Anda di halaman 1dari 15

KALIMAT EFEKTIF

Makalah Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Siti Rohmah, M.Pd.

Di Susun Oleh kelompok 12


1. Ulfa Kausar (2310210028)
2. Muhammad Fathul Umam (2310210022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah dengan judul’ Perlindungan Hak Asasi Manusia Di
Indonesia’ dengan tepat waktu.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa
kami menyampaikan rasa terimakasih kepada Ibu Siti Rohmah,M,Pd. selaku
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami memahami bahwa makalah ini jauh
dari kata kata sempurna, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat memberikan banyak
manfaat kepada para pembaca.

Kudus, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Pengertian Kalimat Efektif...............................................................................
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif....................................................................................
C. Struktur Kalimat Efektif.................................................................................
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu terisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang
digunakan itu hendaklah dapat dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang
dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakaianya secara tepat dan dapat di pahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaraanya. Akan tetapi, kadang – kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pemabaca tidak
memahami apa yang di maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat
yang dihilangkan. Sebaliknya, unsur – unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimuculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat – kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat – kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele –
tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala pembahasannya.

1
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat efektif
2. Apa saja ciri-ciri kalimat efektif
3. Bagaimana struktur kalimat efektif
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi kalimat efektif
2. Untuk mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
3. Untuk mengetahui struktur kalimat efektif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif


Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara
tepat pula1.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli Bahasa :
A. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat – syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar,
mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pemabaca ( rahayu: 2007)
B. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat ( Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan : 2001)
C. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca. ( Arifin: 1989)
D. Kalimat efektif dipahami seabagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. ( Nasucha,
Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
E. Kalimat efektif dipahami seabagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di
mengerti serta di artikan. (ARIF HP:2013)
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kailmat
efektif adalah kalimat yang memiliki kekuatan atau kemampuan untuk

1
Edi Suyanto. “Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia
Secara Benar”.( Penerbit Graha Ilmu, 2015), hal : 41

3
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca.
Jadi, kalimat efektif selalu menonjolkan gagasan pokok dengan menggunakan
penekanan agar dapat diterima oleh pembaca.

B. Ciri-ciri Kalimat Efektif


Suatu kalimat dianggap efektif apabila dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula oleh pendengar
atau pembaca. Oleh sebab itu, kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut 2:
a) Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran
(gagasan)dan struktur Bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan yang
baik.
Kesepadanan memiliki beberapa ciri :
1. Kalimat mempunyai subjek dan predikat yang jelas :
a. Mencabut gigi hanya dilakukan dalam keadaan terpaksa.
b. Mira menulis surat untuk neneknya di Palembang.
Kata mencabut gigi dan Mira pada kalimat a dan b berfungsi sebagai
subjek, sedangkan kata dilakukan dan menulis berfungsi sebagai
predikat.
2. Kata Penghubung Intrakalimat dan Antarkalimat
Kata penghubung (konjungsi) yang menghubungkan kata dengan kata
dalam sebuah frase (kelompok kata), atau menghubungkan klausa
dengan klausa di dalam sebuah kalimat disebut konjungsi
intrakalimat.
Contoh:

2
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015),
hal:106

4
a. Proyek ini akan berhasil dengan baik, jika semua anggota bekerja
sesuai dengan petunjuk.
konjungsi antar kalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan
kalimat dengan kalimat lain di dalam sebuah paragraf.
Contoh:
a. Dia sudah berkali-kali tidak menepati janjinya padaku. Oleh
karena itu, aku tidak dapat mempercayainya lagi
3. Gagasan pokok
Contoh
a. Ia ditembak mati ketika masih dalam tugas militer
Gagasan pokok dalam kalimat tersebut ialah ia ditembak mati. Oleh
sebab itu, ia ditembak mati menjadi induk kalimat dalam kalimat.
b) Kepaduan
Yang dimaksud dengan ke paduan ialah kepaduan penyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah –
pecah. Ciri-cirinya :3
1. Kalimat yang padu tidak bertele – tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu kita hindari kalimat yang
panjang dan bertele – tele.
Misalnya :
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang –
orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu
dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia
indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Kalimat yang padu memperguakan pola aspek + agen + verbal secara
tertib dalam kalimat – kalimat yang berpredikat pasif persona
Contoh :
a. Surat itu saya sudah baca.
b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
3
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015) hal :
114

5
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak
antara agen dan verbal seharusnya kalimat itu berbentuk :
a. Surat itu sudah saya baca
b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti dari
pada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita
Contoh :
a. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-
rumah adat.
Seharusnya :
a. Mereka membicrakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah
adat
c) Kesejajaran
Yang dimaksud dengan kesajajaran adalah kesamaan bentuk kata yang
digunakan dalam kalimat itu. Artinya kalua bentuk pertama menggunakan
nomina bentuk kedua menggunakan nomina, kalu bentuk pertama
menggunakan verba bentuk kedua juga menggunakan verba.4
Contoh :
 Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
 Tahap terakhir penyelesaian Gedung itu adalah kegiatan pengecetan
tembok, memasang penerangan, pengujian system pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
Perbaikan :
 Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes

4
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015) hal :
108

6
 Tahap terakhir penyelesaian Gedung itu adalah kegiatan pengecetan
tembok, pemasangan penerangan, pengujian system pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
d) Penekanan
Yang dimksud dengan penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat5. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan
dalam kalimat :
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat. Contoh
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara
ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan
2. Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh :
Bukan serratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah di
sumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya :
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah di
sumbangkan kepada anak-anak miskin.
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh :
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang di tonjolkan
Contoh :
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
5. Mempergunakan pertikel penekanan(penegasan)
Contoh :
Saudaralah yang bertanggung jawab.

5
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015) hal :
109

7
e) Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilngkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan :6
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan
pengulangan subjek
Contoh :
 karena ia tudak di undang, dia tidak datang ke tempat
seharusnya :
karena tidak di undang, dia tidak datang ke tempat itu.
 Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahi bahwa
presiden datang
Seharusnya :
hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden
datang.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan
kesinoniman dalam satu kalimat
Contoh :
 Dia hanya membawa badannya saja
Seharusnya :
Dia hanya membawa badan nya.
 Sejak dari pagi dia bermenung
Seharusnya :
Sejak pagi dia bermenung.

6
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015), hal:
111

8
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-
kata yang berbentuk jamak.
Contoh :
 Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang
 Bentuk baku : para tamu, beberapa orang
f) Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bawah kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan
kalimat berikut :
 Yang diceritakan menceritakan tentang putra putri raja, para hulu
balang dan para mentri
Kalimat tersebut pilihan katanya salah karena ada dua kata yang
bertentangan yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat
diubah menjadi :
 “Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para
mentri”
g) Kelogisan
Kelogisan suatu kalimat di tandai oleh ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisan nya sesuai denga ejaan dengan yang berlaku7.
Contoh :
 Waktu dan tempat saya persilahkan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah
benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah
menjadi :.
 “Bapak penceramah, saya persilahkan untuk naik ke podium”.

7
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah” (.Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2015), hal :
117

9
C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Syarat – syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:8
 Secara tepat mewakili pikiran pembicaraan atau penulisany
 Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara lain
pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya
D. Struktur Kalimat Efektif

Struktur kalimat efektif haruslah benar kalimat itu harus memiliki


kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk ialah yang menjadikan adanya
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau,
tidak menggambarkan kesatuan apa – apa dan merupakan suatu
pernyataan yang salah. 9
Setiap unsur dari kalimat efektif (yang pada umumnya terbuat dari
kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama
lain.kata-kata itu harus di urutkan sesuai aturan yang sudah dibiasakan.
Tidak boleh menyimpang apalagi bertentangan.
Misalnya akan di tulis kalimat “saya menulis surat itu”. Efek yang di
timbulkan akan sangat lain jika diucapkan dengan kalimat :
1. Untuk ibu saya menulis surat
2. Menulis saya surat untuk ibu
3. Untuk ibu surat saya menulis
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun
terdapat kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata – kata tersebut
(sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu

8
Akhadiah, Sabarit, dkk. “Pembina Kemaampuan Menulis Bahasa Indonesia”
(Jakarta: Erlangga, 1988). hal : 53
9
Akhadiah, Sabarit, dkk. “Pembina Kemaampuan Menulis Bahasa Indonesia”
(Jakarta: Erlangga, 1988). hal: 54

10
dengan yang lain tidak jelas. Kata – kata itu juga tidak diurutkan
berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kailmat efektif adalah kalimat yang
memiliki kekuatan atau kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca. Jadi, kalimat efektif selalu
menonjolkan gagasan pokok dengan menggunakan penekanan agar dapat
diterima oleh pembaca. Memiliki ciri-ciri yaitu kesepadanan, kepaduan,
kesejajaran, penekanan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. Adapun
syarat-syaratnya yaitu secara tepat mewakili pikiran pembicaraan atau
penulisany dan mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara lain
pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

B. Saran
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kami selaku
penyusun dan para pembaca sekalian. Dan diharapkan para pembaca tidak
hanya membaca tetapi juga memahami nya.
Sebagai mahasiswa juka sudah memahami seharusnya dapat
mengajarkan kepada orang lain yang belum tahu atau bisa membenarkan
jikalau masih ada yang salah terhadap penulisan kalimat efektif.
Untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca agar bisa
mempraktekan agar tidak melupakan tentang betapa pentingnya untuk cara
penulisan kalimat efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

HP,Prof, Ahmad., & Dr. Alek ,M,Pd. (2016). “Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi”. Penerbit Erlangga.
Sarmadan, S.Pd., M.Pd. & La Alu, S.Pd., M.Hum. (2015) “Buku Ajar Bahasa
Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah”.Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Akhadiah, Sabarit, dkk. (1988). “Pembina Kemaampuan Menulis Bahasa
Indonesia”. Jakarta: Erlangga.
Edi suyanto (2015). “Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia
secara benar”. Penerbit Graha Ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai