BERBAHASA INDONESIA
DI SD
Modul 1.
KELOMPOK 1 Hakikat
ASRIYANI - 850294879
Keterampilan
LAELATUL SA’ADAH - 836298466
Berbahasa
Dr. ACHMAD SUHERMAN,
M.Pd,M.Si
MODUL 1
HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
Kegiatan belajar 1
( Pengertian dan Manfaat Keterampilan Berbahasa )
A. MENDENGARKAN / MENYIMAK
Mendengarkan adalah ketermapilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif.
Yang di maksud dengan kereampilan mendengarkan disini bukan berarti hanya sekedar
mendengarkan bunyi-bunyi bahsa memalui alat pedengarnya, melainkan sekaligus
memahami maksudnya. Istilah mendengarkan sering di identikan dengan menyimak.
Meskipun sama-sama menggunakan alat pendengaran, medengarkan berbeda dengan
mendengar.
Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan, yaitu situasi mendengarkan secara interaksif
dan situasi mendengarkan secara non interaktif. Mendengarkan secara interaktif terjadi
dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telefon atau yang sejenis dengan itu.
Dalam mendengarkan jenis ini kita secara bergantian melakukan aktifitas mendengarkan dan
berbicara. Mendengarkan non iterakfit, yaitu mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau
mendengarkan dalam acara-acara seremonial dalam mendengarkan non interaktif tersebut,
yaitu tidak bisa meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicara
mengulangi apa yang di ucapkannya dan tidak bisa meminta pembicara perlambat.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mokro yang terlibat ketika kita berupaya
untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus:
1. Menyimpan/ mengingat unsur Bahasa yang di dengar menggunakan daya ingat
jangka pendek
2. Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam Bahasa target
3. Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan intonasi;
menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata
4. Membedakan dan memahami arti kata-kata yang di dengar
5. Mengenal bentuk-bentuk akta yang khusus
6. Medeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasikan topik dan gagasan
7. Menebak makna dari konteks
8. Mengenal kelas-kelas kata
9. Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis
10. Mengenal pangkat-pangkat kohesif
11. Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti, subjek, predika, obejek, reposisi, dan
unsur-unsur lainnya.
B. BERBICARA
Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya terjadi pada percakapan secara tatap muka
dan berbicara melalui telefon. Situasi berbicara yang tergolong semi interaktif misalnya dalam
berpidato di depan umum, kampanye, khutbah, atau ceramah yang dilalukan memalui tatap
muka secara langsung namun berlangsung secara satu arah.
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus di miliki oleh si pembicara dalam
melakukan aktifitas berbicara, antara lain:
1. Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat
membedakannya
2. Menggunakan tekanan, nada, serta intonasi secara jelas dan tepat sehingga dapta
memahami apa yang di ucapkan pembicara
3. Menggunakan bentuk-bentuk kata, uratan kata serta pilihan kata yang tepat
4. Menggunakan register atau ragam Bahasa yang sesuai denga situasi kominikasi dan
pelaku komunikasi
5. Menyampaikan kalimat-kalimat utama dengan jelas bagi pendengar
6. Berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan ide utama
7. Berupaya agar wacana berpautan secara serasi sehingga pendengar mudah mengikuti
pembicaraan.
C. MEMBACA
Membaca tergolong keterampilan yang besifat aktif reseptif.aktifitas membaca dapat di
kembangkan secara tersendiri, terpisah dari ketrampilan mendengarkan dan berbicara.
Keterampilan membaca terbagi kedalam dua klasifikasi, yakni membaca permulaan dan
membaca lanjutan.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus di miliki
pembicara, adalah:
1. Mengenal system tulisan yang di gunakan
2. Mengenal kosakata
3. Menetukan kata-kata kunci yang mengidentifikasikan topik dan gagasan utama
4. Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata, dari konteks tertulis
5. Mengenal kelas kata gramatikal: kata benda, kata sifat, dan sebagainya
6. Menentukan konstituen-konstituen dalam kalimat, seperti subjek,predika,objek dan
reposisi
7. Mengenal bentuk-bentuk dasar sintaksis
8. Merekonturksi dan menyimpulkan situasi, tujuan-tujuan dan partisipan
9. Menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna menarik simpuan-simpulan
10. Menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif leksikal dan gramatikal
untuk memahami topik utama atau informasi utama
11. Membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan
12. Menggunakan strategi membaca yang berbeda terhadap tujuan-tujuan membaca
berbeda, seperti skrimming untuk mencari ide utama atau melakukan studi scara
mendalam.
D. MENULIS
Merupakan kerterampilan yang bersifat aktif produktif. Keterampilan ini di pandang
menduduki hierarki yang paling rimut dan kompleks di antara jenis-jenis keterampilan
berbahasa lainnya. Aktifitas menulis bukanlah sekedar hanya menyalin kata-kata dan kalimat-
kalimat, melainkan menuangkan dan mengembangkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, ide,
dalam suatu stuktur tulisan yang teratur, logis, sitematis, sehingga mudah di tangkap oleh
pembacanya.
Berikut keterampilan-keterampilan mikro yang di perlukan dalam menulis, dimana penulis
perlu untuk:
1. Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk disini penggunaan ejaan
2. Memilih kata yang tepat
3. Menggunakan bentuk kata dengan benar
4. Mengurutkan kata-kata dengan benar
5. Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca
6. Memilih genre atau tulisan yang tepat, sesuai dengan pembaca yang di tuju
7. Mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung secara jelas oleh ide-ide atau
informasi tambahan
8. Mengupayakan, terciptanya paragraph dan keseluruhan tulisan koheren sehingga
pembaca mudah mengikuti jalan pikiran atau informasi yang di sajikan
9. Membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang di miliki oleh pembaca sasaran
menganai subjek yang di tukis dan membuat asumsi mengenai hal-hal yang belum mereka
ketahui dan penting untuk di tulis.
KEGIATAN BELAJAR 3
( Keterkaitan Antaraspek Keterampilan Berbahasa )