DISUSUN OLEH
Nama : AIMATUL MAGHFIROH
NIM : 837624592
Program : S1. PGSD
B. Rumusan Masalah
Permasalahan mendasar dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah “Bagaimana maningkatkan kemampuan berhitung pada siswa kelas
SDN Tempurejo VII, bertolak dari pemasalahan ini, maka dibutuhkan suatu
metode yang tepat yang mampu meningkatkan daya serap anak terhadap
mata pelajaran berhitung. Pada dasarnya masalah dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
“Apakah dengan menerapkan metode diskusi dapat meningkatkan
kemampuan anak terhadap mata pelajaran berhitung di kelas 3?”
C. Tujuan Perbaikan
1. Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 3 khususnya
melalui penerapan metode diskusi.
b. Untuk meningkatkan daya serap anak terhadap mata pelajaran
berhitung di kelas 3
D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Guru
Mempermudah dalam penyampaian mata pelajaran kepada peserta
didik,
karena peserta didik telah aktif ikut dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
- Dapat meningkatkan prestasi daya serap siswa dalam pelajaran
berhitung.
- Dapat menumbuhkan semangat dan kecerdasan belajar yang
tinggi dikalangan peserta didik
- Melatih siswa untuk mengeluarkan pendapatnya.
- Siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
Metode diskusi adalah cara menyimpan pelajaran dimana guru bersama-
sama siswa saling mengadakan tukar menukar informasi, pendapat dan
pengalaman dalam rangka memecahkan persoalan yang dihadapi. Menurut
Winarno Surachmad dalam bukunya Pengantar Interaksi Mengajar Belajar,
Persoalan atau pertanyaan yang mempunyai kelayakan untuk didiskusikan
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Menarik minat anak didik yang sesuai dengan tarafnya.
b. Mempunyai kemungkinan-kemungkinan jawaban lebih dari sebuah yang dapat
dipertahankan kebenarannya.
c. Pada umumnya, tidak menanyakan “manakah jawaban yang benar”, tetapi lebih
mengutamakan penalaran yang mempertimbangkan dan membandingkan.
2. Klasifikasi
Dalam melaksanakan metode diskusi pimpinan diskusi dapat dipegang oleh
guru atau meminta salah satu siswa / peserta didik. Sedangkan berdasarkan tehnik
pelaksanaannya menurut Moh. Ali diklasifikasikan menjadi dua yaitu
a. Debat
Dalam hal ini terjadi dua kelompok yang mempertahankan pendapatan masing-
masing yang bertentangan, sehingga pendengaran dijadikan sebagai kelompok
yang memutuskan mana yang benar dan mana yang salah dalam keputusan
akhir.
b. Diskusi
Pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari titik pertemuan
pendapat, tentang suatu masalah. Ditinjau dari segi pelaksanaannya diskusi
dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu :
1. Diskusi kelas
Diskusikan kelas adalah semacam “brainstorming”(pertukaran
pendapat).Dalam hal ini guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas.
Jawaban dari siswa diajukan lagi kepada siswa lain sehingga terjadi
pertukaran pendapat secara serius dan wajar.
2. Diskusi kelompok
Dalam hal ini guru menyampaikan masalah, setelah kemudian dibagi
menjadi beberapa sub masalah setelah itu siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk membahas masing-masing sub, yang selanjutnya hasilnya
dilaporkan di depan kelas untuk ditanggapi.
3. Panel
Merupakan diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang saja (3 sampai 7
orang) sedangkan siswa yang lain bertindak sebagai pendengar (audiens).
Ciri yang lain terdapat dalam panel ini dilakukan oleh orang-orang yang
benar-benar ahli memahami seluk beluk masalah yang didiskusikan, yang
tidak bertujuan untuk memperoleh kesimpulan akan tetapi merangsang
berpikiran agar siswa mendiskusikan lebih lanjut.
4. Konferensi
Dalam konferensi ini anggota duduk saling menghadap, mendiskusikan
sesuatu masalah, sehingga setiap peserta harus memahami bahwa
kehadirannya harus sudah mempersiapkan pendapat yang akan diajukan.
5. Symposium
Dalam pelaksanaannya dapat menempuh dua cara yaitu :
a. Mengundang dua pembicara atau lebih, dan setiap pembicara diminta
untuk menyajikan prasarana yang sama, namun dari sudut pandang yang
berbeda-beda.
b. Membagi masalah dalam beberapa aspek, setiap aspek dibahas oleh
seorang pemrasaran, selanjutnya disiapkan penyanggah umum yang akan
menyoroti prasaran-prasaran. Setelah selesai penyanggah umum
memberikan sanggahan, barulah pemrasaran diberikan kesempatan untuk
memberikan jawaban atas sanggahan tersebut.
6. Seminar
Merupakan pembahasan ilmiah yang dilaksanakan dalam meletakkan dasar-
dasar pembinaan tentang masalah yang dibahas. Ciri-ciri yang ada di
dalamnya adalah :
a. Pembahasan bertolak dari kertas kerja yang disusun oleh pemrasarana,
yang berisi uraian teoritas sesuai dengan tujuan dan maksud yang
terkandung dalam pokok seminar (tema).
b. Pelaksanaannya sering kali diawali dengan pandangan umum atau
pengarahan dari pihak tertentu yang berkepentingan.
3. Kerangka Konseptual / Definisi Operasional
A. Prinsip-prinsip Pengajaran Berhitung
Dengan pedoman pada ketujuh prinsip itu pengajar bisa manyampaikan
materi pelajaran berhitung dengan baik, jelas dan benar. Apabila dalam
penyampaian materi bisa baik, jelas dan benar, anakpun bisa memahami,
mengerti dan mengerjakan tugas dengan baik dan benar pula. Dengan
demikian anakpun bisa mengeterapkan pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pencapaian nilai hasil evaluasi akan meningkat.
3. Pertanyaan Penelitian
1. Langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi
Secara umum langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
melaksanakan metode diskusi adalah :
a. Menemukan masalah yang layak untuk didiskusikan.
b. Menjelaskan masalah tersebut.
c. Mengatur giliran pembicaraan.
d. Memberi kesempatan kepada orang-orang yang akan berbicara
secara bergiliran.
e. Mengembalikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa
kepada peserta diskusi.
f. Mengarahkan pembicaraan pada rel yang sebenarnya bila terjadi
penyimpangan pembicaraan.
g. Memimpin siswa dalam mengambil keputusan atau kesimpulan.
Dengan demikian peranan guru sebagai pemimpin diskusi
adalah :
a. Sebagai pengatur lalu pembicaraan.
b. Sebagai dinding penangkis, artinya menerima pertanyaan dari
anggota dan melemparkannya kembali kepada anggota yang lain.
c. Sebagai petunjuk jalan (guide) yang memberikan pengarahan
kepada anggota tentang masalah yang sedangkan didiskusikan,
sehingga tidak menyimpang dari pokok pembicaraan.
2. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan metode diskusi
a. Keuntungan-keuntungan metode diskusi
1. Mempertinggi partisipasi anggota secara individu
2. Mempertinggi partisipasi kelompok secara keselurahan
b. Kelemahan-kelemahan metode diskusi
1. Tidak mudah bagi pemimpin diskusi untuk meramaikan arah
penyelesaian diskusi.
2. Tidak selalu mudah bagi anggota kelompok diskusi untuk
mengatur cara berpikir secara rapi, apalagi secara ilmiah.
BAB III
A. Subyek Penelitian
B. Deskripsi Persiklus
Kegiatan awal
Kegiatan akhir
Berikut ini sajikan tabel : rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk
pembelajaran :
Siklus I
Guru
memberikan tes
formatif
Siklus II
Guru
memberikan
soal-soal latihan
tentang
Melakukan
operasi hitung
campuran
Guru
memberikan tes
formatif
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Pada siklus I nilai rata-rata 5,26 hal ini disebabkan bahwa dalam pembelajaran
ada kekurangan atau kelemahan, karena :
Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 7,21 hal ini menunjukan adanya
peningkatan karena :
Hasil pengolahan data dari kinerja gruru dapat dilihat dari hasil observasi
siklus I dan II yang dilaksanakan pada tanggal, 19 - 22 Nopember pada mata
Matematika sebagai berikut :
Lembar observasi I
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak ada
Penggunaan metode :
- Ceramah
Penggunaan metode
6 v
- Demonstasi kurang bervariasi
- Tanya jawabDiskusi
Lembar observasi II
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Tidak
Ada
ada
Penggunaan metode :
- Tanya jawab
Berikut ini kami sajikan tabel nilai siswa pada waktu dilaksanakan PTK
melalui hasil observasi siklus I dan II, bahwa penguasaan konsep hasil belajar
pada mata pelajaran Matematika ada peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
1 Andi Sugandi 6 7
2 Andi Saputra 7 9
3 Ayu Sutiawatini 5 7
4 Ayu Waras 5 7
5 A. Andriyani 5 8
6 Aldi 7 7
7 Anis Nurbaetillah 4 6
8 Deden Andriansyah 6 8
9 Dani Hidayat 4 6
10 Edwin Sutiawan 4 7
11 Erdiansyah 5 7
12 Enharuji 5 7
13 Hania 5 7
14 Imas Sarah 4 6
15 Imas Safitri 5 7
16 Intan Sohibah 6 7
17 Iik Nurapriani 5 7
18 Irfan Mulyadi 4 6
19 M. Basirudin 5 7
20 M. Rijal Abidin 5 7
21 M. Rubardi 6 7
22 M. Murhamudin 5 7
23 M. Supriatna 7 9
24 Yayan Yuliansyah 7 8
25 M. Octa Suryana 7 9
26 Mursidah 5 6
27 Mimi Haetami 6 8
28 Nurhayati 4 7
29 Nursyamsiah 6 8
30 Nurkomariah 6 7
31 Neng Aat 5 7
32 Novitasari 5 7
34 Nuriah 6 7
35 Nurpadilah 5 8
36 Rini 5 7
37 Siti Rumsanah 4 6
38 Siti Romsanah 5 6
39 Siti Suliah 6 7
40 Supriyadi 6 7
41 Siti Toyibah 5 6
42 Sopian 7 8
43 Supardi 5 8
44 Sanjaya 5 8
45 Mandalena 5 8
46 Sarpin 5 7
47 Sandra 6 7
48 Ulyadi 6 7
49 Siti Sartika 6 8
50 Suhebah 4 8
51 Yuyun S 5 8
52 Sutini 5 8
53 Adi Purnama 5 7
A. Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebanyak
dua siklus melalui perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menjelaskan konsep yang baik serta menggunakan alat peraga tepat
atau relevan, belajar siswa lebih meningkat.
2. Dengan metode yang bervariasi pada pembelajaran dapat menghilangkan
kejenuhan pada siswa dalam pembelajaran
3. Dengan memberikan contoh-contoh dan latihan soal dari yang mudah
sampai yang sulit, siswa lebih cepat memahami materi pembelajaran
4. Selalu member motivasi positif agar siswa merasa lebih diperhatikan dan
timbul rasa percaya diri.
B. Saran
Guru adalah seorang yang akan mendapat perhatian khusus dari siswa
siswinya, gerak-geriknya, tutur katanya serta banyak lagi yang akan ditiru oleh
siswa. Guru adalah seorang pendidik sekaligus juga pembimbing siswa, oleh
karena itu guru harus menjadi teladan tetapi guru juga mengakui kekurangan-
kekurangannya, maka perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran.
Untuk menjungjung kegiatan guru dalam peningkatan hasil belajar siswa
tidak terlepas dengan sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh sekolah.
Guru juga harus menjalin keharmonisan dengan siswa. Guru harus memperbanyak
pengalaman mengajar, bertukar pikiran tentang tugas-tugas mengajar sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA