Anda di halaman 1dari 3

Tugas : 1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.

REFLEKSI 4P
(Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Perencanaan)

Oleh :
NUR AHMAD AROFIQ
CGP 7 JEPARA

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang refleksi filosofi pendidikan Ki hajar
Dewantara dan modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, banyak hal
yang saya pelajari. Mengingatkan kembali tugas pokok kita sebagi seorang guru,
yang selama ini mungkin tergerus oleh banyaknya aktifitas yang dijalani. Guru
zaman sekarang tidak mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga
menuntun dan menebalkan perilaku siswa kearah yang lebih baik.

PERISTIWA
Peristiwa yang paling penting bagi saya adalah memahami kembali pemikiran
Ki Hadjar Dewantara tentang pembelajaran sebagai berikut :
1. Mengingatkan kembali tugas pokok kami sebagai seorang guru tidak
hanya mengajar, tapi menuntun siswa ke arah yang lebih baik sesuai
dengan bakat dan minatnya.
2. Bahwa anak sudah memiliki bakat dan kemampuan sejak lahir, sebagai
seorang guru kita memberikan penebalan akan hal tersebut, sehingga
karakter dan bakat semakin kelihatan.
3. Bahwa guru harus memberikan kebebasan (merdeka belajar), akan
tetapi tetap dalam pantauan dan tuntunan yang benar.
4. Bahwa guru harus selalu berpihak pada murid dalam kegiatan belajar
mengajar, sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan maksimal.
5. Guru harus bisa menerapkan pemikiran KHD yaitu, ing ngarso sung
tulodho, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani dalam
kegiatan pembelajaran.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah, Filosofi pendidikan Ki
Hajar dewantara mengenai pendidikan yang “menghamba pada Anak”. Dimana
guru dalam setiap aktivitas pembelajaran haruslah berpihak pada murid, dan
menuntun murid untuk dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Sehingga murid dapat menemukan kabahagian sesuai dengan keinginannya.
Sehingga sebagai guru penggerak, harus dapat berperan sesuai nilai dan peran
guru penggerak, yang kami singkat BERMAKNO yaitu Berpihak pada murid,
Reflektif, Mandiri, Kolaboratif, dan Inovatif sebagai dapat berperan sebagai
pemimpin pembelajaran.

PERASAAN
Perasaan saya setelah mempelajari modul 1.1 dan 1.2 saya merasa seperti
bagaikan sangat jauh dari kesempurnaan dalam mengajar, karena selama ini
saya belum bisa maksimal dalam menerapkan pemikiran KHD dalam
pembelajaran. Sehingga saya merasa teringatkan kembali tugas pokok saya
sebagai seorang guru. Saya juga termotivasi agar selalu memperbaiki dan
selalu meningkatkan kemampuan dan kompetensi mengajar saya sesuai
dengan pemikiran KHD seutuhnya. Sehingga kita dapat menjadi agen yang
tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas di lingkungan.

PEMBELAJARAN
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa sebagai seorang
guru harus memiliki orientasi, bahwa murid yang baik adalah murid yang
duduk diam mendengarkan dan guru dalam mengajar. Guru menjadi sebagai
pusat pembelajaran. Metode ceramah adalah cara mengajar yang paling
sering dan paling efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan
refleksi jarang dilakukan, karena belum mengetahui nilai pentingnya hasil
refleksi. Yang penting murid bisa mengerjakan sesuai dengan yang
ditentukan. Dan masih banyak lagi hal hal saya rasakan kurang maksimal.
Sekarang saya berpikir bahwa guru harus memiliki nilai lebih dalam
persiapan dan proses pembelajaran. Guru harus memiliki nilai BERMAKNO,
Berpihak pada murid, Reflektif, Mandiri, Kolaboratif, dan Inovatif sebagai
dapat berperan sebagai pemimpin pembelajaran.
PERENCANAAN
Rencana pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat
saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai
dan peran saya sebagai Guru Penggerak (BERMAKNO) sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. sebagai pendidik
saya akan bersikap mengemong atau menuntun siswa sesuai minat dan
bakatnya agar mereka dapat meraih kebahagian mereka.
b. Melakukan kegiatan refleksi setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Berusaha secara mandiri melakukan peningkatan kualitas, baik kualitas
diri atau kualitas pengajaran dengan mengikuti berbagi pelatihan tanpa
harus menunggu perintah.
d. Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
e. Berusaha melakukan inovasi dengan menemukan cara baru atau
mengubah metode yang sudah ada agar pembelajaran lebih menarik dan
mudah dipahami oleh murid.

Anda mungkin juga menyukai