Anda di halaman 1dari 13

“ MAKALAH BERBICARA DENGAN TERSTRUKTUR DAN PERCAYA DIRI DI

DEPAN UMUM “
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : DIAN SAMTYANINGSIH, SST., M.Kes.

OLEH:
NABILAH NADIA RAHMA (2114315401013)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI
FEBRUARI, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya
dengan judul “BERBICARA DENGAN TERSTRUKTUR DAN PERCAYA DIRI DI DEPAN
UMUM” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang telah memberikan tugas pembuatan
makalah ini kepada kami. Melalui penulisan makalah ini kami berharap dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi penulis maupun pembaca untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang pengembangan kepribadian.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang
membangun. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................
BAB II ................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN................................................................
A. PENGERTIAN BERBICARA
B. MAKSUD BERBICARA
C. TUJUAN BERBICARA
D. PRESENTASI YANG EFEKTIF
BAB III................................................................................................................................
PENUTUPAN.....................................................................................................................
A. KESIMPULAN ......................................................................................................
B. SARAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan
sarana  untuk berkomunikasi antar manusia yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat
manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa
dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan
perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang  bersifat abstrak
(Effendi, 1985:5). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang
mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan
menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau


mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Manusia harus menguasai keempat
aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan
berbahasa tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi dituntut mampu menggunakan
bahasa sebagaimana fungsinya,yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu aspek
berbahasa yang harus dikuasai adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang
keterampilan lainnya (Tarigan, 1986:86). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis
keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara
alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal 
memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert Zimmer (Haryadi
dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap
sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan  setiap individu maupun
kelompok.  Manusia yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik,
pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang
keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara  mempunyai kesamaan yaitu
sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.

4
Menurut pandangan  whole language berbicara tidak diajarkan sebagai suatu
pokok bahasan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dalam
pembelajaran bahasa bersama dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kenyataan
teresebut dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran bahasa,keterampilan berbahasa
tertentu dapat dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Pengaitan
keterampilan berbahasa yang dimaksud tidak selalu melibatkan keempat keterampilan
berbahasa sekaligus, melainkan  dapat hanya menggabungkan  dua keterampilan
berbahasa saja sepanjang aktivitas berbahasa yang dilakukan bermakna.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian berbicara?
2. Maksud berbicara?
3. Tujuan berbicara?
4. Presentasi yang efektif dibidang pelayanan kebidanan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui pengertian dari berbicara dan keterkaitannya dengan profesi
bidan.
2. Dapat mengetahui maksud dari berbicara dan keterkaitannya dengan profesi
bidan.
3. Dapat mengetahui tujuan dari berbicara dan keterkaitannya dengan profesi bidan.
4. Dapat mengetahui bagaimana presentasi yang efektif terutama dibidang pelayanan
kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BERBICARA
1. PENGERTIAN BICARA MENURUT BEBERAPA AHLI

5
Berbicara adalah salah satu kelebihan manusia dibanding makhluk hidup yang lain.
Menurut Tarigan, setiap orang akan mengucapkan kata-kata atau bunyi-bunyi artikulasi
untuk mengekspresikan dan menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan. Berbicara
menjadi salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu kepada pendengarnya.

Dibawah ini akan dipaparkan pengertian berbicara menurut beberap ahli yaitu:

1. Kartini mengungkapkan bahwa berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian


maksud, gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang lain.
2. Laksana mengemukakan bahwa berbicara adalah perbuatan yang menghasilkan
bahasa  untuk berkomunikasi, sebagai salah satu keterampilan dasar dalam berbahasa.
3. Akhmadi memberikan pendapat bahwa berbicara sebagai suatu keterampilan
memproduksikan arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,
kebutuhan, perasaan dan keingingan kepada orang lain. 
4. Badudu-Zain mengartikan berbicara dengan kata-kata, berpidato, dan bercakap-
cakap. Batasan berbicara yang dikemukakan Badudu,- Zain ini lebih mengarah
kepada jenis berbicara. 
5. Moris dan Novia menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang
alami antar anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah
bentuk tingkah laku sosial. 
6. Nuraeni mengatakan berbicara adalah proses penyampaian informasi dari
pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya. 
7. Tarigan mengatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan.
8. Arsjad dan Mukti mengemukakan bahwa Kemampuan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan.
9. Brown dan Yule mengatakan bahwa Berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan

6
atau perasaan secara lisan. Pengertian ini pada intinya mempunyai makna yang sama
dengan pengertian yang disampaikan oleh Tarigan yaitu bahwa berbicara berkaitan
dengan pengucapan kata-kata. 
10. Haryadi dan Zamzani Secara umum, berbicara dapat diartikan sebagai suatu
penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain.
Pengertian ini mempunyai makna yang sama dengan kedua pendapat yang diuraikan
diatas, hanya saja diperjelas dengan tujuan yang lebih jauh lagi yaitu agar apa yang
disampaikan dapat dipahami oleh orang lain. 

2. PENGERTIAN BICARA DALAM PROFESI KEBIDANAN

Keterampilan berbicara dalam profesi dan pelayanan kebidanan juga sangat


penting mengingat bidan merupakan tenaga layanan kesehatan primer. Kondisi ini
menjadikan bidan sebagai tenaga layanan kesehatan yang paling sering berhadapan
dengan masyarakat. Bidan juga menjadi rujukan pertama bila masyarakat merasa ada
yang tidak beres dengan kandungannya. Hal ini didukung akses bidan yang lebih banyak
tersebar di puskesmas, polindes, pukesmas pembantu, atau klinik pratama. Sudah tidak
saatnya bila kemampuan bidan hanya terbatas pada klinis dan pengobatan. Bidan harus
memiliki berbagai soft skill, salah satunya berkomunikasi, sehingga pesan kesehatan bisa
sampai ke masyarakat tanpa menimbulkan salah paham. Komunikasi sangat penting bagi
bidan yang merupakan pelayan masyarakat. Dengan pola yang baik tentu masyarakat
lebih mudah menerima berbagai pesan positif, misal rutin memeriksakan kehamilan,
melahirkan di tenaga yang berkompeten, hingga penggunaan kontrasepsi. Bidan jangan
hanya dipandang sebagai tenaga kesehatan. Di berbagai kota dan desa terpencil, bidan
adalah pemimpin. Dengan komunikasi yang baik, bidan menjadi sosok wanita kuat dan
lembut, yang membantu wilayah tersebut menjadi lebih baik.

B. MAKSUD BERBICARA
1. MAKSUD BERBICARA SECARA UMUM

7
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran,
isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud
tersebut dapat dipahami oleh orang lain. “Berbicara pada hakikatnya merupakan proses
komunikasi, sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat
lain”. Jadi berbicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling esensial,yang
membedakan manusia dengan yang lainnya sebagai suatu spesies(Larry
king,2003).ujaran (speech) merupakan suatu bagian  yang integral dari keseluruhan
personalitas atau kepribadian,mencerminkan lingkungan sang pembicara,kontak-kontak
sosial,dan pendidikannya. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,menyatakan serta menyampaikan
pikiran,gagasan dan perasaan(Tarigan,1981).

2. MAKSUD BICARA DALAM PROFESI BIDAN

Komunikasi atau berbicara dalam profesi kebidanan merupakan gambaran


terjadinya interaksi antara bidan dengan klien dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien
sebagai faktor pendukung pelayanan profesional oleh bidan.

C. TUJUAN BERBICARA
1. TUJUAN BERBICARA SECARA UMUM

Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan


pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan secara
efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan.
Tarigan juga mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu
untuk memberitahukan dan melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to
entertain), serta untuk membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).

Gorys Keraf dalam St. Y. Slamet dan Amir (1996: 46-47) mengemukakan tujuan
berbicara diantaranya adalah untuk meyakinkan pendengar, menghendaki tindakan atau
reaksi fisik pendengar, memberitahukan, dan menyenangkan para pendengar. Pendapat
ini tidak hanya menekankan bahwa tujuan berbicara hanya untuk memberitahukan,

8
meyakinkan,  menghibur, namun juga menghendaki reaksi fisik atau tindakan dari si
pendengar atau penyimak.
Tim LBB SSC Intersolusi (2006:84) berpendapat bahwa tujuan berbicara ialah
untuk: (1) memberitahukan sesuatu kepada pendengar, (2) meyakinkan atau
mempengaruhi pendengar, dan (3) menghibur pendengar. Pendapat ini mempunyai
maksud yang sama dengan pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat


disimpulkan bahwa tujuan berbicara yang utama ialah untuk berkomunikasi. Sedangkan
tujuan berbicara secara umum  ialah untuk memberitahukan atau melaporkan informasi
kepada penerima informasi, meyakinkan atau mempengaruhi penerima informasi, untuk
menghibur, serta menghendaki reaksi dari pendengar atau penerima informasi.

2. TUJUAN BERBICARA DALAM PROFESI BIDAN


Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi, terutama dalam sebuah
profesi bidan yaitu dapat memudahkan bidan untuk melakukan pelayanan dengan adanya
komunikasi antara bidan dan klien. Dikarenakan bidan menjadi tenaga utama dalam
pelayanan kesehatan primer.

