Anda di halaman 1dari 17

Makalah “Selak Beluk Menyimak”

Dosen Pengampu Dindin Ridwanudin M.Pd

(Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Keterampilan


Berbahasa)

Disusun oleh :

Yosie Ervanda 11190183000036


Lismutia Oktaviani 11190183000057
Siti Nurheliza 11190183000064

PGMI Semester 5B (Lima)

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA-INDONESIA

1
2021

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kelapangan waktu bagi kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam beserta keluarga dan sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir
zaman.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dindin
Ridwanudin selaku dosen pengampun mata kuliah Keterampilan Bahasa yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap dengan disusunnya
makalah ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis maupun
pembaca demi kemajuan pendidikan.

Judul makalah ini ialah mengenai “Selak Beluk Menyimak”. Adapun tujuan
penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keterampilan Berbahasa. Kami berharap agar makalah yang telah kami susun ini
dapat mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan
rekan-rekan yang sekiranya dapat memperbaiki kesalahan atau kekurangan
makalah ini selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3. Tujuan......................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1. Pengertian................................................................................................2

2.2. Tahap........................................................................................................3

2.3. Ragam.......................................................................................................4

2.4. Tujuan......................................................................................................6

2.5. Proses Dalam Menyimak........................................................................9

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

3.1. Kesimpulan............................................................................................11

3.2. Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menyimak identik disamakan dengan mendengar, padahal menyimak
memiliki makna yang berbeda dengan mendengar. Mendengar bisa diartikan
sebagai proses penerimaan bunyi yang datang dari luar. Sedangkan menyimak
proses mendengar dengan maksud untuk memahami apa yang disampaikan
seseorang. Jadi bisa dikatakan dalam menyimak sudah ada konsep mendengar.
Menyimak juga merupakan dasar pengetahuan yang sangat fungsional, dan
menyimak merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa.
Selain mendengarkan kegiatan menyimak juga dikaitkan dengan keterampilan
membaca, karena keduanya sama-sama alat dalam menerima komunikasi.
Perbedaan keduanya terletak dari jenis komunikasinya. Menyimak lebih kearah
lisan, dan membaca kearah tulis. Namun keduanya memiliki tujuan yang sam
yaitu untuk memahami komunikasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari menyimak?
2. Bagaimana tahap-tahap dalam menyimak?
3. Apa saja ragam dari menyimak?
4. Apa tujuan dalam menyimak?
5. Bagaimana proses dalam menyimak?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari menyimak.
2. Mengetahui tahap-tahap dalam menyimak.
3. Mengetahui ragam dari menyimak.
4. Mengetahui tujuan dari menyimak.
5. Mengetahui proses dalam menyimak.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2.1.1 Pengertian Menyimak Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian menyimak yang dikemukakan oleh para
ahli yang diantaranya, yaitu :
a. Menurut H. G. Tarigan
Menyimak ialah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperolehin formasi, menangkap isi tau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau Bahasa
lisan.1
b. Menurut Russel & Anderson
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi.2
c. Menurut Jack Richards & Renanda
Menyimak adalah kunci dari pemerolehan Bahasa kedua dan oleh karenanya
membutuhkan perhatian yang lebih dalam pembelajaran Bahasa.3
d. Menurut Dhieni
Kemampuan menyimak merupakan salah satu berbahasa awal yang harus
dikembangkan pada anak dan perlu diberikan stimulasi dengan tepat dan dapat
memotivasi anak untuk belajar dengan semangat sehingga tujuan belajar dapat
dicapai.4
e. Menurut Fitriyani
Keterampilan menyimak adalah suatu alat yang dipergunakan untuk
mendukung kemampuan dasar yang dimiliki seseorang agar dapat mengetahui

1
Askarman Laia, Menyimak Efektif, (Jawa Tengah: Penerbit Lutfi Gilang, 2020), Ed. 1, hal. 2
2
Siti Fatimah, Pengembangan Media PembelajaranMenyimak Dongeng Berbasis Strategi
Metakognitif Siswa SMP Kelas VII, Jurnal NOSI, Vol. 3, No. 2, Agustus 2015, hal. 245
3
Muhammad Toyib, Syafiq Humaisyi dan M. Harir Muzakki, Penggunaan Podcast dalam Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menyimak pada Mata Kuliah Listening I Prodi Tadris Inggris Jurusan
Tarbiyah STAIN Ponorogo,Jurnal Kodifikasia, Vol. 6, No. 1, Tahun 2012,hal. 44
4
Adi Putra, Jampe, dan Sudatha, Pengembangan Multimedia Flashcard Untuk Meningkatkan
Kemampuan Manyimak di TK Negerti Pembina Singaraja, Jurnal EDTECH Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 6, No. 1, Tahun 2018, hal. 31

2
makna yang disampaikan baik verbal maupun nonverbal dengan cara menangkap,
memahami, menimbang, dan merespon pesan yang terkandung.5

Dari banyaknya pendapat para ahli dapat dikatakan bahwa kemampuan


menyimak ialah kegiatan mendengarkan secara baik-baik sesuatu yang sedang
disampaikan oleh pembicara sehingga memahami serta mengetahui makna yang
telah disampaikan oleh pembicara kepada pendengar.
2.2. Tahap
Dalam buku Tarigan, proses menyimak terdapat tahapan-tahapan sebagai
berikut, yaitu:
a. Pertama, tahap mendengar. Pada tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu
yang di kemukakan oleh pembicara dalam ujaran diatas pembicaraannya. Jadi,
masih dalam tahap hearing.
b. Kedua, tahap memahami. Setelah mendengar, maka ada keinginan bagi
pendengar untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
disampaikan oleh pembicara. Sampailah penyimak dalam tahap
understanding.
c. Ketiga, tahap menginterpretasi. Penyimak yang baik, cermat, dan teliti belum
puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran pembaca, butir-butir
pendapat yang tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian penyimak telah tiba
pada tahap interpreting.
d. Keempat, tahap mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat menafsir isi
pembicaraan, penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta
gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan, serta kebaikan dan
kekurangan pembaca. Dengan demikian penyimak telah sampai pada tahap
evaluating.
e. Kelima, tahap menanggapi. Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mengencamkan dan menerapkan
serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam
ujaran atau pembicaraannya. Lalu penyimak telah sampai pada tahap
menanggapi atau responding.6
5
Annisa Maulida Rahma, Menyimak Puisi, hal.1
6
H. G. Tarigan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Penerbit Angkasa,
2008)

3
Dapat dikatakan terdapat tahapan yang benar dan runtut untuk dilakukannya
oleh penyimak yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi,
tahap mengevaluasi, dan tahap menanggapi. Apabila seseorang telah melakukan
tahapan tersebut secara rinci maka dapat dikatakan proses menyimak yang
dilakukan telah berhasil dicapai.
2.3. Ragam
a) Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif atau ekstensive listening. Yaitu kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan umum dan bebas dari sesuatu bahasa.
Kegiatan menyimak ini bisa berlangsung tanpa seorang guru.
Contoh :
Peserta didik diperintahkan untuk menyimak suatu cerita karena cerita itu
menarik maka mereka akan menyimaknya dengan penuh perhatian. Jika dalam
kegiatan menyimak peserta didik menemukan kosa kata yang belum ia ketahui,
tetap dibiarkan saja. Pada akhirnya tanpa di sadari dengan menyimak cerita secara
keseluruhan maka mereka dapat menafsirkan kata-kata tersebut secara tepat.
a. Keunggulan Menyimak Ekstensif
a. Dapat menguntungkan siswa karena dapat memperkenalkan kepada siswa
tentang pemakaian bahasa dalam lingkungan asli dan alamiah. Jadi,
mereka tidak terbatas dalam konteks di dalam kelas atau pertama kali-nya
bahan itu disajikan.
b. Dapat memberikan kepuasan kepada siswa karena yang mereka simak
adalah bahasa lisan, sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam
lingkungan bahasa yang hidup.
b. Kelemahan Menyimak Ekstensif
Adapun kelemahannya yaitu bahan yang kita simak bersifat umum dan bisa
juga tidak terbatas banyaknya. Maka pendengaran kita tidak dapat menampung
semua informasi yang harus disimak. Oleh karena itu, penyimak tidak dapat
menangkap semua rangsangan yang diterima kemungkinan kita tidak dapat
memahami informasi yang disimak secara keseluruhan dengan baik.
c. Macam – Macam Menyimak Ekstensif
 Menyimak sosial

4
Menyimaksosial sering juga disebut menyimak konversasional atau
menyimak sopan. Menyimak seperti ini dapat ditemukan dalam situasi sosial.
Misalnya mendengarkan cerita atau percakapan orang lain, mendengarkan
pidato, dan ceramah. Dengan kegiatan menyimak seperti ini kita harus
memperhatikan dengan penuh perhatian karena jika tidak seperti itu kita dapat
dikatakan orang yang tidak sopan. Dengan demikian menyimak sosial harus
mencakup dua hal :menyimak secara sopan santun dan menyimak serta
memahami.
 Menyimak sekunder
Menyimak sekunder yaitu menyimak secara tidak sengaja dan secara
ekstensif. Misalnya, menyimak musik yang mengiri tarian rakyat, mendengar
radio secara sayup-sayup, membuat patung dengan mendengarkan music dan
dalam mendengarkan puisi kita juga menyimak instrumentnya.
 Menyimak Estetik
Kegiatan menyimak ini juga sering disebut dengan menyimak apresiatif.
Misalnya menyimak musik, puisi, drama yang terdengar dari radio, dan
menikmati cerita – cerita.
 Menyimakpasif
Memyimak pasif yaitu cara menyimak yang seolah-olah anak atau pribumi
tidak memperhatikan untuk mempelajari bahasa asing.
b) Menyimak Intensif
Yaitu menyimak hal-hal tertentu dan perlu diawasi oleh guru atau
pembimbing.
a. Keuntungan Menyimak Intensif
Kosakata percakapan suka berbeda dengan kosakata tertulis kerenanya
menyimak seperti ini sangat bermanfaat untuk siswa dalam mendengarkan
bahan

b. Kelemahan Menyimak Intensif


Orang yang dapat mendengarkan secara sempurna tapi tidak dapat
menyimaknya dengan baik, dapat menyimak tetapi tidak memahami. Oleh
karena itu guru harus menyadari bahwa isi yang sebenarnya harus berada

5
dalam jangkauan intelektual dan kedewasaan para siswa. Untuk itu dalam
memilih bahan simaknya harus disesuaikan dengan kedewasaan siswa dan
tingkat intelektualnya.
c. Macam-Macam Menyimak Intensif
 Menyimak kritis, yaitu jenis kegiatan yang didalamnya sudah terlihat
kekurangan lisan serta tidak teliti pada apa yang disimaknya.
 Menyimak konsentratif, yaitu jenis kegiatan yang membutuhkan
macam telaah.
 Menyimak kreatif, yaitu membentuk anak secara imaginative, senang
akan bunyi-bunyi.
 Menyimak eksploratori, yaitu menyimak penyelidikan.
 Menyimak interogratif, yaitu menyimak yang menuntut lebih banyak
konsentrasi dan selektif.
 Menyimak selektif, yaitu menyimak untuk melengkapi menyimak
pasif.7
c) Menyimak berdasarkan Tujuan
 Menyimak untuk belajar.
 Menyimak untuk hiburan.
 Menyimak untuk menilai.
 Menyimak untuk memecahkan masalah.
 Menyimak untuk mengapresiasi.8
2.4. Tujuan
Secara umum, tujuan menyimak ialah mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan. Sedangkan tujuan pokok dari menyimak yaitu memperoleh fakta,
menyimak untuk mengevaluasi fakta, menganalisis fakta, mendapatkan inspirasi,
memperbaiki kemampuan berbicara dan mendapatkan hiburan. 9
Tujuan menyimak menurut Logan dalam Tarigan 1994 adalah sebagai berikut :

7
Tarigann, Henry Guntur. Mneyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.(Bandung: Angkasa.
1980). Hlm. 44-53.
8
Setiawati, Lis. Hakikat Menyimak.Universitas Terbuka. Hal. 27-28.
9
Ardiana, L. dkk. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pembelajaran Bahasa
Indonesia, Menyimak. (Jakarta: direktorat SLTP Dirjen Dikdas menDepdikbud, 2002) hlm. 7.

6
a. Menyimak untuk belajar, yaitu mendapatkan pengetahuan dari apa yang
disampaikan oleh pembicara.
b. Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan
menikmati sesuatu materi yang disampaikan oleh pembicara.
c. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak untuk menilai apa yang
disampaikan oleh pembicara.
d. Menyimak untuk memberikan ide-ide sendiri, yaitu dengan menyimak
maka kita dapat mengkomunikasikan ide atau gagasan yang kita simak
dengan orang lain secara lancar dan tepat.
e. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu bunyi yang distingtif
atau membedakan arti dan bunyi mana yang tidak distingtif. Hal tersebut
biasanya ditemukan dari native speaker (pembicara asli).
f. Menyimak untuk memecahkan masalah secara analisis dan kreatif, yaitu
dengan menyimak seseorang mendapatkan banyak saran-saran yang
berharga dalam memecahkan masalah.
g. Menyimak untuk meyakinkan terhadap suatu masalah atau pendapat yang
masih diragukan dengan kata lain menyimak secara persuasif. 10
Dengan menyimak maka orang tersebut dapat memperoleh informasi atau
pengetahuan dari apa yang disimaknya. Dalam kegiatan menyimak juga dapat
memperlancar keterampilan menulis dan berbicara.
Menurut Sutari, tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut :
a. Memperoleh fakta
Dengan melakukan kegiatan menyimak untuk memperoleh fakta di
antaranya dengan membaca majalah, buku, atau Koran. Sedangkan untuk
memperoleh fakta secara lisan yaitu dengan mendengarkan radio, televisi,
menyimak ceramah, mengikuti rapat dan lain sebagainya.
b. Menganalisis fakta
Menganalisis fakta ini proses mengamati fakta-fakta atau informasi sampai
kepada unsurnya dan mengamati sebab akibat yang ada dalam fakta tersebut.
Maka tujuan menyimak bukan hanya menerima fakta tetapi sampai dengan

10
Tarigan, Djago. Menyimak Sebagai Suatu Pengantar Keterampilan Berbahasa. (Bandung:
Angkasa, 1994). Hlm. 56.

7
memahami secara mendalam makna yang ada dalam fakta tersebut dengan
cara analisis.
c. Mengevaluasi fakta
Penyimak harus mempertimbangkan apakah fakta yang diterima sudah
tepat dan bermakna dengan pengalaman dan pengetahuannya jika sudah maka
fakta dapat diterima. Tetapi jika kata yang diterima tidak tepat dan tidak
bermakna maka penyimak akan menolak fakta tersebut.
d. Mendapatkan inspirasi
Untuk mendapatkan inspirasi penyimak menulis fakta baru dengan
membutuhkan dorongan, semangat untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
e. Mendapatkan hiburan
Hiburan termasuk kebutuhan manusia yang perlu ada untuk mendapatkan
hiburan kita harus melepaskan diri dari tekanan, kejenuhan dan ketegangan.
Cara untuk mendapatkan hiburan biasanya dengan menyimak televisi, radio
atau film untuk mendapatkan kesenangan batin.
f. Memperbaikikemampuandalamberbicara
Dengan menyimak pembicara terpilih dapat memperbaiki kemampuan
berbicara. Misalnya orang yang belajar bahasa asing mereka akan menyimak
dengan memperbaiki kemampuan berbicaranya.11
Gary T. Hunt menyatakan tujuan menyimak adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan informasi yang bersangkutan dengan pekerjaan.
b. Agar lebih efektif dalam hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan yang masuk akal.
d. Untuk memberikan respon yang tepat terhadap apa yang didengarkan.12
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak
adalah memperoleh informasi dan pengetahuan, menangkap isi dan memahami
apa yang disampaikan oleh pembicara.
2.5. Proses Dalam Menyimak

11
Sutari, dkk. Menyimak. (Jakarta: Depdikbud. 1997). Hlm. 21.
12
Siregar, M.Rizqi. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak. FKIP,UMP. 2014. Hlm. 7.

8
Proses menyimak ialah kegiatan untuk mendengarkan secara tuntas lalu
mengemukakan kembali informasi yang diterima. Proses menyimak menurut
Brown (1995) ada delapan, yaitu :
- Pendengar mengolah bahan yang didengar, berupa tanda baca, intonasi dan
pola kata.
- Pendengar menentukan tipe yang disampaikan pembicara.
- Pendengar mencari tujuan pembicara.
- Pendengar merecall latar belakang informasi.
- Pendengar mencari arti pesan.
- Pendengar menentukan maksud artinya.
- Pendengar mempertimbangkan informasi.
- Pendengar menyimpan atau melupakan informasi.13
Dalam proses menyimpak terdapat komonen yaitu rangsangan berupa bunyi,
penerimaan pesan, perhatian, dan penyeleksian. Proses menyimak digambarkan
sebagai berikut

Gambar 1 Proses Menyimak

Pada gambar diatas merupakan ilustrasi proses menyimak, dimana proses


diawali dengan ketika seseorang di beri pesan, kemudian ia akan mulai menerima
pesan dengan alat dengar, lalu memerhatikan dan penyeleksi dan berlanjut
kedalam makna pesan. Adapun aspek-aspek yang terlibat sebagai berikut :
13
Umi Hijriyah, MENYIMAK Strategi dan Implikasinya Dalam Kemahiran Berbahasa, (Bandar
Lampung : PPPM, 2016) hlm 54

9
a. Rangsang Bunyi
Merupakan memasukkan kata, atau bunyi-bunyian yang dapat di maknai oleh
para penyimak. Contohnya bila ada seseorang berteriak “Kebakaran” maka
teriakan itu akan sama maknanya dengan suara sirine pemadam kebakaran.
b. Penerimaan oleh Alat Dengar
Seorang penyimak pasti akan mendengarkan rangsangan yang berupa bunyi.
Dari bunyi tersebut seseorang akan merangsang telinga dan menyebabkan aktif
pendengarannya, dan para penyimak akan mencocokan bunyi tersebut dengan
pengetahuan sistem bunyi bahasa melalui otak.
c. Perhatian dan Penyeleksian
Proses ini terjadi sebelum dan selama menerima respons, Pesan yang diterima
di otak akan mendapat perhatian. Jadi banyakanya pesan yang diterima oleh otak
maka banyak juga tenaga yang dikeluakan. Untuk itu ditahap ini pesan yang
diterima diseleksi untuk mendapatkan pesan yang didinginkan
d. Pemberian Makna
Proses ini merupakan penginterprestasian pesan yang didengar dan dierima.
Dalam tahap ini memiliki tujuan untuk menghasilkan makna semirip mungkin
dengan pesan yang disampaikan pembicara. Tetapi tidak semua tujuan dapat
berjalan dengan lancar, hal ini dipengaruhi oleh pengalaman penyimak dan
pembicara.14

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

14
Kembong Daeng, dkk, Pembelajaran Keterampilan Menyimak, (Makassar : Badan Penerbit
Univesitas Negeri Makssar, 2010) hlm 57

10
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan dengan baik, dengan tujuan
untuk memahami apa yang disampaikan oleh pembicara. Dalam menyimak ada
tahap-tahap yang dilakukan, ini dilakukan supaya kegiatan menyimak dapat
berjalan dengan baik. Dalam menyimak hal dilakukan pertama adalah mendengar
kemudian menyimak, mengiterprestasi, mengevaluasi, dan menanggapi. Dalam
menyimak juga terdapat beragam jenis, dan beragam macam.
Kegiatan menyimak bukan hanya berpatok kepada pembicaraan, melainkan
menyimak juga membutuhkan pengetahuan atau hal yang sudah kita ketahui
dengan hal-hal yang disampaikan oleh pembicara. Menyimak juga merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk berpatisispasi, serta terlibak agar bisa
mendapatkan hasil yang baik.
3.2. Saran
Kita harus bisa melakukan kegiatan menyimak. Karena kegiatan menyimak
merupakan salah satu keterampilan berbahasa, dengan menyimak kita akan lebih
mudah menerima informasi dari pembicara. Kegiatan menyimak juga dapat
meningkatkan pengetahuan, selain itu menerima informasi yang ataupun gagasan.
Dalam menyimak kita harus melakukannya dengan baik, agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan kegagalan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

11
Adi Putra, d. (2018). Pengembangan Multimedia Flashcard untuk Meningkatkan
Kemampuan Menyimak di TK Negeri Pembina Singaraja. EDTECH Volume 6 No
1 , 31.

Ardiana L, d. (2002). Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata


Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat SLTP Dirjen Dikdas
Mendikbud .

Djago, T. (1994). Menyimak Sebagai Suatu Pengantar Keterampilan Berbahasa.


Bandung : Angkasa.

Fatimah, S. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Menyimak Dongeng


Berbasis Strategi Metakognitif Siswa SMP Kelas VII. NOSI Volume 3 No 2 , 245.

Hijriyah, U. (2016). Menyimak Strategi dan Implikasinya Dalam Kemahiran


Berbahasa. Bandar Lampung: PPPM.

Kembong Daeng, d. (2010). Pembelajaran Keterampilan Menyimak. Makassar:


Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Laia, A. (2020). Menyimak Efektif. Jawa Tengah: Lutfi Gilang.

Muhammad Toyib, d. (2012). Penggunaan Podcast dalam Untuk Meningkatkan


Kemampuan Menyimak pada Mata Kuliah Listening I Prodi Tadris Inggris
Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo. Kodifikasia Volume 6 No 1 , 44.

Rizqi, S. d. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak. FKIP UMP ,


7.

Setiawati, L. (n.d.). Hakikat Menyimak . universitas terbuka , 27-28.

Sutari, d. (1997). Menyimak. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H. G. (1980). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.

12
13

Anda mungkin juga menyukai