Disusun oleh:
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya jadi makalah yang berjudul “MENGKAJI DAN
MENGANALISIS MODEL DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA”, bisa kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini bisa
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi teman-teman semua mengenai
pengertian dari pendekatan-pendekatan yang terdapat pada pembelajaran bahasa
Indonesia. Begitu juga atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniani pada kami. Jadi, makalah ini bisa kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka dan juga melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih pada semua teman-teman yang
sudah menyampaikan kami semangat dan motivasi pada pembuatan tugas ini. Untuk
Dosen Pembimbing kami, Bapak Dwi Agus Setiawan M.Pd dan juga untuk teman-
teman yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, materi serta bahan
yang ada dimakalah ini dapat berguna bagi pembaca. Sebab itu, kami memohon kritik
dan saran yang menciptakan motivasi yang membangun dari makalah kami
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, bila ada kesalahan pada penulisan atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami buat pada makalah ini, kami mohon maaf
sebesar-besarnya. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat makalah yang lebih baik dikesempatan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
2.3 Analisis model pembelajaran yang cocok pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam
model pembelajaran bahasa DLTA.......................................................................................... 6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan whole language dan pendekatan
inquiry dalam pembelajaran bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui pendekatan konstrutivisme
3. Untuk mengetahui analisis model pembelajaran yang cocok pada pembelajaran
bahasa Indonesia dalam model pembelajaran bahasa DLTA
4. Untuk mengetahui pengertian pendekatan keterampilan proses dan pendekatan tematis
dalam pembelajaran bahasa Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pemakaian : melakukan ide belajar bahasa secara bersama-sama, yakni
(1) memahami bahasa, (2) mencoba menggunakannya, (3) pembelajar
mempelajari bahasa pada saat bahasa tersebut digunakan
Aproksimasi : kekeliruan yang dibuat oleh pembelajar merupakan
tanda bahwa pembelajar sedang dalam proses belajar
Respons dan umpan balik : keterlibatan guru secara aktif pada
percakapan dengan pembelajar bisa menjadi model buat
mengembangkan sintaksis, semantik, serta pragmatis. Tanggapan yang
diberikan oleh guru di kelas tentang tidak bersifat mengancam.
b. Pendekatan inquiry ialah di mana setiap peserta didik sebagai subjek dalam
belajar. Peserta didik dibebaskan untuk menciptakan makna atau pengertian
berdasarkan interaksi antara yang diketahui, dipercayai, dan dimiliki dengan
fenomena, ide, atau informasi yang telah dipelajari.
Sagala (2010:196) mengatakan bahwa, “pendekatan inquiry merupakan
pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara
berpikir ilmiah”. Pendekatan ini membuat peserta didik lebih banyak belajar
sendiri dan mengembangkan kekreatifan pada memecahkan masalah. Peserta
didik benar-benar ditempatkan sebagai subjek belajar.
4
2.2 Pendekatan konstrutivisme
Pendekatan konstrutivisme merupakan pendekatan pembelajaran dengan cara
mengajak peserta didik untuk melakukan aktivitas atau interaksi agar peserta didik
bisa melakukan eksplorasi dan bisa menemukan pengetahuannya sendiri. Model
pembelajaran konstrutivisme ini merupakan salah satu cara kerja pembelajaran yang
bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang dimulai dari terjadinya perselisihan
kognitif serta membantu peserta didik untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi
atau materi pembelajaran.
Hasil dari proses belajar adalah gabungan antara pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Seseorang bisa dikatakan sudah
menempuh proses belajar jika dia telah bisa mengkontruksi pengetahuan dengan cara
melakukan atau interpretasi baru terhadap lingkungan sosial, budaya fisik serta
intelektual tempat mereka hidup. Dalam menelaah ilmu pengetahuan peserta didik
tidak hanya pasif dalam mendapatkan makna yang diberikan oleh orang lain. Peserta
didik selamanya mencari serta menggali pengetahuan baru untuk memberi makna
baru terhadap pengetahuan yang dipelajari.
Penekanan perihal belajar lebih berpusat pada suksesnya peserta didik dalam
mengorganisasi pengalaman mereka, bukan pada kecermatan siswa dalam melakukan
replikasi (proses) atas apa yang dikerjakan oleh pengajar. Pembelajaran berbasis
konstrutivisme memberi kemungkinan pada peserta didik untuk aktif menggali
pengetahuan yang dapat menaikkan pemahaman terhadap konsep-konsep serta prinsip
yang dipelajari. Tujuan dari cara belajar menggunakan pendekatan konstrutivisme
adalah untuk memaksimalkan pemahaman peserta didik (Cruickshank dan kawan-
kawan, 2006.p.255)
5
2.3 Model pembelajaran bahasa DLTA
Teknik pembelajaran Direct Thinking Activity (DLTA) yaitu teknik pelajaran yang
mengikusertaan sisa dalam proses pembelajaran. Kegunaan teknik Direct Thinking
Activity (DLTA), cocok untuk menyelesaikan persoalan dalam keterampilan
menyimak. Pada proses kegunaannya guru membacakan teks, tetapi pada komponen
tertentu yang berkaitan dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru berhenti
membaca dan mengajukan pertanyaan terhadap siswa. Teknik pembelajaran Direct
Listening Thinking activity (DLTA) bisa digunakan dalam pembelajaran menyimak,
karena cocok dengan tingkat perkembangan siswa sekolah dasar. Penggunaan teknik
pembelajaran ini diinginkan siswa bisa belajar dengan bagus, sehingga proses
pembelajaran dapat dilakukan secara optimal.
Teknik pembelajaran ini ditujukan supaya siswa memiliki tujuan menyimak serta
memprediksi ucapan yang akan disimak.
Keterampilan menyimak telah digunakan pada tingkat sekolah dasar untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran. Secara umum, keterampilan
menyimak bisa diistilahkan sebagai aktivitas komunikatif untuk mendapatkan kabar
dari orang lain dengan pemahaman sendiri. Menyimak sering kali salah diartikan
dengan memperdengarkan, sebab memperdengarkan saja tanpa memahami itu bukan
menyimak. Slamet (2017:81), mengemukakan bahwa menyimak yaitu aktivitas yang
berbeda dengan mendengar. Aktivitas menyimak diterapkan untuk memperdengarkan,
dengan tujuan untuk memahami sebuah makna dari apa yang telah disimak.
Pengembangan keterampilan menyimak di sekolah dasar bisa dilaksanakan dengan
sebagian metode, salah satunya dengan memberikan teknik pelajaran yang bagus,
cocok dengan tujuan pembelajaran yang dibuat untuk menstimuluskan keterampilan
menyimak siswa.
6
Konsep pendekatan keterampilan proses atau lebih dikenal dengan pendekatan
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik secara aktif dalam mengembangkan kemampuan
pribadinya dalam hal yaitu :
1. Mempelajari konsep
2. Mempelajari dan melakukan sendiri cara mendapatkan pengetahuan
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, jujur, tekun, disiplin, kreatif terhadap tugas
yang telah diberikan
4. Menemukan sifat dan kemampuan pada diri sendiri
5. Memikirkan, mencoba sendiri dan mengembangkan konsep tertentu
6. Menemukan serta mempelajari gejala atau kejadian yang dapat
mengembangkan gagasan baru
7. Memberikan kemampuan berkomunikasi cara berpikir yang membuat inovasi
baru dan penghayatan nilai-nilai melalui gambar atau penampilan diri
(Dikbud, 1985)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini yang judul “ mengkaji dan menganalisis model pendekatan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sekolah dasar” kami berharap bisa memberikan
manfaat bagi teman-teman yang membaca makalah kami dengan tujuan agar mengetahui
model-model pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar dan mengetahui model
pembelajaran apa yang cocok untuk diterapkan.
9
DAFTAR PUSTAKA