D. PRESENTASI YANG EFEKTIF


1. PRESENTASI YANG EFEKTIF SECARA UMUM
Presentasi dapat dikatakan efektif ketika dibawakan dengan singkat, namun padat
informasi. Selain itu, presentasi yang efektif adalah presentasi yang mencapai tujuannya,
yaitu ketika audiens melakukan apa yang diharapkan oleh presenter, setelah presentasi
disampaikan.
Suatu presentasi bisa dikatakan sebagai presentasi yang efektif ketika:
a. Audiens tidak merasa bosan mendengarkan presentasi tersebut dan mendengarkan
presentasi sampai selesai dengan antusias. Ketika banyak audiens yang mengantuk, lebih
asyik dengan ponselnya saat mendengarkan presentasi, atau sebentar-sebentar melirik
jam tangannya, itu sudah menjadi tanda bahwa presentasi tersebut tidak efektif.

9
b. Cukup banyak isi presentasi yang diingat oleh para audiens. Itu artinya, audiens benar-
benar mendengar dan menyimak presentasi yang disampaikan.
c. Audiens tergerak untuk melakukan apa yang diharapkan oleh presenter yang
menyampaikan presentasi. Misalnya, Anda mempresentasikan sebuah produk ponsel
baru. Setelah presentasi selesai, para audiens beramai-ramai mengunjungi booth ponsel
tersebut atau segera mencari cara untuk mengetahui lebih lanjut tentang ponsel itu, hal itu
menunjukkan bahwa presentasi yang Anda bawakan cukup efektif. Buktinya, audiens
tergerak untuk semakin mengetahui kelebihan produk itu. Apalagi jika ada audiens yang
langsung memesan ponsel itu, berarti presentasi Anda sangat efektif.
2. PRESENTASI YANG EFEKTIF DALAM PROFESI BIDAN
Presentasi dalam profesi bidan dapat dikatakan efektif apabila presentasi yang
disampaikan oleh tenaga Kesehatan bidan dibawakan dengan singkat, namun padat
dengan informasi sehingga para audiens ataupun klien dapat memahami secara betul
segala informasi yang disampaikan oleh tenaga Kesehatan bidan. Selain itu, presentasi
yang efektif dalam profesi bidan adalah presentasi yang mencapai tujuannya, yaitu ketika
audiens ataupun klien melakukan apa yang diharapkan oleh tenaga Kesehatan bidan
tersebut, setelah presentasi disampaikan.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahwa dalam berbicara itu sendiri merupakan suatu cara manusia


berkomunikasi, dimana menjadi hal yang penting yang harus dimiliki oleh manusia
umumnya. Berbicara adalah suatu cara manusia mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaaan. Dalam meningkatkan kemampuan
berbicara, diperlukan adanya strategi-strategi yang mendukung. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. Meningkatkan kemampuan berbicara sangatlah penting
dalam menunjang setiap aktifitas yang ada. Kemampuan berbicara yang baik tentu
akan mendukung kesempurnaan aktivitas tertentu.
Pada profesi kebidanan komunikasi atau berbicara menjadi penting karena
merupakan metode utama dalam memberikan asuhan kebidanan. Beberapa ahli
menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi. Taylor (1993) mengemukkan
komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan
meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi penambahan

11
pengeetian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga
mendapatkan pengetahuan.

B. SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah


di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

 http://bagus-mundianianto.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/materi/jenis-berbicara-dan-metode-
berbicara. (diakses 12 Okt. 2016)
 http://lspr.edu/studentleague/?project=20-tips-lancar-public-speaking. (diakses 11 Okt.
2016)
 http://www.mediapidato.com/2014/12/dasar-dasar-keterampilan-berbicara.html. (diakses
12 Okt. 2016)
 http://syahri-jendelabahasa.blogspot.co.id/2012/01/jenis-jenis-berbicara. (diakses 12 Okt.
2016)
 http://www.trigonalmedia.com/2014/12/pengertian-berbicara-menurut-para-ahli.html.
( diakses 11 Okt. 2016)

 Arsjad M, dan Mukti. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.


Jakarta: Erlangga.
 Utari dan Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
 Musaba, Zulkifli. 2012. Terampil Berbicara. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
 Oetomo. 2015. Melatih Kemampuan Berbicara. Online: www.bahana-magazine.com.
 http://bagus-mundianianto.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/materi/jenis-berbicara-dan-metode-
berbicara. (diakses 12 Okt. 2016)

12
 http://lspr.edu/studentleague/?project=20-tips-lancar-public-speaking. (diakses 11 Okt.
2016)
 http://www.mediapidato.com/2014/12/dasar-dasar-keterampilan-berbicara.html. (diakses
12 Okt. 2016)
 http://syahri-jendelabahasa.blogspot.co.id/2012/01/jenis-jenis-berbicara. (diakses 12 Okt.
2016)
 http://www.trigonalmedia.com/2014/12/pengertian-berbicara-menurut-para-ahli.html.
( diakses 11 Okt. 2016)

13

Anda mungkin juga menyukai