Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Modul 2

Mata Kuliah : Berbahasa Indonesia

Dosen Pengampuh : M. Yaman, S.pd., M.pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Nadia Pratiwi NIM : 856604474


2. Tara Dasti Anggraini NIM : 856792252
3. Rimelda Pasha NIM : 856791379
4. Yeni Hidayati NIM : 856792252
5. Novalia Sari NIM : 856605627
6. Widia Afrillita NIM : 856613663
7. Rega Cahya NIM : 856791021
8. Zaid Al Ghafiqi NIM : 856791007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah tentang “Modul 2” dalam hal ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah “ Keterampilan Berbahasa Indonesia SD”. Demikian
pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berhubungan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Baturaja 28 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Keterampilan Menyimak Permulaan .......................................................................................5

2.2 Keterampilan Menyimak Lanjutan ......................................................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................12

3.1 Simpulan..........................................................................................................................12

DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................................13
1.1 Latar Belakang

Menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping
membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa
keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak merupakan faktor yang sangat penting bagi
keberhasilan seseorang untuk memahami keterampilan berbahasa yang lain. Apabila kemampuan
seseorang dalam menyimak kurang, dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang
didengar dengan baik. Dalam proses menyimak, seseorang tidak memusatkan perhatian pada setiap
kata yang disimaknya melainkan inti pesan yang tersimak. Misalnya sewaktu kita menyimak acara
di radio, kita hanya menangkap beberapa hal dan tidak dapat menangkap beberapa hal yang lain.
Tidak tertangkapkan beberapa hal itu disebabkan oleh kurang perhatian, kurang tertarik pada topik,
atau kurang efisien dalam menyimak. Keterampilan menyimak harus dikuasai oleh peserta didik di
sekolah dasar, karena menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh perhatian serta apresiasi
(Russel & Russells dalam Tarigan, 1986: 30), karena menyimak secara langsung berkaitan dengan
seluruh proses belajar peserta didik Sekolah Dasar pada semua pelajaran. Keberhasilan seorang
peserta didik dalam belajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan menyimak.
Seberapa baik menyimak memiliki sebuah dampak yang sangat besar (Hermawan 2012: 29).
Peserta didik yang tidak bisa menyimak dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan belajar secara keseluruhan. Peran tersebut semakin penting bila dikaitkan dengan tuntutan
kemajuan caturtunggal dalam abad informasi. Keterampilan berbahasa menyimak (listening).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian menyimak ?

2. Apa saja unsur yang terdapat dalam prosa atau cerita fiksi ?

3. Apa saja jenis - jenis menyimak ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian menyimak.

2. Untuk mengetahui unsur yang terdapat dalam prosa atau cerita fiksi.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis menyimak.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keterampilan Menyimak Permulaan

A. Pengertian Keterampilan menyimak permulaan


Keterampilan menyimak permulaan adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh
pembicara melalui ujian atau bahasa lisan. Menyimak bahasa merupakan pelajaran pertama
menggunakan bahasa. Salah satu keterampilan berbahasa yang didapat secara alamiah ialah
menyimak bunyi mulai dari menirukan bunyi-bunyi, kata-kata, kalimat dari orang-orang yang
berada di sekitarnya dengan menyimak, yang akhirnya mereka dapat berkomunikasi dengan lancar.
Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak
seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Untuk itu dalam menyimak diperlukan suatu kemampuan khusus. Kemampuan ini berarti
kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan (Poerwadarminta, 1983:628).

B. Tujuan Keterampilan Menyimak Permulaan


Menurut Tarigan (2008:60), mengemukakan ada delapan tujuan menyimak, yaitu menyimak :
1. untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar memperoleh pengetahuan dari bahan
ujaran pembicara.
2. untuk menikmati keindahan audial.
3. untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar dapat menilai sesuatu yang disimak;
4. untuk mengapresiasi, yaitu menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang
disimaknya.
5. untuk mengomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan atau perasaan-perasaan kepada orang lain
dengan lancar dan akurat.
6. dengan maksud untuk dapat membedakan bunyi-bunyi yang tepat.
7. untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.
8. secara persuasif, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau
pendapat selama ini yang dia ragukan.

Menurut Djago Tarigan (Ade Hilma, 2006:10), tujuan mendengarkan mempunyai enam tujuan,
sebagai berikut .
1. Mendapatkan fakta
2. Menganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapatkan inspirasi
5. Menghibur diri
6. Meningkatkan kemampuan berbicara
C. Fungsi Keterampilan Menyimak Permulaan
Ada beberapa fungsi menyimak (catur-guna simak) H.G. Menurut Tarigan (2008:55), yaitu :
1. Agar dapat memberikan responsi yang tepat.
2. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan profesi.
3. Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal.
4. Membuat hubungan antarpribadi lebih efektif.

