Anda di halaman 1dari 2

TRAPESIUM USIA

Usia Aktif / Kerja

38
Usia sekarang

Peristiwa Positif
Saya mengalami peristiwa yang sampai sekarang masih saya ingat.
Yaitu waktu saya di tingkat SD kelas VI, untuk hasil EBTANAS
(Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) saya mendapatkan nilai
Matematika tertinggi di sekolah saya dan Ibu Kepala Sekolah
memberikan ucapan selamat dan mengatakan besok saya akan lebih
berhasil untuk bidang eksak. Menurut saya kenapa beliau
mengatakan seperti itu, mungkin dikarenakan untuk mapel non
eksak nilai saya biasa-biasa saja.
Peristiwa Negatif
Peistiwa yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan yaitu ketika
saya kelas 3 SMP. Pada waktu itu pelajaran kosong dan kelas kami
sudah selesai mengerjakan tugas, saya dan teman-teman sekelas
bermain-main di luar kelas sambil melihat kelas lain yang sedang
berolah raga. Mungkin karena berisik sekali Guru Olah Raga merasa
terganggu, Beliau menghampiri dan memarahi kami. Dan secara
tidak sengaja tangan Beliau mengenai pipi saya yang rasanya seperti
ditampar. Pada saat itu rasanya sedih, malu dan takut sehingga saya
tidak berani menceritakannya kepada siapapun.
Jawaban :
1. Momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat mempengaruhi diri saya di masa sekarang
karena hal tersebut baik yang positif maupun negatif akan selalu dikenang, apalagi yang mengena di hati , mungkin tidak akan
pernah dilupakan seumur hidup kita dan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Itu semua bisa menjadi pelajaran buat
saya ke depannya. Bukankah ada ungkapan “Experince is the best teacher” dimana pengalaman adalah guru yang terbaik. Kita
bisa mengambil pembelajaran dari pengalaman diri kita sendiri maupun pengalaman orang lain. Hal-hal yang positif akan
memotivasi diri saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan tentunya menjadi cambukan buat saya untuk bisa mengukir
prestasi. Sedangkan hal-hal yang negatif menjadikan pembelajaran buat saya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut karena
orang yang bodoh adalah orang yang tidak belajar dari pengalaman dan berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama.

2. Menurut saya peran dari seorang Guru dikaitkan dengan trapesium usia yaitu pendidik menjadi teladan bagi anak didiknya yang
mengarahkan dan menuntun dengan benar tanpa adanya paksaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar mereka menjadi
manusia yang merdeka batin dan pikirannya sehingga mereka dapat menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa, bangsa
dan negaranya. Mendidik sebagaimana dilakukan orangtua atau Bapak dan Ibu kepada anak-anaknya sendiri yaitu momong,
among, dan ngemong yang memiliki arti guru dapat mendidik anak muridnya dengan cara mengasuh dan memberi nilai-nilai
yang positif dalam kehidupan mereka. Bukan mengasuh dengan cara paksaan, melainkan dengan memperhatikan dan menuntun
atau mengarahkan agar anak didik bebas untuk mengembangkan diri agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

3. Kalimat yang dapat menggambarkan nilai-nilai yang Saya percayai sebagai seorang Guru.
Untuk menjadi sosok guru profesional yang ideal sesuai dengan makna filosofi Ki Hajar Dewantara, maka guru harus selalu
melakukan perubahan diri kepada yang lebih baik, terus belajar dari berbagai sumber belajar, guru harus menempatkan diri
sebagai among atau pembimbing, penasehat, pendidik, pengajar, pemberi motivasi, rendah hati, penuntun, tegas dan terhormat.
Disamping itu juga guru harus ikhlas dalam mendidik murid dan mampu menguasai kompetensi keguruannya yaitu pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai