembangan, dan kepuasan.
a. Produktivitas
Produktivitas merupakan suatu perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan hasil keseluruhan sumber daya dalam program SSR. Output
atau produk yang dihasilkan adalah mahasiswa mampu dan memiliki
kebiasaan membaca dan menulis.
b. Kualitas
Yang dimaksud dengan kualitas pada dasarnya adalah sikap dosen dalam
melayani para mahasiswa ketika memberikan pelayanan program SSR.
Menurut Barata (2004, 31) terdapat enam unsur pokok pelayanan prima
(service excellence): 1.Kemampuan (Ability) 2. Sikap (Attitude) 3.
Penampilan (Appearance) 4. Perhatian (Attention) 5. Tindakan (Action) 6.
Tanggung jawab (Accountability).
c. Efisiensi
Keefisienan waktu, biaya, dan tenaga menjadi satu pertimbangan dalam
penelitian. Sehingga frekuensi pelaksanaan dan distribusi waktu, biaya, dan
tenaga sesuai serta konsisten.
d. Fleksibilitas
Fleksibilitas program SSR yang dimaksud adalah kesesuaian prosedur,
lokasi, pelaksanaan, dan sebagainya. Kemampuan peneliti dalam menanggapi
perubahan lingkungan budaya literasi di universitas sangat penting, terutama
dukungan dosen pengampu sekaligus peneliti kepada mahasiswa di dalam
kelas.
e. Keunggulan
Keunggulan yang dimiliki program SSR adalah jangka panjang yang
dimilikinya sehingga luaran dari program ini adalah produk daya saing yang
dimiliki mahasiswa dalam menghadapi era jaman. Dan tentu saja program
SSR ini berlangsung terus-menerus dan sebagai program jangka panjang.
Peneliti dapat mengaplikasikan program ini melalui kegiatan lomba-lomba
baik itu storytellingmaupun lomba menulis yang diadakan oleh baik
Universitas di acara Dies Natalis tahunan setiap bulan April.
f. Pengembangan
Program SSR ini dikembangkan dengan adanya kesediaan buku maupun
audiovideo visual di Learning Center. Mahasiswa juga diminta untuk
membawa satu buku berbahasa Inggris apapun untuk dibawa setiap harinya
dan dibaca sebelum perkuliahan berlangsung. Setelah mereka menamatkan
buku yang dibawanya, mereka bisa bertukar buku dengan temannya yang juga
telat menamatkan membaca buku yang dibawanya.
g. Kepuasan
Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap program SSR ini terkait
dengan sikap mahasiswa, kehadiran, mahasiswa, dan keluh kesah mahasiswa
selama mengikuti program SSR. Tingkat kepentingan dan kinerja mahasiswa
akan nampak melalui peningkatan kecakapan ilmu bahasa Inggris baik itu dari
sikap kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (kreatifitas).
B. Karakteristik Sustained Silent Reading (SSR)
Membaca dalam hati atau Sustained Silent Reading mempunyai
karakteristik sebagai berikut.
a. Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun.
b. Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala.
c. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring.
d. Membaca tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk.
e. Mengerti dan memahami bahan bacaan.
f. Dituntut kecepatan mata dalam membaca.
g. Membaca dengan pemahaman yang baik.
h. Menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam
bacaan.
C. Tahapan Pembelajaran Membaca Pemahaman melalui Sustained
Silent Reading (SSR)
Membaca pemahaman melalui Sustained Silent Reading SSR dilakukan
dengan memberi kesempatan siswa untuk memilih sendiri buku atau materi
yang akan dibaca. Biarkan siswa untuk memilih bacaan yang sesuai dengan
kemampuannya sehingga siswa dapat menyelesaikan membaca bacaan
tersebut. Guru dapat memberi contoh sikap membaca dalam hati yang baik
sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam hati untuk
waktu yang cukup lama. Kasihani K.E. Suyanto (2007: 65) berpendapat
bahwa dalam pelaksanaan Sustained Silent Reading SSR diawali dengan guru
melakukan observasi ketika siswa melakukan silent reading membaca diam.
Guru mengingatkan siswa supaya tidak menggerakan bibir atau mengeluarkan
suara ketika melakukan silent reading. Untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap isi bacaan, setelah waktu yang diberikan habis misalnya 5-10 menit,
guru dapat memberikan pertanyaan tentang isi bacaan. Siswa dapat menjawab
secara lisan atau diminta menunjukkan dan membaca kalimat yang tertulis
sebagai jawaban. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan Sustained
Silent Reading SSR menurut teori Kasihani K.E. Suyanto.
Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membaca pemahaman
melalui SSR dilakukan sebagai berikut.
a. Guru dan peneliti merencanakan pelaksanaan SSR dengan mengamati
pelaksanaan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa.
b. Siswa diberi arahan atau penjelasan tentang pelaksanaan SSR.
c. Siswa memilih bacaan yang sudah ditentukan tema atau siswa diberi teks
bacaan yang telah disediakan oleh guru.
d. Siswa membaca dalam hati teks bacaan yang diperoleh baik secara
individu maupun secara berkelompok, namun siswa tetap membaca teks
bacaan masing- masing.
e. Guru ikut melakukan kegiatan membaca saat siswa sedang membaca dan
tidak memberikan perintah atau kegiatan apapun yang dapat menggangu
siswa.
f. Siswa menjawab pertanyaan secara lisan yang diberikan oleh guru tentang
isi bacaan.
g. Siswa dan guru berdiskusi untuk menyimpulkan isi bacaan.
h. Siswa menyampaikan hasil pemahaman terhadap teks bacaan yang telah
dibaca.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca adalah kegiatan berpikir dan menganalisa kata dalam menerima
pesan dan menginterpretasikannya. Istilah Sustainend Silent Reading (SSR) yaitu
waktu membaca secara bersama- sama di kelas secara diam atau tenang selama
waktu yang ditentukan yaitu 15 sampai 20 menit. Sustained silent reading (SSR)
adalah kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa. Dalam
kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri buku atau materi
yang akan dibawanya. Biarkan siswa untuk memilih bacaan yang sesuai dengan
kemampuannya sehingga mereka dapat menyelesaikan membaca bacaan tersebut.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis menyarankan agar seluruh pendidik dan
bakal pendidik betul-betul memahami seperti apa itu model Sustained Silent
Reading (SSR) dan seperti apa implementasinya di sekolah dasar kelas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Adri Ramdani, M. S. (2018). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam


Meningkatkan Gerakan Literasi Sekolah. Fokus Manajemen Pendidikan , 1
(1), 45-56.

Erna Irawati, V. A. (2017). Pelatihan Sustained Silent Reading (SSR) untuk Guru
di SDN Mekarwangi 1 dan 2 Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang.
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat , 2 (2), 167-175.

Fijayanti, I. U. (2015). Program Membaca Lima Belas Menit (Sustained Silent


Reading) pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar Negeri di Kota Surabaya. 1-
18.

Rosdiana, A. (2017). Membangan Literasi dalam Program Sustained Silent


Reading di Kelas Semantik. Jurnal Edulingua , 4 (2), 121-130.

Suharlik. (2017). Penerapan Sustainable Silent Reading dalam Meningkatkan


Budaya Baca. Ilmu Pendidikan , 2 (1), 97-106.

Anda mungkin juga menyukai