Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Sofyandanu Setiadi, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Pitaloka Ayu Putu Bintang

NIM :B.131.18.0583

UNIVERSITAS SEMARANG

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS S1 MANAJEMEN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan
bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa.
Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka tidak menguasai bahasa
antara satu sama lain dan dengan tidak adanya kesinambungan tersebut mereka juga tidak dapat
menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan komunikasinya.
Hal ini juga yang menyebabkan adanya sekat dan kurang terkaitnya emosional satu sama lain.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang mempunyai
peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan, bahasa juga dapat dikategorikan
sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dan negeri dari ancaman-ancaman
perpecahan.
Di era globalisasi saat ini penggunaan bahasa sebagai media komunikasi sangatlah
terpengaruh oleh laju perkembangan teknologi dan informasi.  Terdapat dua pengaruh pada
bahasa setelah terkontaminasi dengan adanya laju teknologi dan informasi yang sangat cepat
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh positif yang dapat diperoleh
adalah dimana media teknologi informasi sangat memperlancar hubungan komunikasi antar
sesama. Mereka dapat menyampaikan segala komunikasi jarak jauh maupun jarak dekat dengan
sangat praktis dan efisien.
 Di pandang dari sisi lain, kemajuan teknologi dan cepatnya akses informasi juga
mempunyai dampak negatif yang sangat mempengaruhi kelangsungan dari bahasa yang telah
kita miliki dan kita sepakati untuk menjadi bahasa pemersatu bangsa serta tanah air yaitu bahasa
indonesia. Dapat kita ketahui barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa pergaulan yang sangat
berbeda dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan menurunnya kemampuan berbahasa
masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung juga akan mengurangi rasa nasionalisme yang
tertanam pada diri mereka. Sehingga benteng perahanan yang selama ini terbangun kukuh akan
lebih mudah untuk diporak-porandakan oleh musuh.
Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan suatu pembahasan yang
berjudul ” Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi” yang didalamnya akan mencakup
tentang pengertian bahasa, macam-macam bahasa serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
kebahasaan. Dan untuk pembahasan yang lebih mendetail, akan diulas secara terperinci dalam
bab pembahasan.
1.2  Rumusan Masalah

Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtut sesuai dengan
ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang menjadi
batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut ialah
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia ?


2. Jelaskan yang termasuk dalam macam-macam bahasa ?
3. Jelaskan karakteristik bahasa ?
4. Apa maksud dari bahasa negara ?
5. Apa tujuan dari mempelajari bahasa ?
6. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan yang terkait dengannya ?
7. Jelaskan mengenai bahasa sebagai alat komunikasi

1.3  Tujuan Pembelajaran

Adanya suatu diskusi dalam kelas yang kita lakukan sudah barang tentu semuanya
mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan tersebut berbada ataupun sama. Sedang
pembelajaran pada saat ini yaitu dengan judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi”
mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah :

1. Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara terperinci


2. Dapat memahami macam-macam bahasa yang ada pada saat ini
3. Dapat memaparkan maksud dari bahasa Negara
4. Dapat memahami karakteristik bahasa
5. Dapat memperoleh pengetahuan tentang tujuan mempelajari bahasa
6. Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan dengan ragam bahasa
7. Dapat memahami yang dimaksud bahasa sebagai alat komunikasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf , bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota masyarakat menginginkan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa
yang sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya bahasa-
bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini dapat
dikarenakan adanya perbedaan kultur, lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin
asumsi beberapa orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai
media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Mereka
memakai beberapa alat ataupun media untuk menyampaikan suatu kabar yang memang ingin
diinformasikan kepada pihak lain dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian yang ada dalam kamus tersebut, dapat
difahami bahwa bahasa juga dapat berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang ada
pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya.
Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta
lebih menitik beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang dihasilkannya.
Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah
hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan
sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan
oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui lisan, tulisan maupun
media lain yang sudah disepakati oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan
melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan dengan
menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa sekunder.
Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu berkomunikasi dengan
menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang memiliki ciri
khas tersendiri yang dapat berbada makna ketika diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda
Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda.
Misalnya kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang memiliki arti cinta, dalam Bahasa Indonesia
artinya adalah tempat tinggal burung atau binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari tulisan
adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan.
Bahasa lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukannya.
2.2 Macam Macam Bahasa

            Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah negara yang mempunyai
keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa indonesia yang terdiri dari deretan pulau-
pulau, saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke terdapat banyak suku bangsa
dan ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dapat disebabkan dari lingkungan hidup dan
kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut. Setelah diamati dan dicermati perbedaan-
perbedaan ini juga terjadi  pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata mempunyai
bahasa daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai lebih dari lima bahasa
yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal inilah yang menjadikan indonesia
terkenal dengan kemajemukannya.
            Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang ada disana tidak hanya
menggunakan satu bahasa saja, melainkan menggunakan beberapa bahasa yang berbeda satu
daerah dengan daerah yang lain dan bisa jadi walaupun mereka sama-sama orang yang
notabenenya adalah penduduk yang tinggal menetap dalam satu pulau atau provinsi bisa jadi
tidak faham dengan penyampaian lawan bicara dari daerah yang berbeda dalam satu pulau atau
provinsi tersbut.
            Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam bahasa yang ada dan
digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia ini. Adapun macam bahasa dapat
diklasifikasikan menurut daerah dimana bahasa itu digunakan, karena pada umumnya suatu
daerah yang telah mempunyai otonom dan kebudayaan sendiri, ia juga akan cenderung
mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas dan berbeda dari pada yang lain.
               Pengklasifikasian menurut daerah, pengguna bahasa ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu :
macam bahasa yang digunakan di daerah Sumatra, macam bahasa yang dipergunakan di derah
Maluku, macam bahasa yang dipergunakan di daerah  Sulawesi, macam bahasa yang digunakan
di daerah Kalimantan, bahasa yang digunakan di daerah Jawa, macam bahasa yang digunakan di
daerah Bali dan macam bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di
daerah Nusa Tenggara baik barat maupun timur.
2.2.1        Macam bahasa di Sumatra

            Adapun bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak kurang dari 20 bahasa yang
digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan untuk berkomunikasi. Adapun bahasa tersebut di
antaranya adalah :
1. Simulu                                           12. Simulur
2. Sikule                                            13. Riau
3. Rejang Lebong                              14. Pak-Pak
4. Orang Laut                                    15. Nias
5. Minangkabau                                16. Mentawai
6. Melayu                                          17. Mandailing
7. Lom                                               18. Lampung
8. Kubu                                             19. Karo
9. Gayo                                             20. Enggano
10. Batak                                             21. Angkola
11. Aceh                                              22. Alas

2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku


   Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa yang digunakan sebagai media
berkomunikasi yang dikarenakan adanya perbedaan pemakaian bahasa yang ada.
            Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan bahasa yang bermacam-
macam, diantara bahasa yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat yang bermukim dan
berdomisili disana adalah :
1. Timor                                
2. Tetun
3. Anibar
4. Solor
a. Rote
b. Roma
c. Pantar
d. Leti
e. Lain
f. Kroe
g. Kaisar
h. Kai
i. Kadang    
j. Helo
k. Goram            
l. Geloli
m. Buru
n. Belu
o. Banda
p. Aru
q. Ambelan
r. Alor
            Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan mempunyai bahasa yang berbeda
dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat yang
berdomisili di daerah ini adalah :
1. Taliabo
2. Sula
3. Bacan
2.2.3        Macam bahasa di daerah Sulawesi
            Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang ada
wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam bahasa yang ada di wilayah Sumatra, bahasa
yang digunakan sebagai media komunikasi juga bervariasi tidak monoton menggunakan satu
bahasa saja. Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi adalah :
1. Toraja
2. Napu
3. Pilpikoro
2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan
            Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau Kalimantan menggunakan
bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa yang difungsikan sebagai media
komunikasi oleh masyarakat Kalimantan adalah :
1. Klemautan                                     3. Kenya
2. Kayan                                            4. Iban
2.2.5        Macam bahasa yang digunakan di daerah Jawa
            Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga terdapat macam-macam
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang tinggal di jawa. Diantara
macam bahasa yang digunakan adalah :
1. Sunda                                3. Jawa
2. Madura
2.2.6        Macam bahasa yang digunakan didaerah Nusa Tenggara
     Sebagaimana yang ada di daerah Maluku, nusa tenggara juga mempunyai pembagian yang
lebih spesifik. Nusa tenggara seperti yang telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua
yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
            Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi oleh kebanyakan orang
yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :
1. Sumba
2. Sasak
            Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai
media komunikasi adalah :
1. Sasak                     3. Sumbawa
2. Timor
2.2.7        Macam bahasa yang dipergunakan di daerah Bali
            Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga mempunyai macam bahasa yang
biasa digunakan untuk menjalin komunikasi antar sesamanya. Adapun bahasa yang sering
digunakan berkomunikasi oleh masyarakat pulau dewata ini adalah bahasa sasak yang juga
digunakan oleh orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan pengamatan, maka akan ditarik
kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan juga sangat berpengaruh pada perkembangan
bahasa. Jika daerah tersebut letaknya tidak terlalu jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga
tidak akan terlalu jauh. 
            Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat banyak hususnya pada ranah
bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan banyak perbedaan yang ada sehingga dapat
menyebabkan perpecahan antar daerah, ras ataupun suku yang ada di negara indonesia ini. Untuk
mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan oleh banyaknya perbedaan macam bahasa,
sudah barang tentu seluruh masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa
pemersatu yaitu bahasa Indonesia.

2.3 Karakteristik Bahasa


Berikut ini terdapat beberapa karakteristik dalam bahasa, yakni sebagai berikut:
 Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun
dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang
lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang
tidak terbatas.
 Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan
perubahan sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja:
fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat
kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.
 Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa
itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan
yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis,
sintaksis maupun pada tataran leksikon. Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda
dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir
berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi
 Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai
bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat,
tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif
atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa
manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.

2.4 Bahasa Negara


            Suatu negara yang sudah merdeka dan tengah menjalankan kepemerintahannya pastilah
memerlukan suatu bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak dalam maupun pihak luar. Negara
juga pasti memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk berkomunikasi.
Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi tersebut berasal dari daerah atau suku yang
berbeda, akan tetapi mereka tetap dapat dipersatukan dalam hal tukar informasi. Dan biasanya
bahasa yang digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara ataupun
bahasa nasional.
            Herman RN tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya bahasa nasional dan bahasa negara di
Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Kedua kedudukan tersebut sangatlah penting dan harus
terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi maka fungsi Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan akan sirna. Hal yang demikian inilah yang sangat
menghawatirkan bangsa ini karena akan timbul perpecahan dimana-mana dan benteng
pertahanan terkuat Negara Indonesia akan mudah diruntuhkan oleh lawan.
            Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara Indonesia sama yaitu bahasa
Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan sebagai
bahasa nasional memiliki fungsi yang berbeda.dan dalam pembahasan ini akan lebih ditekankan
pada pembahasan Bahasa Indonesia yang berkedudukan dan berfungsi sebagai bahasa negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3. Alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan
pembangunan
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi                  (e. zaenal
arifin, 2008:13)
      Sebagaimana fungsi pertama bahasa indonesia sebagai bahasa negara yaitu berfungsi
sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia sangat berperan aktif dalam event-
event penting yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian atau pembaiatan,
pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan formal.
Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia, tidak diperbolehkan bagi para tenaga
pendidik maupun peserta didik untuk menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia kecuali pada
materi-materi kebahasaan yang memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa
daerah. Terdapat manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada tenaga pengajar
maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka melangsungkan proses belajar mengajar
mereka akan dapat memahami materi yang disampaikan ketika materi tersebut disanpaikan
dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
   Dalam fungsinya sebagai  alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelksanaan pembangunan, Bahasa Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi
sebagai penghubung antar suku ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan sebagai
media komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan terciptanya
komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini akan mudah terealisasikan
sebagaimana yang telah direncanakan.
   Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berpengertian bahwasanya Bahasa Indonesia adalah
bahasa yang dapat menciptakan jati diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain.
Budaya Indonesia yang berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut
menjadi budaya yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri.
2.5 Tujuan Mempelajari Bahasa
  Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap manusia pastilah mempunyai suatu tujuan
tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan ahir yang diinginkan antara satu individu dengan individu
yang lainnya akan berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk
mempelajari bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang melatar belakanginya.
   Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak senada, akan tetapi dalam mempelajari
bahasa terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum. Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin
apa-apa yang kita sampaikan dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena,
ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan komunikasi maka kita akan
menerima respon yang kurang baik selain itu bahasa yang kuang baik dan benar akan dapat
menimbulkan kesalahfahaman yang bisa berakibat fatal. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh
Gorys Keraf bahwa seorang yang belum mahir berbahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan,
karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna kepada orang
lain.
   Selain untuk memahamkan orang lain tujuan mempelajari bahasa adalah untuk dapat
menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi yang ada pada diri kita. Dengan
penguasaan bahasa yang baik dan benar, akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala
hal.
   Ada salah satu tujuan terpenting yang harus kita canangkan ketika kita mempelajari
bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran bahasa. Menurut penuturan Gorys Keraf (2004:1)
kemahiran bahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai
alat komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita untuk
mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam
mengembangkan kontrol social yang diingankan.
2.5 Fungsi Bahasa
1. Fungsi Personal atau Pribadi
Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si penutur menyatakan
sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat
bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini
pihak pendengar juga dapat menduga apakah si penutur sedang sedih, marah atau gembira.
2. Fungsi Direktif
Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatuf
tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan
sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki pembicara.
3. Fungsi Fatik
Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik. Artinya
bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau
solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti
pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini
tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai
dengan unsur paralinguistik, seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka
atau kedipan mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsure paralinguistik tidak
mempunyai makna.
4. Fungsi Referensial
Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk
membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada dalam budaya
pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa itu
adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di
sekelilingnya.
5. Fungsi Metalingual atau Metalinguistik
Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau metalinguistik.
Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Biasanya bahasa
digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi
dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal
ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan
dengan bahasa.
6. Fungsi Imajinatif
Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi
imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan; baik
yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini biasanya
berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan
penutur maupun para pendengarnya
2.6 Ragam Bahasa
            Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara bahasa itu
diutarakan oleh orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza (2002:3) memaparkan
bahwa ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang
dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu bergantung kepada tiga hal berikut ini:
1. Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan
2. Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
3. Topik yang dibicarakan/dituluskan
            Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut, dapat
diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah :
 Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi
1) Ragam lisan
Ragam hahasa lisan adalah bahasa yang dihasilakn oleh speech organ atau alat bicara
manusia berupa ucapan. Dalam penggunaanya bahasa lisan digunakan pada situasi dan
kondisi tertentu sebagaimana ia dibutuhkan oleh penggunanya. Bahasa lisan biasanya
digunakan pada komunikasi yang bersifat langsung atau adanya interaksi secara langsung
antara komunikator sebagai pengirim pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. Bahasa
lisan digunakan agar informasi yang hendak disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.
Penggunaan bahasa lisan pun cenderung lebih fleksibel tergantung situasi dan kondisi
dimana bahasa itu digunakan baik untuk penggunaan bahasa lisan yang baku maupun tidak.
2) Ragam tulisan
Ragam bahasa tulis merupakan bahasa yang dihasilkan dari susunan huruf sehingga
membentuk sebuah kata yang selanjutnya membentuk sebuah kalimat tertentu. Bahasa tulis
merupakan penggunaan bahasa yang memanfaatkan media tulis. Dalam penggunaannya,
seorang komunikator harus mampu menyusun tulisan dengan struktur kata dan taklimat yang
baik sehingga pesan yang disampaikan mampu diterima oleh komunikan.
 Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
1) Ragam Dialek
Ragam dialek merupakan variasi penggunaan bahasa yang umumnya dilatarbelakangi
oleh kondisi sosio kultural tertentu. Biasanya dialek ini berupa penekanan kata, ejaan, dan
juga gaya bahasa yang digunakan. Misalkan saja dialek orang Jawa berbeda dengan dialek

orang Sulawesi.

