Disusun Oleh :
11190140000040
DAFTAR ISI..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
A. Hakikat Bahasa...............................................................................................3
B. Fungsi Bahasa................................................................................................4
C. Keterampilan Berbahasa................................................................................5
D. Aspek Menyimak...........................................................................................6
E. Aspek Berbicara.............................................................................................8
F. Aspek Membaca.............................................................................................10
G. Aspek Menulis...............................................................................................12
H. Pentingnya Menguasai Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia............................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................19
B. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Pentingnya Menguasai Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Penulisan makalah ini bertujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa hasil
yang dicapai dari makalah ini, masih banyak kekuranganya, oleh karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi maupun pembaca.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbagai kesempatan orang sering menyebut bahwa bahasa adalah
salah satu alat komunikasi. Tujuan umum pembelajaran sebuah Bahasa adalah
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta
didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Dengan pembelajaran Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi,
saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju
pemahaman tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, munculah beberapa permasalahan yang akan
dibahas pada makalah ini yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian keterampilan berbahasa?
2. Apa saja aspek dari keterampilan berbahasa?
3. Adakah keterkaitan antaraspek keterampilan berbahasa?
4. Apa pentingnya menguasai keterampilan berbahasa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari ditulisnya makalah ini ialah :
1
1. Untuk menjabarkan pengertian keterampilan berbahasa.
2. Untuk menjabarkan aspek – aspek keterampila berbahasa.
3. Untuk membahas keterkaitan antaraspek keterampilan berbahasa.
4. Untuk menjelaskan kepada pembaca tentang pentingnya menguasai keterampilan
berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi melalui lisan dan tulisan.
Berkomunikasi melalui lisan dilakukan dalam bentuk simbol bunyi dimana setiap
simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Widjono (2012 : 20) menjabarkan
bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,
yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Pada Kamus Besar
Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengertian bahasa antara lain :
1. Sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
2. percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: baik
budi –nya.
3. Perkataan – perkataan yang dipakai suatu bangsa.1
1
Bahasa (Def. 1) (n.d). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. Diakses melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bahasa, 22 Maret 2020.
3
komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim
bahasa harus harus menguasai bahasanya. Penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi
dalam hal ini respon pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama
kita. Bahasa sebagai sarana komunikasi memiliki fungsi utama bahasa sebagai
penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Manusia dan
bahasa saling berkaitan satu sama lainnya karena bahasa tidak tetap atau selalu
berubah – ubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di
masyarakat. Indonesia memiliki bahasa resmi kenegaraan yang digunakan sebagai
saran berkomunikasi resmi yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa merupakan sarana
berpikir yang pertama dan utama karena tanpa bahasa tidak mungkin manusia dapat
berpikir mengenai objek tertentu, walaupun objek tersebut secara faktual tidak
terlihat. Komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi
adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan.
B. Fungsi Bahasa
Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan
kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Bahasa
merupakan alat untuk mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan sarana untuk
kontrol sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki empat fungsi sebagai
berikut :
1. Fungsi informasi
Bahasa berfungsi sebagai menyampaikan informasi timbal balik antar keluarga
maupun masyarakat. Wujud fungsi bahasa sebagai fungsi informasi misalnya : berita,
pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa, baik
media cetak ( koran, majalah, dan lain-lain ) ataupun elektronik ( televisi, radio,
website/blog, dan lain-lain ).
4
2. Fungsi ekspresi diri
Bahasa berfungsi untuk menyalurkan ide, perasaan, sikap, gagasan, dan emosi.
Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk
menyatakan eksistensi diri, membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk menarik
perhatian orang lain
C. Keterampilan Berbahasa
Terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 2
Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang
disyaratkan. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Sama halnya dengan seorang guru yang
memerlukan media bahasa dalam proses pembelajaran dan upaya pembelajaran,
secara optimal tujuan komunikasi akan lebih mudah tercapai jika kita mampu
mempelajari ketrampilan berbahasa dengan baik. Sehubungan dengan penggunaan
2
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Mitra Pelajar, 2005), hlm. 351.
5
bahasa, terdapat empat keterampilan dasar bahasa, yaitu mendengarkan (menyimak),
berbicara, membaca, dan menulis.
D. Aspek Menyimak
Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan.
Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian.
Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari
luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak
3
Yeti Mulyati, Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2015),
hlm. 4 – 6.
6
adalah proses mendengar dengan pemahaman dan perhatian terhadap makna dan
pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk mendengar,
sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di dalam bahasa Inggris terdapat
istilah “listening comprehension” untuk menyimak dan “to hear” untuk mendengar.
Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan menginterprestasikan
lambang-lambang lisan, sedangkan mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi
yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna itu. Tarigan (1993: 20)
mengemukakan pengertian menyimak sebagai berikut: menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi,
menangkap serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara
melalui ucapan atau bahasa lisan. Maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa yang dibaca atau
diucapkan oleh si pembicara serta menangkap dan memahami isi dan makna
komunikasi yang tersirat di dalamnya.
7
Hal – hal yang menjadi tujuan dari kegiatan menyimak ialah :
1. Menyimak untuk belajar dimana orang tersebut bertujan agar ia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
2. Menyimak untuk menikmati dimana orang yang menyimak dengan penekanan
pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau diperdengarkan
atau dipagelarkan (teruatama sekali dalam bidang seni).
3. Menyimak untuk mengevaluasi dimana orang menyimak dengan maksud agar ia
dapat menilai apaapa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepatngawur, logis-
tidak logis, dan lain-lain).
4. Menyimak untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat menikmati
seta menghargai apa-apa yang disimaknya itu (misalnya: pembacaan berita, puisi,
musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan pendebatan).
5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide dimana orang yang menyimak
bermaksud agar ia dapat menkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun
perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi dimana orang yang menyimak
bermaksud agar dia dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi
yang membedakan arti (distingtif), mana bunyi yang tidak membedakan arti;
biasanya ini terlihat pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asik
mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
7. Menyimak untuk memecahkan masalah dimana orang yang menyimak bermaksud
agar dia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari sang
pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
8. Menyimak untuk meyakinkan dimana orang yang menyimak untuk meyakinkan
dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan.
E. Aspek Berbicara
Berbicara secara umum dapat dimaksudkan sebagai sebuah keterampilan guna
menyampaikan ide, gagasan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa lisan. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi – bunyi artikulasi
8
atau kata – kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan. Untuk dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik,
pembicara harus menguasaai lafal, struktur, dan kosakata yang bersangkutan. Selain
itu, diperlukan juga penguasaan masalah atau gagasan yang akan disampaikan serta
kemampuan memahami bahasa lawan bicara. Sedangkan wujud dari berbicara sendiri
dipandang sebagai sebuah alat berkomunikasi dengan kebutuhan – kebutuhan
penyimak penerimaan pesan yang telah disusun dalam pikiran pembicara. Pada
intinya berbicara adalah sebuah kemampuan diri dalam mengekspresikan pikiran atau
ide melalui lambang – lambang bunyi.
1. Mampu memenuhi dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan
sistematis.
9
sangat diperlukan dalam berbagai keperluan. Pada situasi kegiatan belajar
mengajar dapat berupa simulasi, praktek berbicara dan pemberian umpan balik.
F. Aspek Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan.6 Untuk itu, beberapa tujuan membaca
sebagai berikut :
4
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,(Bandung :
Angkasa, 1995), hlm. 7
5
Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011), hlm. 4.
6
Tarigan, Op Cit., 9.
10
masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas). Misalnya
untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik,
masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau dialami sang
tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk
mencapai tujuannya.
11
G. Aspek Menulis
12
suatu media sehingga orang lain dapat membaca catatan atau informasi tersebut.
8
Ibid., 25 – 26.
13
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang
sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat
menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa
serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar. Akhadiah dkk. (1991: 1). Sesuai
dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara
maka bahasa mempunyai fungsi: (1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan
bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia
dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia untuk meraih dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana penyebarluasan
pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut
berbagai masalah, dan (5) sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran Bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia.9
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.10
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa Negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
9
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, hlm. 317.
10
Ibid., hlm. 318.
14
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
15
Dalam proses komunikasi, semua aspek keterampilan berbahasa, baik lisan
maupun tertulis penting. Pengalaman merupakan dasar bagi semua makna yang
disampaikan dan yang dipahami dalam bahasa tertentu. Peserta didik yang memiliki
pengalaman berbahasa yang cukup luas akan dapat mengungkapkan maksudnya dan
memahami maksud orang lain dengan mudah. Kemampuan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis semua bergantung pada kekayaan kosa kata yang diperlukan
untuk berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang. Selain itu kemampuan berbahasa
juga memerlukan kemampuan menggunakan kaidah bahasa.
16
Mendengarkan berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan
membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Baik mendengarkan maupun
membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif. Perbedaannya
hanya pada objek yang menjadi fokus perhatian awal yang menjadi stimulus. Pada
mendengarkan fokus perhatian (stimulus) berupa suara (bunyi-bunyi), sedangkan
pada membaca adalah lambang tulisan. Kemudian, baik penyimak maupun
pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa
yang berupa suara (dalam mendengarkan) maupun berupa tulisan (dalam
membaca), yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna memperoleh
pesan yang berupa konsep, ide atau informasi sebagaimana yang dimaksudkan
oleh si penyampainya. Apabila ditinjau dari sudut pemerolehan atau belajar
bahasa, aktivitas membaca dapat membantu seseorang memperoleh kosakata yang
berguna bagi pengembangan kemampuan mendengarkan pada tahap berikutnya.
Jadi, pengenalan terhadap kosakata baru pada aktivitas membaca akan dapat
meningkatkan kemampuan mendengarkan pada tahap berikutnya melalui proses
pengenalan kembali terhadap kosakata tersebut. Sehubungan dengan proses
pembelajaran bahasa, Tarigan (1994:4-5) menyatakan bahwa mendengarkan pun
merupakan faktor penting dalam belajar membaca secara efektif. Petunjuk-
petunjuk mengenai strategi sering disampaikan guru di kelas dengan menggunakan
bahasa lisan. Untuk itu, kemampuan murid dalam mendengarkan dengan
pemahaman sangat penting.
17
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986). Lebih dari
itu, pembaca menghubungkannya dengan kemungkinan maksud penulis
berdasarkan pengalamannya (Ulit, 1995). Sejalan dengan hal tersebut,
Kridalaksana (1993) menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal
dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambing-lambang grafis dan
perubahannya menjadi bicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau
pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara nyaring dan dapat pula
tidak bersuara (dalam hati). Menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang grafis tersebut
(Bryne, 1983). Lebih lanjut Bryne menyatakan bahwa mengarang pada hakikatnya
bukan sekedar menulis symbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-
kata tersusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang
adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat
yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut
dapat dikomunikasikan kepada pembaca. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
dalam kegiatan karang-mengarang, pengarang menggunakan bahasa tulis untuk
menyatakan isi hati dan buah pikirannya secara menarik kepada pembaca.
BAB III
PENUTUP
18
A. Kesimpulan
Keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis) dibutuhkan guna membangun komunikasi yang baik
antarpelaku sosial. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Maka dari itu, keterampilan berbahasa
amat penting untuk menyokong terwujudnya proses dan tujuan pembelajaran Bahasa
Indonesia.
B. Saran
Untuk terampil dalam berkomunikasi kita harus mengetahui, mempelajari,
dan berlatih dengan tekun mengenai aspek-aspek keterampilan berbahasa melalui
proses pembelajaran yang baik dan benar agar kita dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaan kita kepada orang lain sesuai dengan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
19
Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra Pelajar.
Santosa, Puji, dkk. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
20