Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KECAKAPAN BERPIKIR DAN BERBAHASA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Kecakapan Berpikir

Dosen Pembimbing: Dr.Sutejo.Hum

Disusun Oleh:

Zidan Abdullah ( 23882015433 )

Winarto ( 23882015430 )

Rio Ardiansyah ( 23882015313 )

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang mana atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga walaupun terdapat beberapa kendala kami bisa
menyelesaikan makalah tentang “Kecakapan Berfikir dan Berbahasa”.

Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang kecakapan berfikir yang
mempunyai hubungan erat dengan kemampuan berbahasa. Selama ini kita tidak
menyadari bahwa seberapa pentingnya kecakapan berfikir. Singkatnya makalah ini
akan membahas mengenai apa, mengapa dan bagaimana kecakapan berfikir dan
berbahasa itu.

Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat untuk memberikan kontribusi dfalam proses penyusunan makalah ini.
Tentunya, makalah ini tidak akan bisa maksimal apabila tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak.

Kami sebagai penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3

1.1 Latar Belakang....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3

1.3 Tujuan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4

2.1 Kecakapan Berpikir.............................................................................................4

2.2 Kecakapan Berbahasa.........................................................................................4

2.3 Praktek Kecakapan Berpikir dan Berbahasa.......................................................6

2.4 Pentingnya Kecakapan Berpikir dan Berbahasa.................................................7

BAB III PENUTUP.....................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................8

3.2 Saran....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sarana dan merupakan aspek penting dalam menjalani


kehidupan manusiawi. Menurut Chaer dan Agustina (2010, hal.14), bahasa itu
bersifat manusiawi, artinya bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki
manusia. Bahasa yang dimiliki manusia didapatkan melalui pemerolehan dan
pembelajaran. Dengan bahasa orang berkomunikasi, dengan bahasa orang
mengekspresikan diri dan dengan bahasa pula orang dapat menggunakan akalnya
untuk menyampaikan gagasan dan konsep pemikirannya.

Bahasa dan berfikir adalah sebuah hubungan yang saling ketergantungan.


Berfikir adalah sebuah proses menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan
dan memutuskan sesuatu (KBBI, 2016). Sebaliknya, hasil berfikir akan kembali di
ungkapkan melalui bahasa baik secara verbal atau tulis.

Kemampuan berfikir sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan


begitupun sebaliknya, kemampuan berbahasa sangat berpengaruh terhadap
kemampuan berfikir. Seseorang yang rendah kemampuan berfikirnya akan
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal
ini akan berakibat dengan sulitnya komunikasi.

I.2 Rumusan Masalah

1. Ap aitu Kecakapan Berpikir dan Berbahasa


2. Bagaimana Praktek Kecakapan Berpikir dan Berbahasa
3. Mengapa Kecakapn Berpikir itu penting dalam Berbahasa

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Kecakapan Berpikir dan Berbahasa


2. Untuk mengetahui praktek kecakapan berpikir dan berbahasa
3. Untuk mengetahui pentingnya kecakapn berpikir dalam berbaahasa
BAB II
PEMBAHASAN
Kecakapan berpikir sangat diperlukan dalam konteks pendekatan
pembelajaran, karena merupakan proses berpikir ilmiah yang bertujuan
menumbuhkan pribadi yang diharapkan. Ia juga berdampak pada proses
pembelajaran dan kemampuan mengembangkan berbagai tujuannya melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi. Proses tersebut
meliputi kegiatan: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan.

Sedangkan bahasa dalam kehidupan murid dan guru.Mereka perlu bahasa


untuk saling berbicara,mendengar,membaca,dan menulis.Mereka perlu Bahasa untuk
mendeskripsikan masa lalu secara detail dan merencanakan masa depan. Menurut
Vygotsky,bahasa memainkan peran utama dalam perkembangankognitif anak.

Bahasa adalah bentuk komunikasi,baik itu lisan,tertulis atau tanda,


yangdidasarkan pada sistem symbol.Semua bahasa manusia adalah generative
(diciptakan)tidak terbatas,maksudnya kemampuan untuk memproduksi sejumlah
kalimat takterbatas yang bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan
aturan.

II.1 Kecakapan Berpikir

Kecakapan berpikir pada dasarnya merupakan kecakapan menggunakan


pikiran/rasio kita secara optimal. Kecakapan berpikir mencakup antara lain
kecakapan menggali dan menemukan informasi ( information searching ) ,
kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan secara cerdas
( information processing and decision making skills ) , serta kecakapan memecahkan
masalah secara arif dan kreatif ( creative problem solving skill ) .

II.2 Kecakapan Berbahasa

Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara
teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya (Depdiknas, 2005: 3).
Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88)
bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang
atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri
dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.
Kecakapan sendiri mempunyai arti kemampuan,kesanggupan,kekuatan, kekayaan.

Bahasa lahir dari perlunya interaksi dan komunikasi baik antara individu
dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, antar individu dengan bukan
manusia dan lain sebagainya, karena berbahasa merupakan salah satu dari bentuk
komunikasi. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa
lambang bunyi suara, yag dihasilkan oleh alat ucap manusia.Kemampuan berbahasa
diawali dari kemampuan mendengar yang baik,kemampuan mengolah kata dengan
tertib, kemampuan menyampaikan baik secara lisan maupun tulisan yang baik,
akhirnya apa yang disampaikan tidak sekedar sampai kepada sasaran, akan tetapi
menimbulkan kesenangan baik pihak lain yang diajak berkomunikasi. Fungsi bahasa
disamping sebagai alat komunikasi juga bahasa untuk menyatakan ekspresi diri,
sarana untuk beradaptasi dan berintegrasi dalam masyarakat, dan sarana untuk
mengontrol masyarakat itu sendiri. Jadi bahasa sebagai salah satu dari sistem
komunikasi memiliki makna yang lebih luas dari sekedar berbicara.

Setiap bahasa merupakan komponen aset yang berharga. Aset ini perlu
dibudayakan komunitas atau bangsa yang hanya berbicara dalam satu bahasa, dari
generasi ke generasi. Dengan berbahasa cermin budaya bangsa akan tampak
berwibawa, bahasa bila ditata sedemikian rupa akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kepribadian baik individu, masyarakat, bahkan sampai
bangsa.Dalam pandangan psikolog pendidikan kemampuan anak berbahasa, atau
belajar berbahasa sejak awal, adalah bagian penting yang tidak dapat dipungkiri.
Karena bagaimanapun belajar membaca barangkali merupakan keterampilan
terpenting yang akan diperoleh anak selama tahun pertama di sekolah.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kecakapan bahasa merupakan kesanggupan, kemampuan,
kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter,
digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasidiri dalam
percakapan yang baik.
II.3 Praktek Kecakapan Berpikir dan Berbahasa

Bahasa ada setelah pemikiran, konsekuensinya adalah tanpa bahasa,


pemikiran akan tetap ada dan telah ada jauh sebelum bahasa terbentuk, akan tetapi,
bahasa justru dibentuk agar pemikiran dapat menjadi lebih terstruktur dan berlaku
relatif umum, sementara itu, bila pemikiran tersebut ingin dibagi kepada orang lain
maka semakin terampil seseorang dalam mengartikulasikan idenya maka akan
semakin mudah dipahami orang lain.

Berpikir tidak membutuhkan bahasa saja, tetapi ketika pemikiran tersebut


ingin dikemukakan kepada orang lain maka diperlukan bahasa, dimana fungsinya
sebagai alat komunikasi menjadi penting, termasuk penguasaannya secara lugas agar
menjadi dapat lebih mudah dipahami. Penguasaan yang mana adalah bukan
penguasaan bahasa secara baku tetapi secara kontekstual.

Aspek-aspek Keterampilan Berbahasa e

hubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa


yang biasa digunakan untuk berkomunikasi, yaitu mendengarkan (menyimak),
berbicara, membaca, dan menulis. Tabel berikut ini menyajikan keempat jenis
keterampilan tersebut.

Tabel 1.1 Empat Jenis Keterampilan Berbahasa

lisan tulis

Produktif Berbicara Membaca

Reseptif Mendengarkan Menulis


A. Mendengar

Mendengarkan adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat


reseptif. Yang dimaksud dengan keterampilan mendengarkan di sini bukan berarti
hanya sekadar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melalui alat pendengarannya,
melainkan sekaligus memahami maksudnya. Oleh karena itu, istilah mendengarkan
sering diidentikkan dengan menyimak dan Ketika mendengar suatu informasi
terkadang informasi itu ada yang benar dan ada yang salah lha oleh karena itu untuk
mnyaring informasi itu diperlukan kecakapan berpikir salah satunya adalah berpikir
kritis.

B. Berbicara

Dalam keterampilan berbicara dikenal tiga jenis situasi berbicara, yaitu


interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif,
misalnya terjadi pada percakapan secara tatap muka dan berbicara melalui telepon.
Kegiatan berbicara dalam situasi interaktif ini memungkinkan adanya pergantian
peran/aktivitas antara berbicara dan mendengarkan, Ketika bernicara tidak bisa asal
bicara kita harus bisa menyaing apa yang hendak kita katakana agar tidak
menimbulkan kesalah pahaman dan pertikaian.

C. Membaca

Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat aktifreseptif.


Aktivitas membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan
mendengarkan dan berbicara. Namun, pada masyarakat yang memiliki tradisi literasi
yang telah berkembang, sering kali keterampilan membaca dikembangkan secara
terintegrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara, Membaca itu kegiatan
berpikir. Makin sering membaca, pikiran siswa semakin terasah, terampil, dan cakap dalam
suatu hal. Oleh karena itu kecakapan berpikir perlu terus dibangun melalui aktivitas
membaca.

D. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktifproduktif.
Keterampilan ini dipandang menduduki hierarki yang paling rumit dan kompleks di
antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Mengapa? Aktivitas menulis
bukanlah sekadar hanya menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat; melainkan
menuangkan dan mengembangkan pikiranpikiran, gagasan-gagasan, ide, dalam suatu
struktur tulisan yang teratur, logis, sistematis, sehingga mudah ditangkap oleh
pembacanya, didalam menulis terdapat tahapan tahan yang dilakukan guna
menghasilkan karya tulis yang maksimal seperti Ketika mencari reverrensi maka
kita berpikir secara empirik, reflektif, kategoris, objektif dll

II.4 Pentingnya Kecakapan Berpikir dan Berbahasa

Manusia tidak bisa hidup sendiri. Ia butuh relasi, maka membekali diri
dengan kecakapan berkomunikasi menjadi sangat penting agar bisa berinteraksi
dengan baik. Karena itu juga, penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi adalah
sebuah keharusan, bahasa bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, lebih dari
itu ia juga bisa memanajemen emosi. Dengan kemampuan bahasa yang baik,
seseorang bisa marah dengan cara elegan, bisa mengungkapkan cinta dengan cara
yang apik, dengan kemampuan bahasa juga seorang penjahat bisa tampak baik. Pun
demikian, kita bisa terhindar dari tipu muslihat dengan bermodal penguasaan bahasa.
Bahkan puisi yang konon merupakan puncak seni bahasa bukan hanya produk rasa,
tetapi juga diperlukan kelihaian mengolah kata, yang merupakan salah satu perangkat
kecil bahasa. Menjadi perasa (peka) tidak cukup untuk menjadi pujangga, Tidak
heran jika Sayyidina Ali berkata: "Barang siapa yang menguasai bahasa suatu kaum,
ia akan terhindar dari tipu dayanya."

Di samping untuk kebutuhan bahasa verbal agar mampu berbicara dengan


baik dan estetik, kita butuh bahasa untuk kepentingan non verbal, sehingga ide-ide,
gagasan bahkan emosi, bisa kita sajikan dengan menarik, menggugah, persuasif dan
mengena di benak pembaca. Banyak buku-buku terekenal diangkat dari catatan
harian yang dicetak menjadi buku, bahkan dicetak berkali-kali, tidak lain karena
penulisnya menguasai bahasa dengan baik sehingga tulisan yang dihasilkan
berkualitas.
Berapa banyak pasangan suami istri bercerai gara-gara salah ucap atau 'abai
menggunakan bahasa yang baik dalam bertutur. Sungguh, bahasa sangatlah penting
dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kehidupan bernegara, berumah tangga,
berteman, bertangga dsb. Untuk bisa menuju etika dan estetika berbahasa (baca:
berkomunikasi), kita perlu terus belajar memperbaiki cara bicara kita, dengan tidak
mengabaikan kaidah-kaidah kebahasaan. Dan bahasa yang baik tidak mungkin lepas
dari adab (etika).

"Cintailah kekasihmu dengan komunikasi yang baik, dan cintailah bahasa


sebagaimana kamu memerhatikan (peduli) terhadap kekasihmu." (Butiran Atom).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Kecakapan berpikir dan berbahasa adalah 2 hal yang saling berkaitan, Ketika
kita berpikir untuk mencari informasi disitulah kita membutuhkan keterampilan
berbahasa dan Ketika kita ingin menyampaikan informasi atau ide-ide atau gagasan
kita kepada seseorang disitu juga di perlukan kemampuan berbahasa yang baik, dan
karena Bahasa adalah alat komunikasi maka penguasaan Bahasa yang baik akan
menghasilkan kualitas yang baik pula Ketika berkomunikasi dengan orang lain.

III.2 Saran

Tingkatkanlah kecakapan berpikir dan berbahasa kalian karena kecakapan


berpikir dan berbahasa itu satu kesatuan yang saling memperkuat dan akan berguna
di dalam kehidupan kita jika kita bisa menguasai hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Nandang Sarip.(2014).“HUBUNGAN BERBAHASA, BERPIKIR, DAN


BERBUDAYA”.Jurnal : Sosial Budaya, 11(2), 190

Citra Yudistira, Feti Wijayanti,(2016). “MENINGKATKAN KEMAMPUAN


BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SCAFFOLDING”.
Jurnal: PG -PAUD, 3(2), 139

Mulyati, Yeti (2015) Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas


Terbuka

Siti Sulistyani Pamuji,Inung Setyami.2021. KETERAMPILAN BERBAHASA.bogor:


guepedia

Slideshare, 30 Juni 2018, hubungan Bahasa dan pikiran, [dikses 17 November 2023]

https://www.slideshare.net/heniwahyuarini95/hubungan-bahasa-dan-pikiran

Quora, 2020, Apakah Berpikir Membutuhkan Keterampilan Berbahasa, [diakses 17


November 2023]

https://id.quora.com/Apakah-proses-berpikir-membutuhkan-keterampilan-berbahasa

Wordpress, 15 September 2008, Kecakapan Berpikir, [diakses 17 November 2023]

https://udhiexz.wordpress.com/tag/kecakapan-berfikir/

Kompasiana, 3 September 2021, Pentingnya Kecakapan Berbahasa, [17 November 2023]

https://www.kompasiana.com/lutfimadura5298/61322c4c31a28758433fd8f2/
pentingnya-kecakapan-berbahasa

Anda mungkin juga menyukai