Anda di halaman 1dari 17

Unsur Unsur Komunikasi / Komponen Komunikasi

5
00px.com
Terdapat beberapa unsur komunikasi, antara lainnya adalah :
1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam
proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau
sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah
hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi
juga memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses
komunikasi yang sedang berlangsung.
Baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau
sebuah perantara lainnya.
Pesan ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap
dan tingkah laku orang lain.
Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.
3. Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang
digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat
berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita
yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang
atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
Dalam sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting
karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab
untuk bisa mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
5. Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis,
komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak atau Effect
Dampak adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan
sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah
sesuai dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.

Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public
opinion, ataupun majority opinion.
Namun semua itu mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan
setelah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Jenis Jenis Komunikasi


500px.com
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Komunikasi Personal
Komunikasi personal adalah komunikasi yang ditujukan kepada satu orang
saja atau tunggal.
2. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang ditujukan kepada
kelompok-kelompok tertentu.
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada massa atau
komunikasi yang menggunakan media massa.

Faktor yang Harus diperhatikan dalam Proses Komunikasi


500px.com
Komunikasi yang efektif harus dilakukan dengan empat tahapan yaitu
pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi, dan evaluasi. Jadi jika belum
melakukan keempat hal ini, maka bisa dikatakan komunikasi yang kamu
lakukan belum efektif.
1. Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan komunikasi
atau interaksi dengan orang lain.
2. Perencanaan
Berdasarkan fakta dan data itu dibuat sebuah rencana atau planning tentang
apa yang akan dibicarakan dan bagaimana cara mengemukakaknya.
3. Komunikasi
Setelah melakukan sebuah perencanaan, maka tahapan yang akan dilakukan
selanjutnya adalah berkomunikasi.
4. Evaluasi
Penilaian dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana hasil dari
komunikasi tersebut.
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian komunikasi, komunikator,
komunikan, manfaat dan tujuan komunikasi, unsur unsur komunikasi menurut
para ahli, dan jenis jenis komunikan beserta faktor yang harus diperhatikan
dalam berkomunikasi.

https://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan
orang lain. dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial. karena manusia itu
adalah sebagai makhluk sosial, maka terjadilah interaksi timbal balik.

Orang yang masih hidup tidaklah mungkin akan terlepas dari komunikasi, walaupun
bukan berarti semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi dalam hampir setiap
kegiatan manusia. Untuk lebih tegas dapat dikatakan bahwa banyak kegiatan manusia yang
hanya bisa terjadi dengan bantuan komunikasi.

Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang
kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun
bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting kedudukannya,
bahkan ia sangatbesar peranannya dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang
bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu pencapaian mutu
pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.
Di dalam pelaksanaan pendidikan formal (pendidikan sekolah), tampak jelas adanya
peran komunikasi yang sangat menonjol. Proses belajar mengajarnya sebagian besar terjadi
karena proses komunikasi, baik komunikasi yang berlangsung secara intra personal maupun
secara antar personal.
Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi terampil berkomunikasi, dan mengetahui
prinsip-prinsip komunikasi baik di dalam pendidikan maupun masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian komunikasi pendidikan?
2. Sebutkan fungsi-fungsi komunikasi!
3. Jelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi pendidikan!
4. Jelaskan model komunikasi!

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian komunikasi pendidikan
2. Untuk menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi
3. Untuk menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi pendidikan
4. Untuk menjelaskan model komunikasi

BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Komunikasi Pendidikan


Kata komunikasi berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang berarti “dengan”
dan “bersama dengan”, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti “satu”. Dari kedua kata
itu terbentuk kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan
berarti “kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan”. Untuk ber-
communio, diperlukan usaha dan kerja. Dari kata itu dibuat kata
kerja communicareyang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, memberikan
sebagian kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, berteman. Kata kerjacommunicare itu pada
akhirnya dijadikan kata kerja benda communication, atau dalam bahasa
Inggris communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi.
Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang menjadi asal kata
komunikasi, secara harfiyah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan,
pertukaran pikiran, atau hubungan[1].
Komunikasi pendidikan adalah aspek komunikasi dalam dunia pendidikan, atau
komunikasi yang terjadi pada bidang pendidikan. Jadi segala interaksi yang terhubung dalam
semua aspek pendidikan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain.
Hal ini sesuai dengan konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara
yaitu: ing ngarso sung tulodho, ig madya mangun karso, tut wuri
handayani, yang artinya: di depan memeberi contoh atau teladan yang baik, di tengah
membangun kehendak / kemauan (inisiatif), di belakang memberi dorongan / semangat[2].

2.2 Fungsi-Fungsi Komunikasi


Dalam dunia pendidikan, komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini
sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Affandi bahwa fungsi komunikasi adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi Informatif (menyampaikan informasi)[3]
Komunikasi berfungsi untuk memberikan keterangan, data, maupun informasi lain
yang berguna bagi kehidupan manusia. Dengan melalui komunikasi, seorang pendidik dapat
menyampaikan apa saja yang ingin disampaikan kepada peserta didiknya baik melalui lisan
maupun tulisa.
b. Fungsi Edukatif
Komunikasi berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju
pencapaian kedewasaan bermandiri. Seseorang bisa banyak tahu karena banyak mendengar,
banyak membaca, dan banyak berkomunikasi.

c. Fungsi Persuasif (mempengaruhi dan dipengaruhi orang)[4]


Komunikasi sanggup membujuk orang untuk berperilaku sesuai dengan kehendak
yang diinginkan oleh komunikator. Membangkitkan pengertian dan kesadaran komunikan,
baik bersifat motifasi maupun bimbingan, bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan
perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak diri sendiri (bukan hasil
pemaksaan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
d. Fungsi Rekreatif
Dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan. Seperti mendengarkan
dongeng, membaca bacaan ringan, dsb. Hal ini dapat memberikan refleksi kepada pikiran
para peserta didik yang mungkin jenuh dengan pelajaran yang dianggap mereka berat.

2.3 Unsur-Unsur Komunikasi Pendidikan


Adapun unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam dunia pendidikan adalah
sebagai berikut:
a) Manusia
Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji, dan penerima pesan.
Dalam hal ini terdapat pendidik yang bertugas sebagai komunikator yang menyampaikan
informasi kepada murid dan peserta didik yang bertugas sebagai komunikan yang menerima
informasi.
b) Interaksi antara pendidik (komunikator) dengan peserta didik (komunikan)[5]
c) Materi Pendidikan
Ajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti,
dan data. Contoh: semua bidang studi seperti IPS, IPA, Bahasa, Politik, Ekonomi, Logika,
Etika, Kesehatan, dll.

