KALIMAT EFEKTIF
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan. Selain itu, kami juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan
maupun pikiran.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
2.1 Pengertian Kalimat Efektif.............................................................................6
2.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif :...............................................................................6
2.2.1 Keutuhan.................................................................................................6
2.2.2 Kesejajaran..............................................................................................7
2.2.3 Kefokusan...............................................................................................8
2.2.4 Kehematan..............................................................................................8
2.2.5 Kecermatan dan Kesantunan...................................................................9
2.2.5 Kevariasian............................................................................................11
2.2.6 Ketepatan Diksi.....................................................................................11
2.2.7 Ketepatan Ejaan....................................................................................11
2.3 Kesalahan Kalimat.......................................................................................12
2.3.1 Kesalahan Struktur................................................................................12
2.3.2 Kerancuan Kalimat...............................................................................13
2.3.3 Kesalahan Diksi....................................................................................14
2.3.4 Kesalahan Ejaan....................................................................................15
BAB III..................................................................................................................16
3.1.Kesimpulan..................................................................................................16
3.2.Saran.............................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
4. Bagaimana struktur kalimat efektif?
5
BAB II
2.2.1 Keutuhan
Keutuhan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna
kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya salah.
Misalnya:
6
Saya saling memaafkan. (salah)
Kedua kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna.
Kalimat tersebut seharusnya :
2.2.2 Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara
konsisten, misalnya: kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan; pertanian,
perikanan, perkebunan, perdamaian; mengerjakan, membawakan, mentertawakan.
Misalnya:
Seharusnya:
7
2.2.3 Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah
dipahami maksudnya. Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap dan
menghambat komunikasi.
2.2.4 Kehematan
Untuk menjamin kehematan kalimat, setiap unsur kalimat harus berfngsi
dengan baik, unsur yang tidak mendukung makna kalimat (mubazir) harus
dihindarkan. Untuk itu, hindarkanlah
1) Subjek ganda, misalnya: Buku itu saya sudah baca. Seharusnya Saya
sudah membaca buku itu.
2) Penjamakan kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya:
data (jamak) - data-data(jamak)
fakta(jamak) - fakta-fakta(jamak)
mengambil buku-buku - mengambili buku atau mengambil buku-
buku mengambili (jamak), buku-buku
(jamak)
3) Menggunakan bentuk singkat
Kalimat singkat bukan berarti kalimat itu harus pendek-pendek. Akan
tetapi, kalimat itu harus menggunakan unsur kalimat yang benar-benar
berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang tidak mendukung
makna.
8
Misalnya:
Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja.
( benar tetapi tidak singkat)
Pempinan memperingatan karyawan agar rajin bekerja. (benar dan
singkat)
Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah
memberikan peringatan menjadi memperingatkan .
Perhatikan kata-kata berikut ini:
memberikan teguran – menegur
mengambil tindakan – menindak
memberikan peringatan – memperingatkan
4) Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga:
Ia berlari lalu pergi. ( aktif tetapi kurang bertenaga )
Ia bangkit lalau pergi. ( aktif dan bertenaga )
Mereka memperhatikan penjahat itu. ( aktif tetapi kurang bertenaga )
Mereka mengamati penjahat itu ( aktif dan bertenaga )
a) Kecermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan
bukan karena enak didengar atau merdu jika diucapkan melainkan daya
ekspesinya yang eksak ( pasti ). Banyak kata dalam bahasa kita yang
hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata yang
bersinonim . Akan tetapi, hanya sat yang paling tepat mengungkapkan
maksud secara cermat.
Misalnya:
9
Manusia ialah makhluk yang berakal budi. ( salah, tidak cermat )
Kata ialah harus diikuti sinonim , bukan definisi formal. Jika
menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai sinonim.
Manusia adalah makhluk yang berakal budi. ( benar, cermat )
Manusia ialah orang. ( benar, cermat )
Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan brntuk kata,
pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca.
Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa ini dapat menjawab tes
dengan mudah. ( salah )
Karena sudah mengetahui sebelumnya , mahasiswa itu dapat menjawab tes
dengan mudah. ( benar )
b) Kesantunan
Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang
diekpresikan dapat mengenbangkan suasana yang baik, hubungan yang
harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat
: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Perhatikan kalimat berikut
ini:
Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan
dua kali seminggu. (salah)
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan
masyarakat. (salah)
Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan
dua kali seminggu. (benar)
Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dilakukan dua kali seminggu.
(benar)
Kata biasanya pada kalimat (1) tidak perlu karena makna kata itu sudah
tersirat dalam ungkapan sebagaimana telah ditetapkan. Tanpa kata itu,
makna kalimat sudah cukup jelas. Jadi, penggunaan kata itu mubazir.
Oenggunaan kata segi pada kalimat (2) juga berlebihan karena makna itu
sudah dinyatakan dalam kata aspek. Tanpa kata itu, makna kalimat (2)
cukup jelas.
10
2.2.5 Kevariasian
Kevariasiaan kaliamat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan
gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang
dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
11
Paman, kami, belum menikah.
12
Mereka mendiskusikan keselamatan kerja. (benar)
e. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat,
misalnya:
la pandai. Sehingga selalu mendapat beasiswa. (salah)
ia pandai sehingga selalu mendapat beasiswa. (benar)
f. Berupa anak kalimat atau klausa, atau penggabungan anak kalimat
Meskipun sudah kaya raya, tetapi ia tetap bekerja keras. (salah)
Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras. (benar)
g. Salah urutan
Buku itu saya sudah baca. (salah)
Saya sudah membaca buku itu. (benar)
Ja menulis laporan, mengamati data, dan menyerahkan laporan itu.
(salah)
Ia mengamati data, menulis laporan, dan menyerahkan laporan itu.
(benar)
Misalnya:
13
2.3.3 Kesalahan Diksi
1) Diksi kalimat salah jika:
a. Menggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa: agar supaya,
adalah merupakan, bagi untuk, demi untuk, naik ke atas, turun ke
bawah, dan lain-lain,
Ia selalu bekerja keras agar supaya mampu membiayai ketiga
anaknya yang kuliah di perguruan tinggi. (salah)
Ia bekerja keras agar mampu membiayai ketiga anaknya yang kuliah
di perguruan tinggi. (benar)
Ia bekerja keras supaya mampu membiayai ketiga anaknya yang
kuliah di perguruan tinggi. (benar)
b. Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan sesuatu: dimana,
yang mana, bagaimana, mengapa, dan lain-lain.
Kampung di mana kami bertempat tinggal sepuluh tahun yang lalu,
kini telah menjadi kota. (salah)
Kampung tempat kami bertempat tinggal sepuluh tahun yang lalu, kini
telah menjadi kota. (benar)
c. Menggunakan kata berpasangan yang ridak sepadan : tidak hanya –
tetapi seharusnya tidak . . . tetapi atau tidak hanya – tetapi juga,
bukan hanya – tetapi juga seharusnya bukan hanya – melainkan juga.
la tidak hanya pandai melainkan juga rajin. (salah)
la bukan hanya pandai melainkan juga rajin. (benar)
la tidak hanya pandai tetapi juga rajin. (benar)
d. Menggunakan kata berpasangan secara idiomatic yang tidak
bersesuaian. Misalnya : sesuai bagi seharusnya sesuai dengan,
membicarakan tertang seharusnya berbicara tentang atau
membicarakan sesuatu.
Pekerjaan itu sesuai bagi minat orang tersebut. (salah)
Pekerjaan itu sesuai dengan minat orang tersebut. (benar)
2) Diksi atau kalimat kurang baik (kurang santun)
a) Menonjolkan akunya dalam suasana formal, misalnya: aku dan saya.
b) Pilihan kata yang mengekspresikan data secara subjektid, misalnya:
menurut pendapat saya … sebaiknya menggunakan data menunjukkan
14
bahwa … penelitian membuktikan bahwa … pengalaman
membuktikan bahwa …
c) Menggunakan kata yang tidak jelas maknanya.
d) Diksi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi.
e) Penolakan dan pembuktian tanpa makna kata yang pasti (eksak).
15
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1) Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud
oleh penulis atau pembicaranya.
2) Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O),
pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
3) Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan,
kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.
4) Kesalahan kalimat dapat berupa : Kesalahan struktur, kerancuan kalimat,
kesalahan diksi, dan kesalahan ejaan
3.2.Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan
saran bagi pembahasan materi tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
17