Anda di halaman 1dari 38

TUGAS MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
“KARANGAN”

Dosen Pembimbing:
Kenang Tri Hatmo, M.Pd
Disusun Oleh:
Desta Shaum Nur Kumala (2152000102)
Dia Ayu Pipit Perpitasari (2152000107)
Tiara Maharani (2152000109)
Tatag Punta Wijaya (2152000121)
Angga Aji Prasetyo (2152000122)
Ema Eka Yuliyanti (2152000126)
Akbar Nurwido Nugroho (2152000129)
Ferosita Sefaca Octaviasty (2152000135)
KELOMPOK 2
KELAS 1D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia dengan judul
“ Karangan ”. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada nabi kita, Nabi
Muhammad SAW. yang kita tunggu syafa’at nya dihari akhir nanti. Aamiin.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Konsep Dasar Bahasa Indonesia, Bapak Kenang Tri Hatmo, M.Pd yang telah
mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini. Makalah ini disusun guna
menambah wawasan serta pengetahuan pada pembaca pada umumnya dan juga untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Bahasa Indonesia.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan segala bentuk
kritik dan saran agar membangun guna perbaikan pembuatan makalah di hari yang
akan datang.

Sukoharjo, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Pengertian Karangan.......................................................................................... 3
B. Tujuan Karangan................................................................................................ 4
C. Jenis- Jenis Karangan......................................................................................... 6
1. Narasi...........................................................................................................6
2. Eksposisi.................................................................................................... 12
3. Argumentasi...............................................................................................17
4. Persuasi...................................................................................................... 20
5. Karya Ilmiah.............................................................................................. 24
6. Karya Non Ilmiah...................................................................................... 28

BAB III PENUTUP......................................................................................................34


A. Kesimpulan...................................................................................................... 34
B. Saran.................................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................35

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.

Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara


bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang
sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat
mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang
baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis,
yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan
pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi.

Mengarang tidak hanya dan tidak harus tertulis. Seperti halnya


berkomunikasi, kegiatan mengarang yang juga menggunakan bahasa sebagai
mediumnya dapat berlansung secara lisan. Seseorang yang berbicara misalnya,
dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta otaknya terlebih dahulu
harus mengarang sebelum mulutnya berbicara.

Jadi, karangan bisa dibuat dalam bentuk tulisan maupun secara lisan. Jadi
hal penting yang perlu dikuasai adalah keterampilan berbahasa, keterampilan
penyajian, dan keterampilan perwajahan baik itu secara tertulis maupun secara
lisan.

Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak


mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri

1
dalam bentuk tulisan. Mengarang juga dapat melatih orang untuk mengeluarkan
pikirannya dngan baik sehingga dapat dimengerti oleh orang lain.

Kegiatan mengarang itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan


dengan sadar, berarah, dan mempunyai mekanisme, serta persyaratan-persyaratan
lain yang perlu diperhatikan agar karangan berhasil baik. Mekanisme karangan
meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan karangan
dan kegiatan-kegiatan pada tahap penulisan karangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karangan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Kerangka Karangan ?
3. Apa tujuan dari Karangan ?
4. Apa saja macam- macam Karangan itu ?
5. Apa pengertian dari macam- macam Karangan itu ?
6. Apa saja ciri- ciri dari macam- macam karangan itu ?
7. Bagaimana perbedaan karya ilmiah dan karya non ilmiah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian karangan itu
2. Untuk mengetahui tentang pengertian kerangka karangan
3. Untuk mengetahui tujuan dari karangan
4. Untuk mengatahui macam- macam karangan itu
5. Untuk mengetahui pengertian dari macam- macam karangan itu
6. Untuk mengetahui ciri- ciri dari berbagai macam- macam karangan itu
7. Untuk mengetahui perbedaan karya ilmiah dengan karya non ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan

a. Pengertian Karangan

Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian
yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Lamuddin Finoza, 2009:234).

Senada dengan pendapat diatas, E. Kosasih (2003:26), menjelaskan bahwa


Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang
dalam suatu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil
pemikiran atau ungkapan perasaan kedalam bentuk tulisan yang teratur.

Pendapat lain dinyatakan Widyamartajaya (1979: 9), mengatakan bahwa


Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada
orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena
ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
Poerwordarmita (1984: 445), mengungkapkan bahwa Karangan merupakan uraian
tentang suatu hasil, dengan demikian pengertian Karangan atau tulisan dapat kita
batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman,
pikiran atau pelukisan tantang objek suatu peristiwa atau masalah.

b. Pengertian Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis garis besar
dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang
dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula
agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

3
c. Ciri-Ciri Karangan

Adapun ciri ciri karangan yang baik yaitu :

i. Jelas dan mudah dipahami pembaca

ii. Memiliki kesatuan yang baik, artinya setiap kalimat penjelasnya logis dan
mendukung ide utama paragraf

iii. Memiliki organisasi yang baik, artinya setiap kalimat tersusun dengan urut
dan logis

iv. Efisien atau ekonomis, keefisienan ini dibutuhkan pembaca agar lebih
mudah menangkap isi dalam karangan

v. Menggunakan bahasa yang mudah diterima dan dipahami pembaca

d. Unsur- Unsur Karangan

Adapun unsur Unsur karangan diantaranya :

a. Gagasan atau ide, ini adalah pendapat atau pengetahuan penulis yang
nantinya akan dituangkan dalam bentuk tulisan

b. Tuturan, yaitu pengungkapan gagasan bentuk tertentu sehingga pembaca bisa


memahami karangan tersebut

c. Tatanan, yaitu penyusunan gagasan atau ide pengarang mengindahkan asas,


aturam dam teknik menulisnya

d. Wahana, yaitu pengantar dari gagasan tersebut berupa bahasa tulis yang
berhubungan dengan kosa kata, gramatika dan rektorika.

B. Tujuan Karangan

Tujuan utama mengarang atau menulis ialah sebagai sarana komunikasi


secara tidak langsung. Sedangkan tujuan menulis secara umum adalah memberikan

4
pedoman, menerangkan sesuatu, menceritakan peristiwa, meringkas, dan menyakinkan
(Semi 2003).
Menurut Syafie’ie (1988), tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai
berikut:

1. Mengubah keyakinan pembaca,


2. Menancapkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca,
3. Menarik proses berpikir pembaca,
4. Menghibur atau memuaskan pembaca,
5. Memberikan informasi kepada pembaca, dan
6. Memotivasi pembaca.

