Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Tentang
KALIMAT EFEKTIF
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (TBI-A)
ANGGUN FATIMAH ZAHRA (2214050013)
ASMIN NAJIPA HASIBUAN (2214050008)
ELTHA SAVITTA PUTRI (2214050005)
HANIF SRI WAHYUNI (2214050024)

Dosen Pengampu :
Debi Febianto,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN IMAM BONJOL
PADANG
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kalimat
Efektif” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
dari Bapak Debi Febianto,S.Pd.,M.Pd pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain
itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
pembaca tentang Kalimat Efektif.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Debi Febianto,S.Pd.,M.Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini dan memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga kami
dapat memahami materi-materi pada Mata Kuliah ini dengan baik.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
meyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 30 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................3
A. Pengertian Kalimat Efektif.....................................................3
B. Pengertian Diksi.....................................................................4
C. Cara memilih kata yang tepat.................................................4
D. Idiom dan Idiomatik...............................................................6
E. Makna Leksikal dan Gramatikal.............................................8
BAB III : PENUTUP............................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................10
B. Saran.....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu alat untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,
keinginan, dan perasaan kita. Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Pateda (2008:10) bahasa adalah ucapan pikiran, kemauan, dan perasaan
manusia yang bersistem yang dihasilkan oleh alat bicara dan digunakan untuk
berkomunikasi. Jadi bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat
pemersatu bangsa. Pengungkapan bahasa yang baik dapat bersifat komunikatif
antara pembicara dan pendengar.
Bahasa yang diungkapkan oleh seseorang kepada orang lain harus
dipahami. Penutur dan pendengar saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan,
jika bahasa yang digunakan tertata dengan baik . Oleh sebab itu, suatu informasi
akan terterima dengan baik jika antara pembicara dan pendengar saling
memahami bahasa yang digunakan.
Dilatarbelakangi oleh masih banyaknya penggunaan kata yang tidak
efektif, pemakalah tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam makalah ini.
Kesalahan ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang sama di
masa mendatang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kalimat Efektif?
2. Apa pengertian Diksi?
3. Bagaimana cara memilih kata yang tepat?
4. Apa itu Idiom dan Idiomatik?
5. Apa makna Leksikal dan Gramatikal?

1
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Kalimat Efektif.
2. Untuk mengetahui pengertian Diksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara memilih kata yang tepat.
4. Untuk mengetahui apa itu Idiom dan Idiomatik.
5. Untuk mengetahui apa makna Leksikal dan Gramatikal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat
(subjek dan predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan, serta cara
memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-
kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Efektif
mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai
pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1) Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-
syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus
hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya
khayal pada diri pembaca. (Rahayu : 2007)
2) Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan
Ridwan : 2001)
3) Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin : 1989)
4) Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
(Nasucha, Rohmadi, danWahyudi : 2009)
5) Kalimat efektif dipahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan
mudah dimengerti serta diartikan. (ARIF HP : 2013)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat
efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat
efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar dan pembaca.

3
4

B. Pengertian Diksi
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan
sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan
untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Agar dapat
menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik
harus memenuhi syarat, seperti :
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
2. Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
3. Menguasai berbagai macam kosa kata dan mampu memanfaatkan kata-
kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah
dimengerti.
Contoh paragraf :
 Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara
disana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah
sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
 Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai.
Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah
disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang
berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan
kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami pulang
dengan hati senang.
Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan
diksi pada contoh paragraph kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi
pembacanya.

C. Cara memilih kata yang tepat


Pilihan kata yang "terbaik" adalah yang memenuh syarat, yaitu :
1. Tepat (mengungkapkan gagasan secara cermat)
5

2. Benar (sesuai dengan kaidah kebahasaan)


3. Lazim pemakaiannya.
Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa cara yang
harus dikuasai agar dapat memilih kata yang benar, diantaranya :
a) Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang
diamanatkan.
b) Kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna
sesuaidengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
pembacanya.
c) Menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki
masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendaya
gunakan kekayaan yaitu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan
efektif.
Syarat ketepatan pilihan kata yaitu kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam
memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak
dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang
pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan.
Berikut merupakan syarat-syarat ketepatan pilihan kata:
a) Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat.
b) Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
misalnya : adalah, ialah, yaitu, merupakan, dalam pemakaiannya berbeda-
beda.
c) Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya,
misalnya : infrensi (kesimpulan) dan iterefrensi (saling mempengaruhi).
d) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat
sendiri.
e) Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan).
f) Menggunakan kata-kata idiomatic berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar.
6

g) Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat.


h) Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat.
i) Menggunkan dengan cermat kata bersinonim.
a) Menggunakan kata abstrak dan konkrit secara cermat, (Sugono,
Dendy.2009)
Adapun syarat-syarat kesesuaian diksi adalah :
a. Hindari sejauh mungkin bahasa atau unsur substandar dalam suatu
situasi formal.
b. Gunakan kata ilmiah hanya dalam situasi khusus saja.
c. Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
d. Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari kata-kata silang.
e. Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
f. Hindarilah ungkapan-ungkapan usang.
g. Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial.
Pada hakikatnya, memilih kata secara baik merupakan upaya agar pesan
yang hendak disampaikan dapat diterima secara tepat, (Adi, Tri. 2007).

D. Idiom dan Idiomatik


Idiom adalah ungkapan khas yang tidak dapat dijelaskan secara logis atau
gramatis, tapi menambah keindahan, pesona, dan daya tarik suatu bahasa. Idiom
berasal dari bahasa Yunani, idios yang berarti khas, mandiri, khusus atau pribadi.
Idiom bisa berbentuk frasa atau kalimat yang mempunyai makna khusus atau
makna baru dari kata dasar penyusunnya. Banyak idiom yang dibuat dari
kombinasi kata kerja dan kata depan, kara kerja dengan kata sifat dan kata kerja
dengan keterangan. Hal penting dari idiom adalah bukan bagaimana asal-usul
pembentukannya, melainkan penggunaannya yang tepat dalam konteks kalimat.
Penggunaan idiom ini sengaja dilakukan terutama untuk menyatakan
sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, hanya dengan menyatakan di
luar konteks kata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa
adanya kesalahan persepsi antara penutur dan petutur. Maka dari itu, dalam idiom
ada ungkapan tetap yang merupakan pasangan kata yang teradat yang
pemakaiannya tidak boleh dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Contohnya
7

adalah frasa sesuai dengan, dalam penulisan kata ini seringkali didapati hanya
menggunakan kata sesuai tanpa diikuti oleh kata dengan. Pada hal seharusnya
frasa ini sesuai selalu bersama dalam setiap penulisannya agar makna yang
ditimbulkannya dimengerti oleh pembaca atau pendengar.
Dalam bahasa Indonesia, pengelompokkan idiom ada bermacam-macam.
Ada yang dikelompokkan berdasarkan unsur pembentuknya, ada juga yang
dikelompokkan berdasarkan pilihan kata pembentuknya.
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Unsur Pembentuknya :
a) Idiom penuh adalah idiom/ungkapkan yang unsur-unsurnya secara
keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna tidak
dapat dikembalikan kepada makna denotasi/sebenarnya, seperti
membanting tulang, menjual gigi, meja hijau, gulung tikar berarti
bangkrut (kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna
denotasinya).
b) Idiom sebagian adalah idiom yang masih memiliki unsur makna
leksikalnya sendiri, misalnya daftar hitam yang berarti daftar yang berisi
nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah. Koran kuning
yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi dan
menunjukkan gigi yang berarti menunjukkan kekuasaan. Kata daftar,
koran, dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki
makna leksikal yaitu daftar, koran, dan menunjukkan yang bermakna
idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom
tersebut.
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Pilhan Katanya :
a. Idiom yang menggunakan bagian tubuh. Misalnya tinggi hati, panjang
tangan, dan angkat kaki.
b. Idiom yang menggunakan jenis warna. Misalnya meja hijau, jago
merah, dan darah biru.
c. Idiom yang menggunakan bilangan. Misalnya bermuka dua, kaki lima,
dan berbadan dua.
d. Idiom yang menggunakan nama hewan. Misalnya kambing hitam, kabar
burung, dan lintah darat.
8

Makna idiomatik atau ungkapan yang lain-proverb, maxim dan


collocation-juga perlu diperhatikan dalam proses penerjemahan. Yang dimaksud
dengan makna idiomatik adalah makna yang berkaitan dengan ungkapan-
ungkapan khusus yang sudah memiliki arti khusus pula. Bentuk idiom tidak bisa
di ubah susunannya, dihilangkan salah satu unsur katanya, ditambah ataupun
diganti unsur katanya maupun diubah sturkturnya. Idiom merupakan bentuk
bahasa yang sudah membeku dan tak memungkin mengubah variasi pada
bentuknya serta maknanya tidak dapat disumpulkan dari komponen seacara
terpisah. Misalnya, idiom “half a loaf is better than one” diartikan “lebih baik
terlambat daripada tidak sama sekali” dan idiom “it’s raining cats and dogs”
diartikan “hujan sangat lebat”.
Untuk lebih jelasnya Baker (1992:62) dalam pelawi menegaskan bahwa
“in the case of idioms, often carrymeaning which cannot be deduced from their
individual components” yang berarti dalam kasus idiom, sering membawa makna
yang tidak dapat disimpulkan dari komponen masing-masing. Selain itu, (Blight
dalam pelawi, 1999:27) menyatakan idiom adalah “a fix combination of words
whose meaning is derived from perceiving the unit as a whole rather than as
individual words” yang berarti kombinasi kata yang tetap yang artinya diturunkan
dari mempersepsikan unit sebagai keseluruhan daripada sebagai kata-kata
individual.

E. Makna Leksikal dan Gramatikal


Makna leksikal cenderung mengacu pada makna yang ada di dalam
kamus, makna yang seperti apa adanya. Misalnya kata “sentence” memiliki arti
“kalimat” atau “hukum”. Belum bisa dibedakan karena kata itu masih mandiri,
belum terpengaruh oelh faktor lain. Sehubungan dengan ini, machali (2000:24)
mengungkapkan bahwa, “makna leksikal dari kata leksikon: yakni kata, adalah
sebagaimana yang kita jumpai dalam kamus pada umumnya.
Makna gramatikal adalah makna dari suatu kata karena pengaruh
penggunaan struktur kalimat yang digunakan. Pengertian kata “sentence” dalam
kalimat ‘it is an active sentence’ atau ‘at least a sentence provides subject and
predicate’ berbeda artinya dengan kata “sentence” dalam kalimat ‘the sanction can
9

be fine, a jail sentence or both’. disamping itu, (Machali dalam Pelawi 2004:24)
mengatakan ahwa: “makna gramatikal adalah makna yang terbentuk akibat
susunan kata atau frasa, klausa atau kalimat, misalnya makna yang terbentuk
akibat akhiran yang ditambahkan dalam kata “meminjam” dan “meminjamkan”,
yang dalam bahasa Inggris menjadi “to borrow” dan “to lend”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa jelas,
dan mudah dipahami oleh pendengar dan pembaca.
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk
memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Syarat diksi adalah tepat, benar,
dan lazim. Pemilihan diksi yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan
pesan penulis tidak tersampaikan. Diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata
dalam sajak.
Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu
maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan
kepada kita tentang pemakaian kata-kata.
Idiom adalah ungkapan khas yang tidak dapat dijelaskan secara logis atau
gramatis, tapi menambah keindahan, pesona, dan daya tarik suatu bahasa.
Idiomatik adalah makna yang berkaitan dengan ungkapan-ungkapan khusus yang
sudah memiliki arti khusus pula.
Makna leksikal adalah makna yang diperoleh dari sebuah kata dasar,
sedangkan makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari kata yang telah
mendapat afiksasi maupun kata yang mengalami proses morfofonemik dan
pemajemukan.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
ke depannya kami sebagai penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan
lebih baik lagi. Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dan kurang dimengerti.
Dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys, 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Mocliono, Anton M. 1982. "Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi di dalam
kosa kata Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia”. Jilid III. Nomor 3.
Jakarta: Bharata

ridhahhusna.wordpress.com/2015/10/31/kalimat-efektif

odeliajulita.blogspot.co.id/2012/12/contoh-paragraf-kalimat-efektif-dan html

http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html

http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan
kalimat-tidak-efektif

http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan
contoh.htm

11

Anda mungkin juga menyukai