Bahasa Indonesia
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Keterampilan Bahasa dan Penyajian”.
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
pihak yang terlibat penyusunan makalah ini. demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran agar kedepannya kami perbaiki.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang
memberikan pengajaran membaca, menulis, mengarang, mendikte, dan
berbicara atau mengatakan sesuatu. Bahasa memiliki peran yang sangatlah
penting dalam kehidupan manusia, sebab bahasa digunakan sebagai cara
agar dapat berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu adanya bahasa juga
akan mempengaruhi bentuk komunikasi antar individu dalam
menyampaikan ide atau pendapatnya dalam sebuah forum.
Berdasarkan kenyataan berbahasa, kita lebih banyak berkomunikasi
secara lisan dibandingkan dengan cara yan lain. Lebih dari separuh waktu
kita digunakan untuk berbicara dan mendengarkan, lalu selebihny
digunakan untuk menulis dan membaca.
Dalam memperoleh sebuah keterampilan bahasa, kita harus melalui
suatu hubungan urutan yang mula-mula kita belajar menyimak bahasa
kemudian berbicara, lalu kita akan membaca dan menulis. Menyimak dan
berbicara dipelajari terlebih dahulu sebelum memasuki sekolah, sedangkan
membaca dan menulis dipelajari ketika sudah berada di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan bahasa?
2. Aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam keterampilan bahasa?
3. Apa manfaat mempelajari keterampilan bahasa?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan bahasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan bahasa.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam keterampilan bahasa.
3. Untuk mengetahui manfaat mempelajari keterampilan bahasa.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan
bahasa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yeti, mulyati. Hakikat keterampilan berbahasa. hlm.1
2
B. Aspek-aspek dalam keterampilan bahasa
Berkaitan dengan penggunaan bahasa, ada 4 aspek yang perlu
diperhatikan dalam keterampilan bahasa yang biasa digunakan untuk saling
berkomunikasi. Keempat aspek tersebut adalah mendengarkan/menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.2
a. Mendengarkan/ menyimak
Mendengarkan adalah sebuah keterampilan memahami bahasa
lisan yang bersifat reseptif. Keterampilan mendengarkan ini tidak
hanya mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melalui alat pendengarannya
saja melainkan juga harus memahami maknanya. Karena pada kegiatan
mendengarkan ini terdapat unsur kesengajaan yang dilakukan dengan
penuh perhatian dan konsentrasi untuk memperoleh pemahaman yang
memadai.
Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi
mendengarkan secara interaktif dan situasi mendengarkan secara
noninteraktif. Mendengarkan secara interaktif adalah suatu situasi
dimana kita bisa meminta penjelasan dan memperoleh kesempatan
untuk bertanya kepada lawan bicara. Sedangkan mendengarkan secara
noninteraktif adalah suatu situasi dimana kita tidak bisa meminta
penjelasan ataupun bertanya dengan lawan bicara.
Beberapa keterampilan-keterampilan mikro yang harus
dipahami oleh pendengar yaitu:
1. menyimpan atau mengingat unsur bahasa yang didengar
menggunakan daya ingat jangka pendek.
2. mendeteksi kata-kata kunci yang menidentifikasikan topik dan
gagasan.
3. menebak makna dari konteks.
4. membedakan dan memberi arti kata-kata yang didengarkan.
2
Lubis, hilda zahra. metode pengembangan bahasa anak pra sekolah. ( 2018 ).Vol.06. No.02.
hlm. 5
3
b. Berbicara
Keterampilan berbicara disini dibagi menjadi 3 yaitu interaktif,
semiinteraktif, dan non interaktif. Kegiatan berbicara secara interaktif
adalah kegiatan berbicara dalam situasi interaktif ini dilakukan secara
tatap muka langsung, bersifat dua arah, atau bahkan multiarah.
Kegiatan berbicara secara semi interaktif adalah kegiatan berbicara
yang dilakukan satu arah dan dengan bertatap muka serperti berpidato,
ceramah, dan khotbah. Sedangkan non interaktif adalah kegiatan
berbicara dengan tanpa adanya tatap muka dan hanya dilakukan satu
arah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pembicara
dalam melakukan keterampilan berbicara:
1. mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga
pendengar dapat membedakannya.
2. menggunakan tekanan, nada, serta intonasi secara jelas dan tepat
sehingga pendengar dapat memahami apa yang diucapkan pembicara.
3. menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata
yang tepat.
4. menggunakan register atau ragam bahasa yang sesuai dengan situasi
komunikasi dan pelaku komunikasi (hubungan antara pembicara dan
pendengar.
5. menyampaikan kalimat-kalimat utama dengan jelas bagi pendengar
6. berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna
menjelaskan ide-ide utama.
7. berupaya agar wacana berpautan secara serasi sehingga pendengar
mudah mengikuti pembicaraan.3
c. Membaca
Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat
aktif reseptif. Aktivitas membaca dapat dikembangkan secara
3
Nikmah, din adini. Analisis keterampilan berbicara pada pembelajaran bahasa indonesia siswa
kelas IV SD Negeri Buluh 2. Hlm.622
4
tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara.
Keterampilan membaca ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu membaca
permulaan dan membaca lanjutan.
Kemampuan membaca permulaan ditandai oleh kemampuan
melek huruf, yakni kemampuan mengenali lambang-lambang tulis dan
dapat membunyikannya dengan benar. Pada fase ini, pemahaman isi
bacaan belum begitu tampak karena orientasi pembaca lebih ke
pengenalan lambang bunyi bahasa. Sementara pada membaca lanjut,
kemampuan membaca ditandai oleh kemampuan melek wacana.
Artinya, pembaca bukan hanya sekadar mengenali lambang tulis, bisa
membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik
isi/makna bacaan yang dibacanya. Penekanan membaca lanjut terletak
pada pemahaman isi bacaan, bahkan pada tingkat tinggi harus disertai
dengan kecepatan membaca yang memadai.
Keterampilan yang terkait dengan proses membaca yaitu:
1. Mengenal sistem tulisan yang digunakan
2. Mengenal kosakata
3. Mengenal kelas kata gramatikal
4. Menentukan konsisten-konsisten dalam kalimat, seperti subjek,
predikat, objek, dan preposisi.
5. Membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan.
d. Menulis
Katerampilan menulis merupakan keterampilan bersifat aktif –
produktif. Sebab dalam keterampilan menulis tidak hanya menyalin
kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan menuangkan dan
mengembangkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan ide kedalam
suatu struktur tulisan yang teratur, logis, dan sistematis sehingga mudah
ditangkap oleh pembacanya.4
4
Rinawati, agustin. Analisis hubungan keterampilan membaca dengan keterampilan menulis
siswa. ( 2020 ). Vol.4. no.2. hlm.86
5
Keterampilan menulis debagi menjadi 2 yaitu:
1. Menulis permulaan
2. Menulis lanjutan
Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam menulis
a. Memilih kata yang tepat.
b. Menggunakan bentuk kata yang benar.
c. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
d. Mengupayakan ide-ide atau informasi utama di dukung secara jelas
oleh ide-ide atau informasi tambahan.
e. Membuat dugaan seberapa banyak pengtahuan yang dimiliki oleh
pembaca sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat
asumsi mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan penting
untuk ditulis.
5
Yeti, mulyati. Hakikat keterampilan berbahasa. hlm.6
6
5. Dapat menyampaikan fakta-fakta yang diamati dengan baik dan jelas
serta mudah dipahami.
6
Lubis, hilda zahra. metode pengembangan bahasa anak pra sekolah. ( 2018 ). Vol.06. No.02.
hlm. 8
7
d. Jenis kelamin
Pada tahun pertama usia anak-anak tidak ada perbedaan vocalisasi
antara laki-laki dan perempuan, akan tetapi ketika usia anak-anak
tersebut sudah menginjak usia 2 tahun, anak perempuan akan
menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari pada anak laki-laki.
8
4. Pembeda-bedaan terhadap pendengaran yang jelek seringkali
dihubungkan dengan menbaca yang tidak efektif dan mungkin
merupakan suatu faktor pendukung atau faktor tambahan dalam
ketidakmampuan dalam membaca.
1
Henry guntur tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : 2008). hlm.5
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan bahasa merupakan sebuah kemampuan dimana
seseorang dapat menggunakan kemampuan dan kecekatannya dalam
berbahasa yang meliputi membaca, menyimak, berbicara, dan menulis.
Sehingga penting sekali bagi seseorang untuk bisa menguasai keterampilan
berbahasa ini.
Berkaitan dengan penggunaan bahasa, ada 4 aspek yang perlu
diperhatikan dalam keterampilan bahasa yang biasa digunakan untuk saling
berkomunikasi. Keempat aspek tersebut adalah mendengarkan/menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.
Keterampilan berbahasa merupakan salah satu hal yang paling
melekat pada diri seseorang dan hal ini tidak akan pernah dapat dipisahkan
dari diri seseorang. Oleh sebab itu ada beberapa manfaat yang didapatkan
dari keterampilan bahasa yaitu:
1. Mudah dalam memahami informasi yang ada
2. Dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain.
3. Dapat mengungkapkan perasan secara lisan ataupun tulisan
4. Dapat menyampaikan ide-ide atau pendapatnya secara jelas didepan
umum
5. Dapat menyampaikan fakta-fakta yang diamati dengan baik dan jelas
serta mudah dipahami.
a. Lingkungan keluarga
b. Status sosial ekonomi
c. Intelegensi
d. Jenis kelamin
10
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya kami
perbaiki.
11
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, hilda zahra. 2018. Metode Pengembangan Bahasa Anak Pra Sekolah. Jurnal
Raudhah. Sumatera utara: UINSU. Vol.06. No. 02.
12