Selain itu, menurut Hugo Harting dalam Tarigan (1994) juga mengelompokan
tujuan penulisan, sebagai berikut:

1. Tujuan penugasan (assingnment purpose)


Yaitu menulis sesuatu karena penugasan, misalnya wartawan yang ditugasi
menulis berita.
2. Tujuan altruistik (altruistic purpose)
Yaitu menulis sesuatu karena penugasan, misalnya wartawan yang ditugasi
menulis berita.
3. Tujuan persuasi (persuasive purpose)
Yaitu menulis sesuatu demi meyakinkan pembaca akan suatu gagasan,
misalnya kolom tentang kenaiukan harga BBMyang terdapat dalam surat
kabar.
4. Tujuan penerangan (informational purpose)
Yaitu menulis sesuatu kepada pembaca untuk memberikan informasi,
penerangan, atau keterangan. Misal berita-berita aktual di surat kabar.
5. Tujuan penyataan (self-expressive purpose)
Yaitu menulis sesuatu demi memperkenalkan diri si penulis kepada si
pembaca, misalnya menulis puisi atau cerpen di majalah.
6. Tujuan kreatif (creative purpose)

5
Yaitu menulis sesuatu demi pencapaian suatu nilai seni atau artistik.
Tujuan ini berkaitan erat dengan nomor 6. Namun, dorongan kreatif
melebihi pernyataan diri.
7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)
Yaitu menulis sesuatu demi menjelaskan, menjernihkan, dan memecahkan
suatu masalah, misalnya penulisan skripsi, tesis, atau disertasi.

C. Jenis- Jenis Karangan

1. Narasi

a. Pengertian Teks Narasi

Teks Narasi adalah salah satu jenis teks (pola pengembangan paragraf)
yang berfungsi untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara beruntun
dan mendetail (dari awal, tengah, hingga akhir) dengan urutan waktu atau bersifat
kronologis. Tujuan dari teks ini menceritakan kepada pembaca seolah-olah berada
dalam cerita tersebut atau dengan kata lain mengalami hal tersebut dan menambah
wawasan pembaca.

Selain itu, teks narasi dapat berupa fiksi (imajinasi) maupun nonfiksi.
Narasi yang berupa fiksi sanggup menciptakan pengalaman estetis (menghibur
sekaligus memberikan wawasan) kepada pembaca sehingga jenis teks ini
termasuk yang paling banyak digemari. Terdapat tiga hal utama dari teks narasi:
tokoh, kejadian, dan latar (ruang atau waktu).

b. Ciri- Ciri Teks Narasi

Teks narasi memiliki ciri-ciri, antara lain:

i. Teks narasi berisi peristiwa baik nyata, imajinasi, maupun gabungan dari
keduanya.

ii. Teks narasi terdiri atas beberapa paragraf yang tiap-tiap paragraf menitik
beratkan pada perbuatan atau peristiwa sehingga berusaha untuk
menampilkan apa yang terjadi.

iii. Teks narasi disusun berdasarkan kronologi atau urutan waktu yang di
dalamnya terdapat konflik agar menarik.

iv. Pada salah satu jenis teks narasi, terdapat unsur amanat di dalamnya.

6
c. Sifat- Sifat Teks Narasi

Teks atau paragraf narasi juga menggunakan kaidah kebahasaan tertentu dan
hal ini lazim digunakan pada pola pengembangan paragraf lainnya. Adapun
kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam teks narasi menurut Kosasih
adalah sebagai berikut:

i. Teks biasanya banyak menggunakan penunjuk waktu yang mengarah


pada masa yang telah lewat atau masa lampau.

ii. Menggunakan konjungsi kronologis, sehingga menggunakan kata


hubung yang memberi informasi mengenai urutan waktu atau kronologi.

iii. Penggunaan kata kerja yang menggambarkan atau menyatakan suatu


tindakan.

iv. Sering menggunakan kata kerja yang mengarah pada kalimat tidak
langsung, sehingga digunakan oleh penulis untuk memaparkan apa yang
disampaikan tokoh yang dibuat di dalam cerita.

v. Menggunakan kata kerja mental atau pikiran, yakni menggunakan kata


kerja yang menunjukan sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan oleh
tokoh yang digambarkan dalam narasi.

vi. Umumnya penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga


penuli seolah ikut terlibat dalam peristiwa yang diceritakan. Hal ini
kemudian membuat teks narasi banyak menggunakan kata aku, saya, dan
juga kata kami.

vii. Ada kalanya penulis memilih menggunakan sudut pandang orang ketiga,
sehingga penulis memiliki peran sebagai pengamat dan serba tahu.
Semua yang dipikirkan dan dilakukan setiap tokoh di dalam cerita
diketahui penulis dan tersampaikan ke pembaca.

viii. Sehingga dalam sudut pandang orang ketiga, penulis akan menggunakan
kata dia dan mereka.

7
d. Macam- Macam Teks Narasi

Narasi terdiri atas empat jenis, antara lain

1) Teks Narasi Ekspositorik (Karangan Biografi)

Teks narasi jenis ini bersifat untuk memberikan informasi mendetail


secara runtun agar menambah wawasan pembaca, seperti teks cerita
seseorang tokoh (biografi) dan peristiwa bersejarah. Tokoh yang diceritakan
pada umumnya hanya satu tokoh dan pristiwa yang diceritakan berkaitan
dengan tokoh tersebut berdasarkan fakta atau bersifat objektif , bukan
sugestif (memengaruhi) ataupun fiktif, mulai dari lahir, hingga kabar paling
terbarunya sehingdapat dikatakan teks narasi ini bersifat ilmiah.

2) Teks Narasi Sugestif


Teks narasi jenis ini bersifat untuk memberikan maksud atau
pengaruh dan pesan atau amanat tertentu kepada pembaca. Tujuan dari teks
narasi jenis ini memberikan sugesti untuk menggerakkan hati pembaca untuk
mempercayai hal suatu hal dengan cara penyajian yang membuat pembaca
seolah-olah melihat dan mengetahui maksud dari penulis.

3) Teks Narasi Artistik


Teks narasi jenis ini dapat bersifat fiksi maupun non-fiksi, pada
umumnya imajinatif, dengan menggunakan bahasa kiasan atau lambang
(figuratif) dengan tujuan memberikan kepada pembaca sebuah hiburan. Teks
ini mengandung amanat yang pada umumnya bersifat tersirat.

4) Teks Narasi Informatif

Teks narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian


informasi secara tepat tentang suatu peristiwa. Sehingga bisa memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Selain itu, teks narasi informatif juga menyampaikan informasi tentang


sebuah peristiwa secara lengkap. Supaya, pembacanya bisa mendapatkan
wawasan yang lebih luas dari narasi informatif tersebut.

8
e. Struktur Teks Narasi

Teks narasi memiliki struktur yang terdiri atas 4, yaitu

1) Orientasi
Pada bagian ini, penyajian teks narasi terdiri atas tokoh, penokohan,
latar tempat, latar cerita, latar waktu, latar suasana, dan unsur-unsur lainnya
yang erat kaitannya disajikan pada bagian awal. Bagain ini perlu dibuat
semenarik mungkin karena menjadi kesan pertama pembaca agar dapat
membaca teks narasi seluruhnya.

2) Komplikasi
Bagian ini mulai menghadirkan konflik yang natinya akan
berkembang makin rumit hingga mencapai klimaks yang setelahnya
antiklimaks dan berangsur-angsur akan menghilang.

3) Resolusi
Bagian ini menyajikan jalan keluar dari konflik sehingga berbagai
permasalahan akan terselesaikan dan sebagai tanda cerita akan berakhir.

4) Koda
Koda atau ending adalah bagian pada teks narasi yang menyajikan
akhir dari cerita. Akhir dari sebuah cerita dapat berupa akhir yang bahagia,
akhir yang sedih, ataupun akhir yang menggantung.

f. Contoh Teks Narasi

a) Contoh Teks Narasi Ekspositorik


Orientasi

Joko Pinurbo (sering dipanggil “Jokpin”) lahir 11 Mei 1962 di


Sukabumi, Jawa Barat. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA Seminari
Mertoyudan, Magelang, ia melanjutkan studi di IKIP (sekarang Universitas)
Sanata Dharma Yogyakarta, tempat ia kemudian mengajar.

Komplikasi

9
Jokpin menjalani masa kecil yang tidak mudah karena dia selalu
sakit-sakitan, seperti sakit tifus hingga berbulan-bulan dan menderikat cedera
saraf tulang belakang. Karena halini, Jokpin dikenal sebagai pribadi yang
tertutup. Selain itu, dirinya juga suka mindersehingga jarang bergaul dengan
teman-temannya.

Resolusi

Kini, Jokpin tinggal bersama keluarganya di Yogyakarta. Dia hidup


berbaur dengan baik bersama masyarakat setempat. Selain itu, berbagai
pertemuan warga seperti ronda dan acara sosial lainnya didatangi olehnya.
Dia mendapat banyak inspirasi dalam tulisan-tulisannya dengan berbaur di
dalam masyarakat

Koda

Jokpin termasuk sastrawan Indonesia yang paling produktif dan


banyak dari bukunya yang diterbitkan. Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke
berbagai bahasa. Selain diubah menjadi musik, sejumlah sajaknya dipakai
pula untuk iklan. Sampai sekarang ia tetap bermukim di Yogyakarta.

b) Contoh Teks Narasi Artistik


Orientasi

Tebah adalah namaku. Nama panjangku adalah Tebah Arunika.


Arunika yang artinya ‘cahaya matahari pagi sesudah terbit’. Bapak
menamaiku demiian sebab dia mengaharapkan aku selalu menjadi cahaya
yang tetap terang meskipun kegelapan berusaha menyelimutiku.

Komplikasi

Menjalani masa muda dengan menanggung tiga orang adik dan orang
tua yang sakit-sakitan memang tidaklah mudah. Pada pagi hari aku harus
mengikuti kelas perkuliahan dan sore hingga larut malam aku harus bekerja.

Resolusi

10
Bersykur, aku mempunyai anugerah berupa kecerdasan dari Tuhan
yang membuat aku mendapatkan beasiswa berkuliah hingga sarjana di
universitas ternama di Indonesia. Sedikit demi sedikit uang aku tabung
hingga ketiga adikku dapat berkuliah dan membantu menghidupi keluarga.

Koda

Kini, kehidupanku membaik, adik-adikku sudah memiliki pekerjaan


dan aku sedang membangun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
bertujuan untuk dapat membantu para anak-anak yang kurang beruntung.

c) Contoh Teks Narasi Sugestif


Orientasi

Kala itu matahari tengah bersiap untuk tenggelam meninggalkan bumi.


Pak Soleh baru saja melangkahkan kakinya untuk pulang dari kantor. Setapak
demi tapak ia lalui dengan senyuman yang mengurvai bibirnya tanda betapa
syukurnya dirinya masih diberikan kesehatan dan pekerjaan meski tiap hari
harus dituntut dengan pekerjaan berat. Makin langkah kaki yang sudah tak
muda lagi dilangkahkan makin terdengar permulaan suara-suara azan
menyambut magrib.

Pada saat ia melangkahkan kakinya menuju ke masjid, ia melalui


sebuah kebun sepi yang hening sehening saat elang ketika melintasi langit.
Keheningan itu tiba-tiba hilang seketika ketika terdengar suara tangisan bayi.
Dengan rasa takut yang tak bisa disembunyikan, ia mencoba mencari sumber
dari tangisan bayi tersebut.

Komplikasi

Jantung Pak Soleh terasa berhenti sebab betapa terkejut dirinya


menemukan seorang bayi di bawah pohon beringin yang rindang. Ketika
ingin mengangkat anak bayi tersebut, percis di sampingnya muncul seekor
anjing yang bengis dan tatapannya sungguh dingin tengah bersiap menerkam
si bayi.

Resolusi

11
Dengan cekatan, Pak Soleh langsung mengayunkan tasnya yang cukup
berat untuk mengusir anjing tersebut. Namun, si anjing melawan Pak Soleh
dan siap untuk menerkam mereka berdua. Tak habis akal, Pak Soleh
mengambil batu besar yang jika dilemparkan cukup membuat jendel gedung
pecah seketika. Akan tetapi, di luar dugaan si anjing mengejar Pak Soleh.

Dengan sisa-sia keringatnya, dia memaksakan diri untuk mempercepat


langkahnya dan pada akhirnya si anjing berhasil ia kalahkan.

Koda

Setelah berhasil membuat pingsan si anjing, ia membawa bayi itu di


rumah dan bagai hujan turun di padang pasir yang gersang, kabar ini disambut
sungguh menyenangkan oleh istrinya sebab sudah lebih dari 10 tahun
menikah, mereka belum dikaruniai anak.

2. Eksposisi

a. Pengertian Teks Eksposisi

Teks Eksposisi adalah suatu paragraf atau karangan yang memuat


informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat dan akurat. Teks
eksposisi juga bisa diartikan sebagai teks yang memiliki fungsi menyampaikan
gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran tentang suatu topik.

Teks eksposisi ini bersifat real atau nyata. Tujuan dari teks eksposisi
adalah menjelaskan dan menyampaikan informasi yang memuat pengetahuan,
secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.

b. Ciri- Ciri Teks Eksposisi

Berikut ini ciri-ciri materi teks eksposisi:

i. Menjelaskan informasi/ pengetahuan tentang suatu hal


ii. Gaya informasi yang bersifat mengajak

12
iii. Penyampaiannya menggunakan bahasa sesuai ejaan (baku) dan
disampaikan secara lugas
iv. Informasi atau pengetahuan berdasarkan kondisi sebenarnya (bersifat
faktual)
v. Isi informasi atau pengetahuan mengandung unsur apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, di mana
vi. Teks eksposisi bersifat objektif (sesuai kebenaran) dan tidak memihak
(netral).
vii. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi

c. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki ciri khas tata kebahasaan yang dapat


diidentifikasi dari mulai kata hingga kalimat apa yang dipakai. Terdapat 7
kaidah kebahasaan teks eksposisi, antara lain:

1) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan


topik yang dibahas. Contohnya seperti penebangan liar, hutan lindung,
sektor kehutanan, dan sebagainya.
2) Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi.
Misalnya, sebab, jika, karena, akibatnya, dengan demikian, oleh karena
itu.
3) Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis
(keterangan waktu) atau kata-kata yang menyatakan perbandingan atau
pertentangan seperti pada akhirnya, namun, sebelum itu, kemudian,
sebaliknya, berbeda halnya.
4) Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memperkirakan,
memprihatinkan, mengagumkan, menyimpulkan, menduga, berasumsi,
berpendapat.
5) Menggunakan kata-kata rujukan, seperti berdasarkan data….,merujuk
pada pendapat….
6) Menggunakan kata-kata persuasif, seperti sebaiknya, diharapkan, perlu,
hendaklah, harus.

13
7) Menggunakan kata-kata denotatif, yaitu kata yang bermakna sebenarnya.
Kata itu belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.

d. Macam- Macam Teks Eksposisi

Teks eksposisi di bagi menjadi 7 macam, antara lain yaitu;

1) Teks Eksposisi Ilustri

Teks eksposisi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan secara


sederhana mengenai konsep ide atau gagasan. Dalam teks ini terdapat frasa
penghubung untuk mendeskripsikan pesan kepada pembaca.

2) Teks Eksposisi Berita

Teks eksponasi ini biasanya berisi tentang peristiwa atau informasi


yang terjadi. Biasanya terdapat pada surat kabar atau Koran.

3) Teks Eksposisi Perbandingan

Teks eksposisi ini digunakan untuk menjabarkan/ menerangkan ide atau


gagasan mengenai suatu pokok bahasan dengan cara membandingkan.

4) Teks Eksposisi Proses

Teks eksposisi ini menjelaskan mengenai tata cara atau tahapan-


tahapan mengerjakan sesuatu.

5) Teks Eksposisi Definisi

Teks eksposisi ini memaparkan definisi atau pengertian suatu topik


tertentu.

6) Teks Eksposisi Pertentangan

Teks eksposisi ini mengupas pertentangan antara suatu objek dengan


objek lainnya. Terdapat frasa penghubung didalamnya seperti kata : akan
tetapi, meskipun, begitu.

7) Teks Eksposisi Analisis

14
Teks eksposisi yang menjelaskan mengenai proses analisis suatu pokok
bahasan. Dalam perjalanan selanjutnya menjadi beberapa sub-bagian untuk
dikembangkan kemudian.

e. Struktur Teks Eksposisi

Untuk menulis teks eksposisi, kita perlu mengetahui strukturnya. Berikut ini
struktur teks eksposisi:

1) Pendahuluan atau tesis

Pendahuluan atau tesis, yang dapat disebut sebagai bagian gagasan


utama atau bagian pembuka pembuka dari teks eksposisi. Di bagian ini
penulis menyampaikan inti informasi atau pengetahuan yang akan
disampaikan.

2) Penjelasan atau argumentasi

Di bagian ini penulis menjabarkan latar belakang pemilihan gagasan


utama berdasarkan fakta yang memperkuatnya. Memuat tentang bukti- bukti
relevan yang mendudukung tesis/ pendahuluan dari teks eksposisi. Umumnya
mengandung fakta- fakta relevan yang berkaitan dengan pokok bahasa.

3) Penegasan ulang atau simpulan

Struktur ini merupakan struktur penutup teks eksposisi. Di bagian ini


memuat kesimpulan yang meliputi pembukaan, argumentasi yang
disampaikan secara lebih singkat.

f. Contoh Teks Eksposisi

Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan

- Tesis

Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang belum terselesaikan


hingga saat ini. Seperti yang diketahui, pencemaran lingkungan terparah
disebabkan oleh sampah plastik. Sumber sampah plastik yang paling
banyak mencemari lingkungan berasal dari rumah tangga. Tingkat populasi
masyarakat yang terus naik, berpengaruh pula pada kenaikan penggunakan

15
bahan plastik di rumah tangga. Sehingga, plastik yang tidak terpakai
menjadi sampah yang mencemari lingkungan.

- Argumentasi

Jika dikelola secara baik, pencemaran lingkungan akibat sampah


plastik sebenarnya bisa diatasi. Salah satu cara yang paling mudah adalah
dengan memanfaatkan kembali sampah plastik menjadi sesuatu yang
berguna. Misalnya mendaur ulang botol plastik bekas menjadi kerajinan
tangan, atau mengolahnya kembali menjadi bijih plastik.

- Penegasan Ulang

Masalah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik telah


menjadi masalah bersama. Pengelolaan sampah yang baik, ditunjang
dengan program 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle dapat menjadi solusi
terbaik untuk mengatasi sampah plastik.

Contoh Teks Eksposisi Tentang Ekonomi

- Tesis

Masalah ekonomi tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.


Penyebab utama masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan sumber daya yang terbatas. Keinginan dan kebutuhan
manusia yang semakin meningkat juga menjadi pemicu utama masalah
ekonomi di Indonesia.

- Argumentasi

Sebenarnya, masalah ekonomi yang terjadi di Indonesia bisa


diminimalkan dengan pola hidup minimalis. Dengan mengurangi tingkat
konsumsi pada barang yang tidak terlalu penting, masyarakat Indonesia
bisa lebih menghemat dan mengalokasikan penghasilannya kepada hal
yang lebih produktif. Misalnya dengan investasi saham atau reksadana.

- Penegasan Ulang

Untuk mengatasi masalah ekonomi, masyarakat Indonesia perlu


mengenal pola hidup minimalis. Tak hanya sebagai tren, pola hidup ini
juga berfokus untuk mengalokasikan pendapatan pada kebutuhan yang
lebih penting.

16
3. Argumentasi

a. Pengertian Teks Argumentasi

Teks argumentasi adalah teks yang memberikan alasan kuat dan


meyakinkan. Dalam teks argumentasi, penulis menyatakan pendapat dengan
penjelasan dan alasan yang kuat agar bisa mempengaruhi pembaca.

Argumentasi diturunkan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya


membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca. Paragraf
argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi,
atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang
disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan
yang sulit dibantah.

b. Ciri- Ciri Teks Argumentasi

Nursisto (1999: 43) mengemukakan ciri-ciri argumentasi adalah sebagai


berikut:

i. Mengandung bukti dan kebenaran

ii. Alasan kuat

iii. Menggunakan bahasa denotatif

iv. Analisis rasional (berdasarkan fakta)

v. Unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi (sedapat mungkin tidak


ada).

Ciri- ciri lain dari argumentasi yaitu sebagai berikut;

i. Terdapat pernayataan atas suatu pendapat.

ii. Menyertakan alasan untuk meyakinkan orang lain mengenai pendapat


yang disampaikan.

iii. Mengandung bukti kebenaran berupa data dan fakta pendukung yang
relevan.

iv. Analisis yang dilakukan berdasarkan data dan fakta yang disampaikan

17
c. Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi

1) Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi.


Misalnya, sebab, jika, karena, akibatnya, dengan demikian, oleh karena
itu.

2) Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan kronologis


(keterangan waktu) atau kata-kata yang menyatakan perbandingan atau
pertentangan seperti pada akhirnya, namun, sebelum itu, kemudian,
sebaliknya, berbeda halnya.

3) Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan, memperkirakan,


memprihatinkan, mengagumkan, menyimpulkan, menduga, berasumsi,
berpendapat.

4) Menggunakan kata-kata rujukan, seperti berdasarkan data….,merujuk


pada pendapat….

5) Menggunakan kata-kata persuasif, seperti sebaiknya, diharapkan, perlu,


hendaklah, harus.

6) Menggunakan kata-kata denotatif, yaitu kata yang bermakna sebenarnya.


Kata itu belum mengalami perubahan ataupun penambahan makna.
Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan
topik yang dibahas. Contohnya seperti penebangan liar, hutan lindung,
sektor kehutanan, dan sebagainya.

d. Macam- Macam Teks Argumentasi

1) Argumentasi Sebab- Akibat

Teks argumentasi sebab-akibat merupakan sebuah teks yang


dikembangkan dengan menyampaikan sebab-sebab yang diakhiri dengan
pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.

2) Argumentasi Akibat- Sebab

18
Kontras dengan teks argumentasi sebab-akibat, teks argumentasi
akibat-sebab merupakan teks yang dikembangkan dengan menyampaikan
terlebih dahulu apa akibatnya, baru dicari apa penyebab yang mendasarinya.

3) Argumentasi Contoh

Teks argumentasi contoh merupakan teks yang berisi mengenai


pendapat dan alasan penulis yang disertai dengan beberapa contoh sebagai
bukti bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh
pembaca.

4) Argumentasi Rincian

Jenis teks argumentasi rincian merupakan teks yang berisi mengenai


pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa perincian.

e. Struktur Teks Argumentasi

1) Pendahuluan, memiliki tujuan untuk menarik perhatian, memusatkan


perhatian atau menunjukkan alasan argumen dikemukakan kepada para
pembaca, agar pembaca merasa terbujuk dari paragraf yang penulis buat.

2) Tubuh Argumen, memiliki tujuan untuk membuktikan kebenaran yang


akan disampaikan. Kebenaran yang disampaikan harus dapat dianalisis,
disusun dan disajikan dengan melakukan observasi, eksperimen dan
menyusun fakta yang ada.

3) Kesimpulan, memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa kebenaran


yang disampaikan kepada pembaca memang dapat diterima sebagai
sesuatu yang logis.

f. Contoh Teks Argumentasi

Contoh Argumentasi Pendidikan

Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal dengan


pendidikan dari negara-negara lain di dunia. Bahkan, Indonesia masih keok

19
dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, dalam bidang
pendidikan.

Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang


memperoleh pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Sementara di Indonesia,
jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan saja masih jauh tertinggal
dengan negara lain, apalagi di tempat-tempat tertinggal seperti NTB, NTT,
Papua, dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Ketertinggalan pendidikan di tempat-tempat tersebut disebabkan


karena tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Pemerintah cuma
membangun fasilitas pendidikan di tempat perkotaan, terkhusus di Pulau
Jawa.

Tak cuma itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di tempat tersebut
ikut serta menjadi penyebab makin jauhnya jalan masuk pendidikan yang
ada di tempat.

Jadi, pendidikan di Indonesia justru makin tidak merata serta


cenderung tertinggal sehingga belum sanggup bersaing dengan negara lain
yang ada di dunia.

Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan


dengan topik yang dibahas. Contohnya seperti penebangan liar, hutan
lindung, sektor kehutanan, dan sebagainya.

4. Persuasi

a. Pengertian Teks Persuasi

Teks persuasif adalah teks yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak
orang lain agar mengikuti pemikiran atau tindakan tertentu. Dengan kata lain, teks
persuasif berusaha menyampaikan maksud tertentu kepada pembaca agar dapat
melaksanakan atau menerima apa yang menjadi gagasan penulis atas suatu
pendapat.

20
Kata persuasi atau persuasif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki dua arti. Pertama, kata persuasif diartikan sebagai ajakan kepada
seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya
(membujuk secara halus). Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang
bertujuan membuktikan ide, gagasan, atau pendapat dari penulis.

b. Ciri- Ciri Teks Persuasi

Teks persuasif dapat dikenali dengan ciri-cirinya, antara lain:

1) Berisi data dan fakta

Hal ini dikarenakan tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk
memengaruhi pembaca. Sebab itu, teks persuasif memiliki alasan-alasan yang
kuat disertai dengan data dan fakta.

2) Meyakinkan pembaca

Teks persuasif berusaha meyakinkan pembaca untuk mempercayai


yang ditulis oleh penulis.

3) Berisi kata-kata ajakan

Teks persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan, seperti: ayo,


mari, lakukanlah, dan lain-lain.

4) Menghindari konflik

Biasanya teks persuasif menghindari konflik agar kepercayaan


pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis
dan pembaca tercapai.

c. Kaidah Bahasa Teks Persuasi

Terdapat beberapa kaidah kebahasan dalam penggunaan teks persuasif


di antaranya sebagai berikut:

21
1) Penggunaan Kata Teknis

Didefinisikan sebagai istilah teknis yang masih masuk dalam lingkup


pembicaraan.

2) Penggunaan Kata Hubung Argumentatif

Digunakan untuk menyambung kalimat satu dengan kalimat lain yang


sifatnya menjelaskan alasan. Kata-kata tersebut misalnya: jika, sebab, karena,
akibatnya, dan lain-lain.

3) Penggunaan Kata Kerja Mental

Mental di sini diartikan sebagai kata yang sifatnya abstrak dan


mengajak pembaca. Contoh kata tersebut misalnya: diharapkan, menduga,
berasumsi, dan lain sebagainya.

4) Penggunaan Kata Rujuk

Pada kaidah ini, biasanya teks persuasif berusaha mengajak pembaca


untuk melihat fakta dengan cara merujuknya. Salah satu kata yang sering
digunakan adalah “berdasarkan data...”.

d. Macam- Macam Teks Persuasi

1) Persuasif Propaganda

Persuasif Propaganda merupakan teks yang isinya berusaha menggiring


pembaca atau pendengar terhadap opini tertentu. Tujuan dari teks persuasif
ini adalah untuk memengaruhi pembaca agar secara sadar mau melakukan
sesuatu.

2) Persuasif Politik

Persuasif Politik merupakan teks yang isinya berusaha untuk mengajak


pembaca/ pendengar untuk memilih partai atau calon pemimpin dalam
kegiatan kampanye politik. Para ahli politik dan kenegaraan biasanya

22
menggunakan jenis teks persuasi ini untuk membantu tujuan politik mereka
dan untuk membantu negara.

3) Persuasif Advertensi

Persuasif Advertensi merupakan teks yang berusaha untuk membujuk


pembaca/ penonton untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Teks
persuasif jenis ini diharapkan dapat memengaruhi konsumen untuk membeli
barang yang ditawarkan, dan sebaliknya jika tidak mampu memengaruhi
konsumen, teks persuasif akan menjadi kurang baik.

4) Persuasif Pendidikan

Persuasif Pendidikan ialah jenis teks persuasif yang berusaha agar


pembacanya mengikuti atau mau mempelajari dan bersikap sesuai
pendidikan yang sedang diberikan.

e. Struktur Teks Persuasi

Teks persuasif memiliki empat unsur sebagai pembangun teks, antara lain:

1) Pengenalan isu, yang berupa pengantar atau masalah dasar yang akan
disampaikan dalam teks.
2) Rangkaian argumen, yang berupa argumentasi penulis terkait dengan
masalah atau isu yang diungkapkan pada bagian sebelumnya. Untuk
memperkuat argumentasi, dilengkapi dengan fakta-fakta.
3) Pernyataan ajakan, sebagai inti dari teks persuasif yang didalamnnya
terdapat ajakan, bujukan, atau dorongan kepada pembaca untuk
melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat disampaikan dengan dua
cara yaitu secara tersurat dan tersirat.
4) Penegasan kembali, dari pernyataan sebelumnya yang biasanya
diungkapkan dengan kata-kata yang menjurus ke simpulan seperti
demikianlah, oleh karena itulah, dan dengan demikian.

f. Contoh Teks Persuasi

23
1) Pengenalan Isu

Taukah anda bahwa setiap harinya populasi manusia di bumi makin


bertambah? Satu di antara dampak yang dihasilkannya adalah luas hutan
yang makin berkurang karena dijadikan tempat tinggal.

Menurut analisis data satelit yang dirilis Universitas Maryland (UMD)


dan World Resources Institute (WRI), sejak 2002, lebih dari 60 juta hektar
hitan primer telah hilang di daerah tropis, serta dengan 1,3 kali luas Sumatra.
Dengan begitu, pemanasan bumi makin terasa karena meningkatnya kadar
CO2.

2) Rangkaian Argumen

Jika dianalisis lebih dalam, tentunya hal ini memberikan dampak


negatif karena suhu mengalami kenaikan sehingga menyebabkan es di kutub
mencair. Sebenarnya, penanaman pohon kembali dapat menjadi satu di antara
solusi terbaik. Namun, apa jadinya jika kita tidak mempunyai tanah?

3) Pernyataan ajakan

Dengan mudah, kita bisa menjawab bahwa penggunaan pot atau


penanaman secara hidroponik menjadi satu diantara solusi terbaik. Tak hanya
itu, penanaman kaktus juga merupakan hal yang paling direkomendasikan
karena dapat menghasilkan dekorasi yang menarik. Jadi, kita akan
memperoleh dua manfaat sekaligus.

4) Penegasan kembali

Jadi, mari kita bersama-sama saling mengingatkan dan mengedukasi ke


kerabat. Makin giat aktivitas penanaman, makin membuat bumi tersenyum
kembali. Dengan begitu, pengurangan pemanasan global dapat dilakukan.

5. Teks Karya Ilmiah

a. Pengertian Teks Karya Ilmiah

24
Karya Ilmiah adalah suatu karya tulis yang dibuat untuk memecahkan
suatu permasalahan dengan landasan teori serta metode-metode ilmiah.
Biasanya Karya Ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat.

b. Ciri- Ciri Teks Karya Ilmiah

Ciri- ciri yang terdapat pada teks karya ilmiah, antara lain;

i. Reproduksi, karya tulis yang dibuat oleh penulis nya harus bisa di
mengerti oleh si pembaca.

ii. Tidak ambigu, karya ilmiah harus di buat dengan pembahasan yang
detail dengan bahasa yang mudah di pahami agar si pembaca bisa
mengerti isi dari karya tulis tersebut

iii. Tidak emotif, Karya tulis dibuat dengan tidak melibatkan perasaan dari
penulisnya

iv. Menggunakan bahasa baku, penggunaan bahasa baku adalah aspek


penting dalam penulisan karya ilmiah

v. Menggunakan kaidah keilmuan, penulis harus Menggunakan kaidah-


kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari penelitian tersebut

vi. Bersifat dekoratif , penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau
kata yang memiliki satu makna.

vii. Terdapat kohesi, karya ilmiah harus mempunyai kesinambungan antar


bagian dan harus tepat sasaran

viii. Bersifat objektif, Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-
data dari hasil analisisnya

ix. Menggunakan kalimat efektif, tujuan nya adalah agar pembaca tidak
dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.

c. Sifat- Sifat Teks Karya Ilmiah

25
i. Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
ii. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
iii. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
iv. Efisien
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
v. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku

d. Macam- Macam Teks Karya Ilmiah

i. Makalah

Yaitu karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang


pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.

ii. Kertas kerja

seperti halnya makalah, yaitu juga karya tulis ilmiah yang


menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis
dalam makalah.

iii. Skripsi

Yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis


berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung
(obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil,

26
atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.

iv. Tesis

Yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan


dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri.

v. Disertasi

Yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar
doktor (S3).

e. Struktur Teks Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1) Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan,


masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2) Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab.
Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan
pembahasan dari bahan penelitian.

3) Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada


bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini

27
berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya,
bagian ini hanya terdiri dari satu bab.

f. Contoh Teks Karya Ilmiah

i. Pendidikan Literasi Media untuk Guru-guru SMK Muhammadiyah


Pekanbaru 2
ii. Pengaruh Interaksi Sosial Keluarga, Motivasi Belajar, dan
Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar
iii. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Diabetes
Melitus Tipe 2 di Puskesmas Pademawu
iv. Penanaman Etika Lingkungan melalui Sekolah Peduli dan Berbudaya
Lingkungan
v. Pengaruh Problematika Mahasiswa Menikah Terhadap Aktivitas
Belajar Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta

6. Teks Karya Non Ilmiah

a. Pengertian Karya Non Ilmiah

Karya tulis non ilmiah adalah serangkaian karangan yang menyajikan


fakta pribadi terkait pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga dalam penulisannya memiliki sifat yang subyektif dan tidak didukung
oleh fakta-fakta umum, serta biasanya disajikan dengan gaya bahasa yang populer
atau biasa digunakan atau bisa dikatakan menggunakan bahasa yang tidak terlalu
formal.

Meskipun demikian kadangkala ada pula karya tulis non ilmiah yang
menggunakan bahasa formal dan teknis. Hal itu tergantung pada konsep penulisan
yang doterapkan penulis. Penggunaan bahasa atau gaya penulisan inilah yang
menjadi salah satu pembeda antara karya non ilmiah dan karya non ilmiah yang
memang harus menggunakan bahasa formal dan teknis.

28
b. Ciri- Ciri Teks Karya Non Ilmiah

Karakteristik yang ada dalam karya tulis non ilmiah, diantaranya yaitu:

1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi


2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Bersifat persuasif
4. Tidak memuat hipotesis
5. Gaya bahasa konotatif dan populer
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir
8. Tanpa dukungan bukti
9. Penyajian dibarengi dengan sejarah

c. Sifat- Sifat Teks Karya Non Ilmiah

Karya tulis non ilmiah disisi lain juga memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Emotif, artinya kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis,


lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif, artinya penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan dilakukan untuk
meyakinkan pembaca, serta mempengaruhi sikap cara berfikir mereka
dan cukup informatif
3. Deskriptif, artinya pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik, apabila kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

d. Macam- Macam Teks Karya Non Ilmiah

Jenis karya tulis non ilmiah beserta masing-masing contohnya, antara lain:

1. Dongeng

29
Dongeng adalah sebuah cerita, sering kali ditujukan untuk anak-anak,
yang menampilkan karakter-karakter yang fantastis dan menakjubkan seperti
peri, goblin, penyihir, dan bahkan, tetapi tidak harus, peri.

Istilah “dongeng” tampaknya lebih mengacu pada latar yang fantastis


dan magis atau pengaruh magis dalam sebuah cerita. Dongeng seringkali
bersifat tradisional; banyak yang diturunkan dari pendongeng ke pendongeng
lain sebelum dicatat dalam buku.

2. Cerpen

Cerita pendek atau cerpen adalah cerita yang berkembang sepenuhnya


yang lebih pendek dari novel dan lebih panjang dari dongeng. Cerita pendek
berfokus pada insiden yang lebih besar atau lebih kecil dan membangkitkan
perasaan yang kuat dari pembacanya. Cerita pendek sering kali memiliki
beberapa karakter dalam plotnya.

Karena cerita pendek sebagian besar merupakan narasi pendek dan


memiliki sedikit ciri. Fitur standar meliputi eksposisi, komplikasi, krisis,
klimaks, dan resolusi krisis. Namun, tidak semua cerpen harus mengikuti
pola yang sama.

3. Novel

Novel adalah karya fiksi naratif panjang dengan sedikit realisme.


Seringkali dalam bentuk prosa dan diterbitkan sebagai satu buku. Kata
‘novel’ berasal dari kata Italia ‘novella’ yang berarti “baru”. Mirip dengan
cerita pendek, novel memiliki beberapa fitur seperti representasi karakter,
dialog, setting, plot, klimaks, konflik, dan resolusi. Namun, tidak
membutuhkan semua elemen untuk menjadi novel yang bagus.

Ada banyak jenis novel, termasuk diantaranya yaitu bergenre misteri,


thriller, ketegangan (suspense), detektif, fiksi ilmiah, romantis, sejarah, realis
atau bahkan postmodern.

4. Drama

30
Drama adalah mode representasi fiksi melalui dialog dan pertunjukan.
Ini adalah salah satu genre sastra, yang merupakan tiruan dari beberapa
tindakan. Drama juga merupakan jenis lakon yang ditulis untuk teater,
televisi, radio, dan film.

Sederhananya, drama adalah gubahan dalam syair atau prosa yang


menyajikan sebuah cerita dalam pantomim atau dialog. Di dalamnya terdapat
konflik karakter, khususnya yang tampil di depan penonton di atas panggung.
Orang yang menulis drama untuk arahan panggung dikenal sebagai
“dramawan” atau “penulis naskah”.

5. Roman

Roman merupakan cerita fiksi atau rekaan yang menggambarkan


kronik kehidupan para tokohnya secara terperinci dan mendalam. Dalam
roman, cerita kehidupan yang digambarkan bukan hanya penggalan
periwstiwa kehidupan saja, melainkan cerita yang dimulai sejak lahir hingga
dewasa.

e. Struktur Teks Karya Non Ilmiah

Pada dasarnya struktur karya ilmiah bisa berbeda tergantung jenisnya. Kita
ambil salah satu contoh yaitu novel, straukturnya yaitu:

1. Abstrak, merupakan bagian ringkasa isi cerita yang biasanya terdapat di


bagian awal cerita dalam sebuah novel.
2. Orientasi, merupakan bagain yang memberikan penjelaan terkait latar
waktu dan suasana novel. Misalnya yaitu terjadinya cerita, kadang-
kadang dalam bentuk pembahasan penokohan atau watak pelakunya.
3. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang berkaitan dengan sebab
akibat, yang menunjukkan bahwa setiap kejadian terjadi karena adanya
sebab dan menyebabkan timbulnya peristiwa yang lainnya dalam cerita.
4. Evaluasi, merupakan bagian yang menunjukkan bahwa konflik yang
terjadi di tahap komplikasi mengarah pada sebuah titik tertentu.

31
5. Resolusi, merupakan bagian pada novel yang menimbulkan solusi
terhadap konflik yang sedang berlangsung atau terjadi.
6. Koda, merupakan bagian akhir atau penutup dari sebuah cerita pada
novel.

f. Contoh Teks Karya Non Ilmiah

Adapun untuk berbagai contoh yang ada dalam karya non ilmiah berdasarkan
pada jenisnya. Antara lain;

1) Judul Dongeng

Misalnya:

a) Cerita cerdik Si Kancil dan Buaya


b) Kisah Tikus dan Singa yang Mengajarkan Kebaikan
c) Si Kelinci yang Sombong dan Kura-Kura
d) Putri Salju
e) Cinderela
f) Tuhmbelina

2) Judul Cerpen dan Penulisnya

Misalnya:

a) Sebuah Pertanyaan untuk Cinta, karya Seno Gumira Ajidarma


b) Sepotong Senja untuk Pacarku, karya Seno Gumira Ajidarma
c) Mereka Mengeja Larangan Mengemis, karya Ahmad Tohari
d) Lelaki yang Menderita bila Dipuji, karya Ahmad Tohari
e) Senyum Karyamin, karya Ahmad Tohari
f) The Garden of Paradise, karya Hans Christian Andersen
g) The Fall of the House of Usher, karya by Edgar Allan Poe

3) Judul Novel dan Penulisnya

Misalnya:

32
a) Bumi Manusia, karya Pramoedya Ananta Toer
b) Anak Semua Bangsa, karya Pramoedya Ananta Toer
c) Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari
d) Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata
e) Negeri 5 Menara, karya Ahmad Fuadi

4) Judul Drama dan Penulisnya

Misalnya:

a) Bila Malam Bertambah malam Karya Putu Wijaya


b) Presiden Kita Tercinta Karya Agus Noor
c) Sidang Susila Karya Agus Noor dan Ayu Utami
d) Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer
e) Kereta Kencana karya Eugene Eunesco (Diterjemahkan WS Rendra)
f) Kapai-kapai Karya Arifin C. Noor
g) Kisah Cinta Hari Rabu Karya Anton Chekov (Diterjemahkan
sapardi Djoko Damono)

5) Judul Roman dan Penulisannya

Misalnya:

a) Siti Nurbaya karya Marah Rusli


b) Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar
c) Atheis karya Achadiat Karta Miharja
d) Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan
e) Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta Toer

33
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya kita dapat menarik


kesimpulan bahwa karangan adalah suatu karya tulis yang terdiri dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan Gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami. Ada beberapa jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
persuasi, karya ilmiah dan karya non ilmiah.

Sedangkan kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat


garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis dan merupakan rangkaian
ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan
tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting terutama bagi penulis pemula agar tulisan tidak baku dan penulis
tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

Jadi, kedua pembahasan ini sangatlah berkaitan karena jika kita ingin
membuat suatu karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur
maka sebelum pembuatan karangan itu harus terlebih dahulu kita membuat
sebuah karangan agar pada kerangka karangan tersebut menjadi terarah dan tidak
keluar dari topik atau tema yang dituju.

B. SARAN

Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber. Dalam pembuatan


karangan haruslah dibuat suatu kerangka karangan agar mendapatkan suata hasil
karangan yang sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur tentunya akan
menghasilkan suatu karangan yang berkualitas.

Jika seseorang ingin membuat karangan atau tulisan, baik ilmiah maupun
non-ilmiah sebaiknya mempelajari terlebih dahulu dengan seksama dan diulang-
ulang agar dapat dengan mudah memilih jenis paragraf yang bisa digunakan
dalam tulisan/karangannya dan tidak menimbulkan makna ganda atau pun
kalimat/paragraf yang ambigu ketika dibaca oleh pembaca.

Semoga makalah yang berjudul “Karangan” ini bermanfaat dan bisa


dijadikan suatu motivasi bagi yang membaca

34
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.

Cetakan kedelapan, Jakarta: Akademika Pressindo

Yusuf, Denny.http://dennyyusuf.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-karangan- beserta-


contohnya_7.html

Shanjaya, Bangkit.http://shimpel.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karangan-ciri-ciri-
beserta.html

Purnomo, Dian.http://catatangembalakecil.blogspot.com/2012/12/ macam-macam


karangan- besertacontohnya_13.html

35

Anda mungkin juga menyukai