Dosen Pembimbing:
Kenang Tri Hatmo, M.Pd
Disusun Oleh:
Desta Shaum Nur Kumala (2152000102)
Dia Ayu Pipit Perpitasari (2152000107)
Tiara Maharani (2152000109)
Tatag Punta Wijaya (2152000121)
Angga Aji Prasetyo (2152000122)
Ema Eka Yuliyanti (2152000126)
Akbar Nurwido Nugroho (2152000129)
Ferosita Sefaca Octaviasty (2152000135)
KELOMPOK 2
KELAS 1D
2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia dengan judul
“ Karangan ”. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada nabi kita, Nabi
Muhammad SAW. yang kita tunggu syafa’at nya dihari akhir nanti. Aamiin.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Konsep Dasar Bahasa Indonesia, Bapak Kenang Tri Hatmo, M.Pd yang telah
mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini. Makalah ini disusun guna
menambah wawasan serta pengetahuan pada pembaca pada umumnya dan juga untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan segala bentuk
kritik dan saran agar membangun guna perbaikan pembuatan makalah di hari yang
akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Pengertian Karangan.......................................................................................... 3
B. Tujuan Karangan................................................................................................ 4
C. Jenis- Jenis Karangan......................................................................................... 6
1. Narasi...........................................................................................................6
2. Eksposisi.................................................................................................... 12
3. Argumentasi...............................................................................................17
4. Persuasi...................................................................................................... 20
5. Karya Ilmiah.............................................................................................. 24
6. Karya Non Ilmiah...................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................35
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.
Jadi, karangan bisa dibuat dalam bentuk tulisan maupun secara lisan. Jadi
hal penting yang perlu dikuasai adalah keterampilan berbahasa, keterampilan
penyajian, dan keterampilan perwajahan baik itu secara tertulis maupun secara
lisan.
1
dalam bentuk tulisan. Mengarang juga dapat melatih orang untuk mengeluarkan
pikirannya dngan baik sehingga dapat dimengerti oleh orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karangan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Kerangka Karangan ?
3. Apa tujuan dari Karangan ?
4. Apa saja macam- macam Karangan itu ?
5. Apa pengertian dari macam- macam Karangan itu ?
6. Apa saja ciri- ciri dari macam- macam karangan itu ?
7. Bagaimana perbedaan karya ilmiah dan karya non ilmiah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian karangan itu
2. Untuk mengetahui tentang pengertian kerangka karangan
3. Untuk mengetahui tujuan dari karangan
4. Untuk mengatahui macam- macam karangan itu
5. Untuk mengetahui pengertian dari macam- macam karangan itu
6. Untuk mengetahui ciri- ciri dari berbagai macam- macam karangan itu
7. Untuk mengetahui perbedaan karya ilmiah dengan karya non ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karangan
a. Pengertian Karangan
Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian
yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Lamuddin Finoza, 2009:234).
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis garis besar
dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang
dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula
agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
3
c. Ciri-Ciri Karangan
ii. Memiliki kesatuan yang baik, artinya setiap kalimat penjelasnya logis dan
mendukung ide utama paragraf
iii. Memiliki organisasi yang baik, artinya setiap kalimat tersusun dengan urut
dan logis
iv. Efisien atau ekonomis, keefisienan ini dibutuhkan pembaca agar lebih
mudah menangkap isi dalam karangan
a. Gagasan atau ide, ini adalah pendapat atau pengetahuan penulis yang
nantinya akan dituangkan dalam bentuk tulisan
d. Wahana, yaitu pengantar dari gagasan tersebut berupa bahasa tulis yang
berhubungan dengan kosa kata, gramatika dan rektorika.
B. Tujuan Karangan
4
pedoman, menerangkan sesuatu, menceritakan peristiwa, meringkas, dan menyakinkan
(Semi 2003).
Menurut Syafie’ie (1988), tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Selain itu, menurut Hugo Harting dalam Tarigan (1994) juga mengelompokan
tujuan penulisan, sebagai berikut:
5
Yaitu menulis sesuatu demi pencapaian suatu nilai seni atau artistik.
Tujuan ini berkaitan erat dengan nomor 6. Namun, dorongan kreatif
melebihi pernyataan diri.
7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)
Yaitu menulis sesuatu demi menjelaskan, menjernihkan, dan memecahkan
suatu masalah, misalnya penulisan skripsi, tesis, atau disertasi.
1. Narasi
Teks Narasi adalah salah satu jenis teks (pola pengembangan paragraf)
yang berfungsi untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara beruntun
dan mendetail (dari awal, tengah, hingga akhir) dengan urutan waktu atau bersifat
kronologis. Tujuan dari teks ini menceritakan kepada pembaca seolah-olah berada
dalam cerita tersebut atau dengan kata lain mengalami hal tersebut dan menambah
wawasan pembaca.
Selain itu, teks narasi dapat berupa fiksi (imajinasi) maupun nonfiksi.
Narasi yang berupa fiksi sanggup menciptakan pengalaman estetis (menghibur
sekaligus memberikan wawasan) kepada pembaca sehingga jenis teks ini
termasuk yang paling banyak digemari. Terdapat tiga hal utama dari teks narasi:
tokoh, kejadian, dan latar (ruang atau waktu).
i. Teks narasi berisi peristiwa baik nyata, imajinasi, maupun gabungan dari
keduanya.
ii. Teks narasi terdiri atas beberapa paragraf yang tiap-tiap paragraf menitik
beratkan pada perbuatan atau peristiwa sehingga berusaha untuk
menampilkan apa yang terjadi.
iii. Teks narasi disusun berdasarkan kronologi atau urutan waktu yang di
dalamnya terdapat konflik agar menarik.
iv. Pada salah satu jenis teks narasi, terdapat unsur amanat di dalamnya.
6
c. Sifat- Sifat Teks Narasi
Teks atau paragraf narasi juga menggunakan kaidah kebahasaan tertentu dan
hal ini lazim digunakan pada pola pengembangan paragraf lainnya. Adapun
kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam teks narasi menurut Kosasih
adalah sebagai berikut:
iv. Sering menggunakan kata kerja yang mengarah pada kalimat tidak
langsung, sehingga digunakan oleh penulis untuk memaparkan apa yang
disampaikan tokoh yang dibuat di dalam cerita.
vii. Ada kalanya penulis memilih menggunakan sudut pandang orang ketiga,
sehingga penulis memiliki peran sebagai pengamat dan serba tahu.
Semua yang dipikirkan dan dilakukan setiap tokoh di dalam cerita
diketahui penulis dan tersampaikan ke pembaca.
viii. Sehingga dalam sudut pandang orang ketiga, penulis akan menggunakan
kata dia dan mereka.
7
d. Macam- Macam Teks Narasi
8
e. Struktur Teks Narasi
1) Orientasi
Pada bagian ini, penyajian teks narasi terdiri atas tokoh, penokohan,
latar tempat, latar cerita, latar waktu, latar suasana, dan unsur-unsur lainnya
yang erat kaitannya disajikan pada bagian awal. Bagain ini perlu dibuat
semenarik mungkin karena menjadi kesan pertama pembaca agar dapat
membaca teks narasi seluruhnya.
2) Komplikasi
Bagian ini mulai menghadirkan konflik yang natinya akan
berkembang makin rumit hingga mencapai klimaks yang setelahnya
antiklimaks dan berangsur-angsur akan menghilang.
3) Resolusi
Bagian ini menyajikan jalan keluar dari konflik sehingga berbagai
permasalahan akan terselesaikan dan sebagai tanda cerita akan berakhir.
4) Koda
Koda atau ending adalah bagian pada teks narasi yang menyajikan
akhir dari cerita. Akhir dari sebuah cerita dapat berupa akhir yang bahagia,
akhir yang sedih, ataupun akhir yang menggantung.
Komplikasi
9
Jokpin menjalani masa kecil yang tidak mudah karena dia selalu
sakit-sakitan, seperti sakit tifus hingga berbulan-bulan dan menderikat cedera
saraf tulang belakang. Karena halini, Jokpin dikenal sebagai pribadi yang
tertutup. Selain itu, dirinya juga suka mindersehingga jarang bergaul dengan
teman-temannya.
Resolusi
Koda
Komplikasi
Menjalani masa muda dengan menanggung tiga orang adik dan orang
tua yang sakit-sakitan memang tidaklah mudah. Pada pagi hari aku harus
mengikuti kelas perkuliahan dan sore hingga larut malam aku harus bekerja.
Resolusi
10
Bersykur, aku mempunyai anugerah berupa kecerdasan dari Tuhan
yang membuat aku mendapatkan beasiswa berkuliah hingga sarjana di
universitas ternama di Indonesia. Sedikit demi sedikit uang aku tabung
hingga ketiga adikku dapat berkuliah dan membantu menghidupi keluarga.
Koda
Komplikasi
Resolusi
11
Dengan cekatan, Pak Soleh langsung mengayunkan tasnya yang cukup
berat untuk mengusir anjing tersebut. Namun, si anjing melawan Pak Soleh
dan siap untuk menerkam mereka berdua. Tak habis akal, Pak Soleh
mengambil batu besar yang jika dilemparkan cukup membuat jendel gedung
pecah seketika. Akan tetapi, di luar dugaan si anjing mengejar Pak Soleh.
Koda
2. Eksposisi
Teks eksposisi ini bersifat real atau nyata. Tujuan dari teks eksposisi
adalah menjelaskan dan menyampaikan informasi yang memuat pengetahuan,
secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.
12
iii. Penyampaiannya menggunakan bahasa sesuai ejaan (baku) dan
disampaikan secara lugas
iv. Informasi atau pengetahuan berdasarkan kondisi sebenarnya (bersifat
faktual)
v. Isi informasi atau pengetahuan mengandung unsur apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, di mana
vi. Teks eksposisi bersifat objektif (sesuai kebenaran) dan tidak memihak
(netral).
vii. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi
13
7) Menggunakan kata-kata denotatif, yaitu kata yang bermakna sebenarnya.
Kata itu belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.
14
Teks eksposisi yang menjelaskan mengenai proses analisis suatu pokok
bahasan. Dalam perjalanan selanjutnya menjadi beberapa sub-bagian untuk
dikembangkan kemudian.
Untuk menulis teks eksposisi, kita perlu mengetahui strukturnya. Berikut ini
struktur teks eksposisi:
- Tesis
15
bahan plastik di rumah tangga. Sehingga, plastik yang tidak terpakai
menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
- Argumentasi
- Penegasan Ulang
- Tesis
- Argumentasi
- Penegasan Ulang
16
3. Argumentasi
iii. Mengandung bukti kebenaran berupa data dan fakta pendukung yang
relevan.
iv. Analisis yang dilakukan berdasarkan data dan fakta yang disampaikan
17
c. Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi
18
Kontras dengan teks argumentasi sebab-akibat, teks argumentasi
akibat-sebab merupakan teks yang dikembangkan dengan menyampaikan
terlebih dahulu apa akibatnya, baru dicari apa penyebab yang mendasarinya.
3) Argumentasi Contoh
4) Argumentasi Rincian
19
dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, dalam bidang
pendidikan.
Tak cuma itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di tempat tersebut
ikut serta menjadi penyebab makin jauhnya jalan masuk pendidikan yang
ada di tempat.
4. Persuasi
Teks persuasif adalah teks yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak
orang lain agar mengikuti pemikiran atau tindakan tertentu. Dengan kata lain, teks
persuasif berusaha menyampaikan maksud tertentu kepada pembaca agar dapat
melaksanakan atau menerima apa yang menjadi gagasan penulis atas suatu
pendapat.
20
Kata persuasi atau persuasif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki dua arti. Pertama, kata persuasif diartikan sebagai ajakan kepada
seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya
(membujuk secara halus). Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang
bertujuan membuktikan ide, gagasan, atau pendapat dari penulis.
Hal ini dikarenakan tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk
memengaruhi pembaca. Sebab itu, teks persuasif memiliki alasan-alasan yang
kuat disertai dengan data dan fakta.
2) Meyakinkan pembaca
4) Menghindari konflik
21
1) Penggunaan Kata Teknis
1) Persuasif Propaganda
2) Persuasif Politik
22
menggunakan jenis teks persuasi ini untuk membantu tujuan politik mereka
dan untuk membantu negara.
3) Persuasif Advertensi
4) Persuasif Pendidikan
Teks persuasif memiliki empat unsur sebagai pembangun teks, antara lain:
1) Pengenalan isu, yang berupa pengantar atau masalah dasar yang akan
disampaikan dalam teks.
2) Rangkaian argumen, yang berupa argumentasi penulis terkait dengan
masalah atau isu yang diungkapkan pada bagian sebelumnya. Untuk
memperkuat argumentasi, dilengkapi dengan fakta-fakta.
3) Pernyataan ajakan, sebagai inti dari teks persuasif yang didalamnnya
terdapat ajakan, bujukan, atau dorongan kepada pembaca untuk
melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat disampaikan dengan dua
cara yaitu secara tersurat dan tersirat.
4) Penegasan kembali, dari pernyataan sebelumnya yang biasanya
diungkapkan dengan kata-kata yang menjurus ke simpulan seperti
demikianlah, oleh karena itulah, dan dengan demikian.
23
1) Pengenalan Isu
2) Rangkaian Argumen
3) Pernyataan ajakan
4) Penegasan kembali
24
Karya Ilmiah adalah suatu karya tulis yang dibuat untuk memecahkan
suatu permasalahan dengan landasan teori serta metode-metode ilmiah.
Biasanya Karya Ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat.
Ciri- ciri yang terdapat pada teks karya ilmiah, antara lain;
i. Reproduksi, karya tulis yang dibuat oleh penulis nya harus bisa di
mengerti oleh si pembaca.
ii. Tidak ambigu, karya ilmiah harus di buat dengan pembahasan yang
detail dengan bahasa yang mudah di pahami agar si pembaca bisa
mengerti isi dari karya tulis tersebut
iii. Tidak emotif, Karya tulis dibuat dengan tidak melibatkan perasaan dari
penulisnya
vi. Bersifat dekoratif , penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau
kata yang memiliki satu makna.
viii. Bersifat objektif, Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-
data dari hasil analisisnya
ix. Menggunakan kalimat efektif, tujuan nya adalah agar pembaca tidak
dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
25
i. Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
ii. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
iii. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
iv. Efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
v. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku
i. Makalah
iii. Skripsi
26
atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
iv. Tesis
v. Disertasi
Yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar
doktor (S3).
1) Pendahuluan
Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab.
Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan
pembahasan dari bahan penelitian.
3) Kesimpulan
27
berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya,
bagian ini hanya terdiri dari satu bab.
Meskipun demikian kadangkala ada pula karya tulis non ilmiah yang
menggunakan bahasa formal dan teknis. Hal itu tergantung pada konsep penulisan
yang doterapkan penulis. Penggunaan bahasa atau gaya penulisan inilah yang
menjadi salah satu pembeda antara karya non ilmiah dan karya non ilmiah yang
memang harus menggunakan bahasa formal dan teknis.
28
b. Ciri- Ciri Teks Karya Non Ilmiah
Karakteristik yang ada dalam karya tulis non ilmiah, diantaranya yaitu:
Karya tulis non ilmiah disisi lain juga memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Jenis karya tulis non ilmiah beserta masing-masing contohnya, antara lain:
1. Dongeng
29
Dongeng adalah sebuah cerita, sering kali ditujukan untuk anak-anak,
yang menampilkan karakter-karakter yang fantastis dan menakjubkan seperti
peri, goblin, penyihir, dan bahkan, tetapi tidak harus, peri.
2. Cerpen
3. Novel
4. Drama
30
Drama adalah mode representasi fiksi melalui dialog dan pertunjukan.
Ini adalah salah satu genre sastra, yang merupakan tiruan dari beberapa
tindakan. Drama juga merupakan jenis lakon yang ditulis untuk teater,
televisi, radio, dan film.
5. Roman
Pada dasarnya struktur karya ilmiah bisa berbeda tergantung jenisnya. Kita
ambil salah satu contoh yaitu novel, straukturnya yaitu:
31
5. Resolusi, merupakan bagian pada novel yang menimbulkan solusi
terhadap konflik yang sedang berlangsung atau terjadi.
6. Koda, merupakan bagian akhir atau penutup dari sebuah cerita pada
novel.
Adapun untuk berbagai contoh yang ada dalam karya non ilmiah berdasarkan
pada jenisnya. Antara lain;
1) Judul Dongeng
Misalnya:
Misalnya:
Misalnya:
32
a) Bumi Manusia, karya Pramoedya Ananta Toer
b) Anak Semua Bangsa, karya Pramoedya Ananta Toer
c) Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari
d) Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata
e) Negeri 5 Menara, karya Ahmad Fuadi
Misalnya:
Misalnya:
33
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Jadi, kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin
membuat suatu karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur
maka sebelum pembuatan karangan itu harus terlebih dahulu kita membuat
sebuah karangan agar pada kerangka karangan tersebut menjadi terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju.
B. SARAN
Jika seseorang ingin membuat karangan atau tulisan, baik ilmiah maupun
non-ilmiah sebaiknya mempelajari terlebih dahulu dengan seksama dan diulang-
ulang agar dapat dengan mudah memilih jenis paragraf yang bisa digunakan
dalam tulisan/karangannya dan tidak menimbulkan makna ganda atau pun
kalimat/paragraf yang ambigu ketika dibaca oleh pembaca.
34
DAFTAR PUSTAKA
Shanjaya, Bangkit.http://shimpel.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karangan-ciri-ciri-
beserta.html
35