Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI

MENGENAI KENAIKAN HARGA PANGAN


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Mata Pelajaran Sosiologi

Disusun Oleh:
1. Fatimah Badr M.A.S.
2. Khoerunisa Azalea P.
3. Sudanar
4. Wening Arum A.

Guru Mata Pelajaran:

Tamia Febri Nandini, S. Pd.

KELOMPOK 7

KELAS: X MERDEKA 2

SMA NEGERI 2 CILEUNGSI


Alamat: KOMPLEK METLAND TRANSYOGI JL. GANDARIA UTARA NO. 2 CILEUNGSI
Desa Cipenjo, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor Prov. Jawa Barat

TAHUN PELAJARAN 2023/204


ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga pangan


dan dampaknya terhadap ekonomi serta masyarakat. Faktor-faktor eksternal, seperti
perubahan iklim dan fluktuasi pasar global, bersinergi dengan variabel internal, termasuk
kebijakan pemerintah dan produksi pertanian, dalam membentuk tren kenaikan harga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga pangan menyebabkan peningkatan
biaya hidup, penurunan daya beli konsumen, dan risiko ketidaksetaraan akses pangan.
Implikasi ekonomi termasuk dampak negatif pada indeks inflasi dan potensi konflik sosial.
Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan investasi dalam teknologi pertanian,
perbaikan infrastruktur distribusi, dan kebijakan stabilisasi harga sebagai langkah-langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan kenaikan harga pangan. Temuan penelitian
ini memberikan wawasan yang penting bagi pengambil kebijakan dalam mengelola
kompleksitas dinamika harga pangan.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
kasih sayangnya yang memberikan kesehatan sehingga kami dapat mengerjakan Laporan
ini dengan penuh kesungguhan dan dapat terselesaikan sesuai apa yang telah direncanakan
sebelumnya. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Tamia Febri Nandini, S. Pd. Sebagai guru mata pelajaran sosiologi karena telah
memberi arahandan membimbing kami dalam melakukan penyusunan laporan
penelitian ini.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung secara moril maupun materil dalam
penyusunan tugas laporan ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa dapat disebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu penulis dalam menyusun laporan penelitian ini.
Kesungguhan dan ketekunan merupakan kunci dari pembuatan Laporan yang berjudul
“Kenaikan Harga Pangan”. Apa yang kami telah hasilkan ini sungguh hanyalah sebuah
karya yang belum dapat dikatakan sebagai suatu karya yang sempurna sebagaimana
layaknya apa yang di cita citakan oleh banyak pelajar. Selain itu, dibalik itu yang terpenting
bagi kami, agar kiranya karya yang amat sederhana ini dapat berguna terkhusus untuk kami
dan tentunya untuk para pelajar dan masyarakat umum.
Dengan berbangga hati dan kerendahan diri kami berharap sekiranya laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan laporan ini bisa menjadi bahan untuk pengetahuan bagi
masyarakat umum dan hanya kepada Allah SWT kita memohon semoga berkah dan rahmat
serta limpahan pahala dan berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita semua. Aamiin, ya
rabbal ‘alamiin.

Cileungsi, Oktober 2023

Penyusun

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 13
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................................... 14
A. Bahan Pangan............................................................................................................... 14
B. Fungsi Bahan Makanan Pokok .................................................................................... 19
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................................ 20
A. Jenis Penelitian............................................................................................................. 21
B. Metode Pengumpulan Data .......................................................................................... 21
C. Lokasi Penelitian ......................................................................................................... 22
D. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................................ 22
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................................ 23
A. Hasil Penelitian ............................................................................................................ 23
BAB V HASIL PENUTUPAN .............................................................................................. 24
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 24
B. Saran ............................................................................................................................. 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
aspek ekonomi, sosial, dan politik. Harga komoditas bahan pangan sendiri sangat
berpengaruh untuk kestabilan distribusi dan penawaran. Harga komoditas sering
mengalami perubahan dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu, produksi bahan pokok
mengalami gagal panen akibat cuaca, gangguan hama serta faktor perkembangan
harga bahan pokok akan mengganggu jalannya ditribusi.
Permasalahan mengenai kenaikan harga pangan, termasuk salah satu
permasalahan berat yang tentunya sering dialami oleh Indonesia setiap tahunnya, hal
ini sangat memberatkan masyarakat terutama yang berpenghasilan menengah
kebawah, dimulai dengan meningkatnya harga kelompok bahan pangan seperti padi,
kedelai, jagung, dan bahan pangan lainnya yang sudah mencapai kenaikan 100%.
Kenaikan harga barang pokok menjadikan masyarakat untuk lebih pintar
dalam mengolah keuangan dan membatasi atau bahkan tidak membeli barang-barang
yang tidak penting. Masyarakat yang terkena krisis perekonomian dituntut untuk
menghemat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kenaikan harga bahan
pangan Masyarakat dapat menggunakan barang subtitusi atau pengganti.
Daya beli masyarakat sangat dekat hubungannya dengan tingkat pendapatan
masyarakat. Apabila tingkat pendapatan masyarakat tinggi maka akan sangat
berpengaruh pada kemampuan daya beli masyarakat. Pendapatan masyarakat erat
hubungannya dengan pekerjaan yang dilakukan. Masyarakat yang tidak bekerja akan
menyebabkan ketiadaan pendapatan yang akhirnya akan berdampak pada daya beli
masyarakat. Daya beli masyarakat semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, konsumen akan berusaha melakukan kegiatan untuk pemenuhan
kebutuhannya. Terutama kebutuhan pangan yang menjadi kebutuhan pokok
penduduk.
Naiknya harga bahan pokok bisa berakibat pada kesejahteraan masyarakat
yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhannya, akan tetapi setelah
kelangkaan bahan-bahan pokok, masyarakat mulai membatasinya. Harga adalah
menyatakan posisi nilai produk yang dibuat oleh produsen. Harga dalam ekonomi
termasuk salah satu unsur pemasaran yang bisa menghasilkan pendapatan. Secara

4
garis besar ketika harga suatu barang tinggi, hanya sabagian orang yang mau dan
mampu membelinya, hal tersebut berakibat pada jumlah barang yang dibelinya hanya
akan sedikit. Namun jika harga barang tersebut diturunkan, maka akan lebih banyak
orang yang mau dan mampu membelinya sehingga jumlah barang yang dibeli semakin
banyak. Hal ini sangat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Dimana
masyarakat juga harus lebih mengutamakan kebutuhan primer yang berperan dalam
kehidupan sehari-hari dan harus mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier.
Hal ini menjadi salah suatu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Dampak kenaikan harga bahan pokok juga bisa mengancam kesejahteraan masyarakat
terutama mayarakat menengah kebawah. Himpitan ekonomi rumah tangga ditambah
biaya hidup yang semakin mahal, akan berakibat pada bertambahnya beban hidup
rakyat kecil pada saat ini. Apabila kebutuhan hidup terpenuhi maka segala kebutuhan
hidup baik yang rohani maupun jasmani untuk mencapai kehidupan yang tentram.
Faktor yang menyebabkan harga sembako melonjak (naik) disebabkan
kebutuhan pokok selalu mengalami fluktuasi harga. Ada kalanya harga mengalami
kenaikan dan penurunan. Hal ini berakibat pada tinggi rendahnya permintaan dan
penawaran konsumen terhadap suatu barang tertentu maupun pada proses produksi.
Kenaikan harga juga disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhi kenaikan
harga kebutuhan pokok (sembako) yaitu kelangkaan barang atau ketersediaan
terbatas. Karena keperluan akan bahan pokok tersebut, para pedagang memanfaatkan
dengan menjual kebutuhan bahan pokok, salah satunya adalah menjual sembako.
Meskipun sebenarnya harga sembako sering mengalami ketidakstabilan harga bahkan
sering mengalami kenaikan yang disebabkan faktor-faktor tertentu.
Kebutuhan masyarakat memang semakin tinggi, kebutuhan manusia itu juga
luas dan kompleks, antara lain meliputi kebutuhan dasar dan fisik akan makanan,
pakaian, dan kebutuhan lainnya. Dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat ini
menyebabkan pasar harus mampu memenuhi segala keinginan konsumen.
Pemenuhan kebutuhan pangan bagi setiap penduduk merupakan hak asasi
manusia yang harus diupayakan oleh pemerintah. Kewenangan juga memberlakukan
kontrol harga langsung untuk melindungi pasar lokal yang terpengaruh oleh harga
pasar dunia, dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi harga lokal dan
dengan demikian permintaan pangan lokal dapat terjaga Konsumsi nya dan diperlukan
aksesibilitas fisik dan ekonomi terhadap pangan.

5
Kebutuhan dasar hidup manusia bisa disebut juga sebagai pangan, pangan juga
di kategorikan sebagai bentuk kebutuhan masyarakat, pada umumnya bahan yang
sudah di kategorikan sebagai bahan pangan lebih banyak mengandung karbohidrat.
Pangan juga disebut sebagai kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi
setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan hak asasi manusia,
sebagaimana dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) dijelaskan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan
mempunyai arti dan peran yang penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan
pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan
ketidakstabilan ekonomi dan berbagai masalah sosial dan juga masalah politik bisa
menjadi sebab ketahanan pangan menjadi terganggu.
Ketahanan pangan di butuhkan oleh masyarakat yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutu, aman, merata, dan
terjangkau. Ketahanan pangan mencakup tiga unsur pokok yang meliputi ketersediaan
pangan, distribusi, dan konsumsi. Ketiga unsur tersebut harus terpenuhi agar
ketahanan pangan dapat tercapai.
Unsur ketersedian pangan juga berfungsi menjamin pasokan pangan untuk
memenuhi seluruh kebutuhan penduduk, baik dari segi keragaman, dan keamanannya.
Unsur distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien
untuk menjamin agar seluruh masyarakat dapat memperoleh pangan dalam jumlah
dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dan dengan harga yang terjangkau. Unsur
konsumsi berfungsi untuk mengarahkan agar pola pemanataan pangan memenuhi
kaidah mutu, keragaman, keamanan, dan kehalalannya.
Permasalahan ketahanan pangan erat kaitannya dengan permintaan bahan
pokok yang naik secara drastis, yang kemudian membuat harga bahan-bahan pokok
menjadi naik. Sementara itu kenaikan harga menjelang lebaran atau Hari Raya Idul
Fitri adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi masyarakat
Indonesia. Fenomena ini sebenarnya hal yang wajar, dimana ada peningkatan
permintaan, maka harga pun melonjak.
Faktor iklim juga ikut mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok karena
kondisi iklim yang tak menentu membuat petani kewalahan. Waktu panen petani yang
tak jelas karena waktu yang berubah-ubah, kadang hujan berkepanjangan, atau

6
kemarau berkepanjagan, atau kemarau dimusim hujan. Kondisi tersebut dapat
menggangu komoditas pertanian, akibatnya kelangkaan bahan pokok pun terjadi.
Selain itu karena adanya hukum permintaan dan penawaran adalah salah satu
hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik. Teori permintaan
menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori
penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran suatu barang.
Salah satunya beras digunakan sebagai bahan makanan pokok yang termasuk
kedalam pangan untuk sebagian besar penduduk Indonesia. Sementara itu kebijakan
pemerintah dalam perberasan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
ekonomi dan politik di Indonesia. Peranan sektor pertanian seperti yang diharapkan
dalam proses pembangunan, sedikitnya mencakup empat aspek: Pertama,
kemampuannya dalam menyediakan pangan bagi rakyat. Kedua, memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat. Ketiga, menghemat dan menghimpun devisa dan
yang keempat, sebagai dasar yang memberikan dukungan terhadap sektor yang lain.
Sedangkan Barang pokok pada saat ini sedang mengalami naik turunnya
harga, Sehingga membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari. Hal ini merupakan masalah dan harus dicari jalan keluarnya. Apabila
bahan-bahan pokok seperti beras, minyak tanah/gas elpiji, minyak goreng dan lain-
lain akan habis suatu saat nanti, itu akan berpengaruh terhadap keturunan kita. Hal
tersebut akan berdampak terhadap tingkat produksi pasar tradisional karena akan
terus-menerus bergantung pada produk impor, dan tidak mau memanfaatkan sumber
daya yang ada dalam negeri, dan itu akan menimbulkan rasa malas dalam bekerja
keras untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.
Pemenuhan kebutuhan pokok tersebut, selain dipengaruhinya ketersediaan
barang juga dipengaruhi oleh faktor harga barang yang berkaitan dengan daya beli
masyarakat. Ketika dalam kondisi harga kebutuhan pokok meningkat drastis, maka
sebagian besar masyarakat mengeluh, dan kemudian akan menambah beban anggaran
yang dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari. Menyikapi permasalahan tersebut
masyarakat berinisiatif untuk meminimalisir kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat mengambil langkah dengan cara memperkecil pengeluaran dan
mengurangi jumlah barang yang akan dibeli. Contohnya, Pada saat menjelang lebaran
harga barang mengalami peningkatan yang sangat pesat, karena jumlah barang yang
diminta terus meningkat, sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung kurang.
Namun ketika tidak terjadi lebaran atau hari besar lainnya, jumlah barang yang

7
diminta relatif dan jumlah barang yang disediakan juga relatif. Relatif disini berarti
tidak mengalami kenaikan dan tidak mengalami penurunan terhadap jumlah barang
dan harga barang itu sendiri.
Diberbagai bagian dari Indonesia tidak ada satu daerah pun yang mengalami
kenaikan kebutuhan pokok. Hampir mayoritas daerah Indonesia mengalami kenaikan
kebutuhan pokok saat menejelang lebaran.
Pemerintah telah berupaya untuk melakukan langkah guna menekan harga
kebutuhan pokok tidak melambung tinggi. Namun pada kenyataannya upaya
pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok belum juga
menunjukkan hasil yang maksimal, masih terdapat kecurangan yang dilakukan oleh
pedagang yang mengingnkan keuntungan yang lebih banyak.
Barang pokok pada saat ini sedang mengalami naik turunnya harga, Sehingga
membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Hal ini
menjadi hal yang mesti diatasi dan dicari jalan keluarnya. Apabila bahan-bahan pokok
seperti beras, minyak tanah/Gas elpiji, minyak goreng dan lain-lain akan habis suatu
saat nanti, itu akan berpengaruh terhadap keturunan kita. Hal tersebut akan berdampak
terhadap masalah untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi pasar tradisional
karena akan terus-menerus bergantung pada produk impor, dan tidak mau
memanfaatkan sumber daya yang ada dalam negeri, dan itu akan menimbulkan rasa
malas dalam bekerja keras untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.
Harga memegang peran penting dalam mengambil keputusan jangka panjang
maupun jangka pendek, dalam jangka panjang harga itu hendaknya memberi optimis
untuk alokasi sumber daya dan kepuasan konsumen. Dalam jangka pendek, harga-
harga itu harus memudahkan perdagangan dan arus peredaran yang yang tepat
waktunya. Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjual belikan ditentukan
oleh permintaan dan penawaran dari barang tersebut. Oleh karena itu penyesuain
harga bagi masyarakat sangatlah penting terutama bagi penjual karena harga pangan
menentukan pendapatan mereka.
Selain harga, kualitas bahan pangan juga diperlukan untuk menciptakan
kesejahteraan bagi masyarakatnya. Peranan bahan pangan juga sangat mempengaruhi
seperti Peranan sektor pertanian yang tangguh seperti yang diharapkan dalam proses
pembangunan, sedikitnya mencakup empat aspek: Pertama, kemampuannya dalam
menyediakan pangan bagi rakyat.

8
Kedua, memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Ketiga, menghemat
dan menghimpun devisa dan yang keempat, sebagai dasar yang memberikan
dukungan terhadap sektor yang lain (Laksono, 2008). Menurut teori ekonomi
neoklasik perilaku konsumen, setiap konsumen individu dihadapkan dengan harga
pasar ditentukan dari berbagai komoditas, dengan konsumen yang hanya memiliki
penghasilan uang dikenal dan tetap.
Kenaikan harga yang dilakukan oleh pedagang sembako di Pasar juga
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. ketika persediaan barang melimpah, dan
harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang. Dari pernyataan tersebut,
pendapat umum mengenai hubungan terbalik antara persediaan barang dengan harga,
karena pada kenyataannya harga tidak bergantung pada permintaan saja tetapi juga
bergantung pada kekuatan penawaran.
Pengembangan komoditas pertanian memerlukan pemahaman tentang prospek
pasar, kemampuan sumberdaya dan potensi teknologi. Ketidakseimbangan antara
penawaran dan permintaan akan mempengaruhi harga dan profitabilitas, sehingga
memerlukan kebijakan intervensi dan perencanaan untuk menghadapi keadaan
tersebut. Proyeksi permintaan ataupun penawaran sangat penting bagi perencanaan
produksi yang akan berdampak pada berapa besar tingkat pasokan untuk menjaga
stabilitas harga.
Hasil proyeksi permintaan komoditas pangan berguna sebagai salah satu bahan
masukan dalam menentukan target produksi komoditas pangan, berapa besar yang
dibutuhkan serta gambaran perkembangan harga kedepan.
Sementara itu proyeksi penawaran komoditas pangan berguna sebagai
gambaran tingkat produksi komoditas pertanian bersangkutan yang dapat dicapai
berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan. Dengan membandingkan hasil proyeksi
permintaan dan penawaran dapat diketahui status neraca permintaan dan penawaran
komoditas bersangkutan apakah dalam keadaan surplus atau defisit. Dalam jangka
pendek dan menengah kondisi ini akan terkait dengan arus distribusi komoditi pangan
yang berdampak pada stabilitas harga Negara Indonesia merupakan negara yang
mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini terbukti dengan
keadaan tanah Indonesia yang sangat subur.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki peran penting sebagai produsen bahan
pangan di mata dunia. Indonesia merupakan produsen beras terbesar ketiga dunia
setelah China dan India. Kontribusi Indonesia terhadap produksi beras dunia sebesar

9
8,5 persen atau 51 juta ton. Penduduk Indonesia merupakan konsumen beras terbesar
di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 154 kg per orang per tahun, apabila
dibandingkan dengan penduduk China dan India.
Selain itu kenaikan harga juga berpengaruh pada tingkat pembelian konsumen.
Ketika terjadi kenaikan harga pembeli mengurangi jumlah pembelian. Ini sejalan
dengan faktor penyebab kenaikan harga oleh pedagang di Pasar Uka yaitu produksi
dan sumber pasokan. Dimana pedagang menyampaikan bahwa ketika produksi
mengalami kegagalan maka hasil panen akan berkurang sehingga sumber pasokan
yang seharusnya memenuhi.
Sebagai kebutuhan dasar bagi manusia maka pangan yang berkualitas sangat
dibutuhkan untuk dikonsumsi dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk pembangunan bangsa. Bangsa yang besar dan kuat sudah barang
tentu diperlukan tokoh-tokoh calon pemimpin bangsa yang tangguh dan berkualitas
yang dimulai dari ketersediaan pangan yang berkualitas sedini mungkin yang
disediakan dalam keluarga. Menurut Hafsah, pangan memegang peranan penting
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemenuhan
penyediaan pangan juga tergolong sebagai hak asasi manusia. Kemampuan
menyediakan pangan bagi rakyat merupakan indikator kemajuan suatu bangsa
(Hafsah, 2006:13).
Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta
perkembangan teknologi, diperlukan inovasi produk olahan dari hasil pertanian yang
terus menerus dalam hal jenis, bentuk, kemasan, maupun teknikteknik pemasaran
secara terpadu. Industri juga dituntut untuk dapat menyediakan produk-produk pangan
olahan yang menarik dengan mutu yang baik, bergizi, aman serta memiliki harga jual
yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bagian latar belakang mengenai
“Kenaikan Harga Pangan” ini, maka penulis dapat mengambil permasalahan sebagai
berikut:
1. Sejak kapan bapak/ibu memulai usaha sebagai penjual bahan pangan?
2. Mengapa bapakk/ibu memilih usaha ini?
3. Menurut bapak/ibu apa peranan bahan pangan dalam aspek kehidupan
masyarakat?
4. Bagaimana jika bahan pangan terjadi kenaikan harga?
5. Siapa saja yang akan di rugikan dari kenaikan harga pangan tersebut?
6. Apa yang menyebabkan harga bahan pangan naik?
7. Mengapa harga bahan pangan bisa terjadi kenaikan?
8. Apa yang dilakukan masyarakat untuk mengatasinya?
9. Bagaimana stok bahan pangan di pasar saat ini?
10. Mengapa banyak yang mengeluhkan kenaikan harga bahan pangan?
11. Siapa yang paling dirugikan atas kenaikan harga bahan pangan?
12. Bagaiamana daya beli masyarakat terhadap bahan pangan sejak terjadi kenaikan
harga?
13. Apa dampak dari kenaikan harga bahan pangan kepada pedagang?
14. Mengapa para pedagang merasa dirugikan atas kenaikan harga bahan pangan?
15. Tindakan apa yang sejauh ini dilakukan oleh pemerintah?
16. Bagaimana dampak kenaikan harga bahan pangan terhadap penjualan,
bapakk/ibu?
17. Apa yang bapakk/ibu harapkan terkait kenaikan harga bahan pangan?
18. Bagaimana cara bapakk/ibu menjual harga bahan pangan?
19. Bagaimana cara bapakk/ibu mengatasi kenaikan harga bahan pangan?
20. Hal apa yang ingin bapak/ibu suarakan kedepannya jika terjadi lagi kenaikan harga
pangan?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan laporan penelitian ini mengenai “Kenaikan Harga
Pangan” ini didasari oleh rumusan masalah yang telah disusun sebelumnya.
Beberapa tujuan penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Berdasarkan
permasalahan yang dirumuskan maka tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut:

11
1. Untuk mengetahui peranan bahan pangan bagi kehidupan bermasyarakat.
2. Untuk mengetahui dampak apa saja yang akan di timbulkan dari kenaikan harga
pangan.
3. Untuk mengetahui siapa saja pihak yang di rugikan dalam kenaikan harga pangan
tersebut.
4. Untuk mengetahui solusi dari penyelesaian masalah tersebut.
5. Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait kenaikan
harga pangan.
6. Untuk mengetahui siapa saja yang di rugikan dari kenaikan harga pangan.
7. Dapat menambah wawasan dan informasi mengenai penyebab kenaikan harga
pangan.
8. Bagi siswa tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan serta
informasi tentang kenaikan harga pangan.
9. Untuk mengetahui dampak kenaikan harga pangan dalam kesejahteraan
masyarakat.
10. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kenaikan harga pangan.
11. Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakukan pemerintah pada kenaikan
harga bahan pangan.
12. Untuk mengetahui sumber permasalahan yang terjadi dalam kenaikan bahan
pangan.
13. Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakukan pertama kali dalam
memecahkan masalah kenaikan harga bahan pangan.
14. Untuk menyampaikan pendapat masyarakat tentang kenaikan harga bahan
pangan.
15. Untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan manusia secara berkala.
16. Untuk mengetahui solusi apa yang bisa dilakukan pedagang dalam menghadapi
kenaikan harga bahan pangan.
17. Untuk mengetahui kelangkaan bahan pangan yang ada di pasar.
18. Untuk mengetahui cara mengelola harga jual yang disebabkan oleh kenaikan
harga bahan pangan.
19. Untuk mengetahui sebab kenaikan bahan pangan.
20. Untuk mengetahui panduan cara menghadapi kenaikan harga bahan pangan.

12
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dalam penyusunan laporan “Kenaikan Harga Pangan” sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh informasi mengenai harga bahan pangan, mengetahui
stratergi dari kedua belah pihak.
2. Bagi Pedagang
Dengan permasalahan yang kita ambil dapat memberikan sebuah solusi bahwa
pedagang dapat menyesuaikan harga pangan dengan harga jual.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan agar dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai
penelitian yang terkait dengan adanya “Kenaikan Harga Pangan”.

13
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Bahan Pangan
1. Pengertian Bahan Pangan
Pangan termasuk kedalam jenis kebutuhan yang paling dasar yang harus
dimiliki oleh setiap manusia. Oleh karena itu, terpenuhinya pangan merupakan suatu
hak asasi manusia yang paling dasar dimana pemenuhannya harus di tanggung jawab
pemerintah kepada rakyatnya. Hal tersebut juga disebutkan dalam UU No. 18 tahun
2012 Pasal 1 bahwa pangan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan konsumsi pangan harus cukup,
bermutu, aman dan bergizi seimbang dimana hal tersebut harus diwujudkan oleh
negara. Pengertian pangan menurut UU No.18 tahun 2012 Pasal 1 yaitu segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Menurut Suharjo (1986) bahan pangan termasuk ke dalam bahan-bahan yang
dimakan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan dan
penggantian jaringan tubuh yang rusak. Sedangkan menurut FAO Organisasi Pangan
dan Pertanian Food and Agriculture Organization (2011) pangan adalah sesuatu yang
dikonsumsi secara konsisten dalam jumlah tertentu dan berubah menjadi bagian
umum dari rutinitas makan yang berlebihan sebagaimana menjadi sumber utama
energi dan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Dalam Undang Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Setneg, 1996),
pangan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman.Sedangkan definisi pangan menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan
(Setneg, 2002) adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman

14
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman. Penyelenggaraan Pangan dilakukan dengan berdasarkan atas
asas kedaulatan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian menurut pendapat di atas bahwa bahan
pangan adalah bahan dasar, yang harus di penuhi untuk memenuhi kebutuhan dan
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan pergantian jaringan tubuh yang rusak.

2. Pengelompokan Bahan Pangan


Pokok rencana strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014 (Kementerian
Pertanian, 2010) mengelompokkan komoditas pangan penting ke dalam dua
kelompok yaitu pangan nabati dan pangan hewani. Pangan nabati terdiri dari 10, yang
terdiri dari beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayuran, buah-
buahan, minyak goring dan gula putih. Sedangkan pangan hewani terdiri dari lima
komoditas yang meliputi daging sapi dan kerbau, daging ayam, telur, susu, dan ikan.
Badan Pusat Statistik (BPS,2011) membagi bahan pangan ke dalam sembilan
kelompok yang meliputi:
1) Padi-padian 4) Minyak dan 7) Gula pasir dan
(beras, jagung, lemak (minyak gula merah.
dan terigu). kelapa, minyak
sawit, dan
minyak lainnya).
2) Umbi-umbian 5) Buah/biji 8) Sayuran dan
(singkong, ubi berminyak buah.
jalar, kentang, (kelapa dan
sagu, dan umbi kemiri).
lainnya).
3) Pangan hewani 6) Kacang-kacangan 9) Bahan lainnya
(daging (kedelai, kacang seperti minuman
ruminansia, tanah, kacang dan bumbu-
daging unggas, hijau, dan kacang bumbu.
telur, susu, dan lainnya).
ikan).

15
Dapat disimpulkan bahwa pengelompokan bahan pangan terdiri dari dua
kelompok yaitu pangan nabati yang terdiri dari10 jenis dan pangan hewani yang terdiri
dari 5 jenis, yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Penggolongan Bahan Makanan
1) Berdasarkan sumber
Secara garis besar bahan makanan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
dari sumbernya yaitu bahan makanan hewani dan bahan makan nabati. Bahan
makanan hewani adalah bahan makanan yang merupakan produk dari hewan
atau bahan makanan olahan yang berasal dari hewan. Kebanyakan merupakan
sumber protein dan lemak bagi tubuh.
2) Berdasarkan fungsi zat gizi
Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak
dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses
metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
3) Sumber energi
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan
proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang
berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bahan
pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain: nasi, jagung, talas
merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber
lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Dapat disimpulkan bahwa penggolongan jenis bahan pangan mempunyai
sumber yang berbeda beda dan mempunyai manfaat yang masing masing zat
tersebut dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia.

4. Jenis-Jenis Bahan Makanan Pokok


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk dalam
ketersediaannya pada berbagai bahan makanan. Jadi, berikut adalah jenis-jenis bahan
makanan pokok yaitu, sebagai berikut:
1) Beras
Beras merupakan makanan pokok orang Indonesia yang paling terkenal.
Sebenarnya tidak hanya di Indonesia, beras atau nasi juga menjadi makanan
pokok di banyak negara di dunia, terutama di benua Asia. Sebab, nasi putih
memang bisa menjadi sumber energi yang baik untuk tubuh. Dikutip dari

16
Pedoman Gizi Seimbang Kemenkes, dalam seporsi nasi atau sekitar 100 gram
nasi putih, terdapat hampir 174 kalori, 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat.
Sayangnya, makanan pokok ini banyak mengandung gula, sehingga tidak
disarankan untuk penderita diabetes atau orang yang sedang membatasi asupan
gula. Saat ini sudah tersedia berbagai jenis nasi yang lebih sehat dari nasi putih
seperti nasi merah, nasi dari beras hitam, hingga nasi coklat. Jadi, jika Anda
bosan dengan nasi putih, cukup ganti jenis nasi dengan jenis yang lebih sehat.
2) Singkong
Di banyak bagian di Indonesia, Singkong menjadi makanan pokok.
Tumbuhan akar ini biasa diolah menjadi berbagai masakan mulai dari singkong
goreng, singkong rebus, hingga tiwul. Singkong merupakan salah satu makanan
paling padat nutrisi. Sebagai alternatif makanan selain nasi, dalam sekitar 120
gram singkong terkandung 40 gram karbohidrat, 146 kalori dan 2 gram serat,
gula, dan protein.
3) Sagu
Sagu merupakan makanan pokok untuk masyarakat di Indonesia bagian
timur. Makanan yang didapatkan dari pohon bernama sama ini, biasa diolah
menjadi papeda dan disajikan bersama ikan kuah kuning serta sayur. Sagu
sebenarnya tidak mengandung terlalu banyak nutrisi. Namun, makanan ini bisa
menjadi sumber energi yang baik karena kandungan karbohidrat dan kalorinya
tinggi. Di dalamnya juga sebenarnya masih terdapat mineral seperti zat besi,
kalium, dan kalsium. Selain itu, sagu juga mengandung vitamin dan asam folat.
Hanya saja jumlahnya tidak banyak.
4) Jagung
Sudah pernah dengar makanan nasi jagung? Ini adalah salah satu
makanan pokok Indonesia yang terkenal, selain nasi. Daerah di Indonesia yang
menjadikan jagung sebagai makanan pokok adalah masyarakat Madura dan
beberapa daerah di Jawa Timur. Sedikit berbeda dari sumber karbohidrat
lainnya, makanan ini juga kaya vitamin, mineral, dan serat. Dalam satu porsi
jagung manis atau sekitar 160 gram, terdapat 177 kalori dan 41 gram
karbohidrat. Sementara untuk alternatif pengganti satu porsi nasi atau dalam 125
gram jagung segar mengandung 90,2 kalori.

17
5) Ubi
Ubi bisa menjadi pengganti yang lebih sehat bagi orang yang sedang diet
atau ingin mengurangi nasi. Sebab, makanan ini merupakan sumber energi yang
baik sekaligus memberikan anda serat, vitamin, dan mineral. Bahkan, ubi jalar
sangatlah kaya akan vitamin A, vitamin C, dan mineral mangan. Ketiganya
sangatlah penting untuk kesehatan tubuh dan bisa mengurangi risiko munculnya
berbagai penyakit berbahaya.
6) Pisang
Tahukah kalian jika pisang adalah buah paling populer sedunia? Tidak
hanya dinikmati langsung sebagai makanan manis, pisang ternyata juga
dijadikan makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Di beberapa negara
lain di benua Afrika dan di negara-negara Amerika Selatan, buah ini juga biasa
disajikan sebagai pendamping daging dan sayur. Namun, jenis pisang yang
digunakan tentu berbeda dari pisang yang biasa diolah untuk kue atau untuk
dimakan langsung.
Sebagai pengganti nasi, pisang sendiri memiliki kandungan kalori yang
berbeda-beda jika dilihat dari jenis buahnya. Satu porsi pisang ambon atau setara
100 gram nasi mengandung 74,2 kalori, pisang barangan 236 kalori dan pisang
raja mengandung 126 kalori. Pisang juga kaya akan kalium atau yang bisa
disebut juga sebagai potasium. Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan
cairan di tubuh dan mengatur penyerapan dan pembuangan nutrisi di sel. Kalium
juga diperlukan untuk membantu otot berkontraksi, termasuk otot jantung.
Sehingga, mineral ini juga penting untuk menjaga detak jantung tetap teratur
dan menstabilkan tekanan darah.
Selain jenis-jenis dari bahan makanan pokok ada juga jenis-jenis pangan
berdasarkan cara perolehannya, yang dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Pangan Segar
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang
dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku
pengolahan pangan (UU RI No. 18 tahun 2012).
b. Pangan Olahan
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara
atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan (UU RI No. 18
tahun 2012).

18
c. Pangan Olahan Tertentu
Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara
atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Sedangkan
pangan Olahan Tertentu adalah pangan olahan untuk konsumsi bagi
kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas
kesehatan kelompok tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa jenis bahan pokok adalah macam macam jenis
makanan pokok yang cara perolehannya dapat dibedakan menjadi 3 dan
mempunyai fungsi yang berbeda beda di setiap jenis nya.

B. Fungsi Bahan Makanan Pokok


Sebagian besar makanan pokok mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.
Karbohidrat ini memiliki fungsi sebagai sumber energi dan bahan bakar tubuh. Selain
itu kandungan makanan pokok dapat merangsang fungsi normal otak. Kandungan lain
seperti mineral dan vitamin dalam makanan pokok juga dapat meningkatkan
metabolisme semua organ yang akan memicu meningkatnya energi.

19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang di gunakan merupakan
penelitian kualitatif. Jenis Penelitian Kualitatif Menurut Moloeng, (2007: 6)
merupakan jenis penelitian kualitatif adalah penelitian dengan tujuan untuk
memahami fenomena mengenai apa yang dialami subyek penelitian secara
menyeluruh dengan cara deskripsi. Entah dalam bentuk kata-kata serta bahasa, pada
konteks khusus yang dialami serta dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan
ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat
yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari
penelitian kualitatif merupakan proses dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian
kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan
atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu
peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).
B. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara
narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa
informasi merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah
tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan
atau pendapatnya mengenai suatu hal Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk
berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis, pencari kerja, peneliti, dan
sebagainya.
2. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan sebuah penelitian.

20
C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Jl. Mandor Senan Rumah Makan Nasi Padang.
Peneliti memilih lokasi di Jl. Mandor Senan Rumah Makan Nasi Padang, karena
berdasarkan pengamatan.
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penilitian ini adalah wawancara atau


interview. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab
lisan yang berlansung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Komunikasi
berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga
gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata
secara verbal. Wawancara (Interview) yaitu melakukan tanya jawab atau
mengkonfirmasikan kepada sample peneliti dengan sistematis (struktur).

2. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Berikut langkah-langkah pengumpulan data penelitian:

1. Menentukan tujuan serta jenis dari wawancara.

2. Menentukan informasi.

3. Menyiapkan alat dan bahan wawancara.

4. Melakukan wawancara dengan etika dan juga teknik yang baik.

5. Menolah dan menganalisis.

3. Analisi Data
Menurut Moleong (2002: 103), analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar dengan demikian maka data-data yang lebih mudah dibaca dan
disimpulkan. Sedangkan menurut Taylor (1975: 79), data adalah sebagai proses
yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis.

21
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu
dengan cara menghimpun data-data faktual dan mendiskripsikan. Data berasal
dari pedagang yang diperoleh dari hasil wawancara yang telah diberikan.

22
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diberikan pemaparan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian di Jl.
Mandor Senan Rumah Makan Nasi Padang, Penjelasan yang diberikan merupakan
menjabaran dari rumusan masalah yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian
yang difokuskan kepada masyarakat khususnya para pedagang bahan pangan.
Sebagai bahan kajian data peneliti melakukan aktivitas pencarian data melalui
wawancara mendalam kepada para pedagang khususnya para pengolah bahan
pangan Observasi dan dokumentasi telah dilakukan selama penelitian berlangsung
serta menghasilkan beberapa data yang dapat dijadikan sebagai pengolahan data.
Hasil penelitian serta hasil wawancara yang sudah kami lakukan
mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan pangan sangat berpengaruh dalam
kegiatan jual beli baik pada barang setengah jadi maupun barang yang sudah jadi.
Kegiatan wawancara yang kami lakukan bertujuan agar bisa mengetahui aspirasi
serta pendapat masyarakat terkait tentang kenaikan harga pangan.
Berdasarkan hasil yang kami temukan saat penelitian berlangsung dapat di
simpulkan bahwa kenaikan harga bahan pangan mempunyai dampak bagi
kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Hal ini
dapat diatasi dengan kesadaran masyarakat dari pihak pedagang maupun pembeli
agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang masih terjangkau
secara ekonomi.

23
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Kenaikan harga bahan pangan" maka
kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam aspek
ekonomi, sosial, dan politik. Jika Harga komoditas bahan pangan mengalami
kelonjakan harga maka akan sangat berpengaruh untuk kestabilan distribusi dan
penawaran.
2. Terjadinya kenaikan harga bahan pangan juga disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti gangguan hama, perubahan serta perkembangan harga bahan pangan,
juga cuaca ekstrem juga dapat menjadi beberapa faktor yang menjadi penyebab
kenaikan harga bahan pangan.
3. Kenaikan harga bahan pangan juga sangat berpengaruh pada tingkat ekonomi
masyarakat, tergantung pada daya beli masyarakat juga pendapatan masyarakat
dengan pekerjaan yang dilakukan.
B. Saran
Adapun saran saran, berdasarkan hasil penelitian kami, yaitu:
1. Bagi pemerintah kami mengharapkan agar kriris kenaikan harga bahan pangan
dapat teratasi dengan cara cara yang tidak merugikan kegiatan produksi serta
kegiatan jual beli, dan agar lebih memperhatikan kondisi terkait ekonomi
masyarakat.
2. Bagi pelaku usaha atau pedagang hendaknya menetapkan harga sesuai dengan
kuantitas dan kualitas dengan rasional di tengah kelonjakan kenaikan harga
bahan pangan, agar dapat mengkondisikan kemampuan masyarakat dalam
mengelola kebutuhan nya.
3. Bagi masyarakat hendaknya memperhatikan dan mengelola kebutuhan secara
rasional di tengah tengah kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga bahan
pangan.

24

Anda mungkin juga menyukai