Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN KURIKULUM MATA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD

DOSEN PENGAMPU
ADELIA PUTRI SANTOSO, SPd,M.Pd

OLEH :

ROLMIN SIGI (2201414162)


SESILIANA DERSA ( 2201414164)
KADEK RAI WAHYUNI (2201414171)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa atas limpahan kemudahan
dan keluasan pikiran yang Dia berikan atas selesainya makalah ini tepat pada waktuknya.
Adapun tema dari makalah ini adalah kajian kurikulum mata pembelajaran bahasa
Indonesia SD.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada dosen mata
kuliah pembelajaran bahasa Indonesia SD yang telah memberikan tugas terhadap kami kepada
pihak pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini
Dan pastinya penyusuanan makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini merupakan
langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Palopo, 24 september2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………....1
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………………………………………………………………....1

BAB II PEMBAHASAN.…………….…………………………………………………………………………………………...2
2.1 Lingkup pembelajaran………………………………………………………………………………………………………2

2.2 Pendekatan dan pengorganisasian materi………………………………………………………………………..3

2.3 Kompetensi dasar dan hasil belajar…………………………………………………………………………………..5

2.4 komponen minimal hasil silabus ……………………………………………………………………………………...6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………..10


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………….10

3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….……………………………………………11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib
dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran
lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yang harus
dimiliki siswa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca. Bahasa Indonesia
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan manusia serta untuk menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai
masyarakat Indonesia, penting untuk kita mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara
baik dan benar . Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting di sekolah

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa lingkup dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD ?


2. Bagaimana pendekatan dan pengorganisasian materi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia SD?
3. Bagaimana kompetensi dasar dan hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia
SD?
4. Bagaimana komponen minimal hasil silabus dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi lingkup pembelajaran bahasa Indonesia SD
2. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dan pengorganisasian materi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia SD
3. Untuk mengetahui bagaimana komponen dasar dan hasil belajar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia SD
4. Untuk mengetahui bagaimana komponen minimal hasil silabus dalam pembelajaran
bahasa Indonesia SD
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LINGKUP PEMBELAJARAN
1. Latar belakang
Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat yaitu aspek
keterampilan berbicara (speaking skill), aspek keterampilan membaca (reading skill), aspek
keterampilan menyimak (listening skill), aspek keterampilan menulis (writing skill). Keempat
aspek keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan. Sehingga aspek keterampilan
berbahasa tersebut saling terikat dan saling menunjang satu sama lain. Oleh karena itu setiap satu
aspek keterampilan erat sekali hubungannya dengan ketiga aspek ketrampilan yang lainnya.
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui tahapan atau uratan yang
kronologis dan hirarkis, yaitu dimulai dari belajar menyimak, lalu berbicara, setelah itu belajar
membaca dan diakhiri dengan menulis.

Menurut Suparti dalam Astuti (2014: 260) dalam pembelajaran di dalam kelas,
keterampilan berbahasa tersebut diintegrasikan dalam satu kesatuan sebab keempat keterampilan
tersebut sebenarnya merupakancatur-tunggal. Namun dalam kepentingan pembinaan
keterampilan berbahasa siswa, masing-masing keterampilan tersebut dapat dibagi sesuai
fokusfokus pembelajaran, sehingga keterampilan tersebut sesuai dengan pebelajaran siswa.
Contohnya, dalam mengembangkan kemampuan berbicara siswa-siswa, pembelajaran dapat
dikonsentrasikan pada pengembangan keterampilan berbicara.

Menurut Wedana (2017: 91) dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, bahasa


Indonesia berfungsi sebagai alat berkomunikasi antarpenutur untuk berbagai keperluan yang
disesuaikan dengan situasi pemakaian. Pandangan tersebut berimplikasi pada konskwensi bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia haruslah lebih menekankan kepada fungsi bahasa sebagai sarana
komunikasi.

2. Aspek lingkup pembelajaran dalam bahasa Indonesia SD :


1) Aspek Berbicara adalah alat untuk berkomulikasi. Kita berkomunikasi dengan orang lain,
mengekpresikan ide ide kita, dan juga memahami ide ide orang lain. Maka dari itu, alat
komunikasi akan berfungsi maksimal ketika factor- factor yang menunjang keterampilan
produktifnya dikuasai. Keterampilan berbicara diperlukan untuk dapat mengungkapkan ide
atau gagasan yang ada pada diri kita.
2) Aspek membaca adalah keterampilan dalam memahami. Membaca dapat membantu kita
mengembangkan seluruh bagian- bagian berbahasa, seperti kosa kata, ejaan, struktur bahasa
atau kalimat dan penulisan. Membaca mampu meningkatkan intuisi berbahasa dengan cara
yang sesuai. Saat kita membaca, otak berusaha mencerna informasi informasi dan
mengimitasinnya, lalu informasi itu akan disimpan dan pada lain kesempatan, informasi –
informs ini dapat kita gunakan untuk berbicara maupun menulis.
3) Aspek menyimak adalah keterampilan berbahasa untuk dapat memusatkan perhatian dan
mencerna infrasi- informasi yang ada. Seseorang kerap kesulitan untuk mengasah
keterampilan bebahasa ini kerena seseorang ditntut untuk memahami inti pembicaraan,
bukan hanya mengetahui setiap kata.
4) Aspek menulis adalah kegiatan mendokumentasikan informasi ke dalam suatu saran a tulis.
Dengan bberkembangnya media sosial, hamper semua orang menuliskan kegiatannya
sebagai bentuk ekspresi diri.
2.2 bagaimana Pendekatan Dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentukdasarnya
ujaran.Ujaran manusia itu menjadi bahasa apabila dua orangmanusia atau lebih menetapkan
bahwa seperangkat bunyi itu memiliki artiyang serupa.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan disemua jenis jenjang pendididkan
mulai dari pendidikan dasar menengah hingga pendidikan tinggi bahasa Indonesia memegang
peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar khususnya sekolah dasar
(SD) yaitu penguasaan ilmju pengetahuan dan teknologi karena bahasa Indonesia merupakan
sarana berfikir untuk menumbuh kembangkan cara berfikir logis, sistematis dan kritis.
1.Tujuan pendekatan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar-mengajar
yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan
digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran
tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar-mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah
ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri.
2. Ada beberapa macam pendekatan
a) Pendekatan Tujuan. Dilandasi oleh pemikiran dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang
harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dulu ialah tujuan yang hendak dicapai.
b) Pendekatan Struktural. Dilandasi asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Timbul
pemikiran.
c) Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan Keterampilan Proses dalam pembelajaran
Bahasa adalah pendekatan yang memberikan seluas-luasnya kepada siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Pendekan ini di pandang sebagai pendekatan
dalam proses belajar- mengajar sesuai dengan era perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi.
d) Pendekatan Whole Language Pendekatan Whole Language mempunyai ciri menyeluruh
karena pembelajaran bahasa melalui pendekatan ini mempelajari semua aspek kebahasaan
(mendengarkan, berbicara, membaca, menulis) dan komponen kebahasaan (tata bunyi, tata
bentuk, tata kalimat, dan tata makna), juga penggunaan multimedia, (2) bermakna
(meaningfull).

3. pengorganisasian pembelajaran bahasa Indonesia SD

Pengorganisasian pembelajaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan guru dalam


mempersiapkan proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar, efektif, dan efisien.
Ada beberapa prinsip pengorganisasian di sekolah dasar :
a) Prinsip kontekstual (nyata)
pembelajaran yang menekankan pada kaitan antara materi yang dipelajari dengan kondisi di
kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta didik.
Adapun contoh prinsip kontekstual yaitu :
Guru mempraktikkan renang gaya kupu-kupu di hadapan para peserta didik.
b) Prinsip integratif (terpadu)pembelajaran
suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakit atau menggabungkan
sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai
pusat perhatian untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Adapun contoh prinsip integrative yaitu:
Pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan
dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, IPS, IPA dan
Bahasa Indonesia. Siswa dapat mempelajari tentang dampak sampah terhadap lingkungan,
cara memilah sampah, dan menulis laporan tentang hasil pengamatan mereka.
c)Prinsip fungsional ( fungsi) Saudara,
prinsip fungsional pembelajaran bahasa pada hakikatnya sejalan dengan konsep
pembelajaran pendekatan komunikatif. Konsep pendekatan komunikatif mengisyaratkan
bahwa guru bukanlah penguasa dalam kelas. Jadi pembelajaran didasarkan pada
multisumber. Dengan kata lain, sumber belajar terdiri atas guru, peserta didik, dan
lingkungan. Lingkungan terdekat adalah kelas. Pelaksanaan pembelajaran bahasa di kelas
yang fungsional ini adalah melatih siswa menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan.
d)Prinsip Apresiatif Saudara,
akhirnya pembicaraan kita sampailah pada prinsip apresiatif. Apa sebenarnya prinsip
apresiatif ini? Prinsip apresiatif lebih ditekankan pada pembelajaran sastra. Apresiasi berarti
“penghargaan”. Dalam pembelajaran bahasa istilah apresiatif dimaknai yang
“menyenangkan”. Jadi prinsip apresiatif berarti prinsif pembelajaran yang menyenangkan.
2.3 kompetensi dasar dan hasil belajar

1). Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku,
keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan
tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik dan harus
mengacu pada komponen inti yang telah dirumuskan. ada dua jenis kompetensi dasar dan
hasil belajar
2) Kompetensi inti adalah penjabaran antara muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan program
studi sebagai upaya untuk membuat surat keterangan lulus (SKL).
3) Kompetensi dasar adalah kemampuan peserta didik untuk bisa mencapai kompetensi inti.
4) Tujuan kompetensi dasar Tujuannya mengacu pada aspek yang hendak dicapai di dalamnya,
yaitu sebagai berikut.
1 Meningkatkan pengetahuan di bidang kognitif.
2 .Mengasah bakat, minat, dan kemampuan.
3 .Mengajarkan norma-norma untuk mempraktikkan segala tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
4.Memperbaiki sikap individu.

1. Fungsi Kompetensi Dasar adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun
indikator kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan
pembelajarannya.

2. hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi keterampilan kognitif, afektif, maupun
psikomotor (Wulandari, 2021). . Pendapat dari Mustakim (2020) hasil belajar adalah segala
sesuatu yang dicapai oleh peserta didik dengan penilaian tertentu yang sudah ditetapkan oleh
kurikulum lembaga pendidikan sebelumnya. Dari beberapa pendapat diatas hasil belajar
dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar baik kognitif, afektif, maupun
psikomotor dengan penilaian yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran lembaga
pendidikan.

3.Ada dua factor dalam hasil belajar yaitu:


1) Factor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti
kecerdasan, minat dan perhatian, motifasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi jasmani dan kesehatan.
2) Factor eksternal merupakan faktor yang berasal dari siswa, seperti keluarga, kondisi
sosial ekonomi, pengaruh budaya, dan kelompok sosial.
2.4 komponen minimal hasil silabus

1) Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup sta Factor eksternal merupakan faktor yang berasal dari siswa, seperti
keluarga, kondisi sosial ekonomi, pengaruh budaya, dan kelompok sosial.
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (
Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya
mempermudah, memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan
menyusun berbagai rencana pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya
guna.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman penyusunan buku siswa yang kemudian
memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, serta evaluasi pembelajaran. Sebagai acuan
dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap kajian mata pelajaran, atau
pengelolaan kegiatan pembelajaran serta pengembangan penilaian dari hasil pembelajaran.
Sebagai alat aktualisasi kurikulum secara operasional maka pada suatu tingkat satuan
pendidikan akan memudahkan guru dalam melakukan berbagai pembelajaran. Sebagai
pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut
Pedoman Silabus Setelah memahami apa yang dimaksud dengan silabus serta
manfaatnya, berikut ini diantaranya pedoman penyusunan silabus. Kompetensi yang
direncanakan haruslah konkret, jelas, serta mudah untuk dipahami.Selain itu juga dibutuhkan
isi yang fleksibel dan lebih sederhana. Pengembangannya sendiri bersifat utuh, menyeluruh
dan jelas dalam hal pencapaiannya. Harus terdapat koordinasi dengan komponen pelaksana
program sekolah agar kemudian tidak mengganggu jam pelajaran yang lain
1. Identitas Mata Pelajaran Memuat informasi mengenai mata pelajaran apa yang akan
diajarkan pada satuan kelas dan pendidikan.
2. Identitas Sekolah
Identitas Sekolah, yang memuat nama satuan kelas dan pendidikan.
3. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) sebagai suatu gambaran mengenai kompetensi dalam aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh para peserta didik pada
jenjang sekolah, kelas, serta mata pelajaran.Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat
kemampuan dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
peserta didik pada setiap tingkat kelas atau berbagai program yang menjadi landasan
Pengembangan Kompetensi Dasar.
Kompetensi inti ini kerap berbentuk terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh para peserta didik dan dinyatakan serta menyelesaikan
pendidikan pada satu satuan pendidikan tertentu. Kompetensi Inti ini juga mencakup
beberapa dimensi, diantaranya:
 Suatu Sikap spiritual
 Suatu Sikap sosial
 Pengetahuan
 Keterampilan
Keempat dimensi ini sendiri dirancang sebagai pengintegrasi muatan dalam pembelajaran,
mata pelajaran, serta program dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan.
4. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar (KD), sebagai suatu kemampuan spesifik yang mencakup pengetahuan,
sikap serta keterampilan terkait mata pelajaran dan muatan. Kompetensi Dasar (KD)
merupakan kemampuan dalam mencapai berbagai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh
peserta didik dalam melalui berbagai pembelajaran.
Kompetensi dasar ini sendiri berisi sejumlah kemampuan yang wajib dikuasai peserta didik
dalam suatu mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam
pelajaran. Pada setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat juga unsur kemampuan berpikir
yang dinyatakan dalam materi dan kata kerja. Kompetensi Dasar ini sendiri berisi sikap,
pengetahuan, serta keterampilan yang bersumber pada berbagai kompetensi inti yang harus
dikuasai oleh para peserta didik.
5. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi sebagai suatu perilaku yang dapat diukur atau diamati untuk
kemudian menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi sendiri diantaranya adalah ukuran,
karakteristik, ciri-ciri, serta suatu proses yang menggambarkan ketercapaian dari Kompetensi
Dasar.Indikator ini kemudian dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diukur juga dengan mengidentifikasi, menyimpulkan, mempraktikkan, menghitung,
membedakan, menceritakan, mendeskripsikan, serta mendemonstrasikan.Guru juga dapat
mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil
belajar sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar ini. Indikator tersebut juga
merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku dan
dapat diukur serta mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
6. Materi Pokok
Materi Pokok, yang memuat fakta, konsep, prinsip, serta berbagai prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam butir-butir yang sesuai dengan berbagai rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7. Pembelajaran
Pembelajaran, sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu peserta didik dan pendidik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Penilaian, sebagai suatu proses pengumpulan
dan pengolahan informasi dalam menentukan berbagai pencapaian serta hasil belajar dari
peserta didik.
8. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam suatu mengembangkan Silabus Kurikulum 2013 kemudian
dapat dilakukan melalui suatu pendekatan saintifik. Selain itu terdapat juga berbagai model
pembelajaran serta strateginya, yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan mata
pelajaran yang akan dicapai dalam waktu pembelajaran tersebut.
9. Alokasi Waktu
Alokasi Waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam suatu struktur kurikulum untuk
satu tahun atau satu semester.
10. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat berupa buku, media cetak atau media elektronik, alam sekitar
serta berbagai sumber belajar lainnya yang relevan.

1.Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


Suatu Silabus kemudian akan dikembangkan melalui beberapa langkah-langkah berikut ini:
1) Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Hal-hal yang seharusnya diperhatikan dalam mengkaji KI dan KD adalah sebagai berikut:
 Urutan KI dan KD ini sendiri didasarkan berdasarkan kepada suatu hierarki konsep disiplin
ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dengan
Standar Isi.
 Keterkaitan antara kompetensi inti dengan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat yaitu aspek


keterampilan berbicara (speaking skill), aspek keterampilan membaca (reading skill),
aspek keterampilan menyimak (listening skill), aspek keterampilan menulis (writing
skill). Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan. Sehingga
aspek keterampilan berbahasa tersebut saling terikat dan saling menunjang satu sama
lain.
2. Secarauniversal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentukdasarnya
ujaran. Ujaran manusia itu menjadi bahasa apabila dua orangmanusia atau lebih
menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki artiyang serupa
3. Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan,
perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang
pendidikan tertentu
4. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

3.2 SARAN

Dengan pembuatan makalah kami ini kami berharap memberikan banyak ilmu pada
pembaca terutama kepada calon guru agar mereka dapat memahami bagaimana kajian
kurikulum pembelajan bahasa Indonesia sd dan juga mereka mampu
mengimplementasikan pendekatan pada saat mengajar disekolah dasar
DAFTAR PUSTAKA

Nasional, Departemen Pendidikan. "Kajian kebijakan kurikulum mata pelajaran


Matematika." Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
Depdiknas (2007).

Sufanti, Main. "Pembelajaran bahasa indonesia berbasis teks: belajar dari ohio amerika
serikat." (2013).

Akhyar, Fitria. "Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dalam Kurikulum 2013 Sekolah


Dasar." Prosiding Seminar Nasional STKIP PGRI Bandar Lampung. Vol. 1. No. 1. 2019.

Anda mungkin juga menyukai