Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KETRAMPILAN BERBAHASA

(Di susun untuk memenuhi tugas)

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dian Ikawati Rahayuningtyas, S.Pd, M.Pd

Di susun oleh :

1. Annisa Amalia Khikmah (20410200238)


2. Tri Setiyono (20410200340)
3. Dadan Ramdani (20410200344)
4. Anggi Aprilia (20410200349)

FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
Kata pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
berjudul KETRAMPILAN BERBAHASA dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dian Ikawati Rahayuningtyas, S.Pd, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia dan tidak lupa bantuan dari pihak teman- teman
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Purwokerto, 23 April 2021

Penyusun

ii
Daftar isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….…………… 1
B. rumusan masalah....…………………………….………………………………. 3
C. tujuan penulisan .............………………………………………………………… 4
E. Manfaat penulisan…………………………………………………………………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………… 6
A. pengertian ketrampilan berbahasa……………………………………………….. 6
1. ketrampilan menyimak…………………………………………….. 7
2. ketrampilan berbicara ………………………………………………….. 8
3. ketrampilan membaca ……………………………………………………….. 9
4. ketrampilan menulis……………………………….. 10
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………… 11
B. Faktor Penyebab Tingginya Penggunaan Zat Aditif ………………………… 12
C. Peran Berbagai Pihak…………………………………………………………. 13
1. Orang Tua ……………………………………………………………………14
2. Sekolah …………………………………………………………… 15
3. Lingkungan ………………………………………………………………………16
BAB 4 PENUTUP ……………………………………………………… 17
A.Kesimpulan ………………………………………………………17
B. Saran ……………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 18

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang
tertanam dalam pikiran, media penyampainya bisa melalui lisan atau tulisan. Bahasa juga
memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang
dikatakan santun untuk tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna
yang disampaikan.

Berbagai kebudayaaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu
mengikatnya yaitu bahasa.

Setiap hari kita menggunakan bahasa, ada 4 keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi
kehidupan kita. keterampilan berbahasa ini memberi kesempatan kepada siapa pun untuk dapat
menciptakan konteks yang tepat dalam suatu pertukaran informasi. Menguasai 4 keterampilan
berbahasa juga akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

Menyimak (mendengarkan) dan membaca adalah kemampuan reseptif (menerima pengertian)


karena seseorang tidak perlu memproduksi bahasa. Kedua keterampilan berbahasa ini
menempatkan seseorang untuk dapat menerima dan memahami bahasa. Keterampilan ini biasa
disebut sebagai keterampilan pasif. Sebaliknya, keterampilan yang produktif adalah berbicara
dan menulis karena seseorang memproduksi bahasa. Dua keterampilan ini disebut sebagai
keterampilan aktif. Ketrampilan berbahasa memiliki dua unsur yaitu unsur logika dan lingustik,
berbeda dengan ketrampilan berpikir hanya memiliki satu unsur yaitu logika. Unsur logika
terdiri atas isi, bahan, materi dan organisasinya sedangkan unsur lingustik terdiri atas diksi,
pembentukan kata, pembentukan kalimat, bunyi bahasa serta ejaan untuk menulis.

Setiap orang memiliki kemampuan berpikir dengan baik namun tidak semua orang memiliki
kemampuan berbahasa dengan baik. Kemampuan seseorang dalam berpikir dan berbahasa
dengan melakukan usaha atau ketrampilan yaitu melatih diri kita diberdayakan yaitu melatih
diri kita untuk terampil

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud ketrampilan berbahasa?


2. Apa yang dimaksud dengan menyimak dan berbicara
3. Apa yang dimaksud dengan menyimak dan membaca?
4. Apa yang dimaksud dengan berbicara dan membaca?
5. Apakah kaitan antara setiap ketrampilan berbahasa?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui ketrampilan berbahasa


2. Untuk mengetahui apa itu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
3. Untuk memahami karateristik setiap ketrampilan berbahasa
4. Untuk mengetahui kaitan antara setiap ketrampilan berbahasa

D. Manfaat penulisan

1. Bagi penulis
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang ketrampilan berbahasa khususnya bagi
mahasiswa
3. Sebagai tambahan pengalaman serta masukan sehingga dapat menjadi bekal dan
motivasi kedepannya dalam pembuatan makalah ketrampilan berbahasa sehingga dapat
di tuangkan dalam kehidupan sehari hari

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Ketrampilan Berbahasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan
tugas dan Bahasa adalah kecakapan seorang untuk memakai Bahasa dalam menulis, membaca,
menyimak atau berbicara.Keterampilan Berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang
pelajar khususnya karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih
mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud. Menurut Tarigan membagi
ketrampilan berbahasa meliputi empat aspek tersebut yaitu:

a. Ketrampilan menyimak
b. Ketrampilan berbicara
c. Ketrampilan membaca
d. Ketrampilan menulis

Setiap ketrampilan itu erat sekali hubungannya dengan ketrampilan lainnya dengan cara yang
beraneka ragam. Dalam memperoleh ketrampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu
hubungan urutan yang terakhir: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa
kemudian berbicara; sesudah itu kita membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita
pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari disekolah.
Keempat ketrampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut
caturtunggal. Selanjutnya, setiap ketrampilan itu erat pula hubungannya dengan proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin trampil
seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Ketrampilan hanya dapat
diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih ketrampilan berbahasa
berarti pula melatih ketrampilan berpikir. Adapun keterampilan berbahasa itu sendiri meliputi:

3
1. Ketrampilan Menyimak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Menyimak adalah Mendengarkan atau


memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak merupakan salah
satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif, dengan demikan menyimak
tidak sekedar kegiataan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis situasi
menyimak yaitu:

1. Menyimak secara interaktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap
muka dan percakapan di telepon
2. Menyimak secara non interaktif. Dalam situasi ini pendengar tidak dapat meminta
penjelasan dari pembicara, pembicara tidak mengulangi apa yang diucapkan.

Menyimak atau mendengarkan adalah keterampilan berbahasa untuk dapat memusatkan


perhatian dan mencerna informasi-informasi yang ada. Seseorang kerap kesulitan untuk
mengasah keterampilan berbahasa ini karena seseorang dituntut untuk memahami inti
pembicaraan, bukan hanya mengetahui setiap kata. Penyimak atau pendengar harus
memusatkan perhatian pada suatu pembicaraan. Keterampilan berbahasa menyimak atau
mendengar dapat dilatih setiap waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, topik pembicara dan kode-kode visual dapat membantu kita
mencerna pesan-pesan. Untuk melatih keterampilan berbahasa ini, kita dapat sering-sering
menyimak atau mendengar diskusi dan pembicaraan yang dibawakan oleh orang-orang dengan
latar belakang yang berbeda dengan kita. Semakin fokus kita dalam menyimak dan semakin
beragam latar belakang pembicara, maka keterampilan berbahasa kita dalam menyimak atau
mendengar dapat semakin terasah.

2. Ketrampilan Berbicara

Berbicara merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
produktif, ketrampilan berbicara ada tiga jenis yaitu interaktif, semi interaktif dan non
interaktif. Berbicara interaktif misalnya percakapan tatap muka dan berbicara lewat telepon
yang terjadinya pergantian antara berbicara dan menyimak kemudian untuk berbicara semi
interaktif adalah dalam melakukan pidato dihadapan umum secara langsung. Dalam situasi ini

4
pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.
Situasi bersifat non interaktif adalah ketika ada siaran di tv atau radio.

3. Ketrampilan Membaca

Membaca adalah salah satu jenis ketrampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Ketrampilan
membaca dapat dikembangkan secara individu dan tersendiri terpisah dari ketrampilan
menyimak dan berbicara. Membaca dapat membantu kita mengembangkan seluruh bagian-
bagian berbahasa, seperti kosakata, ejaan, struktur bahasa atau kalimat, dan penulisan.

Membaca mampu meningkatkan intuisi berbahasa dengan cara yang sesuai. Saat kita
membaca, otak berusaha mencerna informas-informasi dan mengimitasinya, lalu informasi itu
akan disimpan dan pada lain kesempatan, informasi-informasi ini dapat kita gunakan untuk
berbicara maupun menulis.

4. Ketrampilan Menulis

Menulis adalah salah satu jenis ketrampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis dapat
dikatakan ketrampilan berbahasa paling rumit karena tidak hanya menyalin kata-kata dan
kalimat kalimat tetapi juga menuangkan pikiran di dalam suatu bentuk tulisan yang teratur.
Menulis adalah kegiatan mendokumentasikan informasi ke dalam suatu sarana tulis, dengan
berkembangnya media sosial, hampir semua orang menuliskan kegiatannya sebagai bentuk
ekspresi diri. Tak salah lagi, keterampilan menulis kini tampak dianggap sebagai keterampilan
berbahasa yang paling perlu dikuasai.

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang mudah dicerna melalui penggunaan kalimat-kalimat
yang sederhana, efektif, dan efisien. Ketika seseorang dapat dengan mudah memahami pokok
bahasan suatu tulisan, maka tulisan itu dapat dianggap bagus karena ditulis dengan terampil.
Keterampilan menulis pun tidak dapat tumbuh sendiri tanpa adanya penguasaan keterampilan
berbahasa yang lain.