d) Alat
Banyak tokoh teknologi pendidikan yang mengemukakan bahwa belajar akan berhasil
jika hasil belajar itu memberikan rasa senang kepada diri anak. Dan salah satu penunjang
yang dapat memunculkan rasa senang tersebut adalah sarana ataupun alat yang digunakan.
Adapun alat-alat persebut adalah dapat dicontohkan sebagai berikut[6]:
 Papan tulis
Papan tulis digunakan di setiap kelas
 Bulletin board dan display
Alat ini biasanya dibuat secara khusus dan digunakan untuk mempertontonkan pekerjaan
siswa, gambar-gambar, poster, atau objek berdimensi lain.
 Gambar dan ilustrasi fotografi
Gambar ini tidak diproyeksikan, terdapat di sekitar kita dan relatif mudah diperoleh untuk
ditunjukkan kepada anak.
 Slide dan filmstrip
Gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan mudah dioperasikan.
 Film
Film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran.
 Rekaman pendidikan (recording)
Dengan alat ini dapat mendengarkan cerita, pidato, pengajian, dll.
 Radio pendidikan
 Televisi pendidikan
 Peta dan globe
Penyajian fisual dari bumi yang berupa lembaran ataupun berbentuk bola
 Buku pelajaran
 Alat teknologi pendidikan lainnya yang berupa laboratorium bahasa, komputer, dan sarana
prasarana lain penunjang pendidikan.
e) Metode dan Teknik
Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, dll
agar proses pembelajaran dapat disampaikan dengan komunikasi yang sebaik-baiknya.
Contoh: pengajaran terprogram, belajar sendiri, simulasi, permainan, tanya jawab, dll.
f) Lingkungan
Situasi sekitar atau tempat dimana peristiwa atau pesan diterima.
Contoh: lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, pusat sarana
belajar, studio, auditorium, museum, taman, dll. Non fisik: penerangan, sirkulasi udara,
dll[7].
2.4 Model Komunikasi
Komunikasi pendidikan merupakan komunikasi timbal balik antara pihak satu
dengan pihak lainnya dan mengandung maksud atau tujuan tertentu yang diinginkan.
Komunikasi penddikan dilakukan oleh orang tua ataupun guru sebagai pendidik dan anak
sebagai peserta didik, terutama apabila dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mendidik,
yaitu mengantarkan anak menjadi dewasa. Dalam hal ini, yang penting adalah maksud
berlangsungnya komunikasi itu sendiri. Karena tujuan pendidikan menjadi hal pokok, maka
kegiatan komunikasi pendidikan merupakan kegiatan yang disusun dan direncanakan secara
sistematis. Adapun beberapa model komunikasi adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi dengan Allah
Komunikasi dengan Allah merupakan dasar utama dalam menata hubungan antar
sesama, karena adanya hablum minallah dan hablum minannas. Kekuatan komunikasi kepada
Allah tergantung kepada keimanan dan kedekatannya dengan Allah yang dapat dicapai
dengan berdoa, dzikir, shalat, dan berbagai bentuk ibadah lainnya.
Komunikasi ini dapat dilakukan kapanpun; saat berdiri, duduk, berbaring, berjalan,
bekerja, dan dalam berbagai aktifitas lainnya. Jika diartikan ke dalam keluarga,maka semakin
kuat sebuah keluarga mengingat akan Allah, semakin besar kemungkinan keluarga tersebut
menjadi sakinah.
Substansi komunikasi dengan Allah adalah menciptakan kedamaian hati manusia.
Keluarga sakinah adalah keluarga yang tenang, damai, dan tenteram karena seluruh anggota
keluarganya senantiasa mengingat Allah SWT.
2) Komunikasi antar anggota keluarga
Ayah sebagai pemimpin keluarga dan ibu sebagai pemimpin rumah tangga yang
memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan kepribadian anak. Keluarga
sakinah dibangun oleh pemimpin yang shaleh, memiliki akhlak mulia, menjadi teladan,
demokratis, berwawasan luas, memiliki jiwa pendidik, dan mampu memengaruhi
keluarganya dalam membangun keluarga yang sakinah.
Dalam membangun komunikasi dalam keluarga, orangtua seyogianya selalu berdoa
agar kondisi keluarganya senantiasa berada dalam kondisi baik dan dalam lindungan Allah.
Doa yang dipanjatkan secara tulus, ikhlas, dan penuh pengharapan memiliki energi khusus
yang mampu mendorong terwujudnya substansi doa tersebut.
Sementara, posisi istri sebagai permata hati tercermin dalam ketaatannya kepada
suami, kesalehannya dalam beribadah, mendidik anak-anak denga penuh cinta dan kasih
sayang, menjaga kehormatan diri dan keluarga, berperilaku ramah, sopan, dan lembut.
Hal yang sama juga pada anak-anak yang senantiasa memberikan ketenteraman dan
kedamaian bagi orangtuanya. Keluarga memiliki hubungan yang harmonis jika seluruh
anggotanya saling menghormati dan menghargai dengan berlandaskan kepada ajaran
agama[8].
3) Komunikasi di sekolah (SMCR)
Dalam mengembangkan konsep teknologi pendidikan ada satu model yang sederhana
namun berguna yang perlu disoroti, yaitu model SMCR (source, message, channel,
receiver) yang artinya (sumber, pesan, saluran, penerima). Model ini menunjukkan dua
konsep, yaitu (1) berhubungan dengan keseluruhan proses penyampaian pesan dari sumber
kepada penerima, dan (2) menunjukkan adanya unsur-unsur yang terlibat di dalam proses.
Murid (penerima) dan guru atau bahan (sumber) adalah bagian internal teknologi
pendidikan, dan dipandang sebagai komponen komunikasi penting. Mereka tidak dipandang
sebagai hal yang ada di luar kepentingan proses komunikasi itu sendiri, dan karena itu juga
tidak diluar proses teknologi pendidikan.
Isi pesan, termasuk juga struktur dan cara treatmennya dilihat juga sebagai bagian
proses komunikasi, dan karena itu adalah bagian dari teknologi pendidikan.
Lima macam indera yang merupakan saluran komunikasi, merupakan bagian dari
proses komunikasi. Ini merupakan suatu konsep yang lebih luas, dari pengalaman melalui
“mata dan telinga” konsepsi gerakan pengajaran audio visual.
Semua jenis pesan yang disampaikan dengan menggunakan semua jenis sandhi (kata-
kata, lambang, dan sandi konkrit yang menggunakan gerakan pengajaran audio visual)
dipandang sebagai bagian proses komunikasi, dan karena itu merupakan bagian dari
teknologi pendidikan.
Walaupun model di atas menunjukkan situasi linier, sesungguhnya situasi komunikasi
jarang berlangsung secara satu arah. Komunikasi pada umumnya berjalan secara dua arah.
Model komunikasi yang lebih komplek memperlihatkan hal ini dengan menambahkan satu
unsur yang disebut umpan balik (feed-back). Umpan balik adalah informasi yang
dikirimkan kembali ke sumber, oleh penerima yang menunjukkan bagaimana responnya
terhadap pesan yang diterimanya[9].
4) Komunikasi dengan masyarakat luas
Hubungan komunikasi tidak terbatas pada keluarga dan sekolah saja, melainkan juga
dengan masyarakat yang lebih luas. Posisi kita, selain sebagai anggota keluarga, juga menjadi
anggota masyarakat yang jauh lebih besar.
Sebagai anggota masyarakat, kita harus memiliki kepedulian dan mau bergaul dengan
anggota masyarakat yang lainnya. Sikap individualistis, acuh tak acuh terhadap orang lain,
dan menutup diri dari komunikasi dengan warga masyarakat akan menjadikan kita sebagai
warga masyarakat yang aneh dan tersingkir dalam pergaulan sosial. Sebaliknya kita harus
membuka diri, membangun komunikasi sebaik mungkin dan seluas mungkin dengan warga
masyarakat lainnya akan terjalin secara baik[10].

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang
kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun
bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan komunikasi ataupun interaksi yang terjadi
di dalam dunia pendidikan, bahkan ia sangatbesar peranannya dalam menentukan
keberhasilan pendidikan yang bersangkutan.
Fungsi-fungsi komunikasi:
 Fungsi Informatif (menyampaikan informasi): Komunikasi berfungsi untuk memberikan
keterangan, data, maupun informasi lain yang berguna bagi kehidupan manusia.
 Fungsi Edukatif: Komunikasi berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam
menuju pencapaian kedewasaan bermandiri.
 Fungsi Persuasif (mempengaruhi dan dipengaruhi orang): komunikasi sanggup membujuk
orang untuk melakukan sesuatu sesuai kehendak yang diinginkan komunikator.
 Fungsi Rekreatif: komunikasi dapat memberikan hiburan pada saat yang diperlukan.
Unsur-unsur komunikasi pendidikan:
 Manusia
Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji, dan penerima pesan.
 Interaksi antara pendidik dan peserta didik
 Materi pendidikan
Ajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.
 Alat
 Metode dan teknik
Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, dll agar
proses pembelajaran dapat disampaikan dengan komunikasi yang sebaik-baiknya.
 Lingkungan
Situasi sekitar atau tempat dimana peristiwa atau pesan diterima.
Model komunikasi:
o Komunikasi dengan Allah SWT.
Komunikasi dengan Allah merupakan dasar utama dalam menata hubungan antar sesama
o Komunikasi dengan keluarga
Ayah sebagai pemimpin keluarga dan ibu sebagai pemimpin rumah tangga yang memiliki
peran yang sangat penting dalam proses pembentukan kepribadian anak.
o Komunikasi di sekolah (SMCR)
model SMCR (source, message, channel, receiver) yang artinya(sumber, pesan,
saluran, penerima).
o Komunikasi dengan masyarakat luas
Sebagai anggota masyarakat, kita harus memiliki kepedulian dan mau bergaul dengan
anggota masyarakat yang lainnya.

3.2 Daftar Pustaka


Arni, Muhammad. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardjana, Agus M.. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta:
Kanisius.
Miarso, Yusufhadi dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media.
Uchyono, Effendi Onong. 1986. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek. Bandung: Remaja
Karya.
Yusuf, Pawit M. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Intruksional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Blog, Henique. Komunikasi Pendidikan. Diakses dari:
bloghenique.blogspot.com/2012/02/komunikasi-pendidikan.html pada 15 November 2013.
10.30 WIB
[1] Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal
(Yogyakarta: Kanisius, 2007), hlm. 10.
[2] Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 11-12.
[3] Effendi Onong Uchyono, Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek (Bandung:
Remaja Karya, 1986), hlm. 8.
[4] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 34.
[5] Henique Blog, Komunikasi Pendidikan
(bloghenique.blogspot.com/2012/02/komunikasi-pendidikan.html)
[6] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), hlm. 17-22.
[7] Yusufhadi Miarso dkk., Teknologi Komunikasi Pendidkan (Jakarta:
Rajawali, 1986) hlm. 6-7.
[8] Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan (Yogyakarta: Ar Ruzz
Media, 2011), hlm. 208-209.
[9] Yusufhadi Miarso dkk., Op.Cit., hlm. 12-13.
[10] Ngainun Naim, Op.Cit., hlm. 210.

http://makalahpendidikandownload.blogspot.com/2014/05/komunikasi-pendidikan.html

Prinsip-prinsip Komunikasi Pendidikan


Orang yang masih hidup tidak mungkin akan lepas dari komunikasi walaupun bukan berarti
semua perilaku adalah komunikasi, komunikasi ada dimana-mana: di rumah, di kampus, di kantor dan
dimasjid; bahkan ia sanggup menyentuh segala aspek kehidupan kita (Jalaluddin Rakhmat, 1985).
Artinya, hamper seluruh kegiatan manusia, dimanapun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi.
Bidang pendidikan misalnya, tidak bisa berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan
pendidikan hanya bisa berjalan melalui komunikasi (Jourdan, 1984:74), dengan kata lain, tidak ada
perilaku pendidikan yang tidak dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia
tanpa berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau member kuliyah tanpa berbicara.
Semuanya membutuhkan komunikasi.
Disamping itu, komunikasi juga berfungsi mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam
menuju pencapaian kedewasaannya bermandiri. Seseorang biisa banyak tahu karena banyak
mendengar, banyak membaca, dan banyak berkomunikasi.
Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan
hakekat komunikasi yaitu :
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,
tetapi terus berkelanjutan.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh
orang lain menjadi suatu stimulus.

3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan


Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.
Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki
dimesi isi yang berbeda.
4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan
dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan
komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap
tujuannya tercapai)
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-
verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan
itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang
berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan
membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas
sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.
7. Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya,
nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh
beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia
bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling
dipertukarkan.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak
yang melakukan komunikasi.
11. komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali,
jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja
pada diri orang lain tersebut.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
Prinsip¬ Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak
1. Guru memberikan kebebasan anak untuk berkreasi, anak terpacu untuk membuat karya unik
2. Guru menerima berbagai jawaban anak terhadap pertanyaan tertentu, anak belajar berpikir luas
3. Guru menerangkan materi dengan sudut pandang yang unik, anak terpacu rasa ingin tahu
4. Guru memberikan penjelasan awal secara jelas sebelum anak memulai pekerjaannya, anak
mendapat pengetahuan awal secara efektif.
5. Guru menggunakan alat peraga, anak mempunyai modal pengetahuan awal yang lebih terbayang
6. Guru menerangkan dengan eksperimen, anak terpacu rasa ingin tahunya dan belajar mengamati
terjadinya suatu fenomena
7. Guru memberikan ulasan dan kesimpulan terhadap apa yang dikerjakan anak, anak memahami
maksud pekerjaan dan berpikir secara utuh
8. Guru mengaitkan isi cerita dengan fenomena yang pernah dilihat anak, anak belajar berpikir
mengaitkan satu hal dengan hal lain.
9. Guru memberikan kesempatan anak untuk bercerita, anak belajar mengungkapkan gagasan secara
lebih terstruktur
10. Guru membimbing anak tampil didepan forum, anak belajar berani berkreasi didepan orang banyak
11. Guru melakukan pendampingan secara pribadi kepada anak, anak memiliki keamanan psikologis
untuk berkreasi
12. Guru melayani pertanyaan-pertanyaan anak, anak nyaman untuk berpendapat dan terpuaskan rasa
ingin tahunya
13. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba lagi, anak belajar menyelesaikan
pekerjaan dengan berbagai inovasi baru
14. Guru menjalin kedekatan, anak memiliki rasa aman secara psikologis untuk berkreasi
15. Guru melibatkan anak secara efektif dalam belajar, anak merasa ikut memiliki dan tumbuh minat
belajarnya
16. Guru melibatkan diri dalam kegiatan anak, anak lebih bersemangat dalam berkreasi
17. Guru menciptakan suasana menyenangkan, anak menyenagi materi dan memiliki kepuasan pribadi
dalam berkreasi
18. Guru menciptakan suasana bersemangat dalam belajar, anak lebih bermotivasi.
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan
berbagai cara oleh para pakar komunikasi. Mereka ada kalanya menggunakan istilah-istilah lain untuk
merujuk pada prinsip-prinsip komunikasi ini. Misalnya, William B. Gudykunst dan Young Yun Kim
menyebutkan asumsi-asumsi komunikasi. Prinsip-prinsip komunikasi tersebut pada dasarnya
merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.
PRISIP 1
Komunikasi Adalah Proses Simbolik
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Lenger, adalah kebutuhan
simbolisasi atau penggunaan lambing. Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan
lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Ernst Cassirer
mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai
animal symbolicum. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu yang lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
PRINSIP 2
Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Kita tidak dapat berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua
perilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada
perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
Cobalah Anda minta seseorang untuk tidak berkomunikasi. Amat sulit baginya untuk berbuat
demikian, karena setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau kita tersemyum, ia
ditefsirkan bahagia, kalau ia cemberut ia ditafsirkan ngambek. Bahkan ketika kita berdiam diri
selalipun, kita mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyadari, seberapa kita berkomunikasi
banyak pesan.
PRINSIP 3
Komunikasi Punya Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara non verbal.
Dimensi isi menunjukkan muatan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi
hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisaratkan bagaimana
hubungan para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dalam
komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangaka dimensi hubungan merujuk
kepada insur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
tersebut.
PRINSIP 4
Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak
disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kesenjangan
bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud
menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial ditafsirkan orang lain. Kita tidak dapat
mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Membatasi
komunikasi sebagai proses yang disengaja adalah menganggap komunikasi sebagai instrumen.
PRINSIP 5
Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga tergantung pada konteks fisik dan ruang sosial, dan psikologis.
Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan. Kehadiran orang lain, sebagai
konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi. Suasana psikologis
peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi juga suasana komunikasi.

PRINSIP 6
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan tatakrama. Artinya, orang-orang memilih strategi
tertentu berdasrkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon. Prediksi ini tidak selalu
disadari, dan sering berlangsung cepat.
PRINSIP 7
Komunikasi Bersifat Sistemik
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Organ-organ dalam tubuh kita saling
berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsure diri kita yang
bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsure kita yang bersifat rohani. Setidaknya dua sistem
dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu.
PRINSIP 8
Semakin Mirip Latar Belakang Sosial- budaya Semakin Efektiflah Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para
pesertanya. Dalam kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang sama persis, meskipun
mereka kembar yang dilahirkan dan diasuh dalam sau keluarga yang sama, namun kesamaan dalam
hal-hal tertentu, misalnya, agama, ras, suku, bahasa.
PRINSIP 9
Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Seperti juga waktu dan eksistensi, komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan
merupakan proses yang sinambung. Bahkan kejadian yang sangat sederhana pun melibatkan
rangkaian kejadian yang rumit bila diperdengar memenuhi permintaan tersebut. implimintasi dalam
proses komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa peserta komunikasi
berubah pengetahuan hingga berubah pandangan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi, dengan arti lain komunikasi ada dimana-mana
Seorang anak misalnya diminta menyalakan lampu dengan menekan tombol listrik. Hubungan antara
tombol dengan balon lampu juga adalah peristiwa komunikasi. Bahkan dalam diri manusia terdapat
peristiwa komunikasi, misalnya bagaimana hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya
sehingga manusia bias bernafas, berdiri tegak dan lain sebagainya.
Didalam dunia pendidikan komunikasi mempunyai peran sangat penting, pendidikan dapat
berlangsung efektif dengan dengan adanya komunikasi, bahkan ada yang berpendapat bahwa
pendidikan tidak dapat berlangsung tanpa adanya komunikasi.
Oleh karena itu, penting bagi kita menjadi trampil berkomunikasi, dan mengetahui prinsip-prisip
komunikasi baik didalam pendidikan maupu dimasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mullyana, Dedy, Prof, M.A., Ph.D. Komunikasi Kontekstual.Rosda,Bandung, 2011
2. M. Yusuf, Pawit, Drs. Komunikasi pendidikan dan komunikasi intruksional.PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung, 1990
3. Prisip Komunikasi dari buku Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan.oleh:
Prof.Dr.HUSAINI USMAN,M.Pd.,M.T ; halaman : 396; edisi kedua.
4. 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak Dri buku 22 Prinsip
Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak.oleh: Ike Junita S.Sos., M.Si :
halaman : 35-116.
5. Supratinya, A Dr. komunikasi Antar Pribadi. Kanisius, Yogyakarta, 1995

http://sulfianihendra.blogspot.com/2015/12/makalah-komunikasi-pendidikan.html

Berikut ini ada beberapa macam penerapan unsur komunikasi yang bisa kita
ketahui di dalam proses belajar mengajar. Konsep ini merupakan konsep secara
umum. Secara lebih spesifik kita dapat mempelajarinya dalam komunikasi
pembelajaran. Namun setidaknya ringkasan berikut ini bisa memberikan
pemahaman baru bagi kita yang ingin mengetahui aplikasi langsung dari unsur
komunikasi:
1. Guru

Guru dalam proses belajar mengajar bisa disebut sebagai komunikator.


Komunikator adalah unsur paling penting di dalam komunikasi sehingga bisa
memicu untuk terjadinya interaksi. Guru sebagai komunikator tidak terbatas
hanya sebagai pengajar formal saja, siapa pun yang mampu memberikan
pengajaran bisa disebut sebagai komunikator sebagai unsur dalam komunikasi.

2. Siswa

Siswa atau peserta didik adalah unsur komunikasi sebagai komunikan atau
penerima pesan. Istilah lain untuk unsur komunikasi ini adalah decoder. Siswa
akan menerima informasi atau pesan pembelajaran dari pengajarnya. Komunikan
ini juga termasuk komponen yang penting karena berperan sebagai lawan bicara
dalam proses komunikasi.

3. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran yang diberikan dari pengajar kepada peserta didik


merupakan unsur komunikasi yang disebut sebagai pesan atau informasi.
Komunikasi akan terjadi bila terdapat pertukaran pesan antara komunikator
(encoder) kepada komunikan (decoder). Materi pembelajaran menjadi informasi
yang memiliki nilai edukatif tersendiri. (Baca juga: Strategi komunikasi
pembelajaran dalam bahasa)

4. Komunikasi Satu Arah

Bentuk penerapan lain dari unsur-unsur komunikasi yang sudah lengkap yakni
dalam bentuk komunikasi arah. Kita dapat menemukannya pada model
pembelajaran ceramah klasik dimana seorang guru akan memberikan materi
pembelajaran banyak kepada muridnya secara terus menerus. Proses ini adalah
proses satu arah dimana pesan hanya dikirimkan oleh komunikator tanpa ada
umpan balik dari komunikan. (Baca juga: Strategi komunikasi efektif dalam
pembelajaran)

5. Komunikasi Dua Arah

Berbeda dengan komunikasi satu arah, komunikasi dua arah adalah penerapan
unsur komunikasi dalam proses belajar mengajar yang sudah lengkap. Bentuk
komunikasi ini merupakan bentuk paling interaktif dan sangat disarankan untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dua arah ini memungkinkan
adanya hubungan timbal balik dari peserta didik kepada pengajar.

6. Komunikasi Transaksi

Komunikasi transaksi merupakan bentuk yang paling luas dari proses belajar
mengajar. Biasanya ini bisa terjadi pada saat sesi diskusi antara peserta didik.
Guru biasanya hanya menjadi fasilitator yang menjaga supaya diskusi berlangsung
dengan baik. Komunikasi transaksi bisa diartikan sebagai proses komunikasi dari
banyak arah. Masing-masing yang terlibat dapat berkomunikasi satu dengan
lainnya.
7. Umpan Balik

Unsur lain dalam komunikasi yang bisa saja muncul yaitu umpan balik. Umpan
balik akan diberikan oleh peserta didik kepada pengajar maupun sebaliknya.
Biasanya umpan balik membuat komunikasi menjadi lebih hidup. Diskusi yang ada
menjadi kesempatan untuk membuka wawasan lebih banyak lagi. Tentu saja hal
ini menjadi sangat menarik.

8. Gangguan

Terakhir yaitu gangguan atau hambatan-hambatan tertentu yang bisa menjadi


unsur komunikasi. Dalam proses belajar mengajar pun hambatan ini bisa saja
cukup berpengaruh dalam memberikan gangguan tertentu. Komunikasi
pembelajaran menjadi kurang efektif dan penyampaian informasi edukatif tidak
bisa optimal dilakukan.

https://pakarkomunikasi.com/penerapan-unsur-komunikasi-dalam-proses-belajar-mengajar

Anda mungkin juga menyukai