Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah
al madkhal lita’limil lughah al ’arabiyah

Disusun Oleh:
Kelompok 11

ARINI AULIA 2223025


RESTI JANNATUNNA’IM 2223004

Dosen Pengampu :

NURHASNAH, M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

2023 M/ 1445 H
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa mencakup menyimak (al-istima’ ), bercakap (al-


kala m), membaca (al-qira ’ah), dan menulis (al-kitabah). Keterampilan
menyimak dan membaca dikategorikan ke dalam keterampilan reseptif (al-
maharatul-Isti’ biyyah/al-istiqbaliyyah/receptive skills) dan keterampilan
berbicara dan menulis dikategorikan ke dalam keterampilan produktif (al-
maharatul al-ibtikariyyah/al-intijiyyah/productive skills).
Setiap keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan saling
mendukung satu sama lainnya. Kemampuan satu keterampilan seperti
menyimak akan membantu seseorang untuk berbicara dan kemampuan
berbicara dengan baik akan mendukung kemampuan membaca dan menulis
begitu juga sebaliknya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara ?
2. Apa saja tujuan dari pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara
?
3. Apa saja teknik pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan menyimak dan berbicara
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran keterampilan menyimak dan
berbicara.
3. Untuk mengetahui teknik pembelajaran keterampilan menyimak dan
berbicara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Menyimak dan Berbicara


1. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan atau keterampilan seseorang dalam
mendengarkan, mencerrna daan memahami informasi atau pesan yang
diterima melalui proses pendengaran dengan penuh pemahaman untuk
menangkap yang disampaikan oleh orang lain.
Menyimak juga bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi. Menyimak addalah kegiatan yang kompleks yang
mencakup komponen - komponen persepsi dan pengetahuan. 1
Menurut Poerwadarminta (1984: 941) “Menyimak adalah mendengar
atau memerhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca
orang”.Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan
menginterprestasikan lambang-lambang lisan, sedangkan mendengar adalah
suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak
memerhatikan makna itu.
Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa
yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua 2 keterampilan
berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk
menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi.
Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca
berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya
mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi,
memahami makna komunikasi.
Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian menyimak
sebagai berikut: menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi,
serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap serta,

1
Tarigan, H.G, Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa (Bandung: Angkasa, 2008) hlm.
5

2
memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui
ucapan atau bahasa lisan. Dari uraian di atas, maka dapatlah ditarik
kesimpulan bahwa menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan
baik-baik apa yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara serta
menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di
dalamnya.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup
kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak dalam saat yang
sama. Pada saat menyimak mendengar bunyi berbahasa, pada saat itu pula
mentalnya aktif bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa yang
disampaikan pembicara, dan pada saat itu ia harus menerima respons. Pada
dasarnya respons 3 yang diberikan itu akan terjadi setelah terjadinya
integrasi antara pesan yang didengar dengan latar belakang pengetahuan dan
pengalaman penyimak. Respon itu bisa sama dengan yang dikehendaki
pembicara dan bisa pula tidak sama.
Menurut H. G. Tarigan menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.2
2. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Keterampilan bercakap (maharah al-kal m/speaking skill) dapat juga
dipahami sebagai kemampuan untuk mengungkapkan bunyibunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat,
keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas,
berbicara merupakan suatu sistem tandatanda yang dapat didengar dan
dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia
untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Seseorang dapat dikatakan mampu bercakap apabila ia dapat mengucap-

2
Umi Hijriyah, menyimak stategi dan implikasinya dalam kemahiran berbahasa (Bandar
Lampung: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung,2016) hlm.1-
3

3
kan bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami oleh si pendengar (lawan
bicara), menguasai kaidah-kaidah bahasa (sharaf dan nahwu), dan mampu
menggunakan kosa kata dengan tepat sesuai dengan pikiran dan situasi
(konteks) di mana ia berbicara, kapan, kepada siapa, dan tentang apa. 3
Belajar berbicara bahasa asing/Arab membutuhkan pengetahuan yang
tidak hanya menyangkut masalah tata bahasa (grammar) dan makna
(semantics) saja tetapi juga pengetahuan tentang bagaimana penutur asli
(native speaker) menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan konteksnya.
Para ahli bahasa telah membedakan antara mengucap dan berbicara. 4
Mengucap berhubungan dengan unsur alat-alat ucap yang tidak banyak
membutuhkan pikiran. Kegiatan yang termasuk mengucap di antaranya:
1. Mengulang-ulang kalimat yang diucapkan oleh guru;
2. Membaca dengan suara keras;
3. Menghafal teks-teks baik yang tertulis maupun yang didengarkan secara
langsung.
Adapun keterampilan berbicara mengandung unsur sosial. Percakapan
tidak akan terjadi tanpa adanya pembicara dan pendengar yang saling
bergantian. Sebuah percakapan membutuhkan hubungan antara proses
pikiran dengan konteks.
Dalam berbicara terdapat beberapa proses yang harus dilalui bagi siapa
saja yang akan berbicara. Proses tersebut adalah sebagai berikut:
1. Seseorang berpikir tentang apa yang akan dibicarakan;
2. Memilih kaidah-kaidah yang sesuai dengan ungkapan yang akan
memberikan makna;
3. Memilih kosa kata yang tepat;
4. Mencari sistem bunyi bahasa untuk merepresentasikan kosa kata
tersebut;
5. Menggerakkan alat-alat ucap sehingga akan keluar bunyi-bunyi bahasa
yang diinginkan.

3
Dadang Sunendar dan Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 239
4
Shalahuddin Abdulmajid. Ta’allum al-Lugah al-Hayyah wa Ta’l muh baina al-Na ariyyah wa al-
Tatb q. (Lubnan: Maktabah Lubnan, 1981), hlm.138.

4
B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Menyimak dan Berbicara
1. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Seseorang dalam menyimak suatu ujaran pastinya memiliki tujuan khusus.
Ada beberapa tujuan dari menyimak ke dalam 5 macam yaitu:
a. Seseorang menyimak untuk membedakan suara dan
mengembangkan sensitifitas komunikasi nonverbal.
b. Seseorang menyimak untuk memahami pesan, dan ini merupakan
tujuan yang paling wajib dalam beragam aktivitas menyimak.
c. Seseorang menyimak orang yang berbicara atau yang membaca untuk
menikmati.
d. Seseorang menyimak orang yang berbicara untuk membicarakan
sebuah masalah.
e. Menyimak untuk memahami dan kemudian mengevaluasi pesan
tersebut. 5
2. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Secara umum keterampilan berbicara bertujuan agar para pelajar mampu
berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari.
Namun tentu saja untuk mencapai tahap berkomunikasi, peserta didik harus
melalui tahapan-tahapan aktivitas yang memadai.
Kemampuan berkomunikasi bahasa Arab merupakan tujuan pokok dalam
berbahasa. Karena hakikat dari bahasa adalah ujaran atau berbicara. Ditambah
lagi tuntutan dunia kerja sekarang ini orang harus mampu berkomunikasi bahasa
asing salah satunya adalah bahasa Arab
Sementara itu secara terperinci adapun tujuan pembelajaran berbicara
sebagai berikut:
a. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan berbahasa Arab.
b. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan yang berbeda atau
yang menyerupainya.
c. Agar dapat membedakan ungkapan yang di baca panjang dan yang
di baca pendek.
d. Dapat mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan

5
Fahreza prakasa, “pembelajaran menyimak bahasa arab”, Indonesian Journal of Applied
Linguistics Review, Vol. 4, No. 1, March 2023, 43–48

5
susunan kalimat yang sesuai dengan nahwu (tata bahasa)
e. Dapat mengungkapkan apa yang terlintas dalam fikirannya dengan
menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat dalam
bahasa Arab.
f. Dapat menggunakan bagian-bagian dari tata bahasa Arab dalam
ungkapannya seperti tanda mudhakkar, muannath, hal dan fi’il yang
sesuai dengan waktu.
g. Dapat menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan
umur, tingkat kedewasaan dan kedudukan.
h. Dapat menelusuri dan menggali manuskrip-manuskrip dan literatur-
literatur berbahasa Arab.
i. Mampu berfikir tentang bahasa Arab dan mengungkapkannya secara
cepat dalam situasi dan kondisi apapun.6

C. Teknik Pembelajaran Keterampilan Menyimak dan Berbicara


Teknik pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara dalam bahasa
Arab melibatkan berbagai strategi dan metode yang relevan dan bervariasi.
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan
menyimak dan berbicara meliputi:
1. Penggunaan teknik pembelajaran yang relevan dan bervariasi
2. Latihan mengidentifikasi makna kata dan kalimat
3. Proses sistematis yang dimulai dengan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis
4. Metode/teknik menyimak murni, wicara, visual, gerakan, dan menulis
5. Pengembangan keterampilan menyimak yang terstruktur dan sistematis
untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Arab
6. Penting untuk memahami bahwa keterampilan menyimak dan
berbicara saling mendukung dalam pembelajaran bahasa Arab, dan
penggunaan teknik yang .

6
Taufik, Pembelajaran…. 49-50

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menyimak adalah suatu kegiatan atau keterampilan seseorang dalam
mendengarkan, mencerrna daan memahami informasi atau pesan yang
diterima melalui proses pendengaran dengan penuh pemahaman untuk
menangkap yang disampaikan oleh orang lain.
Seseorang dapat dikatakan mampu bercakap apabila ia dapat mengucap-
kan bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami oleh si pendengar (lawan
bicara), menguasai kaidah-kaidah bahasa (sharaf dan nahwu), dan mampu
menggunakan kosa kata dengan tepat sesuai dengan pikiran dan situasi
(konteks) di mana ia berbicara, kapan, kepada siapa, dan tentang apa.
B. Saran
Berdasarkan pemaparan materi tentang keterampilan menyimak dan berbicara,
bahwasannya keterampilan menyimak dan berbicara sangt dibutuuhkan dalam
peembelajaran bahasa arab dan juga perlu diperhatikan, agar penggunaan
bahasa arab dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari – hari dengan baik
dan benar.

7
DAFTAR PUSTAKA
Abdulmajid Shalahuddin. 1981. Ta’allum al-Lugah al-Hayyah wa Ta’l muh baina al-Na
ariyyah wa al-Tatb q; Lubnan: Maktabah Lubnan.
Hijriyah Umi, 2016. Menyimak stategi dan implikasinya dalam kemahiran berbahasa
;Bandar Lampung: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan
Lampung.
Prakasa Fahreza, pembelajaran menyimak bahasa arab, Indonesian Journal of Linguistics
Applied Review, Vol. 4, No. 1, March 2023
Sunendar Dadang dan Iskandarwassid, 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa; Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H.G, 2008. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa; Bandung: An
gkasa.
Taufik, 2011. Pembelajaran aktif; Jogjakarta: Diva Press.

Anda mungkin juga menyukai