D. Jenis-jenis Keterampilan Menyimak Permulaan


Secara garis besar menyimak dibagi menjadi dua jenis, menurut (Tarigan, 1986:35), ialah
menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
1.Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-
hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak per di bawah bimbingan
langsung dari seorang guru. Menyimak ekstensif meliputi:
a. Menyimak sosial , Menyimak sosial (social listening) atau menyimak konversasional
(conversational listening) ataupun menyimak sopan (courteous listening) biasanya
berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau
bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan
saling mendengarkan satu sama lain untuk melihat responsi-responsi yang wajar,
mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa-
apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan (Dawson [et all], 1963: 153).
b. Menyimak sekunder , Menyimak sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan
menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening).
c. Menyimak estetik , Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut
menyimak apresiatif (apprecitional listening) adalah fase terakhir dari menyimak
kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.
d. Menyimak pasif , Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar
yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-
gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai sesuatu bahasa.
2.Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan penuh konsentrasi agar dapat menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif
diakhiri dengan kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang dipahami secara lisan maupun
tulis.
a. Menyimak Kritis, Menyimak kritis, yaitu kegiatan menyimak untuk memberikan penilaian
secara objektif mengenai kebenaran informasi yang disimak.
b. Menyimak konsentratif , Menyimak konsentratif (concentrative listening) sering juga disebut
a study-type listening atau menyimak yang merupakan sejenis telaah.
C. Menyimak kreatif, Menyimak kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak
terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan
atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya (Dawson [et all], 1963: 153).
d. Menyimak eksplorasif
Menyimak eksplorasif, menyimak yang bersifat menyelidik atau exploratory listening adalah
sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih
terarah dan lebih sempit.
e. Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif (interrogative listening) adalah sejenis kegiatan menyimak intensif
yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan
butir-butir dari ujaran sang pembicara karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak
mungkin pertanyaan.
F. Menyimak selektif
Menyimak selekul, yaitu kegiatan menyimak yang memusatkan perhatian pada hal tertentu
yang sudah dipilih.

F. Tahap-tahap Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Suda tentu dalam proses ini
terdapat tahap-tahap. Berikut ini adalah tahap-tahap dala menyimak:
A. Mendengarkan (hearing)
B. Memahami (understanding)
C. Menginterpretasi (interpreting)
D. Mengevaluasi (evaluating)
E. Menanggapi (responding)

G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Menyimak


Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak. yaitu :
1. Alat dengar si pendengar (penyimak) dan alat bicara si pembicara harus baik.
2. Situasi dan lingkungan pembicaraan itu harus baik. Dengan kata lain ekologi bahasa harus
baik.
3. Konsentrasi penyimak kepada pembicaraan. Konsentrasi dalam arti pemusatan pikiran ke arah
pikiran pembicaraan.
4. Pengenalan tujuan pembicaraan, artinya kita akan lebih mudah menyimak, seandainya tujuan
pembicaraan sudah diketahui sebelumnya.
5. Pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan kalimat-kalimat inti
pembicaraan.
6. Kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat.
7. Keseluruhan dari (a) sampai dengan (f), baru dapat dicap dengan baik andai kata penyimak itu
mampu berbahasa dengan baik, didukung dengan kemampuan berbahasa yang memadai serta
mempunyai intelegensi yang cukup baik.
8. Faktor latihan, turut serta menentukan kemampuan menyimak.

2.2 Keterampilan Menyimak Lanjutan

A. Pengertian Keterampilan Menyimak Lanjutan


Keterampilan menyimak lanjutan merupakan proses interaktif yang sangat kompleks. Dengan
kata lain, menyimak tidaklah sekedar mendengar melainkan terintegrasi dengan berpikir. Proses
berpikir dapat mengubah bunyi menjadi bermakna.Beberapa faktor yang mempengaruhi
menyimak menurut H.G Tarigan sebagai berikut :
1.faktor fisik.
2.faktor fisikologis.
3.faktor pengalaman.
4.faktor sikap.
5.faktor motivasi.
6.faktor jenis kelamin.

B. Tujuan keterampilan Menyimak Lanjutan


Kemampuan menyimak lanjutan lebih diarahkan pada mendengarkan komprehensif, kritis dan
mendengarkan apresiatif. Tujuan menyimak lanjut diantaranya:
1.Memahami pesan.
2.Mendengarkan secara kritis.
3.Mendengarkan untuk kesenangan.

C. Fungsi Keterampilan Menyimak Lanjutan


Ada beberapa fungsi keterampilan menyimak, yaitu :
1.Menentukan tujuan penuturan dan kemudian mengorganisasikan informasi tutur tersebut
supaya bisa mengingatkannya.
2.Menyaring pesan untuk mendeteksi alat propaganda dan bahasa persuasif.
3.Mendengarkan seorang penutur atau pembaca untuk kesenangan.

D. Jenis-jenis Keterampilan Menyimak Lanjutan


Terdapat beberapa jenis-jenis menyimak lanjutan, yaitu :
1. Menyimak komprehensif menyimak komprehensif adalah mendengarkan untuk memahami
suatu pesan, dan ini merupakan tipe menyimak yang paling umum di sekolah.
2. Menyimak kritis. Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian,
kebenaran dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya.3.Menyimak apresiatif.
Aminuddin (2004) mengemukakan bahwa unsur dalam prosa atau cerita fiksi ada beberapa,
Yaitu :
1.Tema cerita.
2.Alur cerita (Float).
3.Penokohan (character).
4.Latar cerita (setting) .
5.Sudut pandang (point of view).
6.Gaya pengungkapan
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan
menyimak. menyimak sebagai alat untuk mendengar, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai
makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Dengan tujuan untuk berinteksi atau
menyimak antar sesama individu maupun kelompok. Manusia tidak lepas dari kegiatan menyimak, dengan
menyimak kita semua dapat berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan
menyimak yang baik akan lebih mudah mengerti apa yang dibicarakan oleh lawan bicaranya terutama
dengan lingkungan masyarakat.Dengan menyimak kita bisa menentukan bagaimana seseorang itu menyimak
dengan baik dan benar. Cara menyimak dengan baik dan benar itu harus memperhatikan lawan bicara
dengan baik dan menelaah apa yang dibicarakan oleh lawan bicara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Isah Cahyani, Yeti Mulyati, 2023. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Tanggerang

Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai