Disusun oleh :
Kesimpulan ………………………………………………………..……………………….. 12
PENDAHULUAN
Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita semua dapat
berhubungan satu sama lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi yang
baik akan lebih mudah bergaul terutama dengan lingkungan masyarakat.Komunikasi pula
tidak lepas dari kegatan berbicara, maka dari itu keterampila berbicara dapat menunjang
dalam berkomunikasi. Maka salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh sisa adalah
berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang ketearampilan lainnya (Tarigan 1986:86).
Keterampilan berbahasa merupakan modal utama dalam komunikasi yang terdiri dari 4 aspek
yaitu: menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.Keterampilan ini
bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun
pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara
secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert
Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang
efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap individu
maupun kelompok. Siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik,
pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang
keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu
sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa
dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.
Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai
kemampuan berbicara yang baik.Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus
dilakukan sedini mungkin. Pentingnya keterampilan berbicara atau bercerita dalam
komunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005:178) bahwa apabila seseorang memiliki
keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun
profesional. Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan
Dengan melihat yang ada dala latar maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa rumusan
masalah yang dapat diambil adalah:
Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia
demi maksud dan tujuan gagasan atau ideide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan
suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologis,semantik, dan linguistik.Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
berbicara diartikan sebagai suatu alat untuk mengkombinasikan gagasan-gagasan yang
disusun serta mengembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau
penyimak.
Berbicara merupakan sarana kita berkomunikasi satu sama lain, sebelum menjelasakan tujuan
berbicara alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu fungsi bahasa, fungsi
bahasa yang kita tahu sangat banyak sekali, diantaranya:
a) Bahasa sebagai sarana komunikasi, yaitu kita tahu bahwa bahasa merupakan sarana kita
untuk melakukan komunikasi satu sama lain.
b) Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi, yaitu dengan bahasa orang
dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan, misalnya pekerjaan, integritas kerja
suatu instansi atau karyawan.
mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam omunikasi dapat saling
memahami.
karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya sendiri.
e) Bahasa sebagai sarana ekspresi diri, yaitu yaitu bahasa dapat digunakan
efektivitas komunkasi.
Dan masih banyak lagi fungsi bahasa bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya
bahasa yang memiliki fungsi yang banyak itu tak dapat lepas dari tujuan berbicara itu sendiri
sebagai aplikasi dalam berbahasa, tujuan berbicara Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan
pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu :
1) menghibur,
2) menginformasikan,
3) menstimulasi,
4) meyakinkan, dan
5) menggerakkan.
ecara praktis pragmatis keterampilan berbicara memiliki empat fungsi utama dalam kognitif,
aspek afektif, aspek keterampilan berbicara, dan aspek keterampilan mengelola pembelajaran
berbicara. Konsekuensinya dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara siswa dibina
dan diarahkan agar memahami dan mendalami teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta
metodologi pengajaran berbicara. Logisnya, pengetahuan siswa perihal teori, konsep, dan
generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara meningkat sejalan dengan tahap
pembelajarannya. Pengalaman berbicara dan pengalaman mengajarkan keterampilan
berbicara merupakan fungsi aspek kognitif.
Di sisi lain kemampuan keterampilan berbicara juga berpengaruh terhadap sikap siswa.
Mungkin saja selama ini sikap mereka terhadap keterampilan berbicara belum bersifat positif,
namun melalui kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara sikap itu diubah menjadi sikap
positif. Siswa menjadi lebih memahami, menghayati, menyenangi, dan mencintai
keterampilan berbicara, serta lebih gemar melaksanakan kegiatan dan pengajaran berbicara.
Fungsi umumm berbicara adalah sebagai alat komunikasi sosial. Berbicara erat kaitannya
dengan kehidupan manusia, dan setiap manusia menjadi anggota masyarakat. Aktivitas
sebagai anggota masyarakat sangat tergantung pada penggunaan tutur kata masyarakat
setempat. Gagasan, ide, pemikiran, harapan dan keinginan disampaikan dengan berbicara.
Aksi manusia dalam kelompok masyarakat tergantung pada tutur kata yang digunakan, karena
keselamatan orang itu ada pada pembicaraannya.
Adapun menurut Halliday dan Brown fungsi berbicara dapat dikelompokan menjadi tujuh,
yaitu:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) menghibur,
2) menginformasikan,
3) menstimulasi,
4) meyakinkan, dan
5) menggerakkan.
3.2 Saran
Dalam kesempatan ini penulis bermaksud ingin menyampaikan saran yang sekiranya dapat
memberikan manfaat. Karena berbicara sangat penting dalam berkomunikasi, jadi kita perlu
memahami bahwa dalam berbicara kita dapat kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau
mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, H.G. 1986. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.