ORGANISASI GAGASAN
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Berkat rahmat-
Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Organisasi Gagasan”. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat menerapkan kemampuan dalam membaca, yang penulis sajikan dari berbagai
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuni Hajar, S.Pd,
M.Pd sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada
kelompok ini untuk menyelesaikannya. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dalam penerapan kemapuan membaca dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulis yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”. Dalam lingkup
ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain ilmu sosiologi,
ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen. Secara konseptual terdapat
dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi (organization) sebagai kata benda, yakni
wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan pengorganisasian (organizing)
sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sistematis
sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu
fondasi manajemen.
Gagasan dalam berbicara memiliki peran yang sangat penting karena objek utama dalam
berbicara adalah menyampaikan gagasan. Gagasan adalah produk pemikiran yang dimiliki
manusia yang dapat disampaikan baik melalui lisan maupun tulisan. Agar pembicara mencapai
sasaran dan tujuan yang diharapkan, gagasan yang akan disampaikan harus betul betul
Dalam buku Erni Rernawan (2011: 15), dikutip pengertian organisasi dari Mathis and
Jackson sebagai berikut: “Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia
yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki
fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
* Masyarakat dapat mengerti apa itu organisasi gagasan dalam kegiatan berbicara
* Bagi mahasiswa dan masyarakat mengetahui cara penyampaian dalam kegiatan berbicara
BAB 2
KAJIAN TEORI
Definisi organisasi seringkali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta
tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya. Terdapat
puluhan atau bahkan mungkin lebih mengenai definisi organisasi. berikut beberapa definisi
organisasi yang dikutip dari beberapa tulisan. Dalam buku Erni Rernawan (2011: 15), dikutip
pengertian organisasi dari Mathis and Jackson sebagai berikut: “Organisasi merupakan suatu
kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu
sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu
kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa
dipisahkan”. Organisasi merupakan satu kesatuan yang utuh yang secara sadar dikoordinasikan
secara sistematis dengan pembatasan ruang lingkup tertentu yang telah menjadi kesepakatam
bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Beberapa orang yang terlibat dalam suatu
orgnaisasi akan selalu mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain, secara terus
menerus. Sekelompok orang ini akan terus melakukan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan
Berbicara secara umum bisa diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan berkomunikasi
secara lisan atau langsung yang dimiliki seseorang. Berbicara juga bisa disebut sebagai kegiatan
berkomunikasi yang biasanya dilakukan secara dua arah. Jika dipahami secara lebih luas,
berbicara itu dapat dikatakan sebagai suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar juga dapat
4
dilihat yang memanfaatkan sistem motorik tubuh serta beberapa jumlah otot dan jaringan otot
tubuh manusia demi terlaksananya maksud dan tujuan dari gagasan atau ide yang ada di dalam
otak yang dikombinasikan sehingga bisa terucap. Lebih jauh lagi, berbicara dapat diartikan
menjadi suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologis, semantik dan linguistik sedemikian ekstensif. Jadi secara luas berbicara dapat
dianggap sebagai alat yang paling penting bagi kontrol bersosialisasi antarmanusia.
Berbicara secara logika itu memiliki arti lebih dari sekadar pengucapan suatu bunyi-
bunyi atau kata-kata belaka. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu
gagasan yang dirangkai serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar atau
penyimak. Ujaran yang B 1.4 Berbicara dimaksud adalah bunyi-bunyi bahasa yang bermakna.
Kebermaknaan menjadi satu keharusan jika bunyi bahasa tersebut ingin dikategorikan sebagai
kegiatan berbicara. Adakalanya alat ucap manusia menghasilkan bunyi-bunyi yang tidak
mendukung sebuah makna, misalnya batuk. Batuk tidak dapat dikategorikan sebagai bunyi
bahasa, karena tidak mendukung sebuah makna, walaupun secara pragmatis, batuk dapat saja
diberi makna.
Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan berkaitan dengan batasan berbicara. Yaitu :
Setiap hari tentu Anda selalu berpikir tentang apapun. Tidak pernah ada orang yang tidak
berpikir. Gagasan yang Anda pikirkan tidak akan sampai pada orang lain apabila gagasan
tersebut tidak Anda sampaikan kepada orang lain. Di situlah peran berbicara sebagai salah satu
bentuk ekspresi diri. Dengan berbicara seseorang dapat mengekspresikan dirinya kepada orang
lain.
5
Anda tentu pernah melihat orang gila yang berbicara sendiri. Walaupun dia berbicara
pada hakikatnya dia tidak berbicara karena tidak ada keinginan dari dirinya untuk berkomunikasi
dengan pihak lain. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa berbicara pada hakikatnya melibatkan
proses mental pada diri seseorang. Berbicara tidak hanya melibatkan kerja sama alat-alat ucap
secara harmonis untuk menghasilkan bunyi bahasa, tetapi berbicara juga melibatkan aspek
mental. Bagaimana bunyi bahasa dikaitkan dengan gagasan yang dimaksud pembicara
bahasa (dalam hal ini kata) yang tepat merupakan hal yang cukup mendukung keberhasilan
pikiran dengan kemampuan menentukan kata yang tepat. Ibarat sebuah saluran, gagasan-gagasan
yang ada dalam pikiran pembicara memerlukan saluran yang baik agar gagasan tersebut dapat
Objek utama dalam kegiatan berbicara adalah menyampaikan gagasan. Gagasan yang
Gagasan yang dikemukakan tentunya harus didukung oleh data atau fakta yang perlu
yang disampaikan perlu dilengkapi dengan fakta, data, informasi, dan pendukung lainnya agar
Suyono (dalam riadi,2004:53) telah mengemukakan tujuh hal yang harus diperhatikan pembicara
dalam mengemukakan tujuh hal yang harus diperhatikan pembicara dalam mengemukakan
gagasan, yaitu :
6
1. Disampaikan secara terbuka dan didasari pemikiran yang sehat, logis, dan
objektif
3. harus mengenai permasalahan dan tidak keluar dari permasalahan yang dibahas.
diterima
6. dapat berupa contoh pelaksanaan dari gagasan yang muncul dari orang lain, dan
gagasan tersebut.
Seringkali ide datang di saat yang tidak terduga. Supaya nggak lupa, sebaiknya kamu catat dan
rincikan ide kamu sebelum disampaikan ke atasan. Buat ringkasan idemu agar lebih mudah
diterima. Atau kamu bisa membuatnya dalam bentuk poin-poin. Hal ini juga bisa mengasah
Setelah meringkas ide, sampaikan dengan gaya bahasa kamu sendiri. Kesalahan kita terkadang
memakai kalimat yang baku dan formal, yang malah bikin kita kebingungan. Kalau kamu pakai
gaya bahasa sendiri dijamin kamu lebih santai, dan maksudmu bisa tersampaikan. Ingat, etika
Setiap gagasan pasti punya alasan kan? Nah, sampaikan alasan kamu terlebih dulu. Berikan
alasan yang logis, agar ide kamu bisa dipertimbangkan. Tekankan value propotition atau nilai
keuntungan dari ide kamu, apa hasil yang didapat bagi perusahaan.
Ide yang baik juga harus disertai dengan jalan keluar. Setelah menyampaikan gagasan, jangan
lupa jelaskan juga strategi yang kamu punya. Tawarkan diri kamu untuk menjalankannya.
Setelah kamu berhasil menyampaikan ide, jangan beranggapan kalau idemu adalah yang
terbaik. Karena sebaik-baiknya ide adalah yang disepakati banyak orang. Tidak merugikan dan
menguntungkan beberapa pihak saja. Kamu juga harus membuka diri menerima masukan dan
(Tarigan, 1985). Keterangan tersebut memberikan pengertian bahwa berbicara itu tidak hanya
berucap tanpa makna, tetapi menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain melalui
ujaran atau bahasa lisan. Sumadi (2010) menyatakan bahwa pada hakikatnya berbicara adalah
kemahiran berkomunikasi lisan yang bersifat aktif produktif dan spontan. Menurut Retno dkk.
(2012), keterampilan berbicara adalah keterampilan berbahasa produktif yang digunakan untuk
mengungkapkan secara lisan pikiran dan perasaan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif
8
yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan secara lisan kepada lawan
bicara.
Keterampilan berbicara seseorang itu dapat diukur dari bagaimana ide atau informasi yang
diungkapkan sampai pada lawan tuturnya, dan juga menjadi tolok ukur untuk mendukung
penutur dalam meningkatkan keterampilan berbicara yang merupakan salah satu bagian dari
keterampilan berbahasa.
Organisasi gagasan dalam kegiatan berbicara berkaitan dengan upaya seorang pembicara
dalam mengelola gagasan yang disampaikan. Proses ini penting dilakukan agar gagasan yang
3. Memastikan apakah susunan dan hubungan timbal balik antara gagasan gagasan itu
Organisasi gagasan menyangkut persoalan kompnen dalam gagasan yang saling terkait. Ada
a. mencatat gagasan
1. kerangka gagasan
gagasan brosur tentang narkoba berisi penjelasan tentang pengertian, dampak negatif, dan cara
menghindarinya. Kerangka ini perlu dibuat dengan singkat dan jelas agar pesan yang terkandung
di dalamnya dapat tersampaikan kepada pembaca. Seperti yang diketahui, mengonsumsi narkoba
merupakan salah satu tindak criminal yang harus dijauhi. Nahasnya, aktivitas perdagangan
narkoba terkadang melibatkan anak-anak sekolah. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai bahaya
narkoba harus terus digencarkan agar tumbuh kesadaran pada setiap lapisan masyarakat
mengenai dampak dari benda haram tersebut. Sosialisasi mengenai bahaya narkoba dapat
Kerangka gagasan berkaitan dengan susunan dan hubungan setiap gagasan yang akan
1. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap.
Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok bawahan,
yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa.
Sebab itu kerangaka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka kalimat.
Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dangan kerangka kalimat, terutama
jika tenggang waktu antara perencanaan antara kerangka karangan itu dengan
2. Kerangka kalimat
Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik yang akan diuraikan, serta
Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas, walaupun telah lewat
Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti
Kerangka karangan yang menggabungkan antara kerangka kalimat dan kerangka topik.
Kerangka karangan yang mencakup kalimat berita dan dan sub-sub bagian maupun pokok-pokok
a. Karangan Deskripsi
Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk karangan, misalnya
novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan yang menggambarkan
bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang melukiskan perasaan. Sebuah
deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan suasana mengenal ciri orang,
dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan melalui ungkapan bahasa. Oleh
karenanya dalam membuat deskripsi harus berdasar pada pengamatan yang cermat dan
11
penyusunan kalimat yang tepat yang harus diawali dengan sebuah gambaran yang umum,
yang berupa kalimat atau frasa. Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi
penampilan, kesopanan perilaku, sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula
deskripsi melalui pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara
b. karangan narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu
yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta atau fiksi.
c. Karangan ekposisi
pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk penggunaan atau
ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat, penalaran, dan
penggunaan contoh.
d. Karangan argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian
pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di terima yang dibuat
dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang kalimat topik dengan
e. karangan persuasi
menjelaskan gagasan sentralnya. Setiap sub-bagian dapat diperinci lebih lanjut menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, sejauh diperlukan untuk menguraikan persoalan itu
sejelas-jelasnya. Dengan perincian yang sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat
12
mencapai lima atau enam tingkat perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga
2. Pengembangan gagasan
Dalam keterampilan menulis, gagasan gagasan tertuang dalam satuan bahasa yang
disebut dengan paragraph. Untuk melihat organisasi gagasan, dapat dilihat dari
gagasan dalam sebuah tulisan tersebut sudah dipaparkan dengan lengkap dan jelas, dapat
atau menguatkan gagasan yang disajikan dalam kalimat pokok atau paragraf sebelumnya.
kohesi dalam penulisan, dan memungkinkan pembaca untuk memahami gagasan atau
Penggunaan kalimat pengembang yang tepat, dapat membuat tulisan lebih jelas, koheren,
dan persuasif. Contoh , pengembang dapat berupa ilustrasi, penjelasan lebih rinci, fakta,
statistik, atau contoh kasus yang relevan. Sebagai contoh, jika kalimat pokok adalah
berbunyi: "Selain meningkatkan kondisi fisik, olahraga juga dapat mengurangi risiko
Dalam hal ini, kalimat pengembang adalah ungkapan yang bisa memberikan informasi
lebih lanjut, untuk menguatkan gagasan pokok bahwa olahraga memiliki manfaat
kesehatan. Semakin relevan dan sesuai dengan gagasan pokok yang dijelaskan, semakin
13
baik kalimat pengembang dapat memperkaya teks dan membantu dalam menyampaikan
menggambarkan lebih lanjut gagasan pokok yang telah diperkenalkan dalam kalimat
pokok atau paragraf sebelumnya. Gagasan pokok hanya dinyatakan dalam kalimat pokok
bisa terasa kurang lengkap, atau terbuka terhadap penafsiran yang berbeda. Dengan
yang lebih rinci, menggali lebih dalam, atau memberikan ilustrasi yang konkret untuk
menggambarkan gagasan pokok dengan lebih jelas. Hal ini memungkinkan pembaca
untuk memahami dengan lebih baik apa yang ingin disampaikan oleh penulis dan
"Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang cerah." Kalimat pengembang:
bagi individu untuk meraih masa depan yang cerah dan sukses."
Kalimat pengembang dapat berisi contoh, ilustrasi, fakta, statistik, atau referensi yang
mendukung atau menguatkan gagasan pokok yang disajikan. Dukungan atau bukti yang
disajikan dalam kalimat pengembang memberikan kekuatan dan otoritas pada argumen
atau pendapat yang diajukan oleh penulis, serta membuat tulisan lebih kredibel dan
14
"Perubahan iklim adalah ancaman global yang serius." Kalimat pengembang: "Menurut
laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), suhu bumi
telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir akibat aktivitas
manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Data dan analisis ini
menjadi bukti kuat bahwa perubahan iklim adalah ancaman global yang serius bagi planet
kita dan perlu ditangani secara serius untuk melindungi masa depan bumi."
Kalimat pengembang juga dapat digunakan untuk menghindari pengulangan kata atau
frasa yang sama dalam tulisan. Dengan menggunakan kalimat pengembang yang
gagasan pokok dengan variasi kata, frasa, atau gaya penulisan yang berbeda dapat
Penggunaan kalimat pengembang yang menarik dan kreatif, dapat membuat tulisan lebih
menarik dan membuat pembaca tertarik untuk terus membaca. Kalimat pengembang yang
ditulis dengan gaya penulisan yang menarik, menggunakan imaji atau perumpamaan, atau
mengandung elemen emosional dapat memikat perhatian pembaca dan membuat tulisan
lebih menggugah minat mereka. Hal ini dapat membantu dalam mempertahankan minat
pembaca terhadap tulisan, dan membuatnya lebih efektif dalam menyampaikan pesan
Kalimat pengembang 1: "Cinta adalah seperti bunga yang mekar di taman hati kita,
Penggunaan kalimat pengembang yang tepat, akan membantu dalam membangun kohesi
dan koherensi dalam penulisan. Kalimat pengembang yang relevan dan terkait erat
Dengan adanya kalimat pengembang yang saling berkaitan, pembaca dapat mengikuti
alur pikiran penulis dengan lebih baik dan memahami hubungan antara setiap gagasan.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gagasan dalam berbicara memiliki peran yang sangat penting karena objek utama dalam
berbicara adalah menyampaikan gagasan. Gagasa adalah produk pemikiran yang dimiliki
manusia yang dapat disampaikan baik melalui lisan maupun tulisan. Agar gagasan dapat
Objek utama dalam kegiatan berbicara adalah menyampaikan gagasan. Gagasan yang
gagasan berkaitan dengan dua aspek, yaitu : kerangka gagasan dan pengembangan gagasan. Ada
dua macam kerangka gagasan yang dapat digunakan untuk mengembangkan gagasan, yaitu
salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang berfungsi untuk mengungkapkan
pengamatan, pembicara. Gagasan yang dikemukakan tentunya harus didukung oleh data atau
Saran
Saran dari penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat memahami setiap
bagian atau kata yang dimuat oleh penulis dan agar dapat bermanfaat bagi banyak pihak serta
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga.
Erni Rernawan. 2011. Organization culture, budaya organisasi dalam perspektif ekonomi dan
https://www.liputan6.com/hot/read/5252633/kalimat-pengembang-adalah-uraian-gagasan-
pokok-ketahui-pentingnya-dalam-penulisan?page=5
https://catatanpringadi.com/bentuk-dan-pola-kerangka-karangan/