Anda di halaman 1dari 43

MATERI PENGANTAR BISNIS

TUGAS

Untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pengantar Bisnis

Disusun Oleh :

Syahrul Rivaldy Irawan


10220073

Pembimbing
DR. LILIS KARNITA SOLEHAH, SE., M.SI

Program Studi Akuntansi


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
STEMBI BANDUNG BUSINESS SCHOOL

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Materi Pengantar Bisnis” Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat dalam mata kuliah Pengantar Bisnis. Saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan makalah ini, sangatlah sulit bagi kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Dr. Supriyadi, S.E., M.Si, selaku Ketua STIE STEMBI


BANDUNG BUSINESS SCHOOL

2. Ibu DR. LILIS KARNITA SOLEHAH, SE., M.SI selaku dosen


pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini;
3. Sahabat yang telah banyak membantu kami dalam
menyelesaikan penelitian ini. Akhir kata, saya berharap Tuhan
Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga penulisan makalah ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bandung, 28 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................3

BAB I.............................................................................................................6

1.1 Latar Belakang...................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................7

1.3 Tujuan penulisan................................................................................7

BAB II............................................................................................................8

2.1 Memahami Sistem Bisnis..................................................................8

2.1.1 Sistem Ekonomi.......................................................................8

2.1.2 Faktor-Faktor Produksi............................................................8

2.1.3 Jenis Sistem Ekonomi..............................................................9

2.1.4 Perekonomian Sistem Pasar...................................................11

2.1.5 Jenis persaingan pasar............................................................12

2.2 Memahami Lingkungan Bisnis........................................................14

2.2.1 Lingkungan Organisasi..........................................................14

2.2.2 Dimensi Lingkungan Eksternal..............................................14

2.2.3 Mengidentifikasi Peluang Dan Ancaman..............................15

2.3 Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis......................15

2.3.1 Bisnis Kecil............................................................................15

2.3.2 Bentu bisnis kecil yang popular.............................................16

2.3.3 Karakteristik Kewirausahaan.................................................17

3
2.3.4 Sifat wirausahawan................................................................17

2.3.5 Menyusun rencana bisnis.......................................................17

2.3.6 Memulai bisnis.......................................................................18

2.3.7 Membiayai Bisnis..................................................................18

2.3.8 Tren memulai bisnis kecil......................................................18

2.3.9 Bentuk pemilikan bisnis.........................................................18

2.3.10 Perusahaan yang dikendalikan pemerintah..........................21

2.3.11 Penggabungan/Kerjasama antara perusahaan......................21

2.4 Memahami Konteks Bisnis Global..................................................23

2.4.1 Timbulnya bisnis internasional..............................................23

2.4.2 Kesepakatan dagang...............................................................23

2.4.3 Tempat Pasar Utama Dunia...................................................24

2.4.4 Bentuk bentuk keunggulan bersaing......................................24

2.4.5 Neraca Ekspor-Impor.............................................................25

2.4.6 Nilai Tukar.............................................................................25

2.4.7 Level keterlibatan...................................................................25

2.4.8 Struktur Organisasi Internasional...........................................26

2.4.9 Hambatan dalam melaksanakan perdagangan internasional..26

2.5 Menjalankan Bisnis Secara Etis dan Bertanggung Jawab...............27

2.5.1 Etika Dalam Lingkungan Kerja.............................................27

2.5.2 Praktek-praktek perusahaan dan etika bisnis.........................29

2.6 Mengelola Perusahaan Bisnis..........................................................31

2.6.1 Menetapkan sasaran...............................................................31

4
2.6.2 Strategi...................................................................................31

2.6.3 Perencanaan kontingensi dan manajemen krisis....................33

2.6.4 Keahlian manajen abad ke-21................................................24

2.6.5 Manajemen dan budaya korporasi.........................................34

2.7 Mengorganisasikan perusahaan bisnis.............................................34

2.7.1 Struktur Organisasi................................................................34

2.7.2 Bagian organisasi dan rantai komando..................................35

2.7.3 Dasar dasar pembentukan struktur organisasi........................35

2.7.4 Menetapkan hierarki pengambilan keputusan........................35

2.7.5 Struktur organisasi datar dan tinggi.......................................36

2.7.6 Bentuk bentuk wewenang......................................................36

2.7.7 Desain organisasi untuk abad ke 21.......................................36

2.7.8 Bentuk bentuk dasar organisasi..............................................38

2.7.9 Organisasi informal dan intrapreneuring...............................40

2.8 Mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja.........40

PENUTUP....................................................................................................42

5
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan


dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini,
masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa masih bingung dengan
manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan
bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak
pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam
keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri
kita gagal atau miskin..

Di dalam dunia bisnis tidak hanya berpaku pada jual beli saja, akan
tetapi juga mencakup tentang etika bisnis, servis atau sebuah pelayanan,
komitmen terhadap bisnis yang kita geluti, dan tanggung jawab terhadap
dampak, konsekuensi, serta kemungkinan-kemungkinan terburuk yang
ditimbulkan dari suatu organisasi.

Tanggung jawab para pelaku bisnis perlu diperhatikan terhadap apa


yang mereka kelola perlu diperhatikan. Semakin sukses suatu bisnis maka
tanggung jawab yang diemban semakin besar pula, seperti tanggung jawab
social, tanggung jawab lingkungan, serta tanggung jawab terhadap
keselamatan karyawan. Tanggung jawab terhadap lingkungan sekarang ini
tidak terlalu dipikirkan oleh para pelaku bisnis, padahal jika pencemaran
lingkungan sudah terjadi maka dapat merambat ke sektor-sektor lainnya,
misalnya perumahan warga, kesehatan warga, dan lain sebagainya. Maka
dari itu, diperlukan tingkat kesadaran yang tinggi, dan penggunaan bahan
atau alat yang ramah lingkungan dalam suatu bisnis agar tidak mencemari
lingkungan sekitar. Dalam dunia bisnis seharusnya menerapkan
pembangunan berkelanjutan karena perlu sekali memikirkan keadaan di
masa depan tanpa mengeksplotasi lingkungan.

6
1.1 Rumusan Masalah

1. Memahami system Bisnis

2. Memahami lingkungan bisnis

3. Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis

4. Memahami konteks bisnis global

5. Menjalankan bisnis secara etis dan bertanggungjawab

6. Mengelola perusahaan bisnis

7. Mengorganisasikan perusahaan bisnis

1.2 Tujuan penulisan

Untuk memenuhi salah satu mata kuliah dalam Ulangan Tengah Semester
Genap (UTS)

7
BAB II

PEMBAHASAN
1.3 Memahami Sistem Bisnis
1.3.1 Sistem Ekonomi

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu


negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi. Sumber daya sering disebut sebagai faktor
produksi.
1.3.2 Faktor-Faktor Produksi
Di dalam pengembangan bisnis diperlukan faktor produksi yang
bagus dan berjalan baik. Oleh sebab itu dipetakanlah beberapa jenisnya
yang harus ada di dalam proses pembuatan produk. Ini dia jenis-jenis yang
dimaksud:
1. Faktor Sumber Daya Alam
Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang
termasuk di dalam bahan-bahan mentah untuk dijadikan produk.
Bahan mentah inilah yang nantinya akan diolah menjadi barang/
jasa yang akan dipasarkan ke konsumen. Sumber daya alam yang
termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah, air,
hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya
adalah produk yang berbahan kulit. Maka sumber daya alamnya
adalah hewan. Karena dari kulit hewan inilah yang dijadikan bahan
mentah produk.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Tenaga kerja (SDM) mencakup kontribusi orang baik secara fisik
maupun mental sewaktu mereka melakukan produksi dalam
perekonomian.
3. Modal (Capital)
Merupakan dana yang di butuhkan untuk menciptakan dan

8
menjalankan bisnis/perusahaan. Artinya modal juga berpengaruh pada
terciptanya produk yang berkualitas dan disukai konsumen. Semakin
besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu karena SDM,
SDA dan alat produksi yang digunakan tentu juga hebat.
4. Wirausahawan
Adalah indivisu yang menanggung resiko dan peluang yang
ditimbulkan oleh pencipta dan pengoperasian bisnis baru.
5. Sumber daya fisik
Sumberdaya fisik merupakan hal-hal berwujud yang digunakan oleh
organisasi dalam melaksanakan bisnis mereka.
6. Sumber daya informasi
Sumberdaya informasi merupakan data atau informasi lain yang
digunakan oleh bisnis. Sumber daya ini juga menjadi salah satu faktor
yang juga penting terutama di jaman global semacam ini. Yang mana
alur lalu lintas informasi semakin cepat dengan adanya internet. Nah,
pihak perusahaan harus mengelola faktor ini dengan baik. Minimal
tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang dibutuhkan
masyarakat di saat ini.
1.3.3 Jenis Sistem Ekonomi
1. Perekonomian terpimpin
Merupakan perekonian yang mengandalkan pemerintah terpusat untuk
mengendalikan semua atau Sebagian besar keputusan produksi dan
alokasi.
2. Komunisme
Sistem Perekonomian Komunisme adalah suatu sistem perekonomian
di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber
kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki
kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh
pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar
dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan
kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah

9
sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang
meninggalkan sistem komunisme tersebut. Sistem perekonomian
komunisme termasuk ke dalam perekonomian terencana. Wujud
pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan
pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi
tersebut hanyalah sementara, Ketika perekonomian masyarakat
dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-
faktor produksi itu kepada para buruh.
3. Sosialisme
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki
kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Faktor
produksi dalam sistem ekonomi sosialis adalah pekerja, pengusaha,
modal dan sumber daya alam dimiliki oleh masyarakat tapi
pengelolaannya diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan
penuh dalam mengatur distribusi dan hasil produksi.
4. Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar adalah perekonomian dimana individu-individu
mengendalikan keputusan produksi dan alokasi memalui penawaran
dan permintaan.
5. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan,
industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta
dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat
melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi
pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-
kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya
tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.
Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang

10
mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada
masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok
individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan
tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda
milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna
proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk
mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan
bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan
juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
6. Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies
adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana.
Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-
benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana,
bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat
bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa
peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan
untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur,
pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan
negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-
negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi pengubahan
status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
1.3.4 Perekonomian Sistem Pasar
Pasar adalah mekanisme pertukaran antara pembeli dan penjual atas
barang atau jasa tertentu.
1. Pasar input, merupakan pasar tempat perusahaan membeli
sumberdaya pemasok rumah tangga
2. Pasar output, merupakan pasar tempat perusahaan menyediakan
barang dan jasa sebagai tanggapan atas permintaan dari pihak
rumah tangga.
Permintaan dan penawaran dalam perekonomian pasar

11
1.3.5 Jenis persaingan pasar
1. Pasar persaingan sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi prosuk yang sejenis dan mirip
dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh : Beras, gandum, Batu
bara, kentang, dll.
Ciri-ciri/sifat pasar persaingan sempurna
 Jumlah penjual dan pembeli banyak
 Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
 Penjual bersifat pengambil harga (price taker).
 Harga ditentukan makanisme pasar permintaan dan penawaran
 Posisi tawar konsumen kuat
 Sulit memperoleh keuntungan diatas rata-rata
 Sensitive terhadap perubahan harga
 Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau
penjual banyak dengan prosuk serupa/sejenis, namun dimana
konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lainnya. Contoh: makanan ringan, nasi goreng, pulpen,
buku, dll.
Sifat-sifat pasar monopolistic
 Untuk unggul diperlukan keunggulan besaring yang berbeda
 Mirip dengan pasar persaingan sempurna
 Brandying menjadi ciri khas produk berbeda-beda
 Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan
merubah harga

12
 Relative mudah keluar masuk pasar.
3. Pasar Oligopoli
Adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh: industry
semen.
Sifat-sifat pasar oligopoly
 Harga produk yang dijual relative sama
 Pembeda produk yang unggul merupakan kunci sukses
 Sulit masuk pasar karena butuh sumberdaya yang besar
 Perubahan harga akan diikuti oleh perusahaan lain.
4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya
terdiri dari satu produsen atau penjual. Contoh: seperti Microsoft
windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta
api(perumka), dan alin sebagainya.
Sifat pasar Monopoli
 Hanya terdapat satu penjual atau satu produsen
 Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dukuasai
oleh perusahaan monopoli
 Umumnya perusahaan monopoli dijalankan oleh pemerintah
untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
 Sangat sulit untuk masuk kepasar karena peraturah perundang
undangan maupun butuh sumberdaya yang sulit didapat.
 Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan.
 Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses.
5. Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa
suatu pasar komoditas. Kondisi monopsoni sering terjadi di daerah
perkebunan dan industry hewan potong(asyam), sehingga posisi tawar

13
menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih
jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor lain yang menyebabkan
monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta
api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua
hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.

1.4 Memahami Lingkungan Bisnis


1.4.1 Lingkungan Organisasi
Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu diluar batas-batas
organisasi yang mungkin memperngaruhi organisasi. Batas batas
organisasi adalah batas yang memisahkan organisasi dari
lingkungannya.
1.4.2 Dimensi Lingkungan Eksternal
 Lingkungan perekonomian
Dua tujuan utama sitem perekonomian adalah.
1. Pertumbuhan ekonomi, dan
2. Stabilitas ekonomi
Ukuran utama dari pertumbuhan adalah jumlah output. Dalam hal
ekonomi yang sedang tumbuh, dua hal terjadi : Output per capita naik, dan
standar hidup lebih tinggi.
Stabilitas berarti bahwa jumlah uang yang tersedia dan jumlah barang serta
jasa yang di produksi tumbuh kira-kira pada tingkat yang sama. Dua
ancaman utama terhadap stabilitas adalah: inflasi, dan pengangguran.
 Lingkungan Teknologi
Teknilogi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan
untuk menciptakan nilai termasuk :
1. Pengetahuan manusia
2. Metode kerja
3. Peralatan fisik
4. Elektronik dan telekomunikasi

14
5. Berbagai system pangolahan
Ada 2 kategori teknologi yang berhubungan dengan bisnis: teknologi
barang dan jasa menciptakan produk bagi pelanggan, dan teknologi
prosesbisnis digunakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan pada
operasi internal dan membantu menciptakan hubungan lebih baik dari
pihak eksternal.

 Lingkungan Hukum Politis


Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintahan,
biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. System hukum ikut
menentukan apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan
organisasi. Stabilitas politik adalah satu pertimbangan penting untuk
perusahaan internasional.
 Lingkungan Sosio-Budaya
Lingkungan ini mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai dan karakteristik
dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi.
Proses sosio-budaya menentukan :
1. Pilihan dan selera pelanggan terhadap barang dan jasa.
2. Standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima masyarakat.
1.4.3 Mengidentifikasi Peluang Dan Ancaman
Cara inovatif yang dipakai perusahaan dalam menanggapi tantangan dan
peluang termasuk :
1. Outsourcing
2. Viral marketing ( pemasaran gaya firus )
3. Manajemen proses bisnis ( orientasi dapartemen, struktur tim
berorientasi proses.

1.5 Memahami Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis


1.5.1 Bisnis Kecil
Bisnis kecil merupakan bisnis yang di kelola secara mandiri
yang tidak mendominasi pasarnya. Sumbangan bisnis dalam

15
perekonomian :
1. Penciptaan lapangan kerja
Pertumbuhan pekerjaan di berbagai ukuran bisnis
relatif sulit untuk ditentukan. Pada intinya apabila perusahaan
bisa berkembang dengan cepat, perusahaan bisa menambah
karyawan. Namun bisnis tersebut dapat langsung berhenti
disebut sebagai bisnis kecil. Bisnis kecil khususnya dalam
industri tertentu merupakan sumber daya penting dari
lowongan pekerjaan baru dan seringkali dengan upah yang
bagus. Belakangan ini bisnis kecil mendominasi atas
terciptanya lapangan pekerjaan. Tentu saja lowongan
pekerjaan diciptakan oleh perusahaan dari semua ukuran, dan
semuanya merekrut serta memberhentikan karyawan.
Walaupun perusahaan-perusahaan kecil merekrut karyawan
baru, secara otomatis mereka akan memangkas karyawan
yang berada pada tingkat yang lebih tinggi selama masa
perekonomian merosot.
2. Inovasi
Inovasi merupakan suatu idea atau gagasan yang dapat
mengembangkan suatu bisnis yang sedang dijalani. Sejarah
menunjukkan bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul
dari bisnis-bisnis yang berskala kecil daripada bisnisbisnis
besar. Inovasi sendiri tidak selalu merupakan produk baru.
Seperti halnya Michael Dell yang tidak menemukan
perangkat komputer baru, namun ia hanya
mengembangkannya saja.
3. Penting bagi Bisnis-bisnis besar
Bisnis-bisnis kecil sangat berperan penting bagi
perusahaan besar dalam memasarkan produk-produk yang
diproduksinya. Selain itu bisnis-bisnis kecil menyediakan
banyak layanan jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan

16
oleh bisnis besar.
1.5.2 Bentu bisnis kecil yang popular
1. Jasa
2. Eceran
3. Konstruksi
4. Finansial dan asuransi
5. Grosir
6. Transportasi
7. Pabrikasi
1.5.3 Karakteristik Kewirausahaan
1. Inovatif / sifat banyak akal
2. Kepedulian Terhadap Pelanggan
3. Hasrat yang kuat untuk menjadi Bos bagi diri sendiri
4. Berani menghadapi ketidak pastian dan resiko
1.5.4 Sifat wirausahawan
 Integritas
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Percayadiri
 Kebebasan
 Dorongan mencapai sesuatu
 Semangat
 Ketepatan
 Bisa bergaul
 Optimis
 Komunikasi dengan orang lain
 Membuat keputusan
 Imajinasi
 Kepemimpinan
 Realisme

17
 Fleksibilitas
 Tegas
 Tenang
1.5.5 Menyusun rencana bisnis
Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan
yang merangkum strategi bisnis untuk usulan perusahaan baru dan
cara strategi tersebut diimpelmentasikan

Rencana bisnis meliputi


 Menetapkan tujuan dan sasaran
 Peramalan penjualan
 Perencanaan keuangan
1.5.6 Memulai bisnis
 Membeli bisnis yang sudah berjalan
 Memulai dari awal
 Waralaba
1.5.7 Membiayai Bisnis
Sumber pembiayaan yang umum
 Keluarga dan teman
 Tabungan pribadi
 Bank dan Lembaga pinjaman lainnya
 Para penanam modal
 Badan-badan pemerintah
 Modal ventura
1.5.8 Tren memulai bisnis kecil
 Kehadiran e-commerce
 Peralihan dari bisnis besar
 Peluang bagi kaum minoritas dan wanita

18
 Peluang global
 Tingkat keberhasilan yang lebih baik
1.5.9 Bentuk pemilikan bisnis
Bentuk usaha di Indonesia
Bentuk usaha atau pemilikan bisnis ada yang dikatakan:
 Berbadan hukum adlah badn usaha yang mempunyai
kekayaan tersendiri
 Tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang
kekayaannya Bersatu dengan kekayaan pemilik

Bentuk pemilikan bisnis


Tidak berbadan hukum
 Badan usaha perseorangan
 Persekutuan firma
 Persekutuan comanditer
Berbadan hukum
 Perseroan terbatas
 Koperasi
 Yayasan
1. Perusahaan perseorangan
 Memiliki modal kecil
 Pimpinan = pemilik perusahaan yang memiliki
tanggung jawab yang tidak terbatas
 Proses pendirian sangat mudah
 Jika perlu dapat memiliki kelengkapan seperti
SIMBA, SIUP, TDP.
2. Persekutuan Firma
 Firma merupakan persekutuan dua orang atau lebih
yang menggunankan nama Bersama
 Didirikan dengan akta notaris

19
 Kepemimpinan dilaksanakan oleh para pemilik dan
bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta
bendanya
 Permodalan berasal dari pemilik yang diatur Bersama
 Pembagian laba berdasarkan ketetapan dalam akte
atau bersarkan modal.
3. CV (Commanditer Vennootscgap)
 Persekutaun komanditer adalah bentuk persekutuan
yang mempunyai dua jenis anggota, yaitu anggota
pengurus dan anggota komanditer
 Anggota pengurus memiliki tanggung jawab penuh,
dan anggota komanditer bertanggung jawab hanya
sebatas modal yang tertanam
 Anggota pengurus bertanggung jawab mengelola
perusahaan
 Didirikan dengan akta notaris
4. PT (Perseroan Terbatas)
 Didirikan dengan akta notaris
 Permodalan PT terdiri dari saham-saham
 Para pemegang saham adalah pemilik PT
 Pemegang kekuasaan tertinggi ada pada RUPS
 PT diatur dalam undang-undang
 Macam-macam bentuk PT adalah PT tertutup, PT
terbuka dan PT kosong.
5. Koperasi
 Koperasi disusun oleh anggota dan untuk anggota
 Sumber permodalan koperasi adalah kekayaan
sendiri (simpanan, dana khusus, cadangan), dan
kekayaan asing (pinjaman)
 Berdasarkan tingkat, koperasi terdiri dari koperasi

20
primer dan koperasi sekunder
 Organisasi intern koperasi terdiri dari rapat
anggota, pengurus, badan pemeriksa dan anggota.
 Setiap koperasi harus memiliki anggaran dasar,
anggarna rumah tangga dan peraturan khusus.
6. Yayasan
 Harta Yayasan terpisah dari harta para
pengurus/pemiliknya
 Pada umumnya Yayasan bergerak dengan tujuan
social
 Sumber permodalan Yayasan berasal dari
sumbangan, wakaf, dan sebagainya
1.5.10 Perusahaan yang dikendalikan pemerintah
 BUMN adalah badan usaha yang berbqadan hukum, dikuasai
sepenuhnya atau Sebagian oleh negara, dengan kekayaan negara
 Direksi dan komisaris ditunjuk dan di berhentikan oleh pemerintah
 Bentuk BUMN adalah perusahaan daerah, perusahaan jawatan,
perusahaan umum, dan perusahaan negara persero (PT)
1.5.11 Penggabungan/Kerjasama antara perusahaan
 Kartel
Kartel berarti sesuatu Kerjasama antar perusahaan-perusahaan
sejenis yang masing-masing tetap berdiri sendiri untuk waktu
tertentu dengan tujuan menguasai pasar
Macam -macam kartel :rayon, syarat, harga, kalkulasi,
pembelian, penjualan dan produksi.
 POOL
Pool digunakan pada perusahaan angkutan guna menentukan
tarif trayek
Traffic pool ialah memberikan jumlah muatan kepada anggota
dalam setahun
Money pool ialah semua anggota menyerahkan semua pendapat

21
kepada pool kemudian dibagi menurut perbandingan tertentu
 Trust
Trust berarti penggabungan perusahaan yang tadinya berdiri
sendiri, menjadi satu fusi, baik dipandang dari sudut ekonomi
maupun dari sudut jukum
Penggabungan ini biasanya dengancara : datar (horizontal),
tegak ( vertical ), Sejajar.
 Holding Company
Sebuah perusahaan induk yang memiliki sebagain besar saham-
saham dari perusahaan lain yang secara yuridis tetap berdiri,
hanya secara ekonomis dikuasai oleh perusahaan sentral
Cara membentuk holding company :
1. Akuisisi
2. Menyerahkan pemilikan perusahaan kepada satu perusahaan
3. Melepaskan unit usaha menjadi perusahaan baru yang
berdiri sendiri
4. Mendirikan perusahaan baru
 Corner & Ring
Corner jika seorang, dan ring jika beberapa orang membeli
dan menahan Sebagian besar dari persediaan barang tertenru
kemudian mengurangkan penawaran, sehingga harga naik dan
memperoleh laba besar. Tujuan corner & ring adalah
spekulasi
 Concern
Concern ialah penggabungan beberapa perusahaan yang
menurut hukum tetap merdeka, menjadi satu kesatuan
dipandang dari sudut teknis tata usaha perdagangan atau
keuntungan.
 Joint Venture
Joint Venture adalah suatu bentuk gabungan antara dua pihak
atau lebih yang mengumpulkan modal untuk mendirikan badan

22
usaha dengan perjanjian tertentu. Contoh : pertamina dengan
perusahaan jepang dan amerika untuk mengeksplore minyak,
PT.Freeport
 Production Sharing
Production Sharing merupakan suatu bentuk Kerjasama atau
gabungan badan usaha yang mengatur tentang pembagian
hasil. Contoh : pertamina dengan Caltex dan shell
 Kontrak Karya
Kontrak karya merupakan suatu gabungan antara dua pihak
dalam mengelola sebuah perusahaan, tetapi satu pihak tidak
secara langsung bekerja, contoh : pemerintah dengan swasta
seperti penebangan hutan.
Pemerintah tidak ikut dalam permodalan namun membverikan
klausul tentang daerah operasi usaha, jangka waktu, jenis
perusahaan, dan besaran imbalan yang harus diterima
pemerintah
 Merger
Merger meruyp[akan salah satyu Kerajasama atau bentuk
penggabungan (kombionasi/konsolidasi) antar dua atau lebih
perusahaan sejenis karena adanya persamaan kepentingan dan
bertujuan untuk memperkuat kedudukan dan stabilitas
perusahaan. Contoh : merger yang dilakukan dunia perbankan,
dan perhotelan.

1.6 Memahami Konteks Bisnis Global


1.6.1 Timbulnya bisnis internasional
Globalisasi
Proses yang didalamnya perekonomian dunia menjadi system
tunggal yang saling bergantung
Impor
Produk yang dibuat atau dikembangkan di luar negri tetapi dijual di

23
dalam negri
Ekspor
Produk yang dibuat atau dikembangkan didalam negri tetapi dikirim
dan jual keluar negri
1.6.2 Kesepakatan dagang
1. GATT
General agreement on tariff trade (GATT) kesepakatan
internasional untuk mendorong pengurangan atau penghapusan
hambatan dagang.

2. NAFTA
Nort American free trade argement (NAFTA) kesepakatan untuk
menghapuskan tarif dan hambatan dagang lain diantara amerika
serikat, kanada dan meksiko.
3. EU
Uni eropa (EU) kesepakatan diantar negara-negara eropa untuk
menghapuskan atau menyeragamkan Sebagian terbesar hambatan
dagang yang mempengaruhi anggota kelompok itu.
4. WTO
World trade organization (WTO) organisasi yang digunakan
negara anggota baru untuk merundingkan kesepakatan dagang
dan menyelesaikan perselisihan tentang kebijakan dan praktik
dagang.
1.6.3 Tempat Pasar Utama Dunia
A. Bank dunia mengelompokan menjadi 3 kelompok :
Negara berpendapatan tinggi
Adalah negara dengan pendapatan perkapita lebih besar dari
$9.386.
Negara berpendapatan menengah
Adalah negar dengan pendapatan perkapita antara $765

24
sampai dengan $9.386
Negara berpendapatan rendah
Juga disebut sebagai negara berkembang, dengan pendapatan
perkapita kurang dari $765.
B. Ada 3 tempat pasar dunia
1. Amerika Serikat
2. Eropa
3. Asia
1.6.4 Bentuk bentuk keunggulan bersaing
Keunggulan absolut
Kemapuan satu negar untuk memproduksi suatu barnag lebih murah
daripada negara lain.
Keunggulan komparatif
Kemapuan suatu negara untuk memproduksi beberapa barang lebih
murah datau lebih baik daripada negara lain.
Keunggulan bersaing internasional
Keunggulan bersaing internasional yang berakar dari kombinasi
kondisi factor, kondisi permintaan, industry terkait dan industry
pendukung, serta strategi struktur, dan persaingan perusahaan.
1.6.5 Neraca Ekspor-Impor
Neraca perdagangan
Total nilai ekonomi eluruh produk yang diimpor suatu negara
dikurangi dengan total nilai ekonomi seluruh produk yang diekspor
1. Surpus perdagangan
Situasi ketika ekspor suatu negara melebihi impornya,
menciptakan neraca perdagangan yang positif
2. Deficit Perdagangan
Situasi ketika impor suatu negara melebihi ekspornya,
menciptakan neraca perdagangan yang negative
Neraca Pembayaran
Arus saluran uang masuk dan keluar dari suatu negara.

25
1.6.6 Nilai Tukar
Nilai tukar merupakan nilai dapat dipertukarkannya mata uang suatu
negara dengan mata uang negara lain.
1. Nilai tukar tetap (fixed exchange rates)
Nilai mata uang suatu negara yang lain dapat tetap konstan.
2. Nilai tukar mengambang (floating exchange rate)
Nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain
bervariasi sasuai denga kondisi pasar.
1.6.7 Level keterlibatan
Eksportir
Perusahaan yang mendistribusikan dan menjual produk-produk
kepada satu atau lebih negara asing
Importir
Perusahaan yang membeli produk-produk dipasar asing dan
kemudian mengimpornya untuk dijual Kembali di negaranya
Perusahaan internasional
Perusahaan yang menjalankan Sebagian besar bisnisnya di negara-
negara asing.
1.6.8 Struktur Organisasi Internasional
1. Agen independent
Individu atau organisasi asing yang setuju untuk mewakili
kepentingan eksportir
2. Pemberian lisensi
Perjanjian yang berupa perusahaan memilih individua tau organisasi
asing untuk memanifaktur atau memasarkan produk-produk mereka
di negara lain
3. Kantor cabang
Kantor diluar negri yang didirikan oleh perusahaan internasional atau
multinasional
4. Aliansi strategi
Perjanjian berupa perusahaan menumukan sekutu asing yang

26
menyumbang sejumlah sumberdaya yang diperlukan untuk
mendirikan bisnis baru dinegara sekutu tersebut
5. Investasi langsung diluar negri
Rancangan yang berupa suatu perusahaan membeli atau
mendirikan asset yang berwujud di negara lain.
1.6.9 Hambatan dalam melaksanakan perdagangan internasional
1. Perbedaan social dan budaya
2. Perbedaan ekonomi
3. Perbedaan hukum dan politik
Kuota tarif, embargo, subsidi, proteksionisme hukum kandungan
local, hukum praktek bisnis, kartel, dumping.

1.7 Menjalankan Bisnis Secara Etis dan Bertanggung Jawab


1.7.1 Etika Dalam Lingkungan Kerja
1. Etika individual
2. Etika bisnis dan etika manajerial
3. Menilai perilaku etis
Etika merupakan keyakinan mengenai Tindakan yang benar dan
yang salah atau Tindakan yang baik dan buruk yang mempengaruhi
hal lainnya.
Perikau etis (ethical behavior) merupakan perilaku yang
mencerminkan keyakinan seseorang dan norma-norma social yang
diterima sehubungan dengan Tindakan-tindakan yang benar dan
yang baik.
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan
perseorangn dan norma-norma social dianggap salah atau buruk.
Etika bisnis(business ethics) adalah istilah yang biasanya berkaitan
dengan perilaku etis dan tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau
majikan suatu organisasi
1. Etika Individual
Masalah Ambiguitas

27
Berdasarkan pada konsep social dan keyakinan perorangan, maka
etika dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Dengan
demikian, perilaku etis dan tidak etis Sebagian ditentukan oleh
individual dan Sebagian oleh budaya.
Masyarakat umumnya menerapkan undang-undang formal yang
mencerminkan standar etis atau norma social yang berlaku.
Kode etik dan nilai individual
Kode etik pribadi masing-masing orang ditentukan oleh
kombinasi sejumlah faktor.
1. Anak-anak
2. Masa sekolah
3. Dewasa
2. Etika bisnis dan etika manajerial
Etika manajerial merupakan standar perilaku yang memandu
masing-masing manajer dalam pekerjaan mereka/
Etika yang mempengaruhi etika kerja, dan bermanfaat untuk
mengklasifikasikannya menjadi tiga kategori:
 Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan mencatat,
kondisi upah dan kerja, serta privasi dan respek.
 Perilaku terhadap organisasi
Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap
majikan, khususnya dalam bidang seperti konflik
kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran.
 Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan
karyawannya denga napa yang disebut “agen kepentingan
primer”, terutama penggan , pesaing, pemegang saham,
pemasok, penyalur dan serikat buruh. Dalam menghadapi
agen-agen tersebut ada peluang terjadinya ambiguitas etis
dalam hamper setiap aktivitas.

28
3. Menilai perikau etis
Model tiga Langkah yang di sederhanakan untuk menerapkan
penilaian etis terhadap situasi yang timbul selama melakukan
aktivitas bisnis
1. Mengumpulkan informasi yang relevan
2. Menganalisis fakta-fakta untuk menentukan nilai-nilai
moral yang paling cepat
3. Membuat keputusan yang etis berdasarkan pada
kebenaran aktivitas atau kebijakan yang diusulkan
Norma-norma etis juga muncul dalam kasus seperti ini.
Perhatikan empat norma dalam persoalan yang ditimbulkannya :

1. Kegunaan (utility)
2. Hak (rights)
3. Keadilan (justice)
4. Kepedulian (caring)
1.7.2 Praktek-praktek perusahaan dan etika bisnis
Semua oraganisasi selalu berusaha mendorong perilaku etis dan
melarang perilaku tidak etis. Kemunggkinan besar Langkah tunggal
yang paling efektif yang harus diambil adalah dengan
memperlihatkan dukungan manajer puncak. Dua pendekatan umum
membentuk komitmen manajemen puncak terhadap praktik bisnis
yang etis adalah:
 Menerapkan kode tertulis
 Memberlakukan program etika
1. Tanggung jawab social (corporation social respondibility)
Tanggung jawab social adalah usaha suatu bisnis
menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen, bisnis lain,
karyawan dan investor
 Pelanggan

29
Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan
mereka berjuang untuk melayani pelanggannya secara
wajar dan jujur
 Karyawan
Sudah selaknya menganggap pekerja sebagai tim dan
menghormati harga diri dan betutuhan dari manusiaei
mereka
 Investor
Para menajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang
pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak
yang berkepentingan mengenai kinerja keuangan dan
mengelola organisasi itu untuk melindungi hak-hak dan
investasi para pemegang saham.
 Pemasok
Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan hati-
hati.
 Komunitas lokal
Bisnis yang besar harus selalu merasa memiliki tanggung
jawab secara social kepada komunitas lokal tempat
menjalankan bisnisnya.
2. Kesadaran social masa kini
Dahulu bisnis dicikan sebagai dorongan social yang negative
namun saat ini bisnis untuk sebagian orang tampaknya telah
memandang bisnis sebagai kekuatan positif dalam masyarakat
dan umumnya mampu menjaga ketertiban sendiri melalui
kekuatan kontrol diri dan pasar bebas.
Dan saat ini banyak bisnis yang menjalankan bisnisnya dengan
cara yang dipahami dan bertanggung jawab. Perusahaan-
perusahaan dalam berbagai industry lainnya juga telah
mengintegrasi pemikiran kepedulian social ke dalam rencana
produksi dan usaha pemasaran mereka

30
3. Bidang tanggung jawab social
Perusahaan biasanya menghadapi empath al yang harus
dipertimbangkan :
1. Tangggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan besar biasnya harus bertanggung jawab terhadap:
 Polusi udara
 Polusi tanah
 Pembuangan limbah beracun
 Daur ulang
2. Bertanggung jawab terhadap pelanggan
 Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap
pelanggannya akhirnya akan kehilangan rasa dipercaya
dan dengan demikan kehilangan bisnisnya
 Hak konsumen
 Penetapan harga yang tidak wajar
 Etika dalam periklanan
3. Mengimplementasikan program tanggung jawab social
 Pendekatan TJS
 Mengelola program TJS
 TJS dan bisnis kecil

1.8 Mengelola Perusahaan Bisnis


1.8.1 Menetapkan sasaran
Adalah menetapkan tujuan yang diharappkan dan telah direncanakn
untuk tercapainya suatu bisnis.
Ada 4 cara utama untuk penetapan sasaran organisasi
1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para
manajer disemua tingkatan
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan
sumber daya korporasi
3. Penetapan sasaran membantu menetapkan korporasi

31
4. Penetapan sasaran membantu manajer menilai kinerja.
Macam -macam sasaran
1. Sasaran jangka Panjang
2. Sasaran jangka menengah
3. Sasaran jangka pendek
1.8.2 Strategi
Adalah perangkat luas rencana organisasi untuk
mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai
tujuan organisasi.

Jenis-jenis strategi
1. Strategi Korporasi, strategi untuk menentukan sikap keseluruhan
perusahaan kea rah pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola
bisnis atau lini produknya
2. Strategi bisnis, strategi pada tingkat unit bisnis atau lini produk.
Yang berfokus pada posisi persaingan perusahaan.
3. Strategi fungsional, strategi yang digunakan manajer di bidang
khusus untuk memutuskan cara terbaik mencapai tujuan
korporasi melalui produktifitas.
Perumusan strategi
Penciptaan program yangluas untuk menetapkan dan mencapai
sasaran organisasi.
1. Menetapkan sasaran strategi
Yaitu menetapkan sasaran jangka Panjang yang langsung berasal
dari pernyataan misi perusahaan.
2. Menganalisis organisasi dan lingkungan
Dilihat dari Analisa faktor-faktor eksternal. Menganalisis
lingkungan ( environmental analysis ). Proses pemindahan
lingkungan bisnis terhadap segala ancaman dan peluang.

32
Dilihat dari Analisa faktor-faktor internal, analisis organisasi
(organization analysis). Proses menganalisis kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
3. Menyesuaikan organisasi dengan lingkungan
Menyesuaikan ancaman lingkungan dan kesempatannya terhadap
kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Dengan menyesuaikan perusahaan dengan lingkungannya
merupakan dasar bagi keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan
bisnis.
1.8.3 Perencanaan kontingensi dan manajemen krisis
Rencana kontingensi (contingency planning) adalah perencanaan
terhadap perubahan. Rencana itu berusaha mengidentifikasi dari
awal aspek-aspek penting bagi bisnis atau lingkungannya yang
mungkin memerlukan perubahan strategi.
Manajemen Krisis
Melibatkan metode suatu organisasi untuk menghadapi dalam
keadaan darurat yang menuntut tanggapan segera.
Proses manajemen
 Perencanaan (planning), proses manajemen yang
menetapkan ada yang harus dilakukan organisasi dan
bagaimana sebaiknya melakukannya.
 Pengorganisasian (organizing), proses manajeman yang
menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumberdaya dan
aktivitas organisasi menjadi struktur yang logis.
 Pengarahan (directing), proses manajeman yang memandu
dan memotivasi karyawan-karyawan untuk mencapai
sasaran organisasi
 Pengendalian (controlling), proses manajemen yang
menonitor kinerja organisasi unruk memastikan bahwa
sasarannya dapat tercapai

33
Tingkatan manajemen
 Manajer puncak (top manager), manajer yang bertanggung
jawab kapada dewan diraksi dan pemegang sahamn atas
keseluruhan kinerja dan efektivitas perusahaan
 Manajer menengah (middle manager), manajer yang
bertanggung jawab mengimplementasikan strategi,
kebijakan, dan kepustusan yang dibuat oelh manajer puncak
 Manajer lini pertama (first line manager), manajer yang
bertanggung jawab dalam menyelia pekerjaan karyawan.
Bidang -bidang manajer
1. Manajer sumber daya manusia
2. Manajer operasi
3. Manajer pemasaran
4. Manajer informasi
5. Manajer keuangan
6. Manajer-manajer lain
1.8.4 Keahlian manajen abad ke-21
1. Keterampilan manajemen global
Manajer perlu mengetahui cara bersaing di lingkungan global,
termasuk pengetahuan tentang pasar asing, perbedaan budaya dan
operasi internasional.
2. Keterampilan manajemen teknologi
Kemampuan manajer dalam mengorganisasian jumlah input yang
terus meningkat sesuai dengan perkembvangan zaman.
1.8.5 Manajemen dan budaya korporasi
Budaya korporasi adalah pengalaman, kisah, keyakinan, dan norma-
norma bersama yang mencirikan suiatu organisasi.
Budaya dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu
pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama.

1.9 Mengorganisasikan perusahaan bisnis

34
1.9.1 Struktur Organisasi
Spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan didalam organisasi
beserta cara cara mengaitkan pekerjaan satu dengan pekerjaan
lainnya.
Faktor faktor penentu organisasi
1. Ukuran, teknologi,dan perubahan lingkungan.
2. Tujuan,misi,dan strategis organisasi
1.9.2 Bagian organisasi dan rantai komando
 Bagan organisasi adalah diagram yang menggambarkan
struktur perusahaan dan memperlihatkan posisi masing
masing karyawan dalam operasionalnya.
 Rantai komando adalah hubungan pelaporan didalam
perusahaan.
1.9.3 Dasar dasar pembentukan struktur organisasi
Spesialisasi yaitu proses mengidentifikasi pekerjaan pekerjaan
khusus yang harus diselesaikan dan menentukan orang orang
yang akan melakukan nya.
Departemenisasi yaitu proses mengelompokkan pekerjaan ke
dalam unit unit yang masuk akal.
jenis jenis departemenisasi :
1. Dapartemenisasi bersarkan pelanggan yang kemungkinan besar
membeli produk tertentu.
2. Dapartemenisasi berdasarkan produk tertentu yang diciptakan.
3. Dapartemenisasi berdasarkan proses produksi yang digunakan
dalam menciptakan barang atau jasa.
4. Dapartemenisasi berdasarkan wilayah yang dilayani perusahaan.
5. Dapartemenisasi berdasarkan kelompok fungsi atau aktivitas.
1.9.4 Menetapkan hierarki pengambilan keputusan
1. Menetapkan tugas-tugas meliputi tanggung jawab dan
wewenang.

35
2. Melaksanakan tugas-tugas meliputi :
 Delegasi, yaitu pemberian tugas, tanggung jawab, atau
wewenang dari manajer kepada bawahannya.
 Akuntabilitas, yaitu kemampuan bawahan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh manajer.
3. Mendistribusikan weweang meliputi :
 Organisasi tersentralisasi, yaitu pengambilan keputusan
dipegang oleh manajemen tangka yang lebih tinggi.
 Organisasi terdesentralisasi yaitu pengambilan keputusan
Sebagian besar didelegasikan ke tingkat manajemen di
bawah manajemen puncak.
1.9.5 Struktur organisasi datar dan tinggi
Struktur organisasi datar adalah karakteristik perusahaan
terdesentralisasi dengan lapisan manajemen yang relative sedikit
dan rentang kendali yang relative luas.
Struktur organisasi tinggi adalah karakteristik perusahaan
tersentralisasi dengan lapisan manajemen yang banyak dan
rentang kendali yang relative sempit.
1.9.6 Bentuk bentuk wewenang
 Wewenang lini yaitu struktur organisasi yang wewenangnya
mengalir dalam rantai komando bawahannya.
 Wewenang staf yaitu wewenang yang didasarkan pada
keahlian dan biasanya berupa tugas memberikan nasihat pada
para manajer lini.
 Wewenang komite dan tim, yaitu wewenang yang diberikan
pada tim kerja yang terlibat dalam operasional perusahaan
sehari-hari.
1.9.7 Desain organisasi untuk abad ke 21
1. Organisasi tim adalah organisasi yang hampir sepenuhnya
bergantung pada tim bertipe proyek, dengan sedikit atau

36
tanpa hierarki fungsional mendasar.
2. Organisasi tanpa batas, adalah organisasi yang
meminimalkan atau mengilangkan batasan-batasan dan
struktur-struktur tradisional.
3. Organisasi virtual adalah organisasi yang sangat berkaitan
dengan organisasi tim yang memiliki sedikit atau tanpa
struktur formal.

4. Organisasi formal, adalah organisasi yang bekerja untuk


mengintegrasikan perbaikan Pendidikan dan pengembangan
karyawan secara berkesinambungan.

37
1.9.8 Bentuk bentuk dasar organisasi
1. Struktur Fungsional
merupakan jenis struktur organisasi ini yang paling umum
digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam
struktur organisasi fungsional, pembagian kerjanya dilakukan
berdasarkan fungsi pada masing-masing manajemen. Antara
lain, seperti Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran
dan Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi, dan lain-
lain. Setiap karyawan yang memiliki skill dan keterampilan
yang sama, akan dikelompokkan ke dalam satu unit kerja.
Inilah yang menyebabkan jenis struktur organisasi ini sangat
tepat diterapkan pada sebuah organisasi maupun perusahaan
yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk atau jasa
layanan. Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat
menekan biaya operasional perusahaan, dan memudahkan tim
manajerial untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pada
kinerja karyawan. Namun sayangnya, menerapkan jenis
organisasi ini dapat berdampak pada kesulitan dalam
berdiskusi dan berkomunikasi antara unit kerja yang satu
dengan lainnya. Selain itu, pelatihan manajemen umum bagi
karyawan juga memiliki keterbatasan. 
2. Struktur Divisional
Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi
yang melakukan pengelompokan berdasarkan pada kesamaan
produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak geografisnya.
Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah
perusahaan berskala menengah hingga perusahaan besar,
karena biasa operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi
jika dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.

38
Dengan menerapkan struktur organisasi divisional, berarti
perusahaan Anda lebih memiliki kemudahan pengelolaan
karena memecah divisi-divisi dalam perusahaan menjadi
bagian yang lebih kecil. Sedangkan kelemahannya terletak
pada masalah alokasi sumber daya, serta distribusi biaya-
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
3. Struktur Matriks
Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi
yang merupakan penggabungan antara struktur organisasi
fungsional dengan struktur organisasi divisional dengan
tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada kedua struktur organisasi
tersebut. Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal
dengan nama struktur organisasi proyek karena setiap
karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus
mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan
kepadanya. Penerapan jenis struktur organisasi ini
menyebabkan terjadinya sistem komando dimana seorang
karyawan diharuskan memberikan laporan kepada dua orang
pimpinan yaitu pimpinan pada unit kerja divisional dan
fungsional. Struktur organisasi matriks sangat cocok
diterapkan pada perusahaan berskala besar hingga
perusahaan-perusahaan tingkat multinasional karena
kemampuannya mencapai tingkat koordinasi yang sangat
diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada lingkungan
perusahaan. Namun sayangnya, struktur organisasi matriks
juga memiliki kelemahan, dimana terkadang karena adanya
tuntutan ganda tersebut malah menimbulkan adanya
kebingungan.

39
1.9.9 Organisasi informal dan intrapreneuring
Intrapreneuring adalah proses menciptakan dan mempertahankan
inovasi dan fleksibilitas lingkungan bisnis bersekala kecil di dalam
organisasi yang besar.
Organisasi informal adalah jaringan kerja interaksi social sehari-hari
diantara karyawan perusahaan yang tidak berkaitan dengan struktur
wewenang formal perusahaan itu.

1.10 Mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja.

1. Analisis pekerjaan terdiri dari dua bagian.

Deskripsi Pekerjaan, Penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan,


perilaku-perilaku, atau kewajiban-kewajiban yang akan dilaksanakan
dalam pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan, Penetapan pengetahuan (knowlwdge),
kemampuan-kemampuan (skills), dan beberapa karakteristik lainnya
(faktor-faktor kepribadian, sikap, ketangkasan, atau karakteristik
fisik dan mental yang diperlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tugas-tugas.
2. Meramalkan perintah dan penawaran SDM.
Permintaan (Demand) adalah tingkat keinginan pelanggan untuk
membeli sebuah produk atau jasa yang diberikan oleh penjual.
Biasanya, tinggi permintaan bakalan mempengaruhi harga produk.
Sebaliknya, rendahnya permintaan juga bakal membuat harga
produk semakin rendah. Peramalan penawaran tenaga kerja terdiri
dari dua tugas :
1. Meramalkan penawaran internal (internal supply)
2. Meramalkan penawaran eksternal (eksternal supply)

40
3. Rekrutmen sumber daya manusia
Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang yang memenuhi
persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum
terisi.
4. Menyeleksi sumberdaya manusia
Tujuan proses seleksi adalah untuk mengumpulkan informasi yang
akan memperkirakan tingkat keberhasilan kerja para pelamar dan
kemudian memperkerjakan kandidat yang dianggap berpeluang paling
besar.
Tahap proses seleksi yaitu:
1. Formulir aplikasi
2. Tes
3. Wawancara
4. Teknik lain
5. Mengembangkan Angkatan kerja
Cara mengembangkan Angkatan kerja adalah dengan melakukan
pelatihan. Macam-macam pelatihan, yaitu:
1. Pelatihan saat bekerja
2. Pelatihan diluar tempat kerja
3. Pelatihan kokpit
6. Kompensasi dan tunjangan
Macam-macam kompensasi:
Upah, gaji.
Macam-macam program insentif:
Bonus, merit salary system, upah berdasarkan kinerja, rencana bagi
laba, gainsharing plans, pay-for-knowledge plans.

41
PENUTUP
Kesimpulan

Etika dan tanggung jawab bisnis diperlukan untuk menjaga


hubungan antara badan bisnis dengan lingkungan sekitar entah lingkungan
hidup maupun lingkungan masyarakat agar tetap kondusif dan saling
menguntungkan kedua belah pihak. Etika dan tanggung jawab bisnis dapat
berupa berbagai hal perilaku yang mendukung kegiatan internal maupun
eksternal yang dapat berimbas dan menjadi timbal balik untuk badan
bisnis tersebut. Memberikan penghargaan bagi karyawan teladan dan
memberi bantuan kepada masyarakat sekitar entah materil atau pun non-
materil juga merupakan sebuah contoh menerapkan etika dan tanggung
jawab bisnis.

Saran
Dalam bisnis harus memutuskan apa yang benar dan yang salah.
Seorang harus memiliki tanggungjawab yang besar kepada pelanggan,
karyawan, investor, dan masyarakat sekitar. Dan pemerintah harus
membentuk hukuman kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran
dalam etika bisnis.

42
DAFTAR PUSTAKA

[ CITATION htt2 \l 1033 ]


https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-faktor-produksi-lengkap/
https://www.harmony.co.id/blog/sistem-ekonomi-pengertian-fungsi-dan-jenisnya
http://blognyadeviseptianii.blogspot.com/2014/10/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x_45.html
https://www.linovhr.com/jenis-struktur-organisasi/

43

Anda mungkin juga menyukai