DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
Puja Sukmawati
K1217059 / A
SURAKARTA
2019
1. Pengertian Keterampilan Berbahasa
Melatih keterampilan berbahasa pada diri, berarti melatih pula keterampilan otak
dalam berpikir. Ada kalanya apa yang seseorang pikirkan belum tentu seseorang itu
langsung ucapkan dan lakukan. Seseorang bisa memiliki kemampuan berpikir yang
baik, namun tak semua orang bisa memiliki kemampuan berbahasa yang baik pula.
Oleh karena itu, kemampuan berpikir seseorang dapat dilihat dari kemahiran
berbahasanya. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya diarahkan untuk dapat
menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Berdasarkan teori ahli, keterampilan berbahasa dibagi menjadi dua, yaitu
lisan dan tulis. Keterampilan berbahasa berupa lisan meliputi menyimak dan
berbicara, sedangkan keterampilan berbahasa yang berupa tulis meliputi membaca
dan menulis (Tarigan dalam Wulandari, dkk., 2016). Pada pelaksanaannya,
pembelajaran bahasa Indonesia pada keempat keterampilan berbahasa tersebut
memiliki tujuan agar seseorang dapat memperoleh pengalaman menggunakan bahasa
Indonesia secara memadai, baik secara lisan maupun tulisan (Indah, dkk., 2015).
Apriani, S., Setiawan, B. and Saddhono, K. (2018) ‘Penggunaan Bahasa Indonesia pada
Diskusi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta: Kajian dengan Prinsip Kerja Sama Grice
dan Relevasinya Sebagai Bahan Ajar Keterampilan Berbicara’, Basastra, 6(1), pp.
281-301.
Darmuki, A., Andayani, M., Nurkamto, J., Saddhono, K. (2016) ‘Needs Analysis Model
Student Learning To Speak For Education Study Language and Literature’,
International Journal of Languages Education and Teaching, 4(2), pp. 1-14. doi:
10.18298/ijlet.611.
Ermi, N. (2018) ‘Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Perubahan Sosial pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru’, Sorot, 10(2),
pp. 155-168. doi: 10.31258/sorot.10.2.3212.
Fitri, A. D. and Suryadi, E. (2013) ‘Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tentang Kejadian Kritis
Selama Diskusi Tutorial dan Jenis-jenis Intervensi Tutor Terhadap Kejadian
Tersebut’, Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia, 2(3), pp. 159-173.
Harsono, A. S. R., Fuady, A. and Saddhono, K. (2012) ‘Pengaruh Strategi Know Want To
Learn ( Kwl ) dan Minat Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa
SMP Negeri di Temanggung’, Basastra, 1(1), pp. 53–64.
Indah, H., Saddhono, K. and Ulya, C. (2015) ‘Implementasi Kurikulum 2013 Pada
Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi’, Basastra, 3(3), pp. 1-17.
Khan, K. J., Jumani, N. B., Ajmal, M., Malik, S., Sharif, M., (2011) ‘Impact of Discussion
Method on Students Performance’, International Journal of Business and Social
Science, 2(7), pp. 84–94.
Mulyani, U., Hanim, W. and Setiyowati, E. (2016) ‘Manusia (Studi Quasi Eksperimen
Terhadap Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 7 Jakarta Timur)’, Jurnal Bimbingan
Konseling, 5(1), pp. 116-125.
Sumarni, Harun, A. H. and Imran (2014) ‘Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kecil Toraranga Pada Mata Pelajaran
PKn Pokok Bahasan Sistem Pemerintahan’, Jurnal Kreatif Tadulako Online, 3(4),
pp. 13-22.
Wulandari, Y. tri, Suryanto, E. and Saddhono, K. (2016) ‘Penerapan metode picture and
picture untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan menulis teks narasi pada
siswa SMA’, Jurnal Penelitian Pendidikan, 19(1), pp. 53-67.