2) Ragam Idialek
Ragam idialek merupakan ujaran yang timbul dan hanya dipakai oleh seseorang yang
bisa saja berbeda dengan orang lain sehingga menjadi ciri khas orang tersebut. Ideolek ini
dipengarhuhi oleh latar belakang penutur. 
3) Ragam Sosialek
Ragam Sosial yaitu ragam bahasa yang sebagai norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil masyarakatnya.
 Ragam bahasa berdasarkan situasi
1) Ragam terpelajar
Ragam terpelajar ini merupakan variasi bahasa yang ditentukan oleh tingkat
pendidikan seseorang. Dalam hal ini ragam bahasa orang yang terpelajar dan tidak tentu
berbeda. Mereka yang berpendidikan tinggi tentu memiliki penggunaan bahasa yang lebih
baik dalam berkomunikasi.
2) Ragam resmi
Ragam resmi dapat disebut juga sebagai ragam bahasa baku, yang umumnya digunakan
pada situasi resmi. Di Indonesia ragam bahas resmi merupakan bahasa Indonesia yang
berdasarkan pada EYD (Ejaan yang di Sempurnakan).
3) Ragam tidak resmi
Ragam tidak resmi dapat pula disebut sebagai ragam bahasa sehari hari dalam
pergaulan. Artinya bahwa ragam tidak resmi ini adalah ragam bahasa yang biasa digunakan
oleh sebagian banyak orang adalah kehidupan sehari-hari.
 Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
Topik pembicaraan juga menentukan ragam bahasa yang digunakan. Topik pembicaraan
dapat menentukan perspektif bahasa sebagaimana dalam topik tersebut. Misalkan saja dalam
topik politik memiliki ragam bahasa sendiri, begitu pula dalam topik hukum dan juga
budaya bahkan kedokteran juga memiliki ragam tersendiri.
1) Ragam hukum
2) Ragam bisnis
3) Ragam sastra
4) Ragam kedokteran
 Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan dan ragam
tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai berikut:
 Ragam lisan, menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang
diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan lawan bicara.
 Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan
keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak tubuh dan
mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus dinyatakan dengan jelas
agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami isinya.
 Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam lisan baru
dapat dimengerti  jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu
yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu,
kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda.
 Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya  suara. Sedangkan
ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan
huruf miring.
 Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam
dialek,ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’
Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’

 Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan


 Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam
hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ciri-ciri ragam ilmiah:
 Bahasa Indonesia ragam baku
 Penggunaan kalimat efektif
 Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
 Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna kias
 Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
 Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
 Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
 Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.
 Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback.
 Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.
 Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
2.6 Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

 Fungsi Informasi
Dalam komunikasi bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi.
Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang teramat penting bagi tersampainya sebuah informasi
kepada penerimanya. Bahasa yang baik akan mempermudah sebuah informasi untuk diterima
dengan baik pula.

 Fungsi Ekspresi Diri


Dalam komunikasi bahasa berfungsi sebagai penyalur untuk mengeluarkan apa yang kita
kehendaki. Bahasa sebagai ekspresi diri dapat diartikan bahwa bahasa merupakan alat yang dapat
menginterprestasikan segala hal baik berupa gagasan, perasaan, ide dan lain sebagainya untuk
disampaikan kepada orang lain. Fungsi bahasa sebagai ekspresi diri ini memberikan kita
kebebasa dalam menyampaikan sebuah ekspresi diri.

 Fungsi Adaptasi dan Integrasi


Fungsi adaptasi dan integrasi ini bermakna bahwa bahasa menyatukan diri kita dalam
masyarakat. Bahasa menjadi modal bagi seorang manusia untuk beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan segala sesuatu yang ada pada lingkungannya. Lebih dari itu bahasa menjadi
pemersatu manusia dalam kehidupan masyarakat, bahkan bahasa menjadi faktor pemersatu antar
anggota masyarakat dalam satu negara.

 Fungsi Kontrol Sosial


Fungsi kontror sosial memiliki makna bahwa bahasa dapat digunakan untuk
mempengaruhi sikap dan juga pendapat orang lain. Dalam hal ini kemampuan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat tersebut dapat dijadikan sebagi alat guna mencapai satu
kehidupan masyarakat yang baik dan ideal.
 Fungsi Instrumental
Dalam hal ini bahasa digunakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan
bahwa bahasa dalam pemaknaanya sebagai alat komunikasi memiliki tujuan dari orang yang
menyampaikan bahasa atau informasi tersebut yakni agar lawan bicaranya melakukan apa yang
ia kehendaki.
 Fungsi Regulasi
Dalam hal ini bahasa berfungsi untuk mengatur dan juga mengendalikan seseorang.
Artinya bahwa bahasa dijadikan sebagai alat pengatur dan juga pengendali tingkah laku
seseorang. Hal ini biasanya digunakan dalam komunikasi organisasi yang meibatkan antara
pimpinan dan bawahan.

 Fungsi Interaksional
Fungsi interaksional memiliki arti bahwa bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi
dengan orang lain. Bahwa bahasa digunakan oleh manusia sebagai alat dalam bergaul dengan
sesamanya. Dalam hal ini bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
Manusia sebagai alat komunikasi mengingat manusia yang tak bisa hidup sendiri memerlukan
interaksi untuk senantiasa berhubungan dengan orang lain.

 Fungsi Personal
Bahasa memiliki fungsi untuk menyampaikan dan menggambarkan apa yang dirasakan
atau hendak disampaikan oleh penggunanya kepada orang lain. Bahasa dalam hal ini juga dapat
memberitahu keadaan pribadi seseorang. Misalkan saja melalui bahasa yang digunakan kita
dapat mengetahui kondisi orang tersebut apakah dia sedang sedih, marah maupun senang.

 Fungsi Heuritik
Dalam hal ini bahasa memiliki fungsi penting sebagai alat komunikasi dalam rangka
mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebuah ilmu pengetahuan akan dapat dipelajari
apabila tertuang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami oleh mereka yang mempelajarinya.

 Fungsi Imajinatif
Dalam hal ini bahasa berfungsi guna mengkomunikasikan sebuah imajinasi dalam diri
seseorang. Misalkan saja apa yang tertuang dalam sebuah novel fiksi merupakan hasil dari
imajinasi seseorang yang kemudian dibaca dan pesanya tersampaikan kepada pembacanya
sehingga terjadi sebuah arus komunikasi.

 Fungsi Representasional
Artinya bahwa komunikasi memiliki fungsi untuk menggambarkan sesuatu baik benda,
perasaan, gagasan, pesan, informasi dan sebagainya. Sebagai contoh komunikasi dapat
menjelaskan bahwa gula itu memiliki rasa yang manis, komunikasi juga dapat menjelaskan mana
benda yang disebut meja dan juga mana yang disebut kursi.
BAB III

KESIMPULAN

 
Dengan demikian perlu dapat ditarik kesimpulan bahwa  Bahasa adalah sistem simbol
bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer
dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sedangkan dari makna Bahasa itu terdapat
macam dan ragam bahasa yang telah dijelaskan di atas.
Selain terdapat macam dan ragam, bahasa juga bisa sebagai bahasa negara atau bahasa
nasional. Sedangkan bahasa negara adalah suatu bahasa yang memiliki sejenis
hubungan de facto atau de jure  dengan seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori
yang mereka duduki. Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa
mewakili identitas nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara alternatif
bisa merupakan sebuah penetapan yang diberikan pada satu bahasa atau lebih yang
dituturkan sebagai bahasa pertama di teritori sebuah negara.
Bahasa selain sebagai bahasa negara, bahasa juga memiliki sebuah tujuan dari
pembelajaran bahasa. Banyak orang yang belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang
berbeda. Ada yang belajar hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi
bacaan, ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada pula yang
belajar untuk gengsi-gengsian, dan ada pula yang belajar dengan berbagai tujuan khusus.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap
makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.
Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Dengan mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi kita juga menjadi lebih paham
bagaimana fungsi bahasa ternyata tanpa kita sadari sangat banyak. Tak sampai disitu
dengan mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi kita dapat mengetahui banyak hal.
Bahwa bahasa dalam penggunaanya sebagai alat komunikasi memiliki ragam yang
berbeda beda sebagaimana dan Diana komunikasi itu dilakukan. Oleh karenanya setelah
mempelajari ini kita menjadi lebih paham bagaimana menempatkan diri dalam
berkomunikasi. Dimana harus menggunakan bahasa yang resmi, tidak resmi dan lain
sebagainya.

SARAN

Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia perlu adanya
kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri. Sebagai generasi muda dan
salah satu cara untuk mencapainya yaitu dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan
mendalam serta menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Serta menerapkanya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa Indonesia secara
tepat dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai ragam bahasa. Serta
Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesame bangsa. 
DAFTAR PUSTAKA

 Finoza, Lamuddin. 2002.Komposisi Bahasa Indonesia.Cetakan ke-8. Jakarta: Diksi


Insan Mulia.
 Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa
Indah.
 Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran.2009Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.
 Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
 Pembelajaran Bahasa Indonesia, artikel diakses pada tanggal 14 September 2009
dari http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran bahasa-
indonesia/ )
 https://pakarkomunikasi.com/bahasa-sebagai-alat-komunikasi

Anda mungkin juga menyukai