Anda di halaman 1dari 14

BAHASA INDONESIA

MAKALAH

Disusun dan Diajukan guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Ririn Setyorini, M. Pd.

Disusun Oleh :

1. Imas Wulandari Nim 42121034


2. Miftahul Saldi Nim 42121060
3. Sela Oktaviana Nim 42121049

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PRODI FARMASI
UNIVERSITAS PERADABAN
BUMIAYU
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR HALAMAN .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1

A. Latar belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan .................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. pengertian kalimat efektif .................................................................... 4


B. syarat-syarat kalimat efektif .................................................................
C. kesalahan berbahasa di bidang fonologi ...............................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

II
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan
taufik dan hidayah-Nya, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar
kita, Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikut jejaknya
hingga hari perhitungan nanti, semoga Allah SWT mengagungkan perjuangan
mereka.
Makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia“ ini disusun guna memenuhi
tugas terstruktur kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
Ririn Setyorini, M. Pd. Prodi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Peradaban. Penulisan makalah ini juga dimaksudkan sebagai media untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam penelitian serta
kemampuan serta penulisan karya ilmiah mahasiswa.

Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, tim penyusun menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.
Akhirnya, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan dimasa mendatang. Dan kiranya makalah ini bermanfaat bagi kita
semua semoga Allah SWT berkenan menjadikan karya ilmiah ini sebagai amal
jariyah bagi tim penyusun serta pihak-pihak yang pandangannya dikutip dalam
makalah ini. Amin

Bumiayu, Maret 2022

Penyusun

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesame angggota masyarakat lain pemakai Bahasa itu, Bahasa itu berisi
pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada di si pembicara atau penulis.
Bahasa yang digunakan ini hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas
agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca, kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara
baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakaiannya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
secara tepat pula. Kalua gagasan yang disampaikan sudah tepat,
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas,
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicarannya.
Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada
Sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang
diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat
mengungkapkan gagasan pemakaianya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan
kesesuaiannya dengan kaidah.

B. Rumusan Masalah
D. Apa yang dimaksud kalimat efektif ?
E. Sebutkan syarat-syarat kalimat efektif?
F. Apa saja kesalahan berbahasa di bidang fonologi ?

II
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui dan memahami kalimat efektif.
2. Agar mengetahui dan memahami syarat-syarat kalimat efektif.
3. Agar mengetahui dan memahami kesalahan berbahasa di bidang fonologi.

III
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat
(subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan, serta cara
memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi
kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
Efektif mengandung pengertian guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan
ketepatan penggunaan kalimat dan ragam Bahasa tertentu dalam situasi
kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-
syarat komunikatf, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus
hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya
khayal pada diri pembaca.
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga sangat
mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai
dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat
membantuu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas
padat dan mudah di mengerti serta diartikan.
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi
kalimat efektif sesuai kaidah Bahasa, jelas, dan mudah di pahami. Jadi,

IV
kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa, jelas,
dan mudah di pahami oleh pendengar atau pembaca.
Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya :
a. Memakai diksi yang tepat.
b. Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal subjek prediksi
(SP).
c. Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang
berlaku.
d. Melakukan penekanan ide pokok.
e. Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
f. Memakai kesejajaran bentuk Bahasa yang dipakai.
g. Memakai variasi struktur kalimat.
h. Memakai kesepadanan antara struktur Bahasa dan jalan pikiran
yang logis dan sistematis.
i. Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
j. Memperhatikan pararelisme.
k. Merupakan komunikasi yang beharkat.
l. Diwarnai kehematan.
m. Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
B. Syarat-syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan
antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan.
Kessatuan gagassan kalimat ini di perlihatkan oleh kesepadanan yang
kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Ciri-ciri yang kesatuan :
a) Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Contoh kalimat :
Di rumah ada para petua mendiskusikan masalah kejahatan
yang terjadi. (salah) para tetua mendiskusikan masalah
kejahatan yang terjadi di rumah adat. (benar)

V
b) Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya :
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa.
(benar).
c) Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam
kalimat tunggal.
Misalnya :
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. (salah)
Kami dating agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. (benar)
d) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya :
Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa melayu. (salah)
Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa melayu. (benar)
2. Kehematan
Menurut finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian
kata yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-
kata mubazir, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak,
dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat kata, kalimat
menjadi padat dan berisi.
Contoh kalimat kehematan :
a. Karena ia tidak diundang, dia tidak dating ke pest aitu. (salah)
b. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pest aitu. (benar)
c. Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari senin. (salah)
d. Presiden SBY menghadiri rapat ABRI senin itu. (benar)
e. Dia hanya membawa badannya saja. (salah)
f. Dia membawa badannya saja/dia hanya membawa badannya.
(benar)
g. Para tamu-tamu. (salah)

VI
h. Para tamu/Tamu-tamu. (benar)
3. Keparalelan
Menurut amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan
bentuk yang digunakan dalam kalimat itu. Maksudnya yaitu jika pada
kata pertama berbentuk verb, maka kata kedua juga harus berbentuk
verb.
Materi terkait: verba transif dan intransif serta contohnya.
Contoh kalimat keparalelan:
Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi
pada para pratikan. (salah)
Sang tutor menjelaskan, dan menerapkan sebuah aplikasi
4. Kelogisan
Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu
dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
Contoh kalimat efektif kelogisan:
Waktu di tempat kami persilahkan. (salah)
Bapak dosen kami persilahkan. (benar)
5. Kepaduan (koherensi)
Menurut finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu
antara unsur-unsur pembentukan kalimat. Merupakan syarat dari
kalimat efektif agar diharapkan nantinya setiap informasi yang
diterima tidak terpecah-pecah.
Ciri-ciri di contoh koherensi di bawah ini yaitu koherensi yang rusak
karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya :
a. Ikan memakan adik tadi pagi. (salah)
b. Adik memakan ikan tadi pagi. (benar)
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan
sebuah kata seperti dari pada atau tentang antara predikat kata kerja
dan objek penderita.

VII
Contoh kalimat kepaduan :
a. Mereka membahas dari pada kehendak rakyat. (salah)
b. Mereka membahas kehendak rakyat. (benar)
6. Ketepatan
Menurut finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan
pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga
tercipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya di bawah ini tentang kesalahan
dalam penggunaan tanda koma :
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjaitan. (salah)
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit. (benar)
Contoh kalimat efektif dalam paragraf :
Saya adalah mahasiswa univrsitas gajah mada. Saya kontrak rumah di
daerah stasiun tugu. Untuk pergi kuliah, saya menggunakan
transportasi umum yaitu, trans jogja. Selain saya, banyak mahasiswa
gajah mada yang tinggal di daerah stasiun tugu yang menggunakan
fasilitas trans jogja sebagai sarana transportasi.
c. Kesalahan berbahasa di bidang morfologi
Kesalahan bidang fonologi adalah kesalahan yang berhubungan
dengan pelafalan dan penulisan bunyi bahasa Selain itu, kesalahan
berbahasa bidang fonologi juga membahas mengenai kesalahan yang
berhubungan dengan ortografis. Kesalahan ortografis adalah kesalahan
mengenai penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan huruf
miring, kesalahan penggunaan tanda baca, dan kesalahan penggunaan
bilangan. Huruf kapital dapat digunakan sebagai huruf pertama setiap
kata pada awal kalimat, hurufpertama petikan langsung, huruf pertama
dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan,
sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, sebagai huruf pertama
nama jabatan yang diikuti nama orang, huruf pertama unsur nama
orang, huruf pertama singkatan nama orang, huruf pertama nama
bangsa, suku, dan bahasa, huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan

VIII
hari raya, huruf pertama unsur-unsur nama geografi, huruf pertama
semua unsur nama resmi negara, Selain kesalahan penggunaan huruf
kapital ada kesalahan penggunaan huruf miring. Kesalahan penggunaan
huruf miring diantaranya adalah kesalahan penggunaan huruf miring
untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, kesalahan
penggunaan huruf miring untuk penegasan atau pengkhususan,
kesalahan penggunaan huruf miring pada penulisan kata atau istilah
asing Dalam kesalahan bidang fonologi ditemukan juga kesalahan
penggunaan bilangan bertingkat dan kesalahan penulisan unsur istilah
asing.Selain itu, ada kesalahan karena pelafalan. Pelafalan terdiri dari
perubahan fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem
Kesalahan berbahasa tidak hanya mengenai bidang fonologi, tetapi juga
bidang morfologi. Kesalahan morfologi adalah kesalahan pada daerah
morfologi yang berhubungan dengan tata bentuk kata Tata bentuk kata
dalam bidang morfologi berhubungan dengan afiksasi. Afiksasi adalah
proses terjadinya imbuhan dalam sebuah kata, baik penambahan
prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks.Prefiks adalah afiks yang
dibubuhkan dikiri bentuk dasar, sufiks yaitu afiks yang dibubuhkan di
kanan bentuk dasar, konfik yaitu afiks yang dibubuhkan di kanan
bentuk dasar dan di kiri bentuk dasar. Selain afiksasi, kesalahan yang
muncul kesalahan karena kerancuan kata, kesalahan penggunaan kata
depan, dan kesalahan karena pleonasme. Pleonasme adalah pemakaian
kata yang berlebih-lebihan. Pleonasme terjadi ketika dalam satu kalimat
terdapat beberapa kata yang sebenarnya mempunyai makna yang sama
dan semuanya digunakan, sehingga salah satu kata tersebut harus
dihapuskan. Kesalahan berbahasa ini terdapat dalam penulisan surat
dinas. surat dinas adalah segala bentuk surat resmi yang digunakan
dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan kedinasan (lembaga atau
instransi pemerintah). Oleh sebab itu, pembuatan surat harus
memperhatikan kaidah penulisan surat resmi yaitu kaidah tata bahasa
dan ejaan yang disempurnakan.

IX
X
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Kalimat efektif adalah
kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-
unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan, serta cara memilih kata (diksi)
yang tepat dalam kalimat. Dan Syarat-syarat Kalimat Efektif meliputi
Kesatuan, kehematan, Keparalelan, Kelogisan, kepaduan, ketepatan.
Kesalahan Bahasa dalam bidang fonologi merupakan kesalahan yang
berhubungan dengan pelafalan dan penulisan bunyi bahasa Selain itu,
kesalahan berbahasa bidang fonologi juga membahas mengenai kesalahan
yang berhubungan dengan ortografis. Kesalahan bahasa bidang fonologi dapat
diuraikan penjelasannya seperti kesalahan penggunaan huruf kapital,
kesalahan penggunaan lambing bilangan, kesalahan penggunaan huruf miring,
kesalahan penggunaan unsur seratan, kesalahan penulisan fonem

XI
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E, Zaenal. 1987. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas.


Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Markhamah, Atiqa Sabardila. 2010. Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk

Mustakim, (1994). Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Umum.

XII

Anda mungkin juga menyukai