Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara
mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?
2. Apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini? 
3. Apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan
pengalaman baru ini?
4. Apa perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar
Dewantara?

Jawaban

1. Pengetahuan dan pengalaman baru tentang pemikiran Ki Hajar Dewatara bahwa Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara mengenai pendidikan menjadi citra tersendiri bagi sejarah pendidikan di
Indonesia. Konsep pendidikannya menampilkan kekhasan kultural Indonesia dan menekankan
pentingnya pengolahan potensi-potensi peserta didik secara terintegratif. Konsep
pendidikannya sangat kontekstual untuk kebutuhan generasi Indonesia pada masa dulu dan
sekarang. Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara begitu berharga pada masa dulu, tetapi
masa sekarang terasa nyaris di lupakan, hal ini terkait dengan upaya lembaga pendidikan yang
terlalu terfokus hanya pada materi pelajaran saja dan terfokus mengejar standar kompetensi
dan bukan untuk membentuk manusia yang berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar
sekolah.

Hal -Hal positif yang kami pelajari terkait pemikiran KHD, antara lain:

 Pendidikan itu adalah tuntunan agar anak menjadi bijaksana


 Pendidikan hendaknya memerdekakan anak atau memberikan kebebasan anak dalam
belajar
 Pendidikan harus memahami kodrat anak, potensi, bakat dan minat anak-anak
 Pendidikan didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman
 ‘Menghamba pada anak’ (memandang anak dengan rasa hormat dan pembelajaran yang
berorientasi pada anak)
 Pendidikan adalah persemaian benih-benih kebudayaan yang menghasilkan budi pekerti
(olah cipta, olah rasa, olahrasa dan olahkarsa
 Pendidikan adalah taman bermain
 Konsep trilogi pendidikan, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso,
dan Tut Wuri Handayani
 Trisentra pendidikan yaitu pelibatan sekolah, orang tua dan masyarakat dalam proses
pendidikan.
 Anak adalah sehelai kertas yang masih samar-samar dan pendidik berfungsi untuk
mengarahkan serta menebalkan bagian yang samar sehingga anak-anak berkembang
sesuai kodratnya.
2. Kekuatan saya sebagai seorang pendidik adalah mengembangkan potensi-potensi peserta
didik, menawarkan pengetahuan kepada peserta didik dalam suatu diskusi. Untuk
mengungkapkan gagasan-gagasan peserta didik tentang suatu topik tertentu sehingga yang
terjadi adalah pengetahuan tidak ditanamkan secara paksa tetapi ditemukan, diolah dan dipilih
oleh murid. Membawa suasana belajar dengan suasana bermain yang nantinya anak belajar
dengan pembelajaran menyenangkan melalui multi metode. Sebagai guru menguasai
pembelajaran dengan menggunakan IT/ teknologi komunikasi sehingga nantinya akan bisa
mendukung pembelajaran lebih menarik dengan mengkolaborasikan antara penyajian materi
dengan menggunakan beragam teknologi IT untuk media pembelajaran. Dapat
mengidentifikasi dan menyiapkan kebutuhan siswa yang memiliki gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar. Guru
mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu kepada siswa
untuk merespon. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. Mendorong siswa terlibat secara
aktif dalam diskusi dengan guru dan siswa lainnya. Mengajak siswa terlibat pengalaman yang
menantang. Guru memberikan data, sumber-sumber utama dan materi-materi interaktif.
Mengajak siswa belajar melakukan secara langsung.

3. Hal-hal yang perlu saya ubah dari diri: 1. Perubahan dengan pembelajaran yang melihat pada
fase anak SD bahwa pembelajarannya masih berada pada fase bermain. 2. Guru harus tahu
bahwa siswa SD berada pada fase perkembangan fisik yang pesat, anak lebih senang bergerak
daripada duduk berjam-jam sehingga guru harus dapat merancang model dan media
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah/ bergerak. 3. Tujuan pembelajaran tidak
terfokus pada materi dikelas tetapi mampu mengajak peserta didik lebih mengembangkan
potensi yang dimilikinya dan menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya dalam
pembelajaran IPA pertumbuhan dan perkembangan menanam biji kecambah dengan media
kapas dan air,disini siswa diajak berfikir kreatif bagaimana kalau mereka menanam biji dalam
jumlah besar dengan media yang berbeda dan mampu mepraktekannya di masyarakat. 4.
Mampu menjadi teladan, fasilitator dan motivator bagi peserta didik dengan baik
(Menerapkan trilogi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara) 5. Lebih menekankan
pendidikan budi pekerti/ karakter dalam pembelajaran. Dengan menekankan kompetensi sikap
yang baik dengan sendirinya membawa dampak yang baik untk kompetensi pengetahuan dan
keterampilan 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan
memanfaatkan prinsip kebudayaan, misalnya menggunakan Bahasa sendiri “jawa” setiap hari
sabtu.

4. Perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar
Dewantara adalah Bahwa Pendidik sebagai teladan harus mampu menunjukkan bahwa
seorang pendidik adalah model yang ideal untuk ditiru oleh peserta didiknya dalam hal
perkataan dan perbuatan sehari-hari, serta memancarkan wibawa kejujuran, kesahajaan,
kecerdasan, yang selalu membangkitkan semangat dan kesadaran para muridnya untuk
melakukan hal yang senada. Membawa pembelajaran yang akan saya lakukan dengan
mengedepankan berpusat pada peserta didik. Mekanisme pembelajaran harus terdapat
interaksi multi arah. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan bersifat kolaboratif dan
kooperatif. Dengan melihat perkembangan zaman penggunaan teknologi komunikasi perlu
juga dikolaborasikan ke dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai