Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PEMBELAJARAN BAHASA”

OLEH

NAMA : SELVE YEDER


NIM : 2021 143 713
KELAS :T
PROGRAM STUDI : PGSD
DOSEN : Dr. AHCMAD WAHIDY, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terselesaikannya makalah ini yang berjudul Pembelajaran Bahasa. Karena tanpa
restu dan urapan tangan-Nya sudah barang tentu penulis tak mampu
menyelesaikan makalah ini dengan kekuatan sendiri.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terkait dalam
penyelesaian makalah ini, terutama kepada Bapak Dr. Ahcmad Wahidy, M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tema dan bimbingan terkait
pengerjaan makalah ini. Begitu juga kepada pihak yang saya jadikan sumber
acuan pembuat makalah ini. Bila ada kekurangan saya yang bersifat plagiat, saya
sebagai penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Dalam makalah ini saya
bahas mengenai pemerolehan bahasa, pemerolehan bahasa pertama dan kedua.
Saya sebagai penulis mengetahui betul masih banyak sekali kesalahan yang
terdapat dalam tulisan makalah ini karena saya masih seorang pelajar dan pemula
dalam tulis-menulis yang masih jauh dari baik dan banyak kekurangan. Penulis
meminta maaf dan mengharapkan betul kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca guna kemajuan dan kebaikan makalah ini ke
depannya. Terutama dari dosen pembimbing saya.

Hormat Saya

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Manfaat dan Tujuan.....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Pengajaran Bahasa Indonesia dan Fungsinya..............................................4
B. Pelaksanaan Pengajaran Bahasa Indonesia di SD........................................5
C. Metode pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah.................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................13


A. Kesimpulan..................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sebagai suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan
seseorang karena melalui pendidikan seseorang bisa mendapatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan serta dapat memperbaiki akhlak dan budi
pekertinya sehingga ia tahu etika dan norma yang berlaku di tengah masyarakat.
Guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran memepertimbangkan
beberapa aspek, antara lain berorientasi pada perkembangan siswa karena
pembelajaran yang mengacu pada karakteristik siswa, baik kelompok maupun
individu dapat diterima oleh siswa, dan akan lebih bermakna. Kurikulum 2013
menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Sejalan dengan itu kemampuan berbahasa dituntut melalui
pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang
jenis, kaidah, dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan
menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan
bermuara pada pembentukan sikap kesantunan dan ketepatan berbahasa serta
sikap penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai warisan budaya bangsa.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang paling
utama, terutama di SD/MI kelas rendah maupun kelas tinggi. Dikatakan demikian
karena dengan bahasa siswa dapat menimba ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
serta informasi yang ditularkan dari pendidik. Pembelajaran Bahasa Indonesia
memegang peranan penting terutama pembelajaran membaca. Tanpa memiliki
kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan.
Kemampuan membaca menjadi dasar utama bagi pembelajaran. Oleh karena itu,
siswa pada tingkat SD/MI ditargetkan harus bisa membaca. Membaca adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau tulisan-
tulisan

1
Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia mempunyai struktur yang mirip dengan
struktur kurikulum negara-negara di dunia, yang dibangun melalui tiga tujuan
utama yaitu pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Kurikulum
2013 ini mempunyai struktur Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang dibangun melalui konsep kurikulum yang holistik. Tingkat keholistikan
kurikulum ini dapat dilihat dari konsep KI dan KD yang mempresentasikan nilai-
nilai keagamaan, sosial-budaya, dengan pengetahuan, keterampilan berbahasa
serta sikap yang dibentuk melalui KI dan KD tersebut, konsep kebahasaan yang
digunakan sebagai
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi, butuh
berkomunikasi dengan menusia lain. Interaksi terasa semakin penting pada saat
manusia ingin menampilkan eksistensi diri agar keberadaan dirinya di antara
manusia lain dapat diakui. Kemudian juga terasa sangat perlu dilakukan karena
dorongan sosial-kultur, yang mendesak dan bergejolak ingin menyampaikan
sesuatu kepada orang lain serta bisa memahami pesan yang disampaikan orang
lain secara resiprokal, dapat saling memberi, saling menerima, saling memahami,
dan saling mafhum.
Supaya interaksi dapat berlangsung interaktif, tentu membutuhkan alat,
sarana atau media, dan yang paling utama digunakan manusia adalah BAHASA.
Ilmu Bahasa, Studi Bahasa, kajian tentang bahasa, sekarang sudah bersifat
universal. Demikian pula pendidikan bahasa dan pembelajaran bahasa setiap
jenjang pendidikan pada era globalisasi ini amat sangat diperlukan. Oleh karena
itu, pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia, telah ditanamkan kepada
anak sejak di usia dini. Hal ini dapat dilihat dari pengajaran bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar khususnya di kelas rendah oleh para pendidik/guru.
Berhasil atau tidaknya seorang pendidik mengajarkan bahasa Indonesia
yang baik dan benar kepada anak didiknya, dapat dilihat dari metode pengajaran
yang digunakan pendidik tersebut dan bagaimana respons dari anak didiknya. Jika
seorang pendidik memakai suatu metode tertentu dengan baik dan benar ketika
mengajar maka anak didiknya pun akan merespons pesan atau informasi yang
diberikan pendidik tersebut dengan baik pula. Begitupun sebaliknya.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengajaran bahasa Indonesia dan apa saja
fungsinya?
2. Bagaimana pelaksanaan pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah?
3. Metode apa saja yang digunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia di
kelas rendah?
4. Teknik apa saja yang digunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengajaran bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui metode metode yang digunakan dalam pengajaran
bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui teknik teknik yang digunakan dalam pengajaran
bahasa Indonesia
 

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengajaran Bahasa Indonesia dan Fungsinya


Pengajaran Bahasa Indonesia (MK, 1991) adalah proses mengajar atau
mengajarkan Bahasa Indonesia. Tujuan utamanya adalah siswa mampu
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
Indonesia diajarkan kepada siswa dengan kedudukan sebagai bahasa nasional dan
bahasa Negara. Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, siswa sudah memiliki
bahasa pertama yaitu bahasa daerah. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa
Indonesia ini merupakan pengajaran bahasa kedua setelah bahasa daerah.
Pengajaran Bahasa Indonesia adalah proses mengajar atau mengajarkan
Bahasa Indonesia. Tujuan utamanya adalah siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia mempelajari Bahasa Indonesia, siswa sudah memiliki bahasa
pertama yaitu bahasa daerah. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia ini
merupakan pengajaran bahasa kedua setelah bahasa daerah.
Landasan formal pengajaran Bahasa Indonesia adalah Kurikulum Bahasa
Makalah pembelajaran bahasa indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah. Peran
aktif guru dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas sangat
menentukan diterima pwmbelajaran tidaknya pesan dan informasi oleh siswa.
Kesalahan-kesalahan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia harus
dapat dijadikan motivasi siswa untuk belajar memperbaiki kesalahan tersebut dan
mengetahui kebenaran atas kesalahan tersebut. Di sinilah peran guru untuk
meluruskan dan pembelajjaran.
Menurut Bachman  memandang bahwa pengajaran bahasa kedua (Rosmana,
2008) adalah pemberdayaan sejumlah kompetensi siswa untuk berkomunikasi
dengan bahasa tertentu. Ada 5 kompetensi yang harus diberdayakan dalam diri
siswa ;

4
1. Kompetensi kebiasaan
2. Kompetensi kognitif (skemata)
3. Kompetensi strategi produktif
4. Kompetensi mekanisme psikofisik
5. Kompetensi kontekstual
Pengajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Sekolah Dasar adalah
mengjarkan bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara. Untuk itu, fungsi pengajaran Bahasa Indonesia, selain untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, ada fungsi lainnya yaitu :
1. Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.
2. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya.
3. Sarana peningkatan pengetahuan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Sarana penyebarluasan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan konteks untuk berbagai keperluan dan berbagai masalah.
5. Sarana pengembangan kemampuan intelektual / penalaran (Depdiknas,
1994).
Oleh karena itu, pengajaran Bahasa Indonesia dapat dipandang sebagai
upaya mengindonesiakan anak-anak Indonesia melalui Bahasa Indonesia.

B. Pelaksanaan Pengajaran Bahasa Indonesia di SD


Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacam-macam fungsi
sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur. Dalam pelaksanaannya,
bermacam-macam fungsi tersebut dapat dipadukan melalui berbagai kegiatan
pembelajaran (bermain peran, percakapan mengenai topic tertentu, menulis
karangan, dsb). Landasan formal pengajaran Bahasa Indonesia adalah Kurikulum
Bahasa Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah. Dikemukakan dalam
Kurikulum (GBPP) Bahasa Indonesia SD bahwa pengajaran Bahasa Indonesia
pada hakikatnya belajar berkomunikasi dan peningkatan kemampuan siswa dalam
berbahasa Indonesia lisan maupun tulisan.

5
Berdasarkan penjelasan dalam Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia SD,
bahwa bahan pembelajaran kebahasaan mencakup lafal, ejaan dan tanda baca,
kosakata, struktur, paragraph, dan wacana. Lafal yang baik dan wajar perlu
diperkenalkan sejak dini, termasuk cara pengucapan yang jelas dan intonasi yang
wajar sesuai dengan situasi kebahasaan. Ejaan dan tanda baca diajarkan tahap
demi tahap untuk membiasakan siswa menggunakannya baik untuk kegiatan
membaca meupun menulis dengan tingkat ketelitian dan pemahaman yang tinggi.
Ketelitian di dalam ejaan dan tanda baca diperlukan di dunia modern. Misalnya
untuk memahami atau menyusun dokumen penting dan penggunaan komputer.
Sarana penahapan dan penyebaran pembelajaran mengenai lafal, intonasi,
ejaan, dab tanda baca, untuk siswa yang berkemampuan lebih tinggi, butir-butir
pada tahapan kemudian dapat diperkenalkan lebih awal. Pembelajaran kosakata,
struktur, paragraf, dan wacana bukan berupa penyajian kaidah atau peristilahan,
melainkan berupa kegiatan memahami dan menggunakan kosakata dan struktur.
Jadi, penekanan pembelajaran kosakata, struktur, paragraf, dan wacana bukan
pada pembahasan bagian-bagian kalimat, paragraf, atau wacana, melainkan pada
pengembangan gagasan melalui hubungan antar kalimat, antar kalimat dalam
paragraf, dan antar paragraf menjadi wacana yang utuh.
Setelah melaksanakan praktik mengajar siswa kelas 2 di SDN 2 Gunung
Karung kecamatan Maniis, dapat dilihat kemampuan para siswa pad mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan yang ditekankan pada pembelajaran
Bahasa Indonesia di sini adalah keterampilan membaca dan menulis. Ketika para
siswa membaca sebuah wacana secara bersama-sama, pada umumnya mereka
telah dapat membaca dengan baik denga suara yang nyaring. Hanya saja lafal dan
intonasinya masih harus diperbaiki. Salah satu contoh mereka belum dapat
mebedakan bagaimana pelafalan dan intonasi ketika membacakan kalimat
langsung dan tidak langsung.
Selain itu juga keberanian siswa serta keaktifannya dapat dilihat ketika
perwakilan siswa menurut barisan tempat duduk mereka, disuruh untuk maju ke
depan kelas untuk membacakan wacana yang telah ditulis di papan tulis. Bagi
siswa yang aktif dan memiliki keberanian, mereka langsung mau maju ke depan

6
untuk membaca tanpa harus dituntuk oleh guru. Suara siswa tersebut ketika
membaca juga terdengar lantang dank keras. Tapi sebaliknya, bagi siswa yang
pasif dan kurang memiliki keberanian serta percaya diri, mereka harus ditunjuk
terlebih dahulu agar mau membaca di depan kelas. Bahkan siswa seperti ini
terkadang harus dirayu dulu agar mau membaca di depan kelas. Siswa yang pasif
cenderung lebih pelan suaranya ketika membaca. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya rasa percaya diri yang mereka miliki.
Di sinilah peran guru untuk memotivasi siswa agar dapat berperilaku aktif
dalam kegiatan belajar. Buat siswa senyaman mungkin ketika guru memberikan
materi pelajaran. Jangan sekali-kali mengtakan SALAH jika siswa melakukan
suatu kesalahan. Guru dapat mengatakan “jawabannya kurang tepat” atau kata-
kata yang lainnya agar tidak melemahkan kainginan dan semangat siswa untuk
menjawa suatu pertanyaan yang diajukan guru. Sehingga siswa dapat menggali
lagi pengetahuan mereka sampai mereka dapat menjawab pertanyaan tersebut
dengan tepat.
Dalam hal keterampilan menulis, yaitu penulisan kalimat berupa sebuah
wacana yang utuh, siswa kelas 2 SDN 2 Gunung Karung, masih perlu diperbaiki
lagi dalam hal penggunaan tanda baca dan penulisan hurup kapital. Kebanyakan
dari mereka belum dapat membiasakan menulis kalimat langsung dengan
menggunakan tanda petik (“). Sehingga mereka tidak dapat membedakan kalimat
langsung dan tidak langsung. Kalimat yang seharusnya menggunakan tanda baca
koma, tanda seru, dan tanda tanya belum dapat mereka biasakan untuk
menuliskannya. Kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan hal tersebut.
Padahal hal itu dapat berpengaruh ketika membacanya.
Penulisan huruf kapital juga masih banyak yang tidak diperhatikan.
Misalnya ketika terdapat nama hari di tengah-tengah kalimat. Kebanyakan dari
mereka menuliskannya dengan huruf kecil. Begitu juga penulisan nama orang.
Oleh sebab itu, guru harus sering memperingatkan siswa tentang kesalahan
penulisan tersebut. Sehingga siswa dapat memperbaiki dan membiasakannya
sampai seterusnya.
 

7
C. Metode pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah
Menurut GBPP 1984 yang memuat empat belas metode pengajaran bahasa.
Metode-metode sebagai berikut ini (Resmini, 2006):
1. Metode Penugasan
2. Metode Eksperimen
3. Metode Proyek
4. Metode Diskusi
5. Metode Widyawisata
6. Metode Bermain Peran
7. Metode Demontrasi
8. Metode Sosiodrama
9. Metode Pemecahan Masalah
10. Metode Tanya-Jawab
11. Metode Latihan
12. Metode Ceramah
13. Metode Bercerita
14. Metode Pameran Tarigan
Sedangkan untuk sekarang metode lebih meliputi, pemilihan bahan,
penentuan urutan bahan, pengembangan bahan, rancangan evaluasi dan remedial.
berikut ini adalah metode yang digunakan dalam Kurikulum 2004 maka langkah
dilakukan setelah guru menetapkan kompetensi dasar beserta indikato -
indikatornya. Beberapa metode ini digunakan secara terpisah maupun
digabungkan dengan metode lain atau beberapa metode dalam pelaksanaannya.
1. Metode Langsung
Metode ini menerapkan secara langsung semua aspek dalam bahasa
yang diajarkan. Misalnya, dalam suatu pembelajaran pelajaran bahasa
Indonesia didaerah bahasa pengantar dikelas adalah bahasa Indonesia
tanpa diselingi bahasa daerah/bahasa ibu.

8
2. Metode Alamiah
Metode ini berprinsip bahwa mengajar bahasa baru (seperti bahasa
kedua) harus sesuia dengan kebiasaan belajar bahasa yang sesungguhnya
seperti yang dilalui anak-anak ketika belajar bahasa ibunya.proses
alamiah sangat berpengaruh pada metode ini.
3. Metode Tatabahasa
Metode ini memusatkan pada pembelajaran vokabulerr (kosakata),
kelebihan metode ini terletak pada kesederhanaannya dan sangat mudah
dalam pelaksanaannya.
4. Metode Terjemahan
Metode terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim
digunakan dalam pengajaran bahasa asing, termasuk alam pengajaran
bahasa Indonesia yang umumnya merupakan bahasa kedua setelah
bahasa penggunaan bahasa ibu/daerah.
5. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata
dan struktur bahasa yang akan diajarkan, kata-kata dan pola kalimat
yang tinggi pemakaiannya dimasyarakat diambil sebagai sumber bacaan
dan latihan penggunaan bahasa.
6. Metode Linguistik
Prinsip metode ini adalah pendekatan ilmiah karena yang menjadi
landasan pembelajaran adalah hasil dari penelitian para linguis (ahli
bahasa). Urutan penyajian bahan pembelajaran disusun sesuai tahap-
tahap kesukaran yang mungkin dialami siswa. Dengan demikian pada
metode ini tidak dilarang menggunakan bahasa ibu murid, karena bahasa
ibu murid akan memperkuat pemahaman bahasa tersebut.
7. Metode SAS
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) bersumber pada ilmu jiwa
yang berpandangan bahwa pengamatan dan penglihatan pertama
manusia adalah global atau bersifat menyeluruh. Dengan demikian

9
segala sesuatu yang diperkenalkan pada murid haruslah mulai
ditunjukan dan diperkenalkan struktur totalitasnya atau secara global.

8. Metode Bibahasa
9. Metode ini hampir sama dengan metode linguistik, bahasa ibu murid
digunakan untuk menerangkan perbedaan–perbedaan fonetik, kosakata,
struktur kalimat dan tata bahasa kedua bahasa itu.
10. Metode Unit
Metode ini berdasarkan pada 5 tahap, yaitu:
- mempersiapkan murid untuk menerima pengajaran
- penyajian bahan
- bimbingan melalui proses induksi
- generalisai dan penggunaannya di sekolah dasar
Perencanaan atau disebut desain yang disusun di depan kelas. Ada tiga
tahapan kegiatan teknik di depan kelas. Pertama, kegiatan penyajian dan
penjelasan bahan pembelajaran. Kedua, kegiatan latihan yang dilaksanakan oleh
siswa dalam rangka memahami bahan pembelajaran. Ketiga, kegiatan umpan
balik untuk menentukan arah kegiatan belajar berikutnya sekaligus merupakan
pengulangan atau lanjutan kegiatan belajar berikutnya.

D. Teknik pengajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah


Setelah memahami metode pembelajaran bahasa guru juga harus
mengetahui teknik-teknik atau strategi pengajaran yang lazim digunakan. Teknik
bersifat prosedural. Teknik yang baik dijabarkan metode dan serasi dengan
pendekatan. Berikut sejumlah teknik pengajaran bahasa Indonesia yang biasa
dipraktikan guru bahasa Indonesia.
1. Teknik Ceramah
Pelaksanaan teknik ceramah dikelas rendah dapat berbentuk cerita
kenyataan, dongeng atau informasi tentang ilmu pengetahuan.
2. Teknik Tanya Jawab

10
Teknik tanya jawab dapat diterapkan pada latihan keterampialn
menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Selain guru bertanya pada
murid, murid juga dapat bertanya pada guru.

3. Teknik Diskusi Kelompok


Teknik ini dapat dilakukan di kelas rendah dengan bimbingan guru.
Peran guru terutama dalam pemilihan bahan diskusi, pemilihan ketua
kelompok dan memotivasi siswa lainnya agar mau berbicara atau
bertanya.
4. Teknik Pemberian Tugas
Teknik ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam mendalami pelajaran
dan memiliki keterampilan tertentu, untuk siswa kelas rendah tugas
individual seperti membuat catatan kegiatan harian atau disuruh
menghapal puisi atau lagu.
5. Teknik Bermain Peran
Teknik ini bertujuan agar siswa menghayati kejadian atau peran
seseorang dalam hubungan sosialnya. Dalam bermain peran siswa dapat
mencoba menempatkan diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu, misal:
sebagai guru, sopir, dokter, pedagang, hewan, dan tumbuhan. Setelah itu
diharapkan siswa dapat menghargai jasa dan peranan orang lain, alam
dalam kehidupannya.
6. Teknik Karya Wisata
Teknik ini dilaksanakan dengan cara membawa langsung siswa kepada
obyek yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Misalkan : museum,
kebun binatang, tempat pameran atau tempat karya wisata lainnya.
7. Teknik Sinektik
Strategi pengajaran sinektik merupakan susatu strategi untuk
menjadikan suatau masyarakat intelektual yang menyediakan berbagai
siswa untuk bertindak kreatif dan menjelajahi gagasan-gagasan baru
dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, teknologi, bahasa dan
seni.

11
Kelebihan teknik ini antara lain:
- Strategi ini bermanfaaat untuk mengembangkan pengertian baru
pada diri siswa tenang sesuatu masalah sehingga dia sadar
bagaimana bertingkah laku dalam situasi tertentu.
- Strategi ini bermanfaat karena dapat mengembangkan kejelasan
pengertian dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.
- Strategi ini dapat mengmbangkan berpikir kreatif, baik pada diri
siswa maupun pada guru.
- Strategi ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan
kesamaan martabat antara siswa.
- Strategi ini membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam
memecahkan suatu masalah.

12
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD khususnya kelas 2, akan menjadi
sangat efektif, bermakna, dan berhasil mencapai tujuan jika guru
mempertimbangkan berbagai faktor yang ada pada siswanya seperti motivasi, tipe
belajar, lingkungan belajar yang disenangi, kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki siswa. Peran aktif guru dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas sangat menentukan diterima atau tidaknya pesan dan informasi
oleh siswa. Kesalahan-kesalahan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
harus dapat dijadikan motivasi siswa untuk belajar memperbaiki kesalahan
tersebut dan mengetahui kebenaran atas kesalahan tersebut. Di sinilah peran guru
untuk meluruskan dan mengarahkannya.
Metode- metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
antara lain : metode langsung, metode alamiah, metode tata bahasa, metode
terjemahan, metode linguistik,metode pembatasan bahasa, metode SAS, metode
bibahasa dan metode unit. Teknik teknik  yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia antara lain : teknik ceramah, teknik Tanya jawab, teknik diskusi
kelompok, teknik pemberian tugas, teknik bermain peran, teknik karya wisata dan
teknik sinektik.

B. Saran

13
Kita sebagai calon guru yang akan mengajar di sekolah Dasar hendaknya
mengetahui tentang apa apa saja yang harus dipahami oleh kita sebagai calon
guru. Jangan sampai kita mengajar dengan asal asalan karena itu akan membuat
ketidak nyamanan bagi siswa. Di biasakan setiap kita akan mengajar kita terlebih
dahulu harus mempunyai rencana pembelajaran atau yang biasa di sebut RPP,
mengapa demikian agar pembelajaran kita terencana. Jadi kita dapat mengetahui
tema apa yang akan di bahas metode apa saja yang akan digunakan dan teknik apa
saja yang akan dipakai. Oleh karena itu kita harus selaku calon guru harus
mengetahui teori-teori tersebut sehingga dapat dituangkan dalam proses
pembelajaran.
 

14
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from http://berita.balihita.com/metode-dan-strategi-


pembelajaran-bahasa-indonesia.html
Ahmadi, M. (1990). Dasar Dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: y3A.
Alwasilah, A. c. (1992). Kuliah Dasar-Dasar Teori Linguistik. Bandung: Tunas
Putra.
Budiningsih, C. A. (2004). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta.
Hermawan, A. H. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS.
MK, S. A. (1991). Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Resmini, N. (2006). Membaca dan Menulis di SD Teori dan
Pengajarannya. Bandung: UPI PRESS.
Rosmana, I. A. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesa. Bandung: Sonagar Press.
Sudjana, N. (2005). Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Syafi’ie, I. (1996). Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

15

Anda mungkin juga menyukai