E-mail : lestianjela991@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran Matematika kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi selama ini cenderung monoton karena guru hanya menggunakan
metode ceramah dan belum menggunakan alat peraga yang mengakibatkan kurangnya minat
siswa dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan
penelitian adalah meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk dengan menggunakan media berupa
benda-benda konkret. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus perbaikan pada materi
penjumlahan dan pengurangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
meningkat dimana pada prasiklus ketuntasan siswa hanya 40% setelah dilakukan tindakan siklus
I dengan adanya media pembelajaran berupa benda-benda konkrit ketuntasan siswa naik
menjadi 70% dan pada siklus II menjadi 95%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah bahwa penggunaan media berupa benda-benda konkret dapat membantu siswa dalam
mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada pembelajaran matematika
sehingga meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk.
Pendahuluan
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk mempersiapkan diri dalam
perannya di waktu yang akan datang. Pendidikan tidak mengenal batas usia, ruang dan waktu
yang tidak dimulai atau diakhiri disekolah, namun dimulai dalam keluarga diteruskan dalam
lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya dapat
digunakan untuk membangun kehidupan pribadi, agama, masyarakat, keluarga dan negara.
Melalui pendidikan seseorang akan dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak.
Sekolah merupakan tempat untuk mendapatkan pendidikan secara formal. Di sekolah
seseorang akan mendapatkan pengalaman belajar untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Pendidikan formal dimulai dari jenjang sekolah dasar (SD) sampai Sekolah
Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari beberapa mata
pelajaran yang disajikan disekolah dasar yaitu Matematika. Matematika merupakan mata
pelajaran wajib yang harus dipelajari disekolah dasar. Melalui pembelajaran matematika
siswa dapat menambah kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya guna untuk memecahkan persoalan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran Matematika di sekolah dasar, agar bahan pengajaran yang
disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh siswa, dibutuhkan alat bantu pembelajaran
yang disebut media (Muhsetyo, G., dkk. 2021). Media yang dapat digunakan pada materi
penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 SD seperti media konkrit, karena siswa
pada rentang usia ini masih berpikir secara abstrak terikat pada apa yang dilihatnya.
Menurut Sukaesih, E. (2021), berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya dengan
menggunakan media kongkret dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika kelas
1 SD Negeri Cikawao Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran
2019/2020. Dimana media konkret yang digunakan adalah benda benda konkret yang mudah
di dapatkan disekitar sekolah seperti : biji kacang,kerikil, buah nyamplung.
Menurut Iswahyudi (2015) penggunaan media benda-benda konkret yang terdapat di
lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih memahami pelajaran
matematika. Penggunaan benda benda konkret sebagai media pembelajaran matematika
dalam perhitungan sangat efektif, ekonomis dan aman bagi siswa.
Dari hasil ulangan Matematika yang dilakukan oleh penelliti di kelas 1 SD Negeri 018
Koto Taluk masih rendah. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui analisis terhadap hasil
ulangan siswa. Rata-rata siswa kesulitan dalam memahami materi Matematika tentang
“penjumlahan dan pengurangan” Dari seluruh siswa kelas 1 yang berjumlah 20 siswa hanya
8 siswa yang mendapat nilai di atas KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Hal ini disebabkan
oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang diberikan; siswa kelas 1
masih berada pada fase peralihan dari TK, sehingga pada saat pembelajaran masih banyak
yang bermain; kurangnya minat belajar siswa.
Dari identifikasi yang diperoleh terdapat masalah yang menyebabkan rendahnya
pemahaman siswa terhadap materi yaitu siswa kurang memperhatikan pelajaran, siswa
kurang aktif dalam belajar dan siswa lalai dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
sehingga nilai yang diperoleh sebagian besar menjadi kurang memuaskan yaitu dibawah
KKM.
Dari analisis yang dilakukan maka penyebab masalah tersebut adalah metode caramah
yang selalu menjadi andalan sehingga guru terlalu mendominan; penyampaian guru terlalu
cepat; guru tidak menggunakan alat peraga; guru tidak melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan beberapa kemungkinan kekurangan atau kelamahan tersebut, maka
ditemukan beberapa alternatif yang mungkin dapat memperbaiki kelemahan proses
pembelajaran yaitu: memilih metode yang tepat; menggunakan media/alat peraga; melibatkan
siswa dalam pembelajaran.
Dari beberapa alternatif di atas yaitu menggunakan media/alat peraga untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata peajaran Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Atas dasar hal tersebut, selaku penanggung jawab pembelajaran dikelas, peneliti
memiliki harapan ke depan agar keadaan di atas segera dapat teratasi. Peneliti berharap siswa
benar-benar memahami konsep pembelajaran Matematika penjumlahan dan pengurangan
agar siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Berawal
dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas maka penulis melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) “Apakah penggunaan media/alat peraga berupa benda-benda konkrit dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk mata pelajaran
Matematika pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan?”. Adapun tujuan penelitian
perbaikan adalah: Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi tahun pelajaran 2022/2023 dengan media
benda konkrit. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran terhadap kemajuan pendidikan
bagi siswa adalah meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan motivasi dan mendorong
siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Bagi guru adalah agar dapat
menemukan kelemahan dalam penyampaian materu pembelajaran, guru mendapat
kesempatan berperan aktif dalam mengembangkan dan keterampilan sendiri. Dan bagi
sekolah adalah dengan adanya guru mengadakan penelitian tindakan kelas maka guru akan
lebih berkualitas sehingga terjadi perubahan positif, dapat menimbulkan iklim kerjasama
yang kondusif untuk memajukan sekolah, apat dijadikan panduan bagi guru/pembaca untuk
mengetahui masalah yang relevan.
Kerangka Dasar Teori
Media Benda Konkret
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Suparni (2015), konkret
diartikan sebagai sesuatu yang nyata, atau dapat dibuktikan. Sedangkan media benda konkret
berarti benda asli, yaitu benda nyata yang dapat dibuktikan. Benda asli merupakan benda
yang sebenarnya, media yang dapat membantu pengalaman nyata peserta didik.
Menurut Sumarjilah, Y. (2015) yang dimaksud media konkret yaitu objek yang
sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang sangat penting bagi siswa dalam
mempelajari banyak hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dari proses pembelajaran salah satu yang perlu kita
perhatikan adalah media yang digunakan sebaiknya bersifat langsung, bersifat nyata atau
realita.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media benda konkret adalah media
benda nyata atau benda yang sebenarnya yang diamati secara langsung oleh panca indera
dengan cara melihat, mengamati, dan memegangnya secara langsung tanpa melalui alat bantu
yang berguna untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik dalam hal mempelajari
keterampilan tertentu.
Langkah-langkah Penggunaan Media Benda Konkret
Agar penggunaan media benda konkret dalam proses belajar mengajar tersebut dapat berjalan
secara maksimal, maka perlu melakukan beberapa langkah. Adapun langkah-langkah
penggunaan media benda konkret menurut Mafilkha (2020) sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan secara jelas. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam
memanfaatkan media benda konkret adalah menentukan tujuan secara jelas. Tujuan
pembelajaran ini sifatnya masih umum, namun sudah dapat menggambarkan bentuk
kemampuan yang diharapkan yang di miliki siswa setelah proses pembelajaran.
2. Merumuskan tujuan prilaku khusus secara tepat. Setelah menetapkan tujuan umum maka
Langkah selanjutnya guru menetapkan tujuan yang lebih khusus. Tujuan khusus ini dapat
menggambarkan sejara lebih jelas tentang kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki
siswa setelah proses pembelajaran. Bentuk prilaku siswa sebagai tujuan, dapat
diklasifikasikan kedalam tiga domain yaitu domain kognitif, domain afektif, dan domain
psikomotor.
3. Memilih media pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya, dan
menyadari bagaimana karakteristik peserta didik secara tepat. Benda konkret yang akan
digunakan haruslah dipilih terlebih dahulu secara cermat sehingga dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumya. Dalam pembelajaran
bisa saja ada beberapa alternatif yang dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan yang telah
kita buat, namun sebisa mungkin pilihlah yang paling cocok.
4. Menyusun perencanaan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menyusun
perencanaan pembelajaran dimana langkah ini sangat penting agar pembelajaran yang
dilakukan diharapkan dapat berlangsung secara lancar.
5. Melaksanakan penyajian pembelajaran yang menitikberatkan pada partisipasi siswa dan
dipadukan dengan media. Langkah selanjutnya adalah penyajian materi pembelajaran.
Siswa harus berpartisipasi aktif dalam penyajian materi dan diskusi dengan
menggunakan benda-benda nyata.
6. Melaksanakan tindakan lebih lanjut. Setelah pemaparan materi selesai dengan benda
konkrit, dilakukan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat berupa diskusi, penulisan laporan,
latihan dan percobaan.
7. Kegiatan evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan pada awal proses pembelajaran.
Keberhasilan yang diperoleh merupakan umpan balik bagi guru dan siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media benda konkret (Anitah,
S.,dkk., 2021)
Kelebihan dan Kelemahan Media Benda Konkret
Penggunaan media benda konkret dalam suatu pembelajaran memegang peranan yang
penting sebagai alat bantu agar terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif, dimana hal
ini dapat membangun motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa akan lebih
mengingat suatu benda apabila dapat dilihat dan dipegang secara lansung, karena hal ini lebih
membekas dan dapat diterima oleh otak dalam sensasi dan memori (memori jangka panjang).
Menurut Arsyad (2014) kelebihan media benda konkret (nyata) bisa membantu guru
dalam menjelaskan suatu materi kepada siswa, bisa memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempelajari sesuatu yang nyata, dan bisa melatih ketarampilan siswa dalam
menggunakan alat indera. Kelebihan penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran,
adalah:
1. Dapat menciptakan landasan berpikir yang konkret dan dan meminimalisir verbalisme
2. Dapat meningkatkan perhatian siswa
3. Dapat menciptakan landasan penting untuk pengembangan proses belajar mengajar dan
memungkinkan pembelajaran yang solid
4. Memberikan pengalaman nyata yang nantinya akan mendorong kemandirian siswa
5. Tumbuhnya pemikiran yang teratur, luwes dan berkesinambungan, terutama melalui
gambar hidup
6. Mendukung pertumbuhan pemahaman yang dapat berkontribusi pada pengembangan
kemampuan berbahasa
7. Memberikan pengalaman yang tidak tersedia dengan cara lain dan mendorong efisiensi
dan keragaman dalam pembelajaran
Dari kelebihan yang sudah dijabarkan diatas, pengguanaan media benda konkret
tentunya juga memiliki kekurangan. Kekurangan ini berkaitan dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media konkret dalam pembelajaran menurut Halomah (2019) memiliki
kekurangan yakni:
1. Memerlukan biaya tambahan dalam anggaran pendidikan
2. Harus tersedianya ruang atau tempat yang cukup besar apabila media yang digunakan
berukuran besar
3. Apabila sulit mendapatkan media yang diperlukan di tempat dimana proses
pembalajaran berlangsung, maka hal ini tentunya akan menghambat proses
pembelajaran.
4. Guru dan siswa harus mengusai secara detail cara menggunakan media pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media benda
konkret dapat meningkatkan pemahaman siswa dan membantu siswa untuk tetap fokus pada
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kekurangan dari penggunaan media berupa benda
konkret dapat diatasi dengan memanfaatkan benda benda yang ada disekitar kita sehingga
mudah diperoleh dan tidak memberatkan dari segi biaya.
Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku yang dialami seseorang
setelah melakukan aktivitas pemelajaran. Perubahan tingkah laku yang terjadi melalui proses
pembelajaran memiliki arti yang luas, hal ini mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar menurut Gagne & Briggs adalah kemampuan yang dimiliki siswa
sebagai hasil dari kegitan pembelajaran dan dapat diamati melalui penampilan siswa (student
performance). Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa tipe hasil belajar. Menurut yang
dikemukakan oleh Gagne yaitu ada lima tipe hasil belajar yaitu: keterampilan intelektual
(intellectual skill); strategi kognitif (cognitive strategy); pengetahuan lisan (verbal
information); keterampilan motoric (motor skill); dan sikap (attitude) (Suryanto, A., dkk.
2021).
Menurut Yusmiati (2018), hasil belajar adalah keterampilan yang dimiliki oleh siswa
setelah memperoleh pengalaman pembelajarannya. Ada tiga macam hasil belajar menurut
Horward Kingsley, yaitu: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta
sikap dan cita - cita. Masing - masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan materi yang sudah
ditetapkan dalam kurikulum.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar adalah realisasi atau perluasan dari
percakapan perilaku yang dapat berupa penguasaan, kemampuan penalaran dan keterampilan
motorik. Perkembangan hasil belajar tidak dilihat secara terpisah tetapi secara menyeluruh
dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor dari dalam diri siswa
l l l l l l l l l l l l l l l
a. Faktor fisik (fisiologi), baik bawaan maupun didapat. Ini termasuk faktor-faktor
l l l l l l l l l l l
Faktor intelektual, yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat. l l l l l l l l l l l
b. Faktor budaya seperti adat istiadat atau pengetahuan teknologi dan seni
l l l l l l l l l l l l
Metode Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 12 l l l l l l l l l l l
orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan, dengan kisaran umur antara 6 -7 tahun.
l l l l l l l l l l l l l l l
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 018 Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tenga h
l l l l l l l l l l l l
Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 19 Oktober
l l l l l l l l l l l l l
sampai 03 November 2022. Diman: 26 Oktober 2022 Siklus 1 Pertemuan 1, 27 Oktober 2022
l l l l
a. Siklus I
1. Perencanaan l l l
Rencana tindakan yang dilakukan dalam tahap ini dapat dilakukan sebagai berikut :
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Komunikasi: l
Guru mengecek absensi kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan l l l l l l l l l
buku teks (buku teks ESPS Matematika kelas I) dan alat tulis. l l l l l l l
Motivasi: l
Mengamati: l l
Siswa mengamati gambar pada buku teks dan tentang penjumlahan bilangan l l l l l l l l l l l l l
Menanya: l l
Mencoba: l
Mengkomunikasikan: l l
dan pengurangan. l l l
Menalar: l l
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
l l l l l l
- Pengamatan l l l
- Keaktifan siswa l l l
- Aktifitas guru l l
- Pengumpulan Data l l l
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk l l l l l l l
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu dengan tes/instrumen
l l l l l l l l l l l l
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah mengadakan pengamatan. Apabila dalam pembelajara n l l l l l l l l l l l l l l l l l
pada siklus I tentang penjumlahan dan pengurangan terdapat suatu kendala separti adanya
l l l l l l l l l l l l l l l l l
nilai siswa yang belum mencapai hasil yang diharapkan ataupun tindakan belum tercapai
l l l l l l l l l l l l l l l l
b. Siklus II
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. dimana l l l l l l l l l l l l l l
pada siklus II ini beberapa kekurangan pada siklus I akan diperbaiki agar hasil belajar siswa
l l l l l l l l l l l l l l l l l
dapat maksimal sesuai yang diharapkan. Adapun yang dilakukan pada siklus 2 ini adalah:
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
1. Perencanaan l l l
Rencana tindakan yang dilakukan dalam tahap ini dapat dilakukan sebagai berikut :
l l l l l l l l l l l l l l l l l
2. Pelaksanaan l l l l
direncanakan, ya itu : l l l l
Komunikasi: l
Guru mengecek absensi kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan l l l l l l l l l
buku teks (buku teks ESPS Matematika kelas I) dan alat tulis. l l l l l l l
Motivasi: l
Mengamati: l l
Siswa mengamati gambar pada buku teks dan tentang penjumlahan bilangan l l l l l l l l l l l l l
Siswa mengamati gambar pada buku teks tentang pengurangan bilangan sampai l l l l l l l l l l l l l l
Menanya: l l
Guru aktif bertanya kepada siswa tentang jumlah peralatan yang ada didalam kelas l l l l l l l l l l l l l l l l l
Guru bersama siswa mencari media konkret yang digunakan sebagai media l l l l l l l l l l l
Guru bersama siswa menyiapkan media konkret (benda-benda yang ada disekitar l l l l l l l l l l l l
Mengkomunikasikan: l l
dan pengurangan. l l l
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan yang didapat pada l l l l l l l l l l l l
Menalar: l l
3. Pengamatan/Pengumpulan Data l l l l l l
- Pengamatan l l l
menggunakan lembar APKG guru dan lembar observasi siswa, Adapun aspek-aspek l l l l l l l l l l l l
- Pengumpulan Data l l l
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk Kecamatan l l l l l l l l l l
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu dengan tes/instrumen sebagai teknik
l l l l l l l l l l l
pengolahan data. l l l l
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah mengadakan pengamatan. Jika dalam pembelajara n l l l l l l l l l l l l l l l
pada siklus II tentang penjumlahan dan pengurangan sudah tercapai secara optimal maka
l l l l l l l l l l l l l l l l
siklus diberhentikan. l
Data yang telah diperoleh melalui lembaran observasi dan hasil kerja siswa dalam
l l l l l l l l l l l l l l
berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Dan juga melihat aktivitas siswa
l l l l l l l l l l l l l l l l
dalam bekerja sama, mengeluarkan pendapat dan bertanggung jawab dalam melakukan
l l l l l l l l l l l l l l l l l
diskusi kelas. Siswa yang dikatakan tuntas dan berhasil dalam mengikuti pelajaran adala h
l l l l l l l l l l l l l l l l l
jika nilainya diatas KKM yaitu 75 keatas sedangkan suatu pembelajaran dapat dikataka n
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
penjumlahan dan pengurangan menggunakan media berupa benda konkret dimana siswa yang
l l l l l l l l l l l l l l
tuntas berjumlah 14 orang (70%) dan yang tidak tuntas 6 orang (30%) dengan nilai rata-rata
l l l l l l l l l l l l l l
kelas 74. Namun demikian hasil belajar pada siklus 1 ini belum mencapai kriteria presentase
l l l l l l l l l l l l
ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan yaitu 85%. Sehingga masih perlu perbaikan
l l l l l l l l l l l l
1. Pada kegitan membuka pelajaran perlu lebih memotivasi siswa dan menyenengkan
l l l l l l l l l l l
bagi siswa agar kesan pertama saat memulai pelajaran lebih berkesan, seperti
l l l l l l l l l l l l l l
3. Media pembelajaran berupa benda konkret sudah menarik perhatian siswa dan l l l l l l l l l l l l
4. Pada siklus berikutnya perlu mengoreksi metode yang digunakan, seperti diskusi
l l l l l l
kelompok. Pada kelas 1 terutama siswa saya kurang cocok menerapkan diskusi l l l l l l l l l l l
kelompok
5. Pengelolaan kelas yang saya lakukan sudah cukup baik, hanya saja agak kurang l l l l l l l l l l l l l l l l l
7. Siswa dapat mengerjakan latihan yang guru berikan dengan baik walaupun pada l l l l l l l l l l l l l l l
soal cerita sederhana siswa masih perlu dibimbing dengan dibacakan soalnya oleh
l l l l l l l l l l l l
guru
8. Pengelolaan waktu selama pembelajaran sudah saya lakukan dengan baik, dengan l l l l l l l l l l l l l l l l
tercapainya proses pembelajaran sesuai dengan langkah langkah dan alokasi waktu l l l l l l l l l l l l l l l l
9. Pada kegiatan menutup pembelajaran masih perlu sedikit perbaikan, dimana pada
l l l l l l l l l l l l l l
penjumlahan dan pengurangan menggunakan media berupa benda konkret yang lebih
l l l l l l l l l l l
beragam dimana siswa yang tuntas berjumlah 19 orang (95%) dan yang tidak tuntas 1 orang
l l l l l l l l l l l l l l
(5%) dengan nilai rata-rata kelas 87,5. Ini menunjukkan bahwa pada perbaikan pembelajaran l l l l l l l l l l l l l l l l l
pada siklus II sudah mencapai kriteria presentase ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan
l l l l l l l l l l l l l l
yaitu 85%
l
Setelah data perbaikan siklus 2 diperoleh dan dianalisis ditemukan beberapa perubahan yang
l l l l l l l l l l l l l l
1. Pada kegitan membuka pelajaran kesan pertama siswa yang menyenangkan suda h
l l l l l l l l l l l l l l l
tercapai dengan adanya kegiatan bernyanyi dan hal ini juga menimbulkan motivasi l l l l l l l l l l l l l l
bagi siswa l l
3. Media pembelajaran berupa benda konkret yang lebih beragam dan mudah didapat l l l l l l l l l l l l l
4. Pembelajaran lebih kepada tanya jawab yang dan demonstrasi yang melibatkan
l l l l l l l l l l l l l l l
5. Pengelolaan kelas yang saya lakukan sudah cukup baik, dengan penerapan fokus l l l l l l l l l l l l l
siswa, dimana apabila siswa mulai kurang fokus maka guru akan mengangkat
l l l l l l l l l l l l l l l
7. Siswa dapat mengerjakan latihan yang guru berikan dengan baik walaupun pada
l l l l l l l l l l l l l l l
soal cerita sederhana siswa masih perlu dibimbing dengan dibacakan soalnya oleh
l l l l l l l l l l l l
guru
8. Pengelolaan waktu selama pembelajaran sudah saya lakukan dengan baik, dengan l l l l l l l l l l l l l l l l
tercapainya proses pembelajaran sesuai dengan langkah langkah dan alokasi waktu
l l l l l l l l l l l l l l l l
Untuk lebih jelas berikut penulis tampilkan Hasil Belajar Siswa secara lengkap: l l l l l l l l l l
Dari data table diatas dapat diga mbarkan grafik sebagai berikut :
l l l l l l l l l l l l l l
80%
60%
40%
20%
0%
Persentase
Prasiklus Persentase
Siklus I Persentase
Siklus II
1 TUNTAS 2 TIDAK TUNTAS
Keterangan : l l
1. Prasiklus ya ng tuntas hanya 8 orang siswa (40%) dan yang tidak tuntas 12 orang siswa
l l l l l l l l l l l l l
(60%)
2. Siklus I yang tuntas 14 orang siswa (70%) dan yang tidak tuntas 6 orang siswa (30%) l l l l l l l l l l
3. Siklus II yang tuntas 19 orang siswa (95%) dan ya ng tidak tuntas hanya 1 orang siswa l l l l l l l l l l l l
(5%)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang upaya meningkatkan hasil belajar l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Pembelajaran dengan menggunakan alat bantu benda-benda kongkrit di sekitar sekolah dapat
l l l l l l l l l l l l l l l
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 018 Koto Taluk dalam l l l l l l l l l l
mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan hasil sampai 20. Hal ini l l l l l l l l l l l l l l l
dibuktikan dengan hasil evaluasi prasiklus ketuntasan siswa sangat rendah yaitu 40% namun
l l l l l l l l l l l l l l
pada siklus I menunjukkan standart ketuntasan belajar mencapai 70% dan siklus II 95% siswa
l l l l l l l l l l l l l
mengalami ketuntasan belajar. Ini menunjukkan bahwa pada perbaikan pembelajaran pada
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
siklus II sudah mencapai kriteria presentase ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan yaitu l l l l l l l l l l l l l
85%. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah menjadi lebih menarik dan l l l l l l l l l l l l l
menyenangkan bagi siswa. Pemanfaatan benda-benda disekitar sekolah sebagai media tida k
l l l l l l l l l l l l l l l l
harus dibeli dan mudah mendapatkannya sehingga beban orang tua siswa menjadi lebih
l l l l l l l l l l l l l
ringan. l
1. Bagi Siswa l l
Dalam pembelajaran diharapkan agar siswa lebih aktif, baik itu bertanya, maupun
l l l l l l l l l l l l l l l l
mengeluarkan pendapat sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna bagi mereka. l l l l l l l l l l l l l l l l
2. Bagi Guru l
Diharapkan bagi guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang tepat atau
l l l l l l l l l l l l l l l l
sesuai dan lebih bervariasi. Media pembelajaran yang lebih bervariasi akan meningkatka n
l l l l l l l l l l l l l l l
ketertarikan, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, sehinggal l l l l l l l l l l l l l l
3. Bagi Sekolah l l
memadai supaya membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membantu siswa
l l l l l l l l l l l l l l l l l
Anitah W, Sri, dkk. (2021). Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas
l l l l l l l l l l l
Terbuka. l
Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
l l l l l l l l l l l l l l l l
Felicia, Nisa. (2021). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
l l l l l l l l l l l
Gunanto dan Adhalia, Dhesy. (2016). ESPS Matematika untuk SD/MI Kelas I. Jakarta :
l l l l l l l l l l l l
Erlangga. l l
Universitas Terbuka. l l
Universitas Terbuka. l l
Sukani, Kresnadi, Hery dan Asran, Mastar. (2015). Penggunaan Media Konkret dalam
l l l l l l l l l l l l
Dasar. Jurnal Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar FKIP UNTAN. 12958- l l l l l l l l l
39512-1-PB.
Sumarjilah, Yosepha. (2015). Pengunaan Media Kongkrit untuk Meningkatkan Hasil Belajar
l l l l l l l l l l l
Sundayana, Rostina. (2016). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.
l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Suryanto, Adi, dkk. (2021). Evaluasi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas
l l l l l l l l l l l l
Terbuka. l
Yusmiati. (2018). Penerapan Alat Peraga Benda Konkrit dalam Meningkatkan Kemampuan
l l l l l l l l l l l l l l
3(1). 106-113.
Wajiani. (2020). Penggunaan Media Kongkrit untuk Meningkatkan Hasil Belajar
l l l l l l l l l l
Matematika Kelas III SD Negeri 020 Kemang Manis. Jurnal Pendidikan Tambusai. l l l l l l l l l l
4(1). 399-406.
Wardhani, I G A K dan Kuswaya Wihardit. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang
l l l l l l l l l l l l l