Disusun Oleh :
Husnul Bt Ahmad
2320203886207004
2023
DAFTAR ISI
Judul
Daftar IsI……………………………………………………………………….... 1
BAB I- PENDAHULUAN……………………………………………………… 2
A.Latar Belakang……………………………………………………………. 3
B.Rumusan Masalah………………………………………………………… 4
C.Tujuan Pembahasan………………………………………………………. 5
D.Manfaat…………………………………………………………………… 5
BAB II-PEMBAHASAN……………………………………………………….. 6
A.Pengertian ………………………………………………………………... 6
B.Persyaratan Kalimat………………………………………………………. 6
E.Struktur Kalimat……………………………………………………………… 11
G.Kalimat Tanya…………………………………………………………………19
A.Kesimpulan ………………………………………………………………..20
B.Saran……………………………………………………………………….20
C.Daftar Pustaka
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan
makalah nini tepat pada waktunya yang berjudul "Kalimat Efektif' sebagai
tugas kelompok 6,Mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang
baik dan benar.Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman
tentang konsep penggunaan kalimat efektif.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,Oleh
karena itu kritik dan saran dari teman-temman terutama ibu Tadzirah
selaku Dosen pembimbing kami dimata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalaam rangka
menambaah wawasaan serta pengetahuan kita mengenai apa yang di maksud
Pengantar Psikologi.Semogah makaalah ini dapat di pahaami bagi siapapun
yang membacanya.Sekiranya laporan yang telas di susun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
namun demikian,sebagai mana pepatah mengatakan tiada gading yang tak
retak,demikian pula materi ini,tidak luput datri berbagai kekurangan yang
masih perlu di sempurnakan di masa yang akan datang.
4
Penyusun
5
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
7
C.Tujuan Penelitian
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia
sehingga menjadi baik dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam
berbahasa
3. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia
D.Manfaat
Dari rumusan masalah yang ada maka manfaat penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui gambaran umum kalimat efektif.
2. Memahami syarat yang mendasari kalimat efektif.
3. Mengerti struktur kalimat efektif.
4. Memberi pemahaman mengenai kalimat tanya, bernalar, suruh
(perintah), sederhana, luas, luas bertingkat, luas tidak setara.
BAB II
PEMBAHASAN
8
B.PERSYARATAN KALIMAT
a. Kelengkapan struktur subjek dan predikat
b. Pemutasian subjek dan predikat
9
1.Subjek (S)
adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu
hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek
biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa
verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:
Ayahku sedang melukis.
11
Selain ciri di atas, S dapat juga dikenali dengan cara bertanya dengan
memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)… kepada P. Kalau ada
jawaban yang logis atas pertanyaan yang diajukan, itulah S. Jika ternyata
jawabannya tidak ada dan atau tidak logis berarti kalimat itu tidak
12
2.Predikat (P)
adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat
pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga
sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang
dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar
berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau
frasa nominal. Perhatikan contoh berikut:
1. Kuda meringkik.
2. Ibu sedang tidur siang.
3. Putrinya cantik jelita.
4. Kota Jakarta dalam keadaan aman.
5. Kucingku belang tiga.
13
Walaupun contoh (a), (b), (c) ditulis persis seperti lazimnya kalimat normal,
yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, namun di
dalamnya tidak ada satu kata pun yang berfungsi sebagai P. Tidak ada
jawaban atas pertanyaan melakukan apa adik yang gendut lagi lucu (pelaku)
pada contoh (a), tidak ada jawaban atas pertanyaan kenapa atau ada apa
dengan kantor di Jalan Gatot Subroto dan Bandung terkenal sebagai kota
kembang itu pada contoh (b) dan (c). karena tidak ada informasi tentang
14
tindakan, sifat, atau hal lain yang dituntut oleh P, maka contoh (a), (b), (c)
tidak mengandung P. Karena itu, rangkaian kata-kata yang cukup panjang
pada contoh (a), (b), (c) itu belum merupakan kalimat, melainkan baru
merupakan kelompok kata atau frasa.
3. Objek (O)
adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh
nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa
verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad
contoh di bawah ini.
1. Nurul menimang …
2. Arsitek merancang …
3. Juru masak menggoreng …
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut
adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P
pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. Jika P diisi oleh verba
intransitif, O tidak diperlukan. Itulah sebabnya sifat O dalam kalimat
dikatakan tidak wajib hadir. Verba intransitive mandi, rusak, pulang yang
menjadi P dalam contoh berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.
Nenek mandi.
Komputerku rusak.
Tamunya pulang.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya
dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang
15
E.STRUKTUR KALIMAT
b. Tipe kalimat
1) Kesepadanan
16
atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai,
tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(Salah)
Contoh:
Contoh:
a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda
18
motor Suzuki.
Contoh:
2) Keparalelan
Contoh:
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang
mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan
kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua
bentuk itu.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat
tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan
pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial,
sebagai berikut:
3) Ketegasan
ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau
penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat.
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Seharusnya:
Contoh:
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
21
Contoh:
G.Kalimat Tanya
Adalah Kalimat yang dimaksud untuk mendapat jawaban berupa
informasi, penjelasan atau pertanyaan.
Ciri-ciri Kalimat Tanya
1. Menggunakan kata tanya (5W+1H).
2. Membalikan urutan kata.
3. Menambah kata buka/tidak, partikel –kah.
4. Intonasi naik.
Macam-macam Kalimat Tanya
1. Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak
memerlukan jawaban.
Contoh: Apalagi yang dapat kita kerjakan, kecuali hanya memohon
pertolongan Tuhan?
2. Kalimat tanya biasa adalah kalimat tanya yang hanya
memerlukan jawaban.
Contoh: Siapa yang menulis artikel itu?
3. Kalimat tanya konfirmasi adalah kalimat tanya untuk
pembenaran/penegasan.
Contoh: Apakah hari ini ada rapat dengan klien mengenai
kerjasama?
Kapan digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh: Kapan paman datang?
Berapa digunakan untuk menanyakan jumlah bilangan.
Contoh: Berapa harga tas itu?
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi
mengungkapkan informasi secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan
mempunyai hubungan kalimat, penekanan dan pengucapannya. Di dalam
penyusunan kalimat efektif sangat perlu diperhatikan struktur kalimat,
kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat
yang disusun menjadi kalimat utuh yang efektif. Unsur-unsur dalam
kalimat efektif, ialah: subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel)
dan keterangan (Ket) dan mengenai syarat-syarat kalimat efektif
meliputi: koherensi, kesatuan, kehematan, paralelisme atau kesejajaran,
penekanan, kevariasian dan logis/nalar.
Kalimat tanya adalah kalimat yang di maksud untuk mendapat jawaban
berupa informasi, penjelasan atau pertanyaan. Kalimat bernalar
ialah satuan kalimat informasi yang berjalan selaras antara yang
disampaikan oleh pihak pertama dapat diterima dengan "utuh" oleh pihak
kedua. Kalimat suruh (perintah) merupakan pernyataan untuk
mengerjakan sesuatu, menyatakan syarat kejadian, tafsiran bermakna
ejekan atau sindiran dan mencegah atau melarang. Kalimat sederhana
dibagi atas dua bagian, yaitu kalimat yang tak berklausa dan kalimat
berklausa satu. Kalimat luas adalah kalimat yang terdiri atas dua
klausa atau lebih.
Kalimat luas setara adalah struktur kalimat yang di dalamnya terdapat
24
B.SARAN
1.Bagi para pendidik
Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama tentang bahasa
indonesia yang memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses
kegiatan belajar mengajar terjadi komunikas yang baik dan tepat
penggunaan bahasanya antara pendidik dengan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
Dewi, Ponco, Dra. Rr K, MM. 2015. Modul Bahasa Indonesia. Jakarta: Fakultas
Ekonomi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat (Terakhir di akses: 28 September 2016)
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-
26