Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA SD KELAS RENDAH


PENGAJARAN BAHASA INDONESIA TERPADU

DOSEN PENGMPU : RENI GUSWITA, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Ahmad Fauzan Hermandi (201014286206133)


2. Azzura Della Rinjani (201014286206137)
3. Cory Octavia ( 201014286206138)
4. Elsa Rahma Saypani (201014286206143)
5. Faizah Aulia Martini (201014286206252)
6. Maliyan Karenina (201014286206152)
7. Melati Anisa Putri (201014286206153)
8. Pradika Lilia Retna (201014286206160)
9. Riyo Handani (201014286206166)
10. Silvia Oktaviani (201014286206169)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2022
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengajaran Bahasa Indonesia Terpadu tepat
waktu. Makalah disusun Pengajaran Bahasa Indonesia Terpadu guna memenuhi tugas dari
Ibu Reni Guswita, M.pd pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra SD kelas
Rendah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Muara Bungo
(STKIP-MB). Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang Hakikat Bahasa Indonesia Kelas Rendah.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Reni Guswita, M.pd
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalahini.

Muara bungo, 15 februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia terpadu...........................................6
B. Hubungan antara menyimak dengan berbicara...............................................6
C. Hubungan Antara Membaca Dengan Berbicara..............................................7
D. DHubungan antara membaca dan menulis.......................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa adanya orang lain. Dalam interaksi dengan manusia lain diperlukan bahasa.
Untuk menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi maka manusia perlu memiliki
keterampilan berbahasa. Tanpa keterampilan ini maka manusia tidak akan mampu
untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.

Dalam KBBI dijelaskan bahwa keterampilan bahasa adalah kecakapan seseorang


untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara.
Keterampilan bahasa yang dibahas dalam makalah ini adalah keterampilan dalam
bahasa Indonesia. Menurut Yeti Mulyati, dkk (2008: 2.20) terampil berbahasa
Indonesia artinya terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi baik
secara lisan maupun  tertulis. Dilihat dari sifatnya, keterampilan menyimak dan
membaca bersifat reseptif yaitu menerima atau memahami pesan yang disampaikan
oleh pembicara atau penulis, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif,
artinya menghasilkan pembicaraan atau tulisan.

Dalam kehidupan sehari-hari, empat keterampilan bahasa, yakni menyimak,


berbicara, membaca, dan menulis tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka untuk
mengetahui hubungan antar empat keterampilan berbahasa itu makalah ini berjudul
“Hubungan antar Keterampilan Berbahasa (Menyimak, Berbicara, Membaca, dan
Menulis)”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat pembelajaran bahasa indonesia terpadu ?
2. Bagaimana Keterkaitan materi pembelajaran menyimak dan berbicara di kelas
rendah ?
3. Bagaimana Keterkaitan materi pembelajaran berbicara dan membaca di kelas
rendah?
4. Bagaimana Keterkaitan materi pembelajaran membaca dan menulis di kelas rendah?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Hakikat pembelajaran bahasa indonesia terpadu.

4
2. Untuk menjelaskan Keterkaitan materi pembelajaran menyimak dan berbicara di kelas
rendah.
3. Untuk menjelaskan Keterkaitan materi pembelajaran berbicara dan membaca di kelas
rendah.
4. Untuk menjelaskan Keterkaitan materi pembelajaran membaca dan menulis di kelas
rendah.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia terpadu


Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa memegang peranan yang sangat penting
dalam menjaga keutuhan dan rasa persatuan warga negara Indonesia. Bahasa Indonesia
berperan sebagai perekat kebersamaan untuk menyamarkan titik-titik perbedaan pada
bangsa yang majemuk ini. Oleh karena itulah, pembelajaran Bahasa Indonesia sangatlah
penting untuk membentuk generasi penerus bangsa yang bersatu dan berdaulat. 
Secara umum bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasar ujaran atau
suatu ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran. Selain itu, bahasa juga dapat dimaknai
sebagai alat komunikasi antar manusia (anggota masyarakat) berupa lambang bunyi
ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006:81),Pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Sebuah upaya untuk mengarahkan peserta didik sehingga terampil berkomunikasi
dalam Bahasa Indonesia, baik itu secara lisan maupun tulisan, serta baik dalam situasi
formal maupun informal.Selain terampil berkomunikasi, peserta didik diharapkan
memiliki sikap apresiatif terhadap karya sastra Bahasa Indonesia, para tokoh-tokoh
kebahasaan, guru, dan sesama pelajar. Tujuan tentu saja, untuk menanamkan benih dan
menumbuh kembangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia, yang
pada akhirnya menjadikan NKRI yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
B. Hubungan antara menyimak dengan berbicara
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung,
merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Antara menyimak
dan berbicara terdapat hubungan yang erat dari hal-hal berikut:
a) Ujaran(speech)biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru(imitasi).
b) Kata-kata yang akan dipakai atau dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh
perangsang(stimuli) yang ditemuinya.
c) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat
tempat hidupnya.

6
d) Anak yang masih kecil masih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang
dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
e) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu meningkatkan berbicara
seseorang.
f) Bunyi atau suara seseorang merupakan suatu factor penting dalam meningkatkan cara
pemakaian kata-kata sang anak.
g) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi
yang lebih baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak mempergunakan/meniru
bahasa yang didengarnya.

Dipandang dari segi bahasa, menyimak dan berbicara dikategorikan sebagai


keterampilan berbahasa lisan.Dari segi komunikasi, menyimak dan berbicara
diklasifikasikan sebagai komunikasi lisan. Melalui berbicara orang menyampaikan
informasi melalui ujaran kepada orang lain. Melalui menyimak orang menerima
informasi dari orang lain. Kegiatan berbicara selalu diikuti kegiatan menyimak, atau
kegiatan menyimak pasti ada di dalam kegiatan berbicara. Dua-duanya fungsional bagi
komunikasi, dua-duanya tidak terpisahkan.

Ibarat mata uang, sisi muka ditempati kegiatan berbicara, sedangkan sisi belakang
ditempati kegiatan menyimak.Sebagai mana mata uang tidak akan laku bila kedua
sisinya tidak terisi, maka komunikasi lisan pun taka akan berjalan bila kedua kegiatan
tidak berlangsung saling melengkapi.

C. Hubungan Antara Membaca Dengan Berbicara


Perkembangan kecakapan berbahasa lisan dan kesiapan baca sangat berkaitan erat,
seperti halnya yang dikemukakan oleh Tarigan 2008, hlm. 8: beberapa proyek penelitian
telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan
berbahasa lisan dan kesiapan membaca. Telaah-telaah tersebut memperlihatkan bahwa
kemampuan- kemampuan umum berbahasa lisan turut melengkapi suatu latar belakang
pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan bagi pengajaran membaca.
Kemampuan-kemampuan umum berbahasa lisan yang mencakup ujaran yang jelas dan
lancar, kosakata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat-kalimat lengkap,
pendengaran yang tepat dan kemampuan menghubungkan kejadian-kejadian dalam
urutan yang wajar dan logis akan sangat berpengaruh pada pembelajaran membaca.

7
Apabila anak mempunyai kemampuan berbahasa lisan yang baik seperti yang telah
diuraikan di atas, maka proses belajar membacanyapun akan berkembang dengan baik.
Sebaliknya, apabila anak tidak bisa mengucapkan ujaran yang jelas dan lancar serta
kosakata yang dikuasainya belum banyak. Maka, anak akan mengalami kesulitan dalam
belajar membaca. Misalnya, anak yang pengucapan ujarannya kurang jelas dan lancar,
maka saat membaca permulaan dengan teknik membaca nyaring, anak tersebut akan
mengalami kesulitan, karena membaca nyaring melibatkan kemampuan melihat bacaan
dan mengucapkannya secara nyaring.

Begitupun dengan anak yang kosakatanya belum luas, maka saat belajar membaca
permulaan, ia akan mengalami kesulitan dalam memahami makna teks bacaan yang
dibaca. Tetapi pada saat tahap membaca pemahaman, dengan sering membaca, maka
kemampuan berbicaranya akan meningkat, karena ia menguasai kosakata yang luas dan
belajar merangkai kalimat efektif melalui membaca. Senada dengan pernyataan-
pernyataan di atas, berikut ini dijelaskan hubungan-hubungan antara bidang kegiatan
lisan dan membaca menurut Tarigan 2008, hlm. 5.

1. Performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbahasa


lisan.
2. Pola-pola ujaran yang tuna-aksara mungkin mengganggu pelajaran membaca bagi
anak-anak.
3. Kalau pada tahun-tahun awal sekolah, ujaran membantuk suatu dasar bagi pelajaran
membaca, maka membaca bagi anak-anak kelas tinggi turut membantu meningkatkan
bahasa lisan mereka. Misalnya, kesadaran linguistik mereka terhadap istilah-istilah
baru, struktur kalimat yang baik dan efektif serta penggunaan kata-kata yang tepat.
4. Kosakata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung.
Seandainya muncul kata-kata baru dalam buku bacaan siswa, maka sang guru
hendaknya mendiskusikan dengan siswa agar mereka memahami maknanya sebelum
mereka mulai membacanya.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada saat anak


masih di kelas rendah, kemampuan berbicara akan sangat menentukan kemampuannya
dalam membaca. Sedangkan pada saat anak di kelas tinggi, kemampuan membaca anak,
akan sangat bermanfaat dalam untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak

8
D. Hubungan antara membaca dan menulis
Aspek keterampilan berbahasa saling berkaitan satu sama lain, untuk mendapatkan
aspek tersebut harus melalui proses yang urut, dimulai dari kegiatan menyimak, kemudian
berbicara, dilanjutkan belajar membaca dan menuliskannya. Keterampilan menulis
menjadi salah satu hal yang harus diajarkan kepada siswa. Di dalam proses keterampilan
menulis ini sangat membutuhkan perhatian dari guru dan pihak pengajar, karena
keterampilan menulis merupakan salah satu pembelajaran bahasa yang cukup komplek.

Membaca dapat menjadikan salah satu pilihan untuk dapat mengembangkan ide
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ide tulisan tidak akan datang tiba-tiba tan[pa
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, oleh kerana itu memperbanyak membaca
akan memudahkan untuk bisa mengembangkan sebuah ide. Proses dan kegiatan membaca
dan menulis ini harus memiliki makna dan tujuan sehingga anak akan memiliki motivasi
untuk selalu melakukan kegiatan membaca. Kebanyakan anak perlu mendapatkan
dukungan dari orang tua atau orang yang disayang untuk selalu membaca.

Banyak faktor yang menyebabkan anak masih sangat rendah dalam keterampilan
membaca yaitu anak kurang suka dalam keterampilan membaca yaitu anak masih kurang
suka dalam membaca, terlepas dari kesadaran diri akan pentingnya membaca untuk
manambah wawasan Keterampilan membaca dan menulis saling berkaitan. Anak yang
sudah memiliki literasimmebaca yang baik dan juga mampu untuk emnuliskan kalimat
dengan tertata, karena perbendaharaan kata yang dimilikinya lebih banyak dari pada anak
yang tidak memiliki ketrampilan membaca, anak juga akan lebih mampu untuk
menuliskan ide kreatif yang sudah dimilikinya

Menulis dan membaca adalah sebuah kegiatan yang saling berkaitan. Kegiatan menulis
ini perlu dibiasakan dan dilatih sejak dini, sehingga kreatifitas yang dimiliki oleh anak bisa
tersalurkan dengan baik. Agar memiliki pengetahuan yang luas untuk ditulis perlu adanya
kegiatan membaca, sehingga anak juga memiliki perbendaharaan kata yang cukup dan
dapat menyampaikan idenya dengan pemilihan kata yang benar dan tepat.

Rendahnya keterampilan membaca dan menulis yang dimiliki anak ini juga
berpengaruh terhadap wawasan dan pengetahuan anak, karena pada dasarnya wawasan
dan pengetahuan ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini. Masih banyak anak disekolah
yang belum bisa menyukai kegiatan menulis, karena anak masih merasa tidak memiliki
bakat dalam menulis atau masih kebingungan tidak tahu apa yang ingin

9
ditulis.Keterampilan membaca dan keterampilan menulis narasi anak disekolah yang
diperoleh dengan menggunakan studi literatur yaitu, terdapat hubungan yang positif antara
keterampilan membaca dengan keterampilan menulis.

10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
sebuah upaya untuk mengarahkan peserta didik sehingga terampilberkomunikasi dalam
Bahasa Indonesia, baik itu secara lisan maupun tulisan, serta baik dalam situasi formal
maupun informal.Dalam berbahasa ada empat keterampilan utama, yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pada umumnya keempat keterampilan tersebut berkembang secara berurutan. Sejak
dalam kandungan manusia sudah mampu untuk menyimak. Dari hasil simakan itu manusia
menirukan dan pada akhirnya muncul keterampilan berbicara. Setelah itu manusia mulai
mengenal simbol-simbol bahasa secara tertulis dan mempelajarinya.
Untuk membaca dan menulis masih belum diketahui secara pasti mana yang
berkembang lebih dahulu. Tetapi, anak yang belum mampu membaca pun bisa saja
mencoret-coret kertas atau menulis walaupun mungkin belum bermakna.Empat
keterampilan berbahasa itu saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.
Dalam suatu aktivitas berbahasa bisa saja melibatkan beberapa keterampilan
berbahasa. Peningkatan kemampuan pada satu jenis keterampilan akan mendukung
keterampilan berbahasa lainnya. Dengan demikian apabila ingin memiliki keterampilan
berbahasa yang baik maka tidak bisa mengabaikan salah satu dari empat keterampilan
tersebut.
B. Saran
Penulis dalam hal ini menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak sekali
kesalahan, maka dari itu saya minta kritik dari dosen pengampu mata kuliah Profesi
Keguruan semester gansal ini,Penulis juga menyarankan supaya semua guru dapat
meningkatkan kemampuan dalam menjalankan profesinya sebagai guru, supaya lahir anak
didik yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.trigonalmedia.com/2015/08/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.html?m=1

Permana Aziz, june 29, 2014, http://www.gurumahir.com/2014/06/hubungan-empat-


keterampilan-berbahasa.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai