BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Berbicara
a. Definisi Berbicara
means ‘four skill’ listening, speaking, reading, and writing. Speaking is an active
secara aktif dan mampu menimbulkan umpan balik/ feedback. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1990 : 114), berbicara adalah suatu kegiatan berkata,
komunitas di masyarakat.
merupakan suatu system tanda-tanda yang dapat didengar dan yang kelihatan
yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan tubuh manusia untuk maksud dan
pesan melalui bahasa lisan. Hubungan antar pesan dan bahasa lisan sangat erat.
Pesan yang diterima tidak dalam bentuk asli, namun masih dalam bentuk bahasa.
semula.
bunyi bahasa untuk menyampaikan pesan berupa gagasan, pikiran serta perasaan
Pada hakikatnya belajar dan mempelajari suatu bahasa adalah belajar dan
mempelajari semua ranah kehidupan penutur bahasa tersebut. Jadi, belajar dan
pengetahuan, teknologi dan seni budaya, sesuai dengan ungkapan “nut ing jaman
maca (membaca), dan nyemak (menyimak). Yang dikaji di dalam penelitian ini
adalah salah satu kemampuan bahasa yang paling sering digunakan di dalam
kehidupan yaitu micara (berbicara). Seperti yang telah diungkapkan bahwa secara
9
menyampaikan ide, gagasan atau pendapat kepada orang lain untuk mendapatkan
sebagai pewara atau MC. Pembelajaran bahasa Jawa pada saat pelaksanaan
wacana lisan, sastra, dan budaya Jawa dari berbagai sumber”. Kompetensi Dasar
di depan kelas.
c. Persyaratan Berbicara
Dalam berbicara, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kegiatan
lain:
2) Penerima pesan, yaitu orang yang akan menerima pesan dari pengirim
5) Interksi, pembicaraan tersebut berlangsung searah, dua arah atau multi arah.
d. Faktor Berbicara.
yang baik harus dapat menyampaikan isi pembicaraan dengan baik dan efektif.
harus dapat memperlihatkan keberanian dalam berbicara dengan jelas dan tepat.
Ada beberapa faktor yang yang harus diperhatikan oleh seseorang pembicara
untuk berbicara efektif. Menurut Arsyad dan Mukti (1993 7-22) yang dapat
Faktor non kebahasaan meliputi sikap tubuh dalam berbicara, pandangan mata
lurus terhadap lawan bicara, kesediaan menghargai pendapat orang lain, gerak-
tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, pemilahan kata dan diksi, ketepatan
1) Faktor fisik, yaitu faktor-faktor yang ada pada partisipan itu sendiri, seperti
berupan tekanan, lagu, suara, ucapan, dan isyarat gerak bagian tubuh.
misalnya ketika ia sedang marah, sedang sedih atau saat sedang menangis,
Secara garis besar, berbicara dapat dibagi mencakup beberapa jenis (Henry
(fellowship speaking).
(deliberate speaking).
12
pendapat dengan tujuan mencari tahu mana pendapat yang paling relevan.
Jenis pidato sendiri dapat dibedakan menurut sifat dan isi pidato. Menurut
suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh
5) Pidato laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas
atau kegiatan tertentu. Dalam isi pidato ini menunjukkan hasil dari suatu
mengenai suatu tugas yang sudah diemban dalam suatu periode tertentu.
berbicara menyampaikan sejumlah informasi tentang tata urutan sebuah acara atau
reroncening adicara kepada orang lain dengan wicara (cara berbicara), wirama
(irama dalam berbicara), wirasa (perasaan), dan wiraga (sikap badan) yang baik.
Menurut Dictionary of the English Language, MC adalah (1) A person who acts
as host at a formal event, making the welcoming speech and introducing other
seseorang yang bertindak sebagai seorang tuan rumah yang menyambut tamu dan
persiapan dan sesuai dengan cara yang dilakukan pada saat persiapan, metode
ini menuntut adanya gagasan spontan dari orator agar hal yang disampaikan
runtut dan sesuai dengan pendengar. Metode ini biasa digunakan oleh orang
yang sudah ahli berpidato di depan orang banyak dan sudah menjalani
sebagian naskah maka akan lupa keseluruhan naskah. Metode ini biasanya
garis besar materi. Garis besar pidato nantinya akan dijadikan pokok
bahasan untuk mengatur gagasan yang ada di dalam pikiran, sehingga pidato
di dalam berbicara. Pidato yang efektif dapat terwujud bila menguasai beberapa
hal, antara lain: penguasaan bahasa yang baik dan lancar, keberanian, ketenangan
sikap di depan massa, sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, sanggup
manampilkan gagasan secara lancar dan teratur, serta memperlihatkan suatu sikap
responsible for ensuring that the program/event runs smoothly, runs on time and
15
bahwa acara berjalan dengan baik, tepat waktu dan mementingkan beberapa
persiapan dan beberapa hal lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
membawakan sebuah acara pernikahan dalam adat Jawa, maka pakaian yang
kematian atau sripah maka pakaian yang cocok adalah pakaian yang sederhana,
rapi, dan tidak mewah. Selain busana, sikap juga menentukan baik buruknya
sambil berdiri, maka hal yang perlu diperhatikan adalah cara berdiri.
Cara atau sikap berdiri yang baik adalah berdiri dengan tegak, sikap
ngapurancang, telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri. Jika di dalam
sebuah upacara pernikahan atau manten maka pembawaan harus ceria, tetapi
jika dalam upacara kematian atau sripah pembawaan harus selaras dengan
suasana.
16
dengan bahasa yang jelas, suara yang keras, dan irama yang baik. Bahasa yang
diterima dengan baik (komunikatif). Begitu juga irama dalam berbicara penting
untuk diperhatikan. Dalam berbicara yang baik, suara yang dihasilkan harus
keras, sehingga dapat terdengar oleh semua pendengar. Wirama atau intonasinya
perlu diperhatikan adalah posisi seorang pewara harus dapat terlihat oleh semua
pendengarnya, dan berbicara dengan suara yang lantang dan jelas (tidak terburu-
lantiping pambudi.
gathekan.
menyampaikan dan memiliki suara yang baik, simpatik dan berbakat (Bahar,
2010:16). Selain mampu menguasai massa masih diperlukan banyak hal antara
lain:
dan jujur akan sangat berkenan bagi pendengar. Sebaliknya jika tidak
di atas, dapat disimpulkan hal-hal yang pokok yang perlu diperhatikan oleh
pewara atau MC. Cara atau sikap berdiri yang baik adalah berdiri
tangan kiri.
dengan bahasa yang jelas, suara yang keras, dan irama yang baik.
e) Dapat berbicara dengan tenang dan jelas (tidak terburu-buru, cedal, dll).
Metode demonstrasi dan latihan adalah salah satu metode yang dapat
Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan atau pelatih
19
latihan keterampilan seperti yang diperagakan oleh guru dan atau pelatih.
Metode demontrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan seperti : bagaimana prosesnya, terdiri dari unsur apa, cara mana yang
laksanakan.
a. Demonstrasi alam menjadi metode yang tidak wajar bila alat atau suatu
peneliti adalah penelitian berjudul “ Metode Pembelajaran Tari untuk Siswa Tuna
dan latihan (Latihan) yang dilakukan oleh Susi Wendhaningsih. Metode Ceramah
plus Demonstrasi dan Latihan ini sangat berguna bagi kegiatan belajar-mengajar
pada bidang studi atau materi pelajaran yang berorientasi pada keterampilan
siswa.
2. Latihan tidak membosankan bagi siswa. Oleh karena itu, alokasi waktu yang
inti dari metode pembelajaran ini adalah latihan rutin yang diulang-ulang (drill).
Hambatan yang dilalui dalam penelitian ini antara lain kurangnya minat dalam
pembelajaran, keadaan ruang kelas yang tidak tetap (kurang disesuaikan dengan
C. Kerangka Pikir
dalam praktiknya menuntut kemampuan pemilihan kata yang baik dan sesuai
pengorganisasian kalimat yang mudah dimengerti oleh orang lain, sehingga untuk
membentuk kalimat dengan latihan tata bahasa Jawa dan cara merangkai kalimat-
kalimat. Selain itu, dalam belajar bahasa, memerlukan metode belajar dan strategi
belajar yang bervariasi guna mendorong siswa untuk dapat meningkatkan dan
Salah satu inovasi metode yang berkaitan guna memenuhi syarat tersebut
adalah dengan metode demonstrasi dan latihan. Metode demonstrasi dan latihan
ini merupakan metode yang dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian
23
berbicara MC dapat menjadi metode yang efektif dalam memacu dan memotivasi
pewara (MC Jawa), sehingga dengan metode demonstrasi dan latihan ini
peningkatan.
D. Hipotesis Tindakan
berbicara bahasa Jawa siswa sebagai pewara (MC) dengan menggunakan metode