KALIMAT EFEKTIF
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
MUHAMAD AQIL RIDHO
Dosen Pengampu
AGUNG SUCI DIAN SARI, M.Si,. M.Pd.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan pertolongan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “KALIMAT EFEKTIF” ini dengan baik. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia. Penyusunan makalah ini
berdasarkan sumber-sumber informasi yang relevan, baik dari media cetak seperti
buku dan media elektronik seperti Internet.
Kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kami senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
perbaikan makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini
dapat memberikan manfa’at bagi kita semua. Amiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar ………………………………………………………………..i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Lata belakang ………………………………………………………….1
2. Rumusan masalah ……………………………………………………..1
3. Tujuan …………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kalimat Efektif ...……………………….………………... 3
2. Ciri-Ciri Kalimat efektif .....………………………………………….. 4
3. Syarat yang Mendasari Kalimat Efektif …................….....……….…. 7
4. Unsur-Unsur Kalimat Efektif ............................................................... 8
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………………… ………6
2. Saran …………………………………………………………………..6
3. Daftar Pustaka ………………………………………………………....7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian kalimat efektif
2. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
3. Mengetahui syarat yang mendasari kalimaat efektif
4. Mengetahui unsur-unsur kalimat efektif
BAB II
PEMBAHASAN
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu
dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Koherensi Adalah Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara
unsur - unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kata itu.
2. Kesatuan, Suatu kalimat efektif harus mempunyai struktur yang baik.
Artinya, kalimat itu harus memiliki unsur - unsur subyek dan predikat,
atau bisa ditambah dengan obyek, keterangan, dan pelengkap yang
bisa melahirkan arti yang merupakan ciri - ciri keutuhan kalimat.
3. Kehematan adalah kehematan dalam pemakain kata, frase atau bentuk
lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan tersebut
menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Namun, dalam hal ini
tidak berarti bahwa kata yang menambah kejelasan kalimat boleh
dihilangkan.
4. Paralelisme atau kesejajaran Adalah kesamaan bentuk kata atau
imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu Jika pertama
menggunakan verba, maka bentuk kedua juga menggunakan verba.
Lalu, jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-,
maka kalimat berikutnya juga harus menggunakan kata kerja
berimbuhan me-, juga.
5. Penekanan Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh
pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan,
melirihkan suara, dan sebagainya pada bagian kalimat tadi.
6. Kevariasian, untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat
membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai
dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek
dan panjang.
7. Logis/Nalar, suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam
kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau
tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya.
D. Unsur-Unsur Kalimat Efektif
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata
bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran
kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap
(Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-
kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang
lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib
hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
1. Subjek (S)
Subjek adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok
(benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok
pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda
(nominal), klausa, atau frasa verbal.
2. Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan
(tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh
atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau
perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status,
ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah
pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat
juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal.
3. Objek (O)
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada
umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu
di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut
wajib hadirnya O. Jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak
diperlukan. Itulah sebabnya sifat O dalam kalimat dikatakan tidak
wajib hadir. Contoh verba intransitive adalah mandi, rusak, pulang,
dst.
4. Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang
melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa
verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang
mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Perhatikan contoh di bawah ini:
a. Ketua MPR membacakan Pancasila.
S P O
b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama
diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang
bisa hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila sebagai O.
5. Keterangan (ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai
hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi
menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal,
di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal,
frasa preporsisional, adverbia, atau klausa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara secara tepat sehingga pndengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti
apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
2. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan, keparalelan, ketegasan,
kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.
3. Syarat-syarat kalimat efektif adalah koherensi, kesatuan, kehematan,
paralelisme, penekanan gagasan pokok, kevariasian, logis atau nalar.
4. Unsur-unsur dalam kalimat efektif meliputi: subjek (S), prediket (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
B. Saran
Peserta didik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara
seksama mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat peserta
didik terjun ke lapangan tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Liemphawaty. 2016. Kalimat efektif
https://www.academia.edu/30700260/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KALIMAT_EFEK
TIF Diakses pada Rabu, 27 Maret 2019