5
BAB III

PEMBAHASAN

Keempat ketrampilan bahasa itu saling berkait satu sama lain sehingga untuk mempelajari
salah satu ketrampilan berbahasa. Dalam memperoleh ketrampilan berbahasa biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang teratur

Dari belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian
rangkaina pemerolehan ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan
menyimak, berbicara, membaca, kemudian menulis. Ketrampilan menyimak dan berbicara
dipelajari saat memasuki sekolah. Adapun ketrampilan berbahasa yaitu:

1. Ketrampilan menyimak

Menyimak merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifar reseptif
dengan demikian menyimak tidak sekedar kegiataan mendengarkan tetapi juga memahaminya.
Ada dua jenis situasi dalam menyimak yaitu situasi menyimak secara interaktif dan situasi
menyimak secara non interaktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap
muka dan percakapan di telepon atau yang sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita
bergantian melakukan aktivitas menyimak dan berbicara, oleh karena itu kita memiliki
kesempatan untuk bertanya guna memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang
apa yang diucapkan. Contoh situasi – situasi mendengarkan non interaktif yaitu mendengarkan
radio, TV, film, khotbah atau menyimak dalam acara seremonial, dalam situasi menyimak non
interaktif tersebut tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara maupun pengulangan yang
diucapkan dan meminta pembicaraan diperlambat. Berikut ini adalah ketrampilan yang harus
pendengar kuasai ada beberapa hal berikut:

a. Menyimpan atau mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat
jangka pendek
b. Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target
c. Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada,warna suara,intonasi, dan adanya
reduksi bentuk kata
d. Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar

6
e. Menganal bentuk-bentuk kata khusus
f. Mendeteksi kata-kata kunci yang mengindetifikasi topik dan gagasan
g. Menebak makna dari konteks
h. Mengenal kelas-kelas kata
i. Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis
j. Mengenal perangkat-perangkat kohesif
k. Mendektesi unsur-unsur kalimat seperti subjel, predikat, objek, preposisi, dan unsur
unsur lainnya.

2. Ketrampilan berbicara

Berbicara merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat
produktif, sehubungan dengan ketrampilan berbicara ada tiga jenis situasi berbicara yaitu
interaktif, semi interaktif, dan non interaktif. Contoh situasi berbicara interaktif adalah
misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan
adanya pergantian antara berbicara dan menyimak juga memungkinkan kita meminta
pengulangan atau dapat meminta lawan bicara dengan memperlambat tempo bicara dari lawan
bicara. Ada situasi berbicara yang semi interaktif misalnya alam berpidato di hadapan umum
secara langsung. Berikut beberapa ketrampilan dalam berbicara, seorang pembicara harus
dapat:

a. Mengucapkan bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat


membedakannya
b. Menggunakan tekanan dan nada serta intonasi yang jelas dan tepat sehingga pendengar
dapat memahami apa yang diucapkan pembicara
c. Menggunakan bentuk bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat
d. Menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi
termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antara pembicara dan pendengar
e. Mencari kalimat utama agar jelas bagi pendengar
f. Berusaha mengemukan ide ide atau informasi tambahan guna menjelaskan ide ide
utama.
g. Mencari wacana yang berpautan secara selaras sehingga pendengar mudah mengikuti
pembicaraan

7
3. Ketrampilan membaca

Membaca merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif.
Ketrampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari ketrampilan
menyimak dan berbicara tetapi pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi yang telah
berkembang seringkali ketrampilan membaca dikembangkan secara interigitas dengan
ketrampilan menyimak dan berbicara. Ketrampilan proses membaca yang harus dimiliki
pembaca adalah:

a. Mengenal sistem tulisan yang digunakan


b. Mengenal kosakata
c. Menntukan kata kata kunci yang mengindetifikasi topik dan gagasan utama
d. Menentukan makna kata termasuk kosakata split dari konteks tertulis
e. Mengenal kelas kata grmatikal yaitu kata benda, kata sifat, dan sebagainya
f. Menentukan konsituen dalam kalimat seperti subjek, predikat, objek, dan preposisi
mengenal bentuk bentuk dasar sintaksis
g. Merekonstruksi dan menyimpulkan situasi, tujuan dan partisipan
h. Menggunakan pengetahuan dan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal untuk
memahami topik utama
i. Membedakan ide utama dari detail yang disajikan
j. Menggunakan strategi membaca yang berbeda terhadap tujuan membaca yang berbeda

4. Ketrampilan menulis

Menulis merupakan salah satu jenis ketrampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif.
Menulis dapat dikatakan ketrampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis
ketrampilan berbahasa lainnya. Berikut ini ketrampilan yang diperlukan dalam menulis,
penulis perlu sebagai berikut:

a. Menggunakan ortografi dengan benar termasuk penggunaan ejaan


b. Memilih kata yang tepat
c. Menggunakan bentuk kata yang benar
d. Mengurutkan kata-kata yang benar
e. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca
f. Memilih genre tulisan yang tepat sesuia dengan pembaca yang dituju

8
g. Mengupayakan ide ide atau informasi utama didukung secara jelas oleh ide atau
informasi tambahan
h. Mengupayakan terciptanya pargaraf dan keseluruhan tulisan koheren sehingga
pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau informasi yang disajikan.
i. Membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sasaran
mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi mengenai hal-hal yang belum
diketahui dan penting untuk ditulis

Kaitan antara setiap ketrampilan berbahasa

1. Kaitan ketrampilan berbahasa antara menyimak dan berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan dua kegiataan yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam kegiataan sehari-hari menyimak dan berbicara
berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Kedua kegiatan ini merupakan proses yang
terjadi antara dua orang atau lebih dengan sebuah media yang disebut bahasa dan
keterkaitannya adalaha sebagai berikut:

1. Keduannya merupakan kegiatan komunikasi dan meniru


2. perkataan biasannya dipelajari melalui menyimak dan meniru
3. Kata-kata anak biasanya ditentukan oleh stimulan yang ditemui
4. Ucapan anak mencerminkan pemakaian bahasa disekiarnya baik dirumah, sekolah,
atau lingkungan masyarakat
5. Anak dapat memahami kalimatn lebih panjang dan rumit daripada kalimat yang
biasanya diucapkan
6. Meningkatkan menyimak berati meningkatkan kualitas ketrampilan berbicara
7. Berbicara dengan alat peraga membantu penyimak menangkap informasi

2. Kaitan ketrampilan berbahasa antara menyimak dan membaca

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari
apa yang tertulis, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Menyimak dan membaca
mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat receftif, bersifat menerima, perbedaannya
menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima
informasi dari kegiatan menulis.

9
Tujuan menyimak kegiatan membaca yaitu :

1. Untuk membedakan dan menemukan unsur-unsur fonetik dan struktur kata lisan
2. Mempergunakan cuplikan-cuplikan yang mengandung kata-kata yang bersajak.
3. Untuk memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-kata, atau ide-ide baru kepada penyimak.
4. Membaca nyaring, langsung, atau buatan. Dalam hal ini rekaman dapat digunakan.
5. Menyimak secara terperinci agar dapat menginterpretasikan ide pokok dan
menanggapinya secara tepat.
6. Sesudah menyimak, menunjukan ide pokok beserta detail-detail yang terpancar
darinya.
7. Menyimak ide utama yang dinyatakan dalam kalimat topic atau kalimat penunjuk.
8. Memahami kalimat penunjuk itu terjadi dalam posisi yang beraneka ragam.

3. Kaitan ketrampilan berbahasa antara menyimak dan menulis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa
yang tertulis, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Menyimak dan membaca mempunyai
persamaan, kedua-duanya bersifat receftif, bersifat menerima, perbedaannya menyimak
menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan
menulis agar mendapat gambaran yang lebih jelas.

Sesesorang akan dapat menulis setelah mendapat inspirasi, ide, gagasan dengan menyimak dari
berbagai sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi, dan
obrolan. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahan informasi yang digunakan dalam menulis
didapatkan melalui kegiataan menyimak. Kegiatan menyimak ini dapat menimbulkan
kreatifitas dalam kegiataan menulis. Kegiatan menulis dapat pula dilakukan dengan melakukan
kegiataan menyimak dengan baik maka seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas
sehingga dengan mudah penyimak dapat menulis dengan baik sehingga ketrampilan menulis
mendorong seseorang untuk menggunakan kaidah berpikir dalam kegiatan menyimak.

4. Kaitan ketrampilan berbahasa antara berbicara dan membaca

Berbicara ialah bentuk komunikasi dengan menggunakan media bahasa, berbicara merupakan
proses penuangan gagasan dalam bentuk ujaran- ujaran. Beberapa proyek penelitian telah

10
memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan berbahasa lisan
dan kesiapan membaca. Telaah-telaah tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan-
kemampuan umum berbahasa lisan turut melengkapi suatu latar belakang pengalaman yang
menguntungkan serta keterampilan bagi pelajaran membaca. Kemampuan tersebut mencakup
ujaran yang jelas dan lancar, kosa kata yang luas dan beraneka ragam, penggunaan kalimat-
kalimat lengkap dan sempurna bila diperlukan, pembedaan-pembedaan pendengaran yang
tepat, dan kemampuan mengikuti serta menelusuri perkembangan suatu cerita.

5. Keterkaitan hubungan antara setiap keterampilan berbahasa

Keterkaitan atas keterampilan berbahasa tersebut, mulai dari menyimak, membaca, menulis,
dan berbicara memiliki keterkaitan, untuk menjawab “Bagaimana keterkaitan antara
keterampilan bahasa lisan dan tertulis?” bahwa terjadi hubungan saling menguatkan antara
tiap-tiap keterampilan berbahasa dengan keterampilan bahasa lisan, seseorang akan memiliki
kemampuan bahasa yang semakin kuat baik terkait lisan maupun tulisan apabila memiliki
keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang semakin kuat. Pada
proses membaca digunakan keterampilan berbahasa dimana salah satunya adalah menyimak
atau lebih spesifiknya menyimak bacaan, dengan memiliki kemampuan membaca yang baik
maka seseorang akan dapat mengolah informasi dengan lebih baik, hal ini berakibat apabila
informasi tersebut berhasil diretensi dalam jangka waktu baik itu pendek maupun panjang dan
menghasilkan produk pemanfaatan keterampilan lisan atau berbicara maupun menghasilkan
produk pemanfaatan keterampilan tulisan atau menulis, maka terlihat jelas bahwa keterampilan
lisan maupun tertulis menerima manfaat dari keterampilan membaca dan termasuk pula
manfaat dari keterampilan menyimak bacaan, hubungan ini juga berlaku setara untuk
keterampilan menyimak bacaan.

Menyimak bacaan baik itu tulisan sederhana ataupun tulisan dengan kategori bacaan karya
ilmiah dan karya ilmiah populer membutuhkan kemampuan untuk dapat melek huruf dan
melek wacana untuk selanjutnya dapat mengolah informasi, tentu saja informasi ini merupakan
hasil dari proses penggunaan keterampilan bahasa untuk menangkap makna dari apa yang
diperoleh dengan keterampilan berbahasa. Tanpa kemampuan menyimak yang baik, maka
keterampilan berbahasa lainnya akan menjadi sekedar sebuah aksi terampil saja dikarenakan
kemampuan menyampaikan makna baik secara lisan maupun tertulis tidak dapat menjadi
sebuah keluaran (baik berupa ucapan maupun tulisan) yang akan mengandung makna selaras

11
dengan makna yang harusnya diterima dengan baik apabila makna yang diterima tidak
disokong oleh kemampuan menyimak yang baik.

Sebagai contoh, pada sebuah kegiatan pelatihan proses pengiriman barang, seseorang
ditugaskan untuk mengikuti pelatihan tersebut untuk memahami proses pengiriman barang
yang baik. Namun selama proses pelatihan orang tersebut tidak menyimak dengan baik,
sehingga yang bersangkutan menjadi bingung saat diperintahkan untuk menjabarkan hasil
pelatihannya secara lisan maupun tertulis, walaupun orang tersebut sudah memiliki
kemampuan untuk berbicara maupun menulis.

12
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan Berbahasa merupakan hal yang
penting khususnya bagi seorang mahasiswa, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa
seseorang akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud yang
diucapkan dari pihak lain. Keterampilan berbahasa meliputi beberapa aspek, yaitu:

1. Ketrampilan menyimak
2. Ketrampilan berbicara
3. Ketrampilan membaca
4. Ketrampilan menulis

Saran

Penulis dalam hal ini menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak sekali
kesalahan baik tanda baca atau kesalahan dalam pengetikan maka dari itu kami memohon
kritik dari dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia,

Penulis juga menyarankan supaya semua mahasiswa dapat mengamlkan ketrampilan


berbahasa dalam lingkup perkuliahan maupun diluar supaya menjadi lebih baik lagi ke
depannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia

https://literasinusantara.com/4-keterampilan-berbahasa/

http://nurulfajriatiii.blogspot.com/2015/12/hubungan-antara-keterampilan-
menulis.html#:~:text=Hubungan%20Menulis%20dengan%20Menyimak&text=Kegiatan%20
menyimak%20ini%20dapat%20menimbulkan,penyimak%20dapat%20menulis%20dengan%
20baik.

https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/keterampilan-
berbahasa-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia?page=all

http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2014/05/aspek-aspek-keterampilan-dalam.html

https://christiangamas.net/keterampilan-berbahasa-dalam-bahasa-indonesia/

http://digilib.uinsby.ac.id/3539/5/Bab